Sedangkan untuk pengembangan sec
a
ra generatif dapat dilakukan melalui
biji yang dihasil
kan (Soekarman, 2002).
Buah
melinjo berbentuk oval, pada saat masih muda kulit buah
berwarna hijau, dan seiring dengan pertambahan usia kulit buah melinjo
berubah menjadi kuning, oranye, dan merah setelah tua. Kulit biji buah
melinjo yang sudah tua berwar
na cokelat kehitam
-
hitaman, sedangkan
bijinya berwarna kuning gading.
Panjang biji melinjo berkisar antara 1 cm
–
2,5 cm tergantung dari varietas melinjo (Haryoto, 1998)
.
2.
Emping Melinjo
Emping melinjo adalah sejenis keripik yang dibuat dari biji melinjo
ya
ng
telah tua.
Proses pembuatan emping tidak sulit dan dapat dilakukan
dengan menggunakan alat
-
alat sederhana. Emping melinjo merupakan
salah satu komoditi pengolahan hasil pertanian yang memiliki nilai tinggi,
baik karena
harga jual yang relatif tinggi.
Em
ping melinjo dapat dibagi menjadi beberapa jenis tergantung
kualitas emping. Emping yang bermutu tinggi adalah emping yang sesuai
dengan standar (SNI 01
-
3712
-
1995) yaitu emping yang tipis sehingga
kelihatan agak bening dengan diameter seragam kering sehing
ga dapat
digoreng langsung. Emping dengan mutu yang lebih rendah mempunyai
ciri lebih tebal, diameter kurang seragam, dan kadang
-
kadang masih harus
dijemur sebelum digoreng (
Anonim
b
,
2009)
.
Emping melinjo adalah salah satu jenis makanan ringan yang
terbuat
dari buah melinjo yang sudah tua dan berbentuk pipih bulat.
Emping bukan merupakan makanan asing bagi penduduk Indonesia,
khususnya masyarakat di pulau Jawa. Biasanya emping digunakan sebagai
pelengkap makanan. Proses pembuatan emping melinjo juga sangat
mudah
dan sederhana yaitu dengan menyangrai biji me
linjo kemudian biji melinjo
yang
sudah disangrai dipukul
-
pukul sampai tipis dan dijemur
sampai
kering. Biasanya emping melinjo dipasarkan dalam keadaan masih mentah
(Alqadrie, 2009)Sumber: http://eprints.uns.ac.id/204/1/170492411201011351.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar