Tampilkan postingan dengan label Agribisnis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Agribisnis. Tampilkan semua postingan

Rabu, 28 Agustus 2013

Usaha Modal Kecil dari Bisnis Tanaman Hias

Usaha Modal Kecil dari Bisnis Tanaman Hias

Berbagai kegiatan yang berhubungan dengan hobi yang kita sukai selalu terasa begitu menyenangkan. Apalagi jika hobi tersebut bisa berlanjut ke jenjang yang lebih serius untuk ditekuni yakni sebagai peluang usaha bagi kita sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang terus mengalir tanpa henti. Semisal kita ambil salah satu contoh usaha modal kecil yakni usaha tanaman hias. Memulai sebuah usaha tanaman hias memang tidak terlepas dari hobi. Banyak wirausahawan yang telah sukses menekuni usaha modal kecil tanaman hias ini karena bermula dari sekedar kegemaran dan kecintaannya terhadap menata dan mengkoleksi aneka jenis tanaman hias. Berbisnis tanaman hias sangat menjanjikan bila ditekuni secara serius. Tapi, terkadang yang menjadi masalah adalah keberanian untuk memulai usaha ini, apa lagi di saat pembeli sedang mulai menurun.

Usaha tanaman hias ini memang salah satu contoh usaha yang bisa dijalankan dengan modal kecil tetapi untuk membangun usaha tanaman hias atau Nursery merupakan usaha yang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan, karena ketika memulai hingga dapat benar- benar menghasilkan uang, dibutuhkan waktu minimal 6 bulan. Jadi dalam usaha jenis ini, faktor hobi lebih diutamakan daripada mengejar keuntungan dengan cepat. Kalau anda termasuk orang yang gemar mengutak-utik semua jenis tanaman dan bertangan dingin alias menanam apa saja pasti hidup, berarti anda punya bakat menekuni usaha ini. Apapun yang anda tanam, pasti tumbuh dan hidup dengan subur.

Contoh Usaha Modal Kecil


Sebenarnya Untuk membangun sebuah usaha tanaman hias atau nurseri, diperlukan banyak modal, antara lain : lahan usaha, pot, berbagai jenis tanaman, pupuk dan obat-obatan, dan sumber air, akan tetapi anda bisa menyiasatinya dengan berbagai cara sehingga modal yang anda keluarkan kecil. Semisal untuk masalah lahan, anda bisa menggunakan lahan yang ada dulu disekitar rumah anda, anda manfaatkan semaksimal mungkin setiap jengkal lahan di sekitar rumah anda. Dengan begitu anda tidak perlu buru- buru membeli lahan khusus untuk usaha ini.


A. Memulai Bisnis

Berikut adalah beberapa hal yang harus anda siapkan untuk memulai usaha tanaman hias :
  • Pilih lokasi tempat usaha yang strategis dan agak luas. Jika modal terbatas, anda bisa memulai usaha ini dengan memanfaatkan halaman rumah yang ada atau menyewa lahan di pinggir jalan besar yang ramai.
  • Tentukan jenis- jenis tanaman hias apa saja yang akan anda koleksi untuk dijual, serta perhitungkan dengan matang biaya operasional dalam merawat bibit tanaman hias tersebut, mulai dari obat- obatan, pupuk, sumber air, media tanam seperti tanah atau sekam, dan keperluan lainnya.
  • Terampil merawat tanaman hias dan memahami seluk beluk atau dasar- dasar tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan tanaman hias. Nah, ada salah satu cara merawat atau membudidayakan tanaman hias dengan baik, yaitu memakai media daun bambu dan sekam sebagai media tanam tanaman hias. Daun bambunya pun bukan sembarang daun bambu, tapi daun bambu yang biasa dipakai untuk anyaman. Hal tersebut bermanfaat agar tanaman tidak mudah rontok.
  • Matangkan konsep berpromosi Anda, baik melalui media onlin semisal memanfaatkan jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, brosur atau kartu nama, ikut pameran-pameran tanaman hias, iklan-iklan di media cetak atau radio, dan lain-lain.


B. Hambatan Bisnis


Setiap anda merintis sebuah usaha pastilah tidak terlepas dari resiko, kendala dan hambatan. Berikut beberapa kendala atau hambatan yang yang sering di alami para pelaku usaha tanaman hias ini :
  • Tanaman hias anda mati karena kesalahan dalam perawatan atau mungkin terbengkalai atau kurangnya perhatian dikarenakan kesibukan anda yang lain.
  • Pasar pembeli yang sepi akibatnya penjualan pun pasti merosot.
  • Adanya Persaingan ketat antara sesama pengusaha tanaman hias, harga tanaman hias yang fluktuatif, disesuaikan dengan kondisi pasar dan minimnya jumlah bibit yang tersedia pada petani.
  • Keadaan cuaca yang tidak bersahabat, baik musim kering atau panas yang berkepanjangan maupun musim hujan yang tidak mau kompromi.


C. Strategi Bisnis

Berikut adalah beberapa strategi jitu yang dapat anda terapkan untuk meningkatkan usaha modal kecil anda yakni usaha tanaman hias anda.
  • Tingkatkan kualitas perawatan terhadap tanaman hias anda karena semakin baik perawatan yang anda lakukan, semakin bagus pula penampilan tanaman hias tersebut sehingga dapat mendongkrak harga penjualan.
  • Atur dengan rapi lingkungan tempat anda merawat tanaman hias tersebut, jangan terlalu berdesakan atau terlalu rapat karena hal ini akan mempengaruhi kualitas dari tanaman hias tersebut. Jika kualitas tanaman hias terjaga, pembeli pun akan puas dan semakin tertarik untum membeli tanaman hias yang anda rawat.
  • Anda harus sering mengikuti perkembangan informasi tentang tanaman hias dengan membaca majalah khusus tentang tanaman hias dan seluk beluknya, bahkan anda dapat ikut dalam komunitas atau perkumpulan tanaman hias yang disebut Perhimpunan Holtikultura Indonesia.
  • Tingkatkan kualitas pemasarannya semisal sering mencari informasi mengenai pameran- pameran tanaman hias yang kini banyak diselenggarakan. Hal ini dapat menjadi ajang promosi tanaman hias sekaligus menambah wawasan anda mengenai tanaman- tanaman hias yang baru atau yang sedang tren.
  • Berikan layanan antar atau delivery gratis bagi pembeli yang tidak memiliki alat transportasi.
  • Berikan bonus pupuk atau bahan lain kepada pembeli jika membeli suatu jenis tanaman hias tertentu dengan kisaran harga yang wah.

Itulah sedikit ulasan seputar contoh usaha kecil yakni usaha tanaman hias, semoga informasi tersebut bisa bermanfaat untuk kesuksesan anda.

Minggu, 05 Mei 2013

Potensi Pohon Meranti dalam Perkebunan Sawit



Sekilas Tentang Meranti


Pohon Meranti
Meranti merupakan salah satu jenis pohon yang masih dapat ditemukan di hutan Bukit Batu. Dengan nama latinShorea macrophylla, Kayu Meranti adalah salah satu jenis pohon idola. Kayu Meranti ini tergolong kayu keras berkualitas nomor wahid. Kayu meranti mempunyai banyak keistimewaan. Di antaranya, ‘istimewa’ karena memiliki batang lurus, berdiameter besar, tinggi, bebas cabang, minim cacat mata kayu (karena Meranti memiliki kemampuan pruning, yaitu pembebasan cabang pohon) alami secara swadaya dan mandiri. Dan di antara tegakan Meranti yang sudah tumbuh besar dan gagah, tumbuh anakan Meranti yang lemah. Menariknya, keberadaan pohon besar itu justru melindungi anakan Meranti (yang lemah) sehingga anakan Meranti terbantu tumbuh dengan keberadaan Meranti besar. Tidak sebaliknya, Meranti besar menindas anakan Meranti yang baru berkembang.

Hal istimewa lainya dari Meranti adalah buahnya yang selalu menari berputar-putar melayang terbang saat lepas dari pohon induk, dan akhirnya bersandar manja di bawah naungan sang induk yang nyaman penuh dengan nutrisi siap saji, dan kondisi lingkungan yang nyaman dan empuk. Hal ini dapat terjadi karena buah meranti memiliki bagian buah yang termodifikasi menyerupai dua buah sayap (di: two, pteron: wing, karpos: fruit). Struktur tersebut memungkinkan meranti dapat tersebar jauh dengan bantuan angin yang menerbangkannya. Prinsipnya mungkin serupa dengan baling-baling bambu yang dimiliki oleh salah satu karakter komik Jepang, Doraemon.

Meranti menjadi rumah bagi sarang burung Punai, salah satu burung indah yang sudah langka ditemukan. Selain fungsi ekologi, pohon Meranti dapat berfungsi juga untuk:
mengurangi dampak erosi,
menyuburkan tanah dengan dekomposisi daun dan perkembangan mikoriza,
peningkatan kelembaban perkebunan sawit
meningkatkan sumber cadangan air.

Meranti ditengah Sawit

Berbicara nilai ekonomi, Pohon Meranti menghasilkan kayu keras dengan kualitas tinggi. Kayu meranti dijadikan sebagai bahan dasar untuk membuat kursi-meja ekslusive, peti perhiasan, aneka cenderamata. Karena kualitas yang tinggi, harga jual kayu meranti sangatlah ekonomis. Dan ini menjadi alasan bahwa pohon meranti terus menjadi incaran para penebang kayu, baik yang berstatus legal maupun ilegal. Dan beberapa tahun terakhir, populasi Meranti di Riau semakin berkurang karena hanya dirambah, tanpa ada reboisasi kembali.


Penanaman pohon Meranti di sela-sela kelapa sawit


Berdasarkan IUCN redlist, sebanyak 102 Shorea sp. yang ada di dunia berstatus critically endangered, bahkan ada 1 yang sudah punah. Kepunahan yang lain mungkin akan segera menyusul bila tidak ada usaha yang serius untuk membudidaya pohon meranti untuk kegiatan ekonomi, sementara meranti di hutan alami harus tetap difungsikan sebagai sumber stabilitas ekologi dan lingkungan.

Dengan landasan di atas, serta pengembangan perkebunan sawit yang begitu intensif di hutan-hutan produksi Riau, maka diperlukan penyelamatan sekaligus memberi fungsi ganda perkebunan sawit. Salah satunya adalah menanam pohon meranti ditengah-tengah pohon sawit.

Berdasarkan rencana tata ruang Propinsi Riau bahwa 3.084.563 hektar atau 35,68 % dari luas daratan Riau akan diperuntukkan bagi perkebunan dan diyakini pengembangan kelapa sawit akan lebih dominan. Untuk mengatasi semakin menipisnya lahan hutan tersebut maka dilakukan alternatif penanaman tanaman Meranti di antara kelapa sawit.

Disamping untuk tujuan mengatasi semakin menipisnya lahan hutan, penanaman Meranti di sela sawit ini juga dimaksudkan untuk optimalisasi ruang tumbuh, perbaikan penutupan lahan, upaya pengendalian erosi, menyuburkan tanah dengan dekomposisi daun dan perkembangan mikoriza, peningkatan kelembaban dalam tegakan sawit akan meningkatkan sumber air.

Penanaman pohon Meranti di sela-sela kelapa sawit diyakini memiliki dua fungsi ganda. Pertama mampu mengembalikan fungsi kawasan resapan, kedua memiliki nilai ekonomis tambahan bagi petani. Fungsi kedua penanaman Meranti akan menjadi tabungan untuk masa depan serta menambah pendapatan masyarakat yang menanamnya. Usia produktif pohon Meranti sekitar 15 tahun.

Jadi, waktu yang cocok untuk menanam pohon meranti agar dapat ‘memanen’ secara tetpat adalah ketika Sawit itu telah berumur antara 5 – 10 tahun. Karena ketika pohon sawit telah tidak produktif lagi di usia 20 hingga 25 tahun, maka kayu Meranti yang telah ditanam siap untuk dipanen. Jadi dengan menanam Meranti turut mempermudah para petani me-replanting tanaman sawit mereka di perkebunan masing-masing.

Label