Mari saya ajak anda untuk menengok usaha pembuatan roti bolu kering. Jadi cerita nya saya mulai merintis usaha ini sejak 3tahun terakhir. jenuh dengan rutinitas pekerjaan kantoran selama kurang lebih 5 tahun, lalu saya banting setir jadi wirausaha.
Perkara modal nggak terlalu saya pikirin. sebab selama kita mau berusaha, banyak jalan dan cara mendapatkan nya. Resep pembuatan Roti bolu ini turun temurun. belajar nya pun cukup memperhatiin usaha yang sudah berjalan milik kakak saya. saya belajar cara berbisnis, dari mulai pembuatan sampai pemasaran nya. dan mulailah saya jalani usaha ini dengan tekad serta kemauan keras.
Tentu saja untuk memulai usaha tidak semudah kalau kita cuma belajar secara teori. kendala nya banyak. dari mulai pemilihan lokasi usaha, bahan baku, perangkat /alat alat nya, serta tenaga kerja nya. namun akhir nya semua itu bisa di atasi secara perlahan. mulailah usaha ini berjalan.
Sembari terus mencari solusi dan mengembangkan usaha ini, sambil terus untuk memperluas jaringan dengan sesama usahawan lain nya. bekerja sama dengan penyuplai bahan baku seperti tepung terigu, gula dan peternak telur ayam.
Kerja sama yang baik juga harus di lakukan dengan tenaga kerja nya/ karyawan. saat ini dengan di bantu oleh 10 orang karyawan,rata rata dalam 1 hari bisa memproduksi kurang lebih 60-70 kilogram bolu kering. jadikan tenaga kerja sebagai aset berharga sebab mereka yang menghasilkan uang buat kita. ada nya hubungan timbal balik yang saling menguntungkan akan terjalin suasana usaha yang baik pula.
Dari segi pemasaran, tidak terlalu susah untuk memasarkan. grosir serta pedagang roti di pasar siap menampung dan order barang . ada kala nya bahkan sales makanan ringan datang mengambil dagangan kita untuk di jual lagi.
kendala saat ini
Nah, bagian ini yan saya tunggu tunggu. selama menekuni usaha ini kendala terberat adalah naik nya harga beberapa bahan baku. di mulai dari gula yang pernah mencapai 600ribu rupiah untuk satu karung isi 50kilogram, Harga telur yang naik turun bahkan sampai kisaran Rp18.000,- perkilo, dan tepung terigu yang saat ini per karung dengan berat 25 kilo menjadi Rp 148.000,- dari harga semula cuma Rp 118.000,-
bayangkan !, kalau semua harga bahan baku naik, sedangkan harga jual nya tidak bisa kita naikkan. untuk menaikkan harga roti bolu kering 1000 rupiah per kilo nya saja susah. yang ada malah mereka para pedagang meminta diskon bila order dalam jumlah besar. saya menjual roti bolu kering ini di pasaran hanya Rp 25.000,- per kilo.dan untuk kemasan besar seperti terlihat di gambar adalah per bal 3 kilo. jadi 1 bal nya seharga hanya Rp75.000,- saja.
Pukulan terberat dan semoga yang terakhir adalah naik nya harga gas elpiji 12 kilogram . dengan konsumsi rata rata 4 tabung gas per hari, maka beban usaha yang saya pikul akan semakin terasa berat. kalau 1 tabung naik menjadi Harga sekarang ini, berarti ada kelebihan beban 60 ribu rupiah per tabung nya, maka jumlah kenaikan harga yang harus saya bayar adalah Rp240.000,- . coba kalikan saja 30 hari.
Imbas/dampak kenaikan gas elpiji akan sangat terasa bagi saya dan para wirausaha kecil lain nya yang jumlah nya ratusan bahkan ribuan di negeri ini . kalau anda berpikir kenapa tidak beralih ke gas tabung 3 kilo saja, maka itu tidak bisa di lakukan mengingat alat2 seperti oven yang saya pakai harus memakai tabung gas 12 kilo agar dapat bekerja dengan baik. lagian tabung gas 3 kilo adalah untuk konsumsi rumah tangga bukan konsumsi untuk industri. penyalur gas nya juga sangat paham dan ketat dalam penyaluran nya.
Jadi harapan kami sangat sederhana. tolong kepada para pembuat kebijakan agar lebih bijak lagi mengambil keputusan. agar usaha usaha kecil seperti kami ini tidak semakin berat di dera dengan begitu banyak masalah kenaikan harga. usaha saya sepenuhnya tidak pernah bergantung dari bantuan pemerintah. bantuan dari kementrian KUKM juga tidak menyentuh usaha kami. maka setidak nya bantuan yang kami harapkan cuma pemerintah bisa turun tangan dalam mengendalikan harga barang baku. semoga saja ada solusi yang terbaik yang tidak menyengsarakan rakyat.
.Sumber:http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2014/01/05/yuk-kita-intip-home-industri-roti-bolu-kering-622350.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar