Kamis, 19 Juni 2014

Menciptakan bengkel sendiri

  • PELATIHAN UKM USAHA BENGKEL
  • Yang terhormat, Rekan-rekan sesama UKM bidang usaha bengkel Sebagai peran serta dan upaya memajukan usaha bengkel, terutama bengkel sepeda motor untuk para UKM, kami mencoba ikut memberikan gambaran tentang bagaimana seluk beluk bagaimana merancang dan membangun usaha bengkel, menajalankan dan mengembangkannya serta mengawasinya. Pemikiran ini jauh dari sempurna sehingga kami memohon kritik, urun rembug dan sumbangan pemikiran terutama dari para senior yang jauh lebih berpengalaman dan ahli dalam bidang ini. Kami akan berusaha terus mengembangkan materi ini sesuai kebutuhan dunia usaha UKM bidang perbengkelan dan sebatas kemampuan kami. Terima kasih dan mohon maaf atas kekurangan kami.
  • • Motivasi dan membangun karakter wirausaha • Peluang usaha bengkel • Merancang usaha bengkel • Alur kerja dan layout bengkel • Manajemen Peralatan dan perlengkapan Bengkel • Manajemen suku cadang • Manajemen tenaga kerja bengkel • Promosi dan kepuasan pelanggan • Administrasi dan sistim informasi bengkel • Membangun jaringan usaha bengkel
  • SYARAT PESERTA Peserta pelatihan usaha bengkel ini sudah mengikuti pelatihan teknik perbengkelan, sehingga pada saat mengelola (menjalankan) usaha bengkelnya disamping menguasai manajemen usaha juga menguasai teknik, hal ini untuk memperkecil kemungkinan peranan mekanik menjadi dominan pada pengelolaan bengkel
  • Pengusaha bengkel wajib menguasai ( paling tidak teori ) tentang teknik mesin dan sistim kerja mesin serta sistem pendukung lainnya, misalnya transmisi, kopling, rem, hidraulic ( sock ), kelistrikan dan lain- lainnya. Hal ini untuk menghindari pengusaha akan menjadi tamu di rumah sendiri dan hal ini akan sangat mempengaruhi perkembangan usaha bengkel
  • HAL NEGATIF YANG DIAKIBATKAN KALAU PERANAN MEKANIK MENJADI DOMINAN Bengkel jadi sangat tergantung pada keberadaan mekanik tersebut, sehingga kebijakan dan perjalanan usaha bengkel ikut ditentukan oleh keberadaan mekanik tersebut. Pelanggan jadi lebih dekat dengan mekanik, sehingga apabila pada suatu saat mekanik sudah tidak bekerja di bengkel kita lagi, maka hal ini akan mempengaruhi jumlah pelanggan yang datang. Pengusaha menjadi kurang leluasa dalam menjalankan usaha, menentukan kebijakan, melakukan pengawasan dan sebagainya.
  • Motivasi dan membangun karakter wirausaha Membangkitkan motivasi berwirausaha dan sikap kerja positif sehingga akan tercipta mental wirausaha yang tangguh dan tidak mudah putus asa. Kebebasan wirausaha dalam menentukan rencana usaha, serta kesempatan berkembang yang tidak terbatas. Memberikan gambaran peluang usaha-usaha yang baik dimasa yang akan datang serta persiapan yang diperlukan. Peluang usaha bengkel secara umum, jenis bengkel, dan jenis usaha lainnya yang berkaitan dengan usaha bengkel
  • 0 1,000,000 2,000,000 3,000,000 4,000,000 5,000,000 6,000,000 7,000,000 8,000,000 9,000,000 Jumlahunit TahunTotal Produksi 1996 – Agust 2013 : 70.085.135 Total Produksi 2008 – Agust 2013 : 39.756.342 sumber : AISI
  • Peluang usaha bengkel Memberikan gambaran besarnya peluang usaha bengkel sepeda motor dan mempelajari bagaimana menangkap peluang tersebut dikaitkan dengan tempat dan lokasi serta posisi usaha bengkel. Manangkap besarnya pasar pada titik tertentu dimana bengkel akan didirikan pada saat ini ataupun pada suatu saat tertentudi masa yang akan datang , serta peranan kunci yang harus dikuasai oleh pengusaha pada usaha bengkel Menentukan titik lokasi bengkel Menentukan titik pada suatu lokasi pendirian bengkel, serta kita untuk menangkap dan menarik perhatian calon customer. Mengukur potensi pasar pada lokasi tersebut Memperkirakan banyaknya kendaraan yang akan masuk per hari serta omset bengkel per hari.
  • MERANCANG USAHA BENGKEL Merencanakan pendirikan bengkel Merencanakan secara umum pendirian bengkel, jenis bengkel, misalnya saluran instalasi, saluran pembuangan, lingkungan, besarnya bengkel dikaitkan dengan potensi pasar yang diperhitungkan, dan sebagainya. Merencanakan kebutuhan peralatan bengkel Kebutuhan peralatan bengkel seperti kunci, mesin-mesin,dan alat bantu lainnya dikaitkan dengan potensi pasar saat ini.
  • MERANCANG USAHA BENGKEL Merencanakan kebutuhan perlengkapan bengkel Perlengkapan seperti meja kerja, komputer, software, etalase, dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kebutuhan bengkel. Merencanakan kebutuhan sparepart awal Kebutuhan sparepart awal dikaitkan dengan perkiraan potensi pasar
  • MERANCANG USAHA BENGKEL Merencanakan kebutuhan tenaga kerja serta fungsinya Jumlah dan kemempuan tenaga kerja dikaitkan dengan besarnya bengkel yang akan didirikan, perencanaan sdm ini harus hati-hati karena menyangkut berbagai hal dan terutama berkaitan dengan fixed cost. Menghitung rencana biaya investasi Berdasarkan perkiraan seluruh kebutuhan tersebut diatas maka dapat diperkirakan besarnya biaya investasi untuk pendirian bengkel.
  • MERANCANG USAHA BENGKEL Memperhitungkan sumber biaya investasi Perkiraan dari mana sumber dana investasi itu berasal, dan menghitung biaya yang timbul untuk pengadaan sumber dana tersebut, seperti bagi hasil dan lainnya
  • ALUR KERJA DAN LAYOUT BENGKEL Merencanakan penataan peralatan dan perlengkapan bengkel sehingga dapat tercipta suasana bengkel yang aman dan nyaman serta menarik, serta berdaya guna maksimal. Penempatan peralatan dan perlengkapan dikaitkan dengan ruangan bengkel sehingga menimbulkan kesan menarik bagi konsumen, mudah dan membantu karyawan untuk bekerja, dan menimbulkan kesan rapih dan bersih Menentukan alur kerja di bengkel sehingga dapat tercipta suasana kerja yang efektif dan efisien baik dari segi peralatan maupun tenaga kerja. Urutan dan alur kerja sehingga tercipta suasana kerja yang nyaman, tidak saling menyalahkan, dan tanggung jawab masing-masing individu yang jelas.
  • Manajemen Peralatan dan perlengkapan Bengkel Menata peralatan dan perlengkapan yang diperlukan dan penataannya sehingga mudah di gunakan dan mudah dikontrol. Mengatur penempatan dan penggunaan setiap peralatan dan perlengkapan, misalnya siapa yang bertanggung jawab di komputer dan bagaimana mengatur keamanan datanya, penempatan peralatan dan siapa yang boleh menggunakannya, dan siapa yang bertanggung jawab penyimpanannya.
  • Manajemen suku cadang Mengendalikan pengadaan dan pengeluaran sparepart, baik waktu pembelian maupun waktu penjualan. Kapan dan kemana sparepart itu harus diadakan, siapa yang membeli, siapa yang menerima, bagaimana cara menerimanya, bagaimana cara pengeluaraannya.
  • Manajemen suku cadang Menempatkan sparepart sesuai kelompoknya sehingga mudah ditemukan dan mudah dikontrol. Menyimpan dan mengelompokkan sparepart sesuai fungsinya, sehingga memudahkan pengotrolan dan pencarian waktu diperlukan. Memberikan kode untuk pengelompokan sparepart. Memberikan kode sparepart dan peralatan serta perlengkapan sesuai dengan kelompok dan fungsinya
  • MANAJEMEN TENAGA KERJA BENGKEL Menentukan jumlah tenaga kerja yang paling efisien. Jumlah tenaga kerja yang paling tepat sesuai dengan potensi pasar dan sesuai dengan fungsi yang ada di bengkel. Menentukan status dan pembagian tiap karyawan Tugas dan tanggung jawab setiap karyawan, sehingga tidak terjadi saling lepas tanggung jawab dan saling menyalahkan.
  • MANAJEMEN TENAGA KERJA BENGKEL Menentukan sistim pengupahan dan sistim insentif Menentukan gaji, insentif, bonus setiap karyawan sesuai dengan tugas dan tangung jawabnya. Membuat SOP ( standar prosedur operasional ) Membuat peraturan tertulis tentang urutan tugas dan tanggung jawab pekerjaan di bengkel, misalnya jam dan hari kerja dan sebagainya.
  • Promosi dan kepuasan pelanggan Memberikan gambaran bagaimana mempromosikan bengkel mulai dari promosi awal ( memanggil pelanggan ) sampai dengan mempertahankan pelanggan dengan jalan memberikan kepuasan yang prima. Ada berbagai cara promosi yang dapat dilakukan oleh bengkel, seperti iklan, onbline, website, kerjasama dengan berbagai pihak, dan cara pelayanan yang menarik sehingga pelanggan mempunyai keinginan untuk kembali lagi, dan bagaimana cara menarik minat pelanggan untuk mau kembali lagi.
  • Administrasi dan sistim informasi bengkel Menentukan jenis dokumen yang diperlukan, fungsinya serta penanggung jawab yang berhubungan dengan dokumen tersebut. Ada berbagai dokumen yang harus disiapkan, masing-masing dokumen itu mempunyai fungsi sendiri-sendiri, misalnya faktur/nota bengkel dapat berfungsi sebagai alat promosi, bukti pengeluaran uang sebagai alat kontrol dan sebagainya.
  • Administrasi dan sistim informasi bengkel Menentukan sistim pencatatan, pengelompokan, penyimpanan data serta analisa data baik manual ataupun secara computerized menggunakan software bengkel. Cara termudah untuk mengelola administrasi bengkel yang baik adalah dengan bantuan perangkat lunak, karena pada perangkat lunak ini sesudah sesuai dengan sistim dokumentasi dan alur kerja bengkel, disamping penyimpanan data dapat lebih mudah dan efisian.
  • MEMBANGUN JARINGAN USAHA BENGKEL Memberikan gambaran jaringan usaha bidang perbengkelan melalui Asosiasi dan Koperasi, dengan prinsip sapu lidi, makin banyak teman dan makin besar jaringan maka makin besar peluang usaha. Lembaga pelatihan dapat berfungsi sebagai koordinator para pengusaha bengkel, sehingga gabungan ini dapat berfungsi memperkuat keberadaan bengkel baik terhadap pelanggan, supplier, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan, seperti : Dapat bernegosiasi ke supplier tentang kebijakan harga, discount dan sebagainya. Dapat dipakai untuk peningkatan pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan pihak lain.
  • KUMPULAN MATERI USAHA BENGKEL UNTUK UKM • Pelatihan UKM – Manajemen Usaha Bengkel • Langkah demi langkah membuka bengkel sepeda motor • 5R pada bengkel • Membaca katalog dan mengenal sparepart sepeda motor • Membangun Bengkel berjalan • Manajemen bengkel berbasis Teknologi Informasi • ........ Akan berlanjut terus
  • Thank You ASOSIASI BENGKEL KENDARAAN INDONESIA 0812.2014.8841 – oetji453@gmail.com Lanjut ke...... LANGKAH DEMI LANGKAH MEMBUKA BENGKEL SEPEDA MOTOR 
  • Sumber: http://www.slideshare.net/koperasibaitulkarim/manajemen-usaha-bengkel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label