Tampilkan postingan dengan label Artikel Perikanan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel Perikanan. Tampilkan semua postingan

Senin, 12 Agustus 2013

KOLEKSI IKAN-IKAN HIAS TERCANTIK

Bagi anda yang memiliki hobi memelihara ikan hias, berikut ini ada beberapa ikan hias tercantik yang dapat anda koleksi. Ikan hias berikut ini memiliki harga yang sudah pasti sangan mahal. Ikan-ikan ini termasuk dari bagian ikan hias primadona bagi para pencinta dan pemelihara ikan hias. Dari salah satu daftar ikan yang ada termasuk ikan langka yang tidak ditemukan di Indonesia, sehingga untuk memilikinya tentu saja harus mengeluarkan kocek yang tidak sedikit.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai nama-nama dan jenis ikan yang paling banyak dicari dan diminati pencinta ikan hias dan merupakan ikan hias tercantik dan termasuk jajaran ikan hias termahal didunia. Silahkan anda perhatikan gambar ikan dibawah ini, mana kira-kira yang termasuk ikan terindah, terbagus dari 7 dafta nama dan jenis ikan hias dibawah ini.

1. Ikan Discus

Ikan ini merupakan spesies ikan air tawar yg mungkin merupakan ikan air tawar yg paling cantik. Harganya juga mahal, anak ikan yang panjangnya sekitar 3 inchi berkisar antara $50-$80

.

Discus adalah spesies ikan air tawar asli lembah Sungai Amazon, Amerika Selatan. Discus pertamakali dikenalkan pada tahun 1840 oleh Dr. Heckel dengan nama Symphysodon Discus. Varian Discus aslinya digolongkan ke dalam 3 jenis berdasarkan warna, yaitu Symphysodon aequifasciata aequifasciata (Green Discus), Symphysodon aequifasciata axelrodi (Brown Discus), dan Symphysodon aequifasciata haraldi (the blue variant). Discus sangat populer sebagai ikan akuarium dan kadang disebut sebagai rajanya ikan hias. Discus yang indah dan memiliki bentuk yang sempurna, berasal dari bibit dan kondisi pertumbuhan yang baik sejak lahir.

Diskus adalah jenis ikan yang hidup secara berkelompok (social fish). Bahkan di alam bebas, aslinya mereka hidup dalam kelompok besar dan merupakan salah satu dari sedikit jenis ikan yang mampu belajar. Oleh karenanya, harus diingat bagi para hobbies untuk membeli ikan diskus dalam jumlah lebih dari satu. Diskus membutuhkan interaksi sosial sesama mereka untuk memunculkan karakter asli ikan diskus.

2. Mandarinfish 


Ada 2 varietas dari spesies ini: Mandarinfish standar dan Psychedelic Mandarin. Yang standar biasanya memiliki pola dan warna yg lebih bagus dibanding Psychedelic. Harganya ga lebih dari $20 per ekor. Ikan yang memiliki nama ilmiah “Synchiropus splendidus” ini sangat tertutup dengan siang hari, tetapi dapat dilihat bertengger di atau melompat antara cabang karang. Mereka berenang dengan berdenyut cepat sirip mereka yang cenderung membuat mereka terlihat seperti mereka melayang seperti burung bersenandung.

Mandarinfish adalah salah satu dari beberapa ikan laut yang tidak memiliki sisik. Sebagai kompensasi pelindung kurangnya sisik, ikan mandarin dilindungi oleh kulit lendir berlapis berlendir dan bau, yang tidak hanya melindungi mereka dari sebagian besar penyakit kulit parasit, tetapi juga menghambat predator karena rasa mengerikan. Warna terang hidup mereka juga berfungsi untuk memberikan peringatan kepada predator dari bau buruk mereka dan rasa. 

3. Ikan African Cichlids

Ikan ini diucapkan sebagai “Sick-Lids”. Ikan ini ditemukan di 3 danau di Afrika: Malawi, Tanganyika, dan Victoria. Spesies yg ada di Danau Victoria jumlahnya kurang beragam dan kurang berwarna-warni dibandingkan dengan lainnya. Biasanya mereka tumbuh hingga 6-7 inchi, dengan pengecualian untuk Spesies Frontosoa, yg bisa tumbuh sampai 12-14 inchi. Ikan-ikan ini hidup di air tawar yg bisa dengan gampang dipiara di akuarium rumahan. Selain di Afrika, ada juga spesies ikan ini yg idup di perairan Amazon, tapi ukurannya lebih besar dan lebih agresif dari yg di Afrika. 

4. Parrotfish

Meskipun ikan ini memiliki cara makan yang terbilang unik, namun ikan ini menjadi ikan hias yang indah untuk dimiliki. Dinamakan demikian karena bentuk mulutnya yg mirip paruh burung. Ikan ini menggunakan mulutnya yg seperti paruh itu untuk memecah dan memakan invertebrata kecil yg hidup di daerah koral. Biasanya mereka akan memakan utuh-utuh bebatuan koral atau pasir-pasir laut lalu mengunyah invertebrata yg ada di dalamnya, lalu membuang sisa-sisanya. 

5. Ikan Koi

Ada banyak variasi warna dari ikan koi (sekitar 100an). Koi dapat memiliki warna perak, oranye, merah, putih, keemasan, hitam atau dengan kombinasi warna yang berbeda-beda dan unik. Beberapa penggemar koi rela membayar ribuan dolar untuk seekor koi hanya untuk mencari pola warna koi yg langka.

6. Regal Tang

Ikan ini tergolong dalam family Surgeonfish, yg memiliki pisau kecil dari zat kapur yg dapat disembunyikan di depan sirip ekornya. Pisau kecil ini digunakan terutama untuk sistem pertahanan dalam menghadapi predator. Ikan dengan nama Ilmiah “Paracanthurus hepatus” berasal dari keluarga “Acanthuridae” dapat mencapai ukuran: 31 cm, dan dapat hidup hingga 20 tahun.

7. Coral Beauty 

Ikan ini tergolong dalam Angelfish. The Beauty Coral adalah ikan damai yang dikenal untuk beradaptasi dengan baik untuk hidup dalam akuarium. Sebuah akuarium 40 galon / 150 liter cukup jika Anda hanya berencana untuk perumahan Beauty Coral Anda dengan makhluk lainnya, namun satu galon 100/375 liter akuarium atau lebih besar akan membuatnya lebih mudah untuk menjaga kualitas air cukup tinggi. Akuarium harus mengandung banyak celah-celah untuk Kecantikan Coral untuk mencari perlindungan masuk Menambahkan live rock dianjurkan, karena hal ini akan meningkatkan pertumbuhan ganggang alami.

Ada juga jenis ikan lain yaitu Ikan dengan nama umum Flame Angel, Ikan ini memikiki hubungan dekat dengan Coral Beauty. Sifatnya sama seperti Coral Beauty, tapi sifatnya tidak ‘seteguh’ Coral Beauty. 


Itulah beberapa jenis ikan hias tercantik yang dapat kita koleksi, semoga bermanfaat.

Selasa, 16 Juli 2013

Pemeliharaan Larva dan Panen Bibit Lele Sangkuriang

Pemeliharaan Larva dan Panen Bibit Lele Sangkuriang
Pemeliharaan larva atau bibit ikan lele sangkuriang pasca penetasan telur dilakukan pada hapa penetasan telur yang dialiri air dan dilengkapi dengan aerasi yang tidak terlalu kencang agar larva atau bibit lele sangkuriang tidak teraduk. Pemeliharaan larva lele dalam happa dilakukan selama (4-5) hari tanpa diberi pakan, karena larva lele pada saat itu masih memanfaatkan kuning telur yang ada dalam tubuh larva lele itu sendiri.

Memasuki hari ke-5 dan seterusnya kuning telur dalam tubuh larva telah habis, larva selanjutnya dipindahkan ke dalam bak fiber untuk dipelihara lebih lanjut. Pemeliharan larva dalam bak fiber dilakukan sejak ikan memasuki umur 5 hari hingga 21 hari. Larva dipelihara dalam bak fiber berukuran 4 m x 2 m x 0,8 m dan diisi air sebanyak 1/2 dari tinggi bak dengan padat tebar 15.625 ekor/ m3. Jadi jumlah penebaran larva dalam bak fiber sebanyak 100.000 ekor. 

Selama dalam pemeliharaan di dalam fiber, larva umur 5 hari diberi pakan cacing sutra (tubifex sp). Sebelum diberikan, cacing sutra tersebut dicincang terlebih dahulu. Hal itu dilakukan karena ukuran bukaan mulut ikan yang masih kecil. Pemberian cacing sutra cincang diberikan hingga larva berumur 12 hari. Jumlah pakan yang diberikan sebanyak 50 gr setiap kali pemberian pakan pada pagi dan sore hari. Setelah ikan berumur lebih dari 12 hari selanjutnya larva ikan diberi pakan cacing sutra utuh dengan jumlah pakan sebanyak 75 gr setiap kali pemberian pakan pada pagi dan sore hari. Pemberian pakan, selama masa pemeliharaan larva lele sangkuriang diberikan pakan alami dan pakan tambahan. Menurut Mujiman (2000), Pemberian pakan alami disesuaikan dengan ukuran benih. Biasanya efektivitas pertumbuhan benih yang memakan plankton alami berkisar (2–3) minggu sejak ditebar ke kolam. Pakan tambahan diberikan dengan dosis 3% – 5% dari bobot populasi ikan dan diberikan dua sampai tiga kali sehari, pemberiannya dimulai sejak hari kedua setelah benih ditebar.

Untuk mempertahankan kelangsungan hidup larva, maka lingkungan yang baik harus tetap terjaga. Menurut Lukito (2002), dalam kegiatan pengontrolan kualitas air meliputi pergantian air dengan pengaturan volume air dan penyiponan. Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan melakukan penyifonan bak pemeliharaan larva setiap pagi hari sebelum pemberian pakan dan penggantian air sebanyak 50%. Penyifonan dilakukan untuk membersihkan sisa-sisa pakan dan kotoran yang terdapat di dasar bak pemeliharaan larva. Sedangkan untuk menambah oksigen terlarut dalam bak pemeliharaan larva, air dalam bak pemeliharaan diberikan aerasi secara terus menerus.

Meskipun kondisi ikan dalam kondisi yang baik, selama dalam pemeliharaan, larva ikan lele sangkuriang tetap diberikan perawatan sebagai upaya pengendalian hama penyakit untuk pencegahan. Menurut Lukito (2004), kegiatan pengendalian hama penyakit meliputi pencegahan dan pengobatan. Tindakan pencegahan yang dilakukan dengan memberikan garam sebanyak 3 kg dalam 3,2 m3 air (1 ppt).

Larva yang telah berumur 21 hari warna tubuhnya tampak kehitaman dan sudah menyebar dipermukaan air, hal ini menandakan bahwa larva siap dipanen untuk langsung dijual atau ditebar ke kolam pendederan yang sudah disiapkan sebelumnya. Pemanenan larva atau bibit lele didahului dengan menutup saluran pemasukan air dan membuka outlet. Kemudian pada pipa outlet dipasang seser halus untuk menampung benih. Menurut Prihartono dkk (2000), larva lele sangkuriang umur satu minggu telah siap untuk dipanen. Selama kegiatan pemanenan perlu adanya perlakuan tertentu karena lele sangkuriang merupakan jenis ikan yang tidak bersisik, tetapi tubuhnya berlendir. Oleh karena tidak bersisik maka tubuhnya sangat mudah mengalami lecet dan luka. Lecet atau luka pada lele sangkuriang dapat disebabkan oleh penggunaan peralatan yang sembarangan, cara panen yang kurang baik dan waktu panen yang kurang tepat. 

Larva diangkat atau dipindahkan dengan menggunakan beker glass berukuran 100 ml ke dalam baskom penampungan atau langsung dipacking ke dalam kantong plastik berukuran 40 cm x 60 cm dua rangkap dan telah diisi air sebanyak (4 – 6) liter, kemudian diberi oksigen sebanyak 2/3 dan diikat dengan menggunakan karet gelang. Kepadatan larva per kantong tergantung jarak pengangkutan atau permintaan dari pembeli. Tapi biasanya berkisar antara (15.000 – 30.000) ekor larva dalam setiap kantong. Setelah packing, benih siap dikirim ke tempat yang dituju.

Bersumber dari livebeta.kaskus.us dengan perubahan

Kamis, 11 Juli 2013

BUDIDAYA IKAN BAWAL YANG MUDAH

BUDIDAYA IKAN BAWAL YANG MUDAH
Anda tahu Ikan Bawal, ada yang menarik dari jenis ikan ini. Ikan bawal ternyata tidak hanya terdapat di laut namun ada juga ikan bawal air tawar. Ikan yang rasanya gurih dan lezat ini hampir disukai oleh semua orang. Peluang usaha yang menarik untuk di kembangkan. Banyak peluang usaha yang dapat di gali dari ikan bawal air tawar ini, dari mulai pembenihan / pembibitan, pembesaran, perdagangan sampai pengolahan lanjutan dari ikan segar. Namun untuk kali ini kita akan lebih fokus pada pembesaran ikan bawal air tawar.

Usaha pembesaran dilakukan dengan maksud untuk memperoleh ikan ukuran konsumsi atau ukuran yang disenangi oleh konsumen. Pembesaran ikan bawal dapat dilakukan di kolam tanah maupun kolam permanen, baik secara monokultur maupun polikultur. Bawal air tawar saat ini banyak diminati sebagai ikan konsumsi dan cocok. Ikan Bawal mempunyai beberapa keistimewaan antara lain :

  • Pertumbuhannya cukup cepat
  • Nafsu makan tinggi serta termasuk pemakan segalanya (OMNIVORA) yang condong lebih banyak makan dedaunan
  • Ketahanan yang tinggi terhadap kondisi limnologis yang kurang baik
  • Disamping itu rasa dagingnya pun cukup enak, hampir menyerupai daging ikan Gurami

Langkah mudah budidaya ikan bawal
PERSIAPAN KOLAM
- Kolam untuk pemeliharaan ikan bawal dipersiapkan seperti halnya ikan air tawar lainnya. Persiapan kolam ini dimaksudkan untuk menumbuhkan makanan alami dalam jumlah yang cukup. Mula-mula kolam dikeringkan sehingga tanah dasarnya benar-benar kering.

Tujuan pengeringan tanah dasar antara lain :
Membasmi ikan-ikan liar yang bersifat predator atau kompetitor (penyaing makanan).
Mengurangi senyawa-senyawa asam sulfida (H2S) dan senyawa beracun lainnya yang terbentuk selama kolam terendam.
Memungkinkan terjadinya pertukaran udara (aerasi) dipelataran kolam, dalam proses ini gas-gas oksigen (02) mengisi celah-celah dan pori-pori tanah.

- Sambil menunggu tanah dasar kolam kering, pematang kolam diperbaiki dan diperkuat untuk menutup kebocoran-kebocoran yang ada.
- Setelah dasar kolam benar-benar kering dasar kolam perlu dikapur dengan kapur tohor maupun dolomit dengan dosis 25 kg per 100 meter persegi. Hal ini untuk meningkatkan pH tanah, juga dapat untuk membunuh hama maupun patogen yang masih tahan terhadap proses pengeringan.
- Kolam pembesaran tidak mutlak harus dipupuk. Ini dikarenakan makanan ikan bawal sebagian besar diperoleh dari makanan tambahan atau buatan. Tapi bila dipupuk dapat menggunakan pupuk kandang 25 – 50 kg/100 m2 dan TSP 3 kg/100 m2. Pupuk kandang yang digunakan harus benar-benar yang sudah matang, agar tidak menjadi racun bagi ikan.
- Setelah pekerjaan pemupukan selesai, kolam diisi air setinggi 2-3 cm dan dibiarkan selama 2-3 hari, kemudian air kolam ditambah sedidit demi sedikit sampai kedalaman awal 40-60 cm dan terus diatur sampai ketinggian 80-120 cm tergantung kepadatan ikan. Jika warna air sudah hijau terang, baru benih ikan ditebar (biasanya 7-10 hari setelah pemupukan).

PEMILIHAN DAN PENEBARAN BENIH.
- Pemilihan benih.
Pemilihan benih mutlak penting, karena hanya dengan benih yang baik ikan akan hidup dan tumbuh dengan baik.
Adapun ciri-ciri benih yang baik antara lain Sehat, Anggota tubuh lengkap, Aktif bergerak, Ukuran seragam, tidak cacat, Tidak membawa penyakit, jenis unggul.

- Penebaran benih
Sebelum benih ditebar perlu diadaptasikan, dengan tujuan agar benih ikan tidak dalam kondisi stress saat berada dalam kolam. Cara adaptasi : ikan yang masih terbungkus dalam plastik yang masih tertutup rapat dimasukan kedalam kolam, biarkan sampai dinding plastik mengembun. Ini tandanya air kolam dan air dalam plastik sudah sama suhunya, setelah itu dibuka plastiknya dan air dalam kolam masukkan sedikit demi sedikit kedalam plastik tempat benih sampai benih terlihat dalam kondisi baik. Selanjutnya benih ditebar/dilepaskan dalam kolam secara perlahan-lahan.

KUALITAS PAKAN DAN CARA PEMBERIAN
Kualitas dan kuantitas pakan sangat penting dalam budidaya ikan, karena hanya dengan pakan yang baik ikan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dergan yang kita inginkan. Kualitas pakan yang baik adalah pakan yanq mempunyai gizi yang seimbang baik protein, karbohidrat maupun lemak serta vitamin dan mineral. Karena ikan bawal bersifat omnivora maka makanan yang diberikan bisa berupa daun-daunan maupun berupa pelet. Pakan diberikan 3-5 % berat badan (perkiraan jumlah total berat ikan yang dipelihara). Pemberian pakan dapat ditebar secara langsung.

PANEN IKAN BAWAL
Pemungutan hasil usaha pembesaran dapat dilakukan setelah ikan bawal dipelihara 4-6 bulan, waktu tersebut ikan bawal telah mencapai ukuran kurang lebih 500 gram/ekor, dengan kepadatan 4 ekor/m2 . Biasanya alat yang digunakan berupa waring bemata lebar. Ikan bawal hasil pemanenan sebaiknya penampungannya dilakukan ditempat yang luas (tidak sempit) dan keadaan airnya selalu mengalir.

Rabu, 24 April 2013

CARA BUDIDAYA UDANG WINDU

tipspetani : cara berternak udang windu

cara berternak udang windu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

penyiapan sarana serta peralatan
syarat konstruksi tambak menurut cara berternak udang windu :

1 ) tahan terhadap damparan ombak besar, angin kencang serta banjir. jarak minimum pertambakan dari pantai yakni 50 meter atau minimum 50 meter dari bantara sungai.

2 ) lingkungan tambak beserta airnya kudu cukup baik buat kehidupan udang sampai dapat tumbuh normal sejak ditebarkan sampai dipanen.


3 ) tanggul kudu padat serta kuat tidak bocor atau merembes serta tahan terhadap erosi air.

4 ) design tambak kudu sesuai serta mudah buat operasi sehari-hari, sampai menghemat tenaga.

5 ) cocok dengan daya dukung area yang ada.

6 ) melindungi kebersihan serta kesehatan hasil produksinya.

7 ) saluran pemasuk air terpisah dengan pembuangan air. teknik pembuatan tambak dibagi di dalam tiga sistem yang cocok dengan letak, biaya, serta operasi pelaksanaannya, yaitu tambak ekstensif, semi intensif, serta intensif.

tambak ekstensif atau tradisional menurut

a ) dibangun di area pakai surut, yang umumnya berupa rawa-rawa bakau, atau rawa-rawa pakai surut bersemak serta rerumputan.

b ) wujud serta ukuran petakan tambak tidak teratur.

c ) luasnya pada 3-10 ha per petak.

d ) tiap-tiap petak mempunyai saluran keliling ( caren ) yang lebarnya 5-10 m di sepanjang keliling petakan sebelah di dalam. di bagian masih juga dibikin caren dari sudut ke sudut ( diagonal ). kedalaman caren 30-50 cm lebih di dalam dari bagian sekitarnya yang disebut pelataran. bagian pelataran hanya dapat diisi sedalam 30-40 cm saja.

e ) di masih petakan dibikin petakan yang lebih kecil serta dangkal buat mengipur nener yang baru datang selama 1 bln..

f ) delain itu ada kian lebih satu type tambak tradisional, misalnya type corong serta type taman yang dikembangkan di sidoarjo, jawa timur.

g ) pada tambak ini tidak ada pemupukan.

tambak semi intensif

a ) wujud petakan umumnya empat persegi panjang dengan luas 1-3 ha/petakan.

b ) setiap petakan mempunyai pintu pemasukan ( inlet ) serta pintu pengeluaran ( outlet ) yang terpisah buat keperluan penggantian air, penyiapan kolam sebelum akan ditebari benih, serta pemanenan.

c ) satu caren diagonal dengan lebar 5-10 m menyerong dari pintu ( pipa ) inlet ke arah pintu ( pipa ) outlet. basic caren miring ke arah outlet buat meringankan pengeringan air serta pengumpulan udang pada waktu panen.

d ) kedalaman caren selisih 30-50 cm dari pelataran.

e ) kedalaman air di pelataran hanya 40-50 cm.

f ) ada juga petani tambak yang buat caren di lebih kurang pelataran.

tambak intensif

a ) petakan berukuan 0, 2-0, 5 ha/petak, supaya pengelolaan air serta pengawasannya lebih mudah.

b ) kolam/petak pemeliharaan dapat dibikin dari beton seluruhnya atau dari tanah layaknya biasa. atau dinding dari tembok, tetapi basic masih tanah.

c ) umumnya berbentuk bujur sangkar dengan pintu pembuangan didalam serta pintu panen type monik di pematang saluran buangan. bentuk serta konstruksinya menyerupai tambak semi intensif bujur sangkar.

d ) lantai basic dipadatkan sampai keras, dilapisi oleh pasir/kerikil. tanggul biasanya dari tembok, masih air laut serta air tawar dikombinasi di dalam bak pencampur sebelum akan masuk di dalam tambak.

e ) ppipa pembuangan air hujan atau kotoran yang terbawa angin, dipasang mati di sudut petak.

f ) diberi aerasi buat menambah kandungan o2 di dalam air.

g ) penggantian air yang amat sering dimungkinkan oleh penggunaan pompa.
adapun prasarana yang diperlukan di dalam budidaya udang tambak meliputi :

petakan tambak

a ) baiknya dibikin di dalam bentuk unit. setiap satu unit tambak pengairannya datang dari satu pintu besar, yaitu pintu air utama atau laban. satu unit tambak terdiri dari tiga macam petakan : petak pendederan, petak glondongan ( buyaran ) serta petak pembesaran dengan perbandingan luas 1 :9 :90.

b ) tak hanya itu, juga ada petakan pembagi air, yang yaitu bagian yang terdalam. dari petak pembagi, masing-masing petakan terima bagian air buat pengisiannya. setiap petakan kudu mempunyai pintu air sendiri, yang diberi nama pintu petakan, pintu sekunder, atau tokoan. petakan yang berbentuk layaknya saluran disebut juga saluran pembagi air.

c ) tiap-tiap petakan terdiri dari caren serta pelataran.

pematang/tanggul

a ) ada dua macam pematang, yaitu pematang utama serta pematang pada.

b ) pematang utama yaitu pematang keliling unit, yang membuat perlindungan unit yang terkait dari efek luar. tingginya 0, 5 m di atas permukaan air pakai sangat tinggi. lebar bagian atasnya kurang lebih 2 m. bagian luar dibikin miring dengan kemiringan 1 :1, 5. tetapi buat bagian pematang bagian di dalam kemiringannya 1 :1.

c ) pematang pada yaitu pematang yang membatasi petakan yang satu dengan yang lain di dalam satu unit.

d ) ukurannya bergantung keadaan setempat, misalnya : tinggi 1-2 m, lebar bagian atas 0, 5-1, 5. sisi-sisinya dibikin miring dengan kemiringan 1 :1. pematang dibikin menggali saluran keliling yang jaraknya dari pematang 1 m. jarak tersebut biasa disebut berm.

saluran serta pintu air

a ) saluran air kudu cukup lebar serta di dalam, bergantung keadaan setempat, lebarnya berkisar pada 3-10 m serta dalamnya seandainya amat barangkali sejajar dengan permukaan air surut terrendah. sepanjang tepiannya ditanami pohon bakau lantas pelindung.

b ) ada dua macam pintu air, yaitu pintu air utama ( laban ) serta pintu air sekunder ( tokoan/pintu air petakan ).

c ) pintu air bertindak lantas saluran keluar masuknya air dari serta ke di dalam tambak yang terhitung di dalam satu unit.

d ) lebar mulut pintu utama pada 0, 8-1, 2 m, tinggi serta panjang cocok dengan tinggi serta lebar pematang. dasarnya lebih rendah dari basic saluran keliling, serta sejajar dengan basic saluran pemasukan air.

e ) bahan pembuatannya salah satunya : pasangan semen, atau bahan kayu ( kayu besi, kayu jati, kayu kelapa, kayu siwalan, dan sebagainya )

f )setiap pintu dilengkapi dengan dua deretan papan penutup serta salah satunya diisi tanah yang disebut lemahan.

g )pintu air dilengkapi dengan saringan, yaitu saringan luar yang menghadap ke saluran air serta saringan di dalam yang menghadap ke petakan tambak. saringan terbuat dari kere bambu, serta buat saringan di dalam dilapisi plastik atau ijuk.

pelindung :

a ) jadi bahan pelindung pada pemeliharaan udang di tambak, dapat dipasang rumpon yang terbuat dari ranting kayu atau dari daun-daun kelapa kering. pohon peneduh di sepanjang pematang juga dapat dipakai lantas pelindung.

b ) rumpon dipasang dengan jarak 6-15 m di tambak. rumpon bertindak juga buat menghindar hanyutnya kelekap atau lumut, sampai menumpuk pada diantara sudut lantaran tiupan angin.

pemasangan kincir :

a ) kincir biasanya dipasang setelah pemeliharaan 1, 5-2 bln., lantaran udang sudah cukup kuat terhadap pengadukan air.

b ) kincir dipasang 3-4 unit/ha. daya kelarutan o2 ke di dalam air dengan pemutaran kincir itu menggapai 75-90%.

pembibitan

menyiapkan benih ( benur )
benur/benih udang bisa didapat dari area pembenihan ( hatchery ) atau dari alam. di alam ada dua macam golongan benih udang windu ( benur ) menurut ukurannya, yaitu :

a ) benih yang masih halus, yang disebut post larva.
ada tepidi tepi-tepi pantai. hidupnya berupa pelagis, yaitu berenang dekat permukaan air. warnanya coklat kemerahan. panjang 9-15 mm. cucuk kepala lurus atau sedikit melengkung layaknya huruf s dengan bentuk keseluruhan layaknya jet. ekornya membentang layaknya kipas.

b ) benih yang sudah besar atau benih kasar yang disebut juvenil.
biasanya telah memasuki muara sungai atau terusan. hidupnya berupa benthis, yaitu suka berdiam dekat basic perairan atau kadang-kadang melekat pada benda yang terendam air. sungutnya berbelang-belang selangseling coklat serta putih atau putih serta hijau kebiruan. badannya berwarna biru kehijauan atau kecoklatan sampai kehitaman. pangkal kaki renang berbelang-belang kuning biru.

langkah penangkapan benur :

a ) benih yang halus ditangkap memakai alat belabar serta seser.
- belabar yakni rangkaian memanjang dari ikatan-ikatan daun pisang kering, rumput-rumputan, merang, ataupun beberapa bahan yang lain.
- aktivitas penangkapan ditangani apabila air pakai.
- belabar dipasang tegak lurus pantai, dikaitkan pada dua buah patok, sampai terayun-ayun di permukaan air pakai.
- atau hanya diikatkan pada patok di diantara ujungnya, masih ujung yang lain ditarik oleh si penyeser sambil dilingkarkan mendekati ujung yang terikat. setelah lingkaran cukup kecil, penyeseran ditangani di kurang lebih belabar.

b ) benih kasar ditangkapi dengan alat seser juga dengan langkah selekasnya diseser atau dengan alat bantu rumpon-rumpon yang dibikin dari ranting pohon yang ditancapkan ke basic perairan. penyeseran ditangani di kurang lebih rumpon.

pembenihan dengan alami ditangani dengan langkah mengalirkan air laut ke di dalam tambak. biasanya ditangani oleh petambak tradisional.
benih udang/benur yang didapat dari pembibitan sebaiknya benur yang bermutu baik. adapun sifat serta ciri benur yang bermutu baik yang didapat dari area pembibitan yakni :

a )umur serta ukuran benur kudu seragam.
b ) apabila dikejutkan benur sehat akan melentik.
c ) benur berwarna tidak pucat.
d ) badan benur tidak bengkok serta tidak cacat.

perlakuan serta perawatan benih

a )langkah pemeliharaan dengan sistem kolam terpisah pemeliharaan larva yang baik yakni dengan sistem kolam terpisah, yaitu kolam diatomae, kolam induk, serta kolam larva dipisahkan.

- kolam diatomae
diatomae buat makanan larva udang yang yaitu hasil pemupukan yakni spesies chaetoceros, skeletonema serta tetraselmis di dalam kolam volume 1000-2000 liter.
spesies diatomae yang agak besar diberikan pada larva periode mysis, walau lebih senang zooplankton.

- kolam induk
kolam yang berukuran 500 liter ini diisi induk udang mempunyai kandungan telur yang diperoleh dari laut/nelayan. telur biasanya keluar pada malam hari. telur yang sudah dibuahi serta sudah menetas lantas nauplius, dipindahkan.
- kolam larva
kolam larva berukuran 2. 000-80. 000 liter. artemia/zooplankton diambil dari kolam diatomae serta diberikan pada larva udang mysis serta post larva ( pl5-pl6 ).
artemia kering serta udang kering diberikan pada larva periode zoa sampai ( pl6 ). larva periode pl5-pl6 dipindah ke petak buyaran dengan kepadatan 32-1000 ekor/m2, yang setiap kalidiberi makan artemia atau makanan buatan, lalu pl20-pl30 benur dapat dijual atau ditebar ke di dalam tambak.

b ) langkah pengipukan/pendederan benur di petak pengipukan

- petak pendederan benur yaitu sebagian dari petak pembesaran udang ( ± 10% dari luas petak pembesaran ) yang terletak di diantara sudutnya dengan kedalaman 30-50 cm, suhu 26-31derajat c serta kandungan garam 5-25 permil.
- petak terbuat dari daun kelapa atau daun nipah, agar benur yang masih lemah terlindung dari terik matahari atau hujan.
- benih yang baru datang, diaklitimasikan dulu. benih dimasukkan di dalam bak plastik atau bak kayu yang diisi air yang kandungan garam serta suhunya hampir sama saja dengan keadaan selama pengangkutan. lalu dengan berangsur-angsur air tersebut dikeluarkan serta diganti dengan
air dari petak pendederan.
- kepadatan pada petak ini 1000-3000 ekor. pakan yang diperoleh berupa campuran telur ayam rebus serta daging udang atau ikan yang dihaluskan.
- pakan tambahan berupa pellet udang yang dihaluskan. pemberian pelet ditangani sebanyak 10-20 % kali jumlah berat benih udang /hari serta diberikan pada sore hari. berat benih halus ± 0, 003 gram serta berat benih kasar ± 0, 5-0, 8 g.
- pellet dapat terbuat dari tepung rebon 40%, dedak halus 20 %, bungkil kelapa 20 %, serta tepung kanji 20%.
- pakan yang diperlukan : secangkir pakan buat petak pengipukan /pendederan seluas 100 m2 atau buat 100. 000 ekor benur serta diberikan 3-4 kali 1 hari.

c ) langkah pengipukan di dalam hapa

- hapa yakni kotak yang dibikin dari jaring nilon dengan mata jaring 3-5 mm agar benur tidak dapat lolos.
- hapa dipasang terendam serta tidak menyentuh basic tambak di dalam petak-petak tambak yang pergantian airnya mudah ditangani, dengan langkah mengikatnya pada tiang-tiang yang ditancamkan di basic petak tambak itu. kian lebih satu buah hapa dapat dipasang berderet-deret pada satu petak tambak.
- ukuran hapa dapat sesuai dengan kehendak, misalnya panjang 4- 6 m, lebar 1-1, 5 m, tinggi 0, 5-1 m.
- kepadatan benur di dalam hapa 500-1000 ekor/m2.
- pakan benur dapat berbentuk kelekap atau lumut-lumut dari petakan tambak di sekitarnya. dapat juga diberi pakan buatan berupa pelet udang yang dihancurkan dulu lantas serbuk.
- lama pemeliharaan benur di dalam ipukan 2-4 minggu, sampai panjangnya 3-5 cm dengan persentase hidup 70-90%.
- jaring lantas dinding hapa kudu dibersihkan 1 minggu sekali.
- hapa amat berguna untuk petani tambak, yaitu buat area aklitimasi benur, atau setiap waktu dipergunakan menyimpan ikan atau udang yang dikehendaki agar terus hidup.

d ) langkah pengangkutan :

pengangkutan menggunakan kantong plastik :
- kantong plastik yang berukuran panjang 40 cm, lebar 35 cm, serta tidak tidak tebal 0, 008 mm, diisi air 1/3 bagian serta diisi benih 1000 ekor.
- kantong plastik diberi zat asam sampai menggelembung serta diikat dengan tali.
- kantong plastik tersebut dimasukkan di dalam kotak kardus yang diberi styrofore foam lantas penahan panas serta kantong plastik kecil yang diisi pecahan-pecahan es kecil yang jumlahnya 10% dari berat airnya.
- benih dapat diangkut pada suhu 27-30 derajat c selama 10 jam perjalanan dengan angka kematian 10-20%.
pengangkutan memakai jerigen plastik :
- jerigen yang digunakan yang berukuran 20 liter.
- jerigen diisi air 1/2 bagiannya serta sebagian lagi diisi zat asam bertekanan lebih.
- jumlah benih yang dapat diangkut pada 500-700 ekor/liter. selama 6- 8 jam perjalanan, angka kematiannya kurang lebih 6%.
- didalam perjalanan jerigen kudu ditidurkan, agar permukaannya lantas luas, sampai benurnya tidak bertumpuk.
- untuk turunkan suhunya bisa memakai es batu.

e ) waktu penebaran benur

sebaiknya benur ditebar di tambak pada waktu yang teduh.

3. pemeliharaan pembesaran

pemupukan
pemupukan mempunyai tujuan buat mendorong perubahan makanan alami, yaitu : kelekap, lumut, plankton, serta bentos.
langkah pemupukan :

a ) untuk perubahan kelekap

-tanah yang sudah rata serta dikeringkan ditaburi dengan dedak kasar sebanyak 500 kg/ha.
- lantas ditaburi pupuk kandang ( kotoran ayam, kerbau, kuda, dan sebagainya ), atau pupuk kompos sebanyak 1000 kg/ha.
- tambak diairi sampai 5-10 cm, dibiarkan tergenang serta menguap sampai kering.
- seterusnya tambak diairi lagi sampai 5-10 cm, serta ditaburi pupuk kandang atau pupuk kompos sebanyak 1000 kg/ha.
- pada saat itu ditambahkan juga pupuk anorganik, yaitu urea 75 kg/ha serta tsp ( triple super phosphate ) 75 kg/ha.
- setelah 5 hari lalu, kelekap mulai tumbuh. air dapat ditinggikan lagi dengan berangsur-angsur, sampai dalamnya 40 cm di atas pelataran. serta benih udang dapat dilepaskan.
- sepanjang pemeliharaan, diadakan pemupukan susulan sebanyak 1-2 kali 1 bln. memakai urea 10-25 kg/ha serta tsp 5-15 kg/ha.

b ) untuk perubahan lumut

tanah yang telah dikeringkan, diisi air buat melembabkannya, lalu ditanami bibit lumut yang ditancapkan ke di dalam lumpur.
- air dimasukkan sampai setinggi 20 cm, lalu dipupuk dengan urea 14 kg/ha serta tsp 8 kg/ha.
- air ditinggikan sampai 40 cm setelah 1 minggu.
- mulai minggu ke-2, setiap 1 minggu dipupuk lagi dengan urea serta tsp, masing-masing 10 takaran pada awalnya.

- lumut yang kurang pupuk akan berwarna kekuningan, tetapi yang dipupuk akan berwarna hijau rumput yang segar. lumut yang amat lebat akan beresiko untuk udang, oleh lantaran itu lumut hanya digunakan buat pemeliharaan udang yang dikombinasi dengan ikan yang lain.

untuk perkembangan diatomae

-jumlah pupuk nitrogen ( n ) serta pupuk fosfor ( p ) inginkan perbandingan kurang lebih 30 :1. apabila perbandingannya mendekati 1 :1, yang tumbuh yakni dinoflagellata.
- jadi sumber n, pupuk memiliki kandungan nitrat makin baik daripada pupuk memiliki kandungan amonium, lantaran dapat terlarut lebih lama di dalam air.

- misal pupuk :
* urea-co( nh2 )2 : prosentase n=46, 6.
* amonium sulfat-za-( nh4 )2so4 : prosentase n=21.
* amonium chlorida-nh4cl : prosentase n=25
* amonium nitrat-nh4no3 : prosentase n=37
* kalsium nitrat-ca( no3 )2 : prosentase n=17
* double superphosphate-ca( h2po4 ) : prosentase p=26
* triple superphosphate-p2o5 : prosentase p=39

- pemupukan diulangi sebanyak berapakah kali, sedikit untuk sedikit setiap 7-10 hari sekali.

-pemupukan pertama, digunakan 0, 95 ppm n serta 0, 11 ppm p. apabila luas tambak 1 ha serta tinggi air rata-rata 60 cm, membutuhkan 75-150 kg pupuk urea serta 25-50 kg tsp.

- perkembangan plankton diamati dengan secci disc. perubahan cukup seandainya pada kedalaman 30 cm, secci disc sudah tampak.

- takaran pupuk dikurangi seandainya secci disc tidak terlihat pada kedalaman 25 cm. tetapi apabila secci disc tidak tampak pada kedalaman 35 cm, lantas takaran pupuk perlu ditambah.

pemberian pakan

makanan buat tiap-tiap periode kehidupan udang berbeda-beda. makanan udang yang dapat dipakai di dalam budidaya terdiri dari :

a )makanan alami :

- burayak tingkat mysis, makanannya plankton hewani, protozoa, rotifera, ( branchionus ), anak tritip ( balanus ), anak kutu air ( copepoda ), dan sebagainya.
- burayak tingkat post larva ( pl ), serta udang muda ( juvenil ), tidak cuma makanan di atas juga makan diatomaee serta cyanophyceae yang tumbuh di basic perairan ( bentos ), anak tiram, anak tritip, anak udanngudangan ( crustacea ) selainnya, cacing annelida dan juga detritus ( sisa hewan serta tumbuhan yang membususk ).
- udang dewasa, makanannya daging binatang lunak atau mollusca ( kerang, tiram, siput ), cacing annelida, yaitut cacing pollychaeta, udang-udangan, anak serangga ( chironomus ), dan sebagainya.
- didalam usaha budidaya, udang dapat makan makanan alami yang tumbuh di tambak, yaitu kelekap, lumut, plankton, serta bentos.

b ) makanan tambahan

makanan tambahan biasanya dibutuhkan setelah waktu pemeliharaan 3 bln.. makanan tambahan tersebut dapat berbentuk :

-dedak halus dikombinasi cincangan ikan rucah.
- dedak halus dikombinasi cincangan ikan rucah, ketam, siput, serta udangudangan.
- kulit kerbau atau sisa pemotongan ternak yang lain. kulit kerbau dipotong-potong 2, 5 cm2, lalu ditusuk sate.
- sisa-sisa pemotongan katak.
-bekicot yang telah dipecahkan kulitnya.
- makanan anak ayam.
- daging kerang serta remis.
- trisipan dari tambak yang dikumpulkan serta dipech kulitnya.

c ) makanan buatan ( pelet ) :

-tepung kepala udang atau tepung ikan 20 %.
-dedak halus 40 %.
- tepung bungkil kelapa 20 %.
- tepung kanji 19 %.
- pfizer premix a atau azuamix 1 %.

langkah pembuatan :

-tepung kanji diencerkan dengan air secukupnya, lantas dipanaskan sampai mengental.

-beberapa bahan yang dicampurkan dengan kanji diaduk-aduk serta diremas-remas sampai merata.

- sesudah merata, dibentuk bulat-bulat serta digiling dengan alat penggiling daging. hasil gilingan dijemur sampai kering, lalu diremas-remas sampai patah-patah sepanjang rata-rata 1-2 cm.
takaran ransum udang serta langkah pemberian pakan :

a )udang diberi pakan 4-6 x 1 hari sedikit untuk sedikit.
b ) jumlah pakan yang diperoleh pada benur 15-20% dari berat tubuhnya /hari.
c ) jumlah pakan udang dewasa kurang lebih 5-10% berat tubuhnya/ hari.
d ) pemberian pakan ditangani pada sore hari makin baik.

pemeliharaan kolam/tambak

a )penggantian air. pembuangan air sebaiknya melalui bagian bawah, lantaran bagian ini yang kondisinya amat jelek. tetapi apabila air tambak tertutup air hujan yang tawar, pembuangannya me

b ) pengadukan dengan mekanis ( belum biasa ditangani ). dengan pengadukan, air dapat mendapat tambahan zat asam, atau tercampurnya air asin serta air tawar. pengadukan dapat memakai mesin pengaduk, mesin perahu tempel, atau kincir angin.

c ) menambahkan bahan kimia ( belum biasa ditangani ). kekurangan zat asam, dapat ditambah dengan kalium permanganat ( pk/kmno4 ). takaran 5-10 ppm ( 5-10 gram/1 ton air ), masih belum bisa membunuh udang. kapur bakar sebanyak 200 kg/ha dapat juga buat menangani o2.

d ) menambahkan volume air. seandainya suhu air tinggi, menambahkan jumlah volume air dapat dikurangi. perlu diberi pelindung.

e ) menghentikan pemupukan serta pemberian pakan. pemupukan serta pemberian pakan dihentikan apabila udang tampak menderita serta tambak di dalam kondisi jelek.

f ) singkirkan ikan serta ganggang yang mati memakai alat penyerok.

g ) menambahkan pemberian pakan. udang diberi tambahan pakan apabila perlihatkan tanda-tanda kekurangan makan, sampai perubahan makanan alami normal kembali.

perbaikan teknis yang diperlukan :

a )perbaikan saluran irigasi tambak buat sangat mungkin petakan-petakan tambak memperoleh air yang cukup mutu serta dan kuantitasnya, selama hidup pemeliharaan.

b ) pompanisasi, untuk tambak-tambak di area yang perbedaan pakai surutnya rendah ( kurang dari 1 m ), yang setiap waktu diperlukan pergantian air ke di dalam atau keluar tambak.

c ) perbaikan konstruksi tambak, yang meliputi konstruksi tanggul, pintu air saringan masuk ke di dalam tambak agar tambak tidak mudah bocor, serta tanggul tidak longsor.

d ) perbaikan manajemen budidaya yang meliputi : langkah pemupukan, padat penebaran yang maksimal, pemberian pakan, langkah pengelolaan air serta langkah pemantauan terhadap perubahan serta kesehatan udang.

p a n e n

udang yang siap panen yakni udang yang telah berumur 5-6 bln. waktu pemeliharaan. dengan syarat mutu yang baik, yaitu :
1 ) ukurannya besar
2 ) kulitnya keras, bersih, licin, bersinar serta badan tidak cacat
3 ) masih di dalam keadaan hidup serta segar.

penangkapan

penangkapan sebagian

a. memakai prayang, yang terbuat dari bambu, yang terdiri dari dua bagian, yaitu kere lantas pengarah serta perangkap berbentuk jantung lantas area jebakan. prayang dipasang tepidi tepi tambak, dengan kerenya melintang tegak lurus pematang serta perangkapnya ada di ujung kere. pemasangan prayang ditangani malam hari pada waktu ada pakai besar serta di atasnya diberi lampu buat menarik perhatian udang. lubang prayang dibikin 4 cm, sampai yang terjerat hanya udang besar saja. pada lubang mulut dipasang tali nilon atau kawat yang melintang dengan jarak masing-masing kurang lebih 4 cm.

b. memakai jala lempar. penangkapan ditangani malam hari. air tambak dikurangi sebagian buat meringankan penangkapan. penangkapan ditangani dengan masuk ke di dalam tambak. penangkapan dengan jala dapat dikerjakan apabila ukuran udang di dalam tambak tersebut seragam.

c. memakai tangan kosong. ditangani pada siang hari, lantaran udang biasanya berdiam diri di dalam lumpur.

2. penangkapan total

a. penangkapan total dapat dikerjakan mengeringkan tambak.
pengeringan tambak dapat dikerjakan dengan pompa air atau apabila tidak
ada kudu mencermati pakai surut air laut. malam/dini hari
menyongsong penangkapan, air dikeluarkan dari petak tambak perlahanlahan
waktu air surut. pada tambak semi intensif, air disurutkan sampai
caren, sampai kedalaman air 10-20 cm.

b. memakai seser besar yang mulutnya direndam di lumpur
basic tambak/caren, lantas didorong sambil mengangkatnya jika
diperkirakan sudah banyak udang yang masuk di dalam seser. serta langkah
tersebut ditangani berulang-ulang.

c. memakai jala, biasanya ditangani banyak orang.

d. memakai kerei atau jaring yang lebarnya sesuai dengan
lebar caren. lumpur basic area udang bersembunyi didorong beramairamai
oleh sebagian orang yang memegangi kerei atau jaring itu, menuju
ke depan pintu air. di depan pintu air udang dicegat dengan kerei selainnya.
udang terkumpul di kubangan dekat pintu ai, sampai dengan mudah
ditangkap.

e. dengan meletakkan jaring penadah yang cukup luas atau panjang di
saluran pembuangan air. pintu air dibuka serta diatur agar air mengalir
perlaha-lahan, sampai udang sedikit tertinggal bersembunyi
di dalam lumpur. udang akan keluar bersamaan air serta tertadah di dalam jaring
yang terpasang serta dengan mudah ditangkapi dengan seser.

f. memakai jaring ( trawl ) listrik. jaring ini berbentuk dua buah
kerucut. badan kantung mempunyai bukaan persegi panjang. mulut
kantung yang di bawah di pakai pemberat agar dapat tenggelam di
lumpur. bagian atas mulut jaring diberi pelampung agar mengambang di
permukaan air. bagian bibir bawah mulut jaring dipasang kawat yang
dapat dialiri listrik berkekuatan 3-12 volt. listrik yang mengaliri kawat di
basic mulut jaring akan mengejutkan udang yang terkena, lantas udang
akan meloncat serta masuk ke di dalam jaring.

pembersihan

udang yang telah ditangkap dikumpulkan serta dibersihkan sampai bersih. lalu udang ditimbang serta dipilih menurut mutu ukuran yang sama serta tidak cacat.

Penelusuran yang terkait dengan cara berternak udang windu adalah : cara ternak udang windu, makalah ternak udang windu, jual udang windu, mencari udang windu, agraris udang windu. budidaya udang galah, penternakan udang galah, cara budidaya udang windu, , buku cara berternak udang windu, CD cara berternak udang windu, cara berternak udang windu di indonesia, cara berternak udang windu yang benar, cara berternak udang windu di tambak, cara berternak udang windu di kolam, cara berternak udang windu di pesisir, cara berternak udang windu di keramba.

CARA BUDIDAYA IKAN MAS

CARA BUDIDAYA IKAN MAS

Ikan mas adalah jenis ikan yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai usaha. Seperti untuk bisnis masakan hingga budidaya. Itu juga dikarenakan ikan mas yang mempunyai cita rasa yang tinggi sehingga disukai konsumen. Ikan mas memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat sehingga baik untuk dibudidayakan. Blogiztic akan membahas tentang budidaya ikan mas.

Ikan mas (Cyorinus carpio, L.) merupakan spesies ikan air tawar yang termasuk dalam famili Cyprinidae, sub ordo Cyprinoidea, Ordo Ostariophysi sub kelas Teleostrei. Ikan Mas sudah lama dibudidayakandan terdomestikasi dengan baik di dunia. Diantara jenis ikan air tawar ikan mas merupakan ikan yang paling populer di masyarakat. Selain dikenal dengan nama ikan mas, ikan ini dikenal dengan nama dengan nama Ikan Karper ataupun ikan tombro. Kini telah banyak dikenal ras persilangan ikan mas antara lain Ikan Mas Merah, Si Nyonya, Taiwan, Majalaya, Kaca, Kumpai dan lain-lain.

Cara Berternak Ikan Mas

Persyaratan Budi Daya Ikan Mas
Di alam aslinya ikan mas hidup di perairan sungai, danau maupun genangan air lainnya yang berada pada ketinggian 150-600m dpl, dengan suhu air berkisar 20 derajat sampai 25 derajat celcius. Ikan mas termasuk hewan Omnnivora atau pemakan segala sehingga di alam makanan Ikan mas berupa daun-daunan, lumut, serangga, cacing dan lain sebagainya. Pada model budidaya ikan mas lingkungan pemeliharaan dibuat menyerupai alam aslinya.

Model budidaya ikan mas bisa dipelihara dalam Kantong Jaring Apung, Kolam air deras, kolam tanah, kolam beton dan lain-lain tergantung ketersediaan lokasi. Makanan dalam budidaya ikan mas juga bermacam-macam mulai dari pemberian pakan alami sampai pemberian pelet buatan pabrik. Yang perlu diperhatikan adalah kualitas air pada media untuk budidaya ikan mas seperti PH air yang harus berada pada kisaran 7-8, kandungan oksigen terlarut yang cukup dan bebas dari kandungan zat kimia berbahaya.

Cara Berternak Ikan Mas

Model Budi Daya Ikan Mas
Peluang usaha budidaya ikan mas dapat dipilih sesuai kondisi dan keinginan. Ada beberapa peluang usaha dalam budidaya ikan mas ini yaitu pembibitan dan pembesaran ikan mas untuk keperluan konsumsi.

Usaha Pembibitan Ikan Mas
Pembibitan ikan mas memiliki prospek yang cukup cerah, karena perputaran modal yang cukup cepat. Penyediaan bibit ikan mas dimulai dari burayak ikan mas baru saja menetas, burayak usia sekitar satu bulan, burayak usia dua bulan. Pada setiap usia ikan mas memiliki potensi ekonomi.

Persiapan induk Ikan Mas
Induk ikan mas yang akan dipijahkan dipelihara di kolam khusus secara terpisah antara jantan dan betina. Pakan yang diberikan berupa pellet dengan kandungan protein 25%. Dosis pemberian pakan ikan mas sebanyak 3% per bobot biomas per hari. Pakan tersebut diberikan 3 kali/hari. Ikan Mas betina yang diseleksi sudah dapat dipijahkan setelah berumur 1,5 – 2 tahun dengan bobot >2 kg. Sedangkan induk jantan berumur 8 bulan dengan bobot > 0,5 kg. Untuk membedakan jantan dan betina dapat dilakukan dengan jalan mengurut perut kearah ekor. Jika keluar cairan putih dari lubang kelamin, maka ikan mas tersebut jantan.
carabeternak.com

Kamis, 11 April 2013

CARA PETERNAKAN IKAN GABUS

Memelihara ikan gabus untuk di konsumsi bagi kalangan peternak masih sangat jarang di lakukan. Ini terjadi karena permintaan pembelian ikan gabus masih sedikit. Namun tidak ada salah nya kalo kita mencoba nya untuk membudidayakan ikan gabus.

Ikan gabus merupakan ikan air tawar liar dan predator benih yang rakus dan sangat ditakuti pembudidaya ikan. Ikan ini merupakan ikan buas (carnivore yang bersifat predator). Di alam, ikan gabus tidak hanya memangsa benih ikan tetapi juga ikan dewasa dan serangga air lainnya termasuk kodok. Bahkan di Kalimantan pernah dilaporkan gabus memangsa anak bebek. Ini masuk akal karena di sungai dan di rawa-rawa Kalimantan terdapat jenis gabus berukuran besar (gabus toman/aruan dan sejenisnya).

Ikan gabus dikenal dengan banyak nama. Ada yang menyebutnya sebagai aruan, haruan (Melayu dan Banjar), kocolan (Betawi); bayong, bogo, licingan, kutuk (Jawa); dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris, belut juga disebut dengan berbagai nama, seperti common snakehead, snake-head murrel, chevron snakehead, striped snakehead juga aruan. Name ilmiahnya adalah Channa striata (Bloch, 1793) dan ada yang menyebutnya Ophiocephalus striatus.

Ada beberapa jenis gabus. Channa striata merupakan jenis ikan gabus yang banyak ditemui dan memiliki ukuran tubuh relatif kecil. Jenis lain adalah gabus toman Channa micropeltes dan Channa pleuropthalmus. Gabus toman merupakan jenis gabus yang berukuran tubuh besar, mencapai panjang 1 meter dengan berat 5 kg.Ikan gabus memiliki kepala berukuran besar dan agak gepeng mirip kepala ular (sehingga dinamai snakehead). Terdapat sisik-sisik besar di atas kepala. Tubuh berbentuk bulat gilig memanjang, seperti peluru kendali atau torpedo. Sirip punggung memanjang dan sirip ekor membulat di ujungnya. Sisi atas tubuh dari kepala hingga ke ekor berwarna gelap, hitam kecokelatan atau kehijauan. Sisi bawah tubuh putih. Sisi samping bercoret-coret tebal (striata).Warna ini sering kali menyerupai lingkungan sekitarnya. Mulut besar, dengan gigi-gigi besar dan tajam.

Ikan gabus biasa ditemukan di perairan umum sebagai ikan liar. Banyak ditangkap di danau, rawa, sungai, dan saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah. Di Indonesia, ikan gabus awalnya hanya terdapat di barat garis Wallacea (Sumatera, Jawa, dan Kalimantan). Namun dalam perjalanan waktu, ikan gabus diintroduksi (dimasukkan) ke wilayah Indonesia Timur.

Pada beberapa daerah yang dilalui aliran sungai besar seperti di Sumatera dan Kalimantan, ikan gabus seringkali terbawa banjir ke parit-parit di sekitar rumah, atau memasuki kolam-kolam pemeliharaan ikan dan menjadi hama yang memangsa ikan-ikan peliharaan. Jika sawah, kolam atau parit mengering, ikan ini akan berupaya pindah ke tempat lain, atau bila terpaksa, akan mengubur diri di dalam lumpur hingga tempat itu kembali berair. Oleh sebab itu ikan ini acap kali ditemui “berjalan” di daratan—khususnya di malam hari di musim kemarau—mencari tempat lain yang masih berair. Ikan gabus bisa bertahan hidup tanpa air karena bisa bernapas menyerap oksigen bebas menggunakan alat bantu pernapasan berupa “labirin”.

Makanan ikan gabus

Biasanya ikan ini menyambar mangsa di permukaan sehingga jika masuk ke kolam ikan yang lain kehadirannya dapat segera diketahui. lkan gabus yang akan menyambar mangsa biasanya berdiam diri di sekitar tanaman air (sehingga tidak terlihat oleh mangsanya) dan secara tiba-tiba meluncur cepat ke arah mangsanya dan langsung menelannya. Mulutnya yang besar memungkinkan untuk itu.
Pada musim kawin, ikan gabus jantan dan betina bekerjasama menyiapkan sarang di antara tumbuhan di tepi air. Anak-anak ikan berwarna jingga merah bergaris hitam, berenang dalam kelompok yang bergerak bersama-sama kian kemari untuk mencari makanan. Kelompok muda ini dijaga oleh induknya. Ini merupakan saat yang paling baik untuk menangkap/mengusir gabus dari kolam.

Untuk mencegah masuknya gabus ke kolam, pada saat pengolahan, dasar kolam harus benar-benar kering sampai retak-retak sehingga tidak memungkinkan gabus bertahan hidup. Biarkan dasar kolam dijemur sinar matahari selama beberapa hari. Pada bagian saluran pemasukan, dipasang saringan dari ijuk yang sangat rapat sehingga benih dan telur gabus tidak ikut masuk ke kolam bersama aliran air.

Jika di dalam kolam sudah terdapat ikan gabus, harus segera ditangkap. Biasanya populasinya tidak begitu banyak. Gabus dapat dipancing dengan mengggunakan umpan berupa ikan kecil, anak kodok atau eating. Cara pemancingannya cukup unik, yaitu dengan menggerak-gerakkan umpan di permukaan air. Umpan yang bergerak biasanya disambar gabus karena disangka mangsanya. Gabus yang tertangkap dapat dikonsumsi karena memang rasanya enak dan menjadi makanan favorit di beberapa daerah baik dalam bentuk segar maupun kering/asin.

Ikan inipun mudah sekali didapat, bisa dibeli di pasar, bahkan di warung-warung sekitar tempat tinggal. Namun apakah mereka tahu asal-usul ikan tersebut. Tentu saja tidak semua orang tahu, termasuk cara budidayanya.

Soal asal usul. Ternyata ikan gabus adalah ikan asli Indonesia. Hidup di perairan sekitar kita, di rawa, di waduk dan di sungai-sungai yang airnya tenang. Namun ikan gabus yang bisa dibeli di pasar-pasar dan warung-warung, kemungkinan besar dari Kalimantan. Karena pulau itulah yang kini menjadi pemasok terbesar untuk pasar-pasar seluruh Indonesia. Namun sayang, populasi ikan gabus di alam sudah mulai berkurang, sehingga budiadaya ikan ini perlu dikembangkan.
Lalu soal cara budidaya ikan gabus. Ternyata ikan inipun tidak susah. Tidak perlu dengan pemijahan buatan, cukup dengan pemijahan alami. Tentu saja hal ini disebabkan karena ikan gabus sudah akrab dengan perairan kita. Salah satu instansi perikanan yang sudah berhasil adalah Balai Budidaya Air Tawar Mandiangin, Kalimantan Selatan. Artikel inipun diambil dari salah satu leafletnya.

Namun sebelum mengupas tentang Cara budidaya ikan gabus, alangkah lebih baiknya kita tahu dulu tentang biologinya, terutama habitat, kebiasaan hidup, kebiasaan makan dan sistematikanya. Di Kalimantan, ikan gabus banyak ditemukan di rawa-rawa daerah pedalaman, hidup di dasar perairan yang dangkal, bersifat carnivor atau pemakan daging, terutama ikan-ikan kecil yang mendekatinya. Ikan gabus bersifat musiman, memijah pada musim hujan dari Bulan Oktober hingga Desember.

Secara sistematika, seorang ahli perikanan, Kottelat (1993) memasukan kedalam : Kelas : Pisces; Ordo : Labyrinthycy; Famili : Chanidae; Genus : Channa; Spesies : Channa striata; sinonim dengan Ophiochephalus striatus. Ikan gabus memiliki nama lain, yaitu gabus isilah Indonesia, Haruan merupakan nama daerah Kalimantan. Sedangkan dalam Bahasa Inggeri disebut Snaka Head Fish.

Cara membedakan ikan gabus jantan dan betina

Jantan dan betina ikan gabus bisa dibedakan dengan mudah. Caranya dengan melihat tanda-tanda pada tubuh. Jantan ditandai dengan kepala lonjong, warna tubuh lebih gelap, lubang kelamin memerah dan apabila diurut keluar cairan putih bening. Betina ditandai dengan kepala membulat, warna tubuh lebih terang, perut membesar dan lembek, bila diurut keluar telur. Induk jantan dan harus sudah mencapai 1 kg.

Cara memijahkan ikan gabus

Pemijahan dilakukan dalam bak beton atau fibreglass. Caranya, siapkan sebuah bak beton ukuran panjang 5 m, lebar 3 m dan tinggi 1 m; keringkan selama 3 – 4 hari; masukan air setinggi 50 cm dan biarkan mengalir selama pemijahan; sebagai perangsang pemijahan, masukan eceng gondok hingga menutupi sebagian permukaan bak; masukan masukan 30 ekor induk betina; masukan pula 30 ekor induk jantan; biarkan memijah; ambil telur dengan sekupnet halus; telur siap untuk ditetaskan.
Untuk mengetahui terjadinya pemijahan dilakukan pengontrolan setiap hari. Telur bersifat mengapung di permukaan air. Satu ekor induk betina bisa menghasilkan telur sebanyak 10.000 – 11.000 butir.

Cara menetaskan telur

Penetasan telur dilakukan di akuarium. Caranya : siapkan sebuah akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air bersih setinggi 40 cm; pasang dua buah titik aerasi dan hidupkan selama penetasan; pasang pula pemanas air hingga bersuhu 28 O C; masukan telur dengan kepadatan 4 – 6 butir/cm2; biarkan menetas. Telur akan menetas dalam waktu 24 jam. Sampai dua hari, larva tidak perlu diberi pakan, karena masih menyimpan makanan cadangan.

Cara melihara larva ikan gabus

Pemeliharaan larva dilakukan setelah 2 hari menetas hingga berumur 15 hari, dalam akuarium yang sama dengan kepadatan 5 ekor/liter. Kelebihan larva bisa dipelihara dalam akuarium lain. Pada umur 2 hari, larva diberi pakan berupa naupli artemia dengan frekwensi 3 kali sehari. Dari umur 5 hari, larva diberi pakan tambahan berupa daphnia 3 kali sehari, secukupnya. Untuk menjaga kualitas air, dilakukan penyiponan, dengan membuang kotoran dan sisa pakan dan mengganti dengan air baru sebanyak 50 persen. Penyiponan dilakukan 3 hari sekali, tergantung kualitas air.

Cara Budidaya Ikan Gabus dengan pendederan

Pendederan I ikan gabus dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 200 m2; keringkan selama 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalir dengan lebar 40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 5 – 7 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 4.000 ekor larva pada pagi hari; setelah 2 hari, beri 1 – 2 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur 3 minggu.

CARA PETERNAKAN IKAN BAWAL


saat ini cukup menjanjikan. Dengan melonjak nya permintaan ikan di pasar-pasar di daerah, membuat para peternak ikan bawal ini juga ikut melonjak.

Ikan bawal air tawar atau colossoma macropomum adalah salah satu ikan unggulan budi daya perikanan air tawar. Secara umum, Bawal terbagi menjadi dua jenis yaitu bawal putih dan hitam. Bawal putih dikatakan lebih tinggi permintaannya berbanding yang bawal hitam.

Usaha budidaya ikan bawal dimaksudkan untuk memperoleh ikan ukuran konsumsi atau ukuran yang disenangi oleh konsumen. Pembesaran ikan ini dapat dilakukan di kolam tanah maupun kolam permanen, baik secara monokultur maupun polikultur.

Jenis ikan Bawal mempunyai beberapa keistimewaan dan kelebihanseperti:
Ketahanan yang tinggi terhadap kondisi limnologis yang kurang baik.
Rasa dagingnya pun cukup enak, hampir menyerupai daging ikan Gurami.

Langkah-langkah cara beternak ikan bawal:

Persiapan Kolam untuk beternak ikan Bawal

Persiapan kolam ikan bawal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan makanan alami dalam jumlah yang cukup. Setelah dasar kolam benar-benar kering, dasar kolam perlu dikapur dengan kapur tohor maupun dolomit dengan dosis 25 kg/100 meter persegi.

Hal ini untuk meningkatkan pH tanah, juga dapat untuk membunuh hama maupun patogen yang masih tahan terhadap proses pengeringan.

Kolam pembesaran tidak mutlak harus dipupuk. Ini dikarenakan makanan ikan bawal sebagian besar diperoleh dari makanan tambahan atau buatan. Tapi bila dipupuk dapat menggunakan pupuk kandang 25 – 50 kg/100 m2 dan TSP 3 kg/100 m2. Pupuk kandang yang digunakan harus benar-benar yang sudah matang, agar tidak menjadi racun bagi ikan.

Setelah pekerjaan pemupukan selesai, kolam diisi air setinggi 2-3 cm dan dibiarkan selama 2-3 hari, kemudian air kolam ditambah sedikit demi sedikit sampai kedalaman awal 40-60 cm dan terus diatur sampai ketinggian 80-120 cm tergantung kepadatan ikan. Jika warna air sudah hijau terang, baru bibit ikan ditebar (biasanya 7~10 hari setelah pemupukan).

Pemilihan dan penebaran benih ikan bawal

Hanya dengan benih yang baik, ikan bawal akan hidup dan tumbuh dengan baik. Penebaran benih Sebelum benih ditebar perlu diadaptasikan, dengan tujuan agar benih ikan tidak dalam kondisi stres saat berada dalam kolam.

Cara adaptasi : ikan yang masih terbungkus dalam plastik yang masih tertutup rapat dimasukan kedalam kolam, biarkan sampai dinding plastik mengembun.

Ini tandanya air kolam dan air dalam plastik sudah sama suhunya, setelah itu dibuka plastiknya dan air dalam kolam masukkan sedikit demi sedikit kedalam plastik tempat benih sampai benih terlihat dalam kondisi baik. Selanjutnya benih ditebar dalam kolam ikan secara perlahan-lahan.

Kualitas Pakan Dan Cara Pemberian Ikan Bawal

Hanya dengan pakan yang baik ikan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang kita inginkan. Kualitas pakan yang baik adalah pakan yanq mempunyai gizi yang seimbang baik protein, karbohidrat maupun lemak serta vitamin dan mineral.

Karena ikan bawal bersifat omnivora maka makanan yang diberikan bisa berupa daun-daunan maupun berupa pelet. Pakan diberikan 3-5 % berat badan (perkiraan jumlah total berat ikan yang dipelihara). Pemberian pakan dapat ditebar secara langsung.

Pemungutan Hasil Ikan Bawal

Pemungutan hasil usaha pembesaran dapat dilakukan setelah ikan bawal dipelihara 4-6 bulan, waktu tersebut ikan telah mencapai ukuran kurang lebih 500 gram/ekor, dengan kepadatan 4 ekor/m2.

Biasanya alat yang digunakan berupa waring bemata lebar. Ikan hasil pemanenan sebaiknya penampungannya dilakukan ditempat yang luas (tidak sempit) dan keadaan airnya selalu mengalir.

Rabu, 10 April 2013

Peluang Bisnis Ikan Sidat Untuk Pasar Ekspor

Peluang Bisnis Ikan Sidat Untuk Pasar Ekspor


Budidaya ikan sidat mungkin masih kalah populer dengan ikan-ikan jenis lainnya seperti ikan lele, gurame, Ikan mas dan ikan lainnya. Meski demikian potensi bisnis budidaya ikan sidat cukup cerah untuk dicoba. Di dalam negeri ikan sidat memang belum menempati posisi yang bagus, karena harganya sangat mahal tapi di negara Jepang, Macau, Taiwan, China dan Hongkong, Ikan Sidat merupakan ikan yang banyak digemari. Selain digemari karena kandungan gizi yang tinggi harga ikan sidat sangatlah fantastis, masakan Ikan sidat di restoran Jepang bisa mencapai 400 ribu satu porsi, sehingga peluang bisnis ikan sidat sangat bagus untuk ditekuni.

Ikan sidat merupakan salah satu kekayaan laut Indonesia , di perairan Indonesia sumberdaya benih Ikan sidat cukup berlimpah. Bentuk ikan sidat mirip dengan belut, namun ukurannya lebih besar. Setidaknya, terdapat empat jenis sidat, yaitu Anguilla bicolor, Anguilla marmorata, Anguilla nebulosa, dan Anguilla celebesensis. Awal mula eksport ikan sidat Indonesia mengandalkan tangkapan dari alam, namun lambat laun budidaya ikan sidat mulai digalakkan.

Ikan sidat sendiri merupakan ikan sejenis belut berkuping , namun bentuknya lebih panjang dan besar. Ada yang mencapai 50 cm. Hidup ikan sidat bisa berada di air asin dan air tawar,saat bertelur ikan sidat membutuhkan lokasi laut dalam sedangkan ketika tumbuh dewasa mereka hidup di air payau dan tawar kondisi ini cocok dengan kondisi alam maritim Indonesia.

Banyak orang yang ngeri melihat ikan sidat karena mirip ular ,tetapi konsumen asing menganggap cita rasa ikan sidat enak dan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Harga ikan sidat per kilogram bisa mencapai 300 ribu rupiah.

Menurut data BPPT setiap tahunnya Jepang membutuhkan 150 ribu ton dari 250 ribu ton kebutuhan Ikan sidat dunia, padahal produksi negara sakura itu hanya 21 ribu ton per tahun. Data ini menunjukkan peluang usaha eksport ikan sidat yang masih terbuka lebar.

Karena peluang usaha ikan sidat di luar negeri cukup besar sedangkan di dalam negeri kurang diminati, banyak ikan sidat Indonesia yang di jual ke Luar negeri dalam bentuk bibit. Hal ini jelas merugikan pelaku usaha ikan sidat di dalam negeri, karena harga ikan sidat benih dan ukuran konsumsi terpaut cukup jauh. Nilai ikan sidat akan semakin tinggi jika ukuran dan bobotnya semakin besar.

Waktu yang diperlukan di dalam budidaya ikan sidat tergantung ukuran benih yang ditabur. Untuk benih ukuran 200 gram untuk menghasilkan panen ukuran > 500 gram memerlukan waktu maksimal lima bulan.

Tingkat produktivitasnya juga cukup bagus. Untuk satu ton benih, diperkirakan bisa menghasilkan 5 ton ikan sidat. Sekarang, semakin banyak investor yang berkeinginan membudidayakan ikan sidat, sebab, budidaya ikan sidat dipastikan menguntungkan.(Galeriukm).

Sumber:
http://sidatmoa.wordpress.com/

Selasa, 09 April 2013

BUDIDAYA IKAN SIDAT


Ikan sidat memang bukan ikan yang banyak digemari oleh masyarakat karena harganya yang cukup mahal. Namun di beberapa Negara tetangga seperti Taiwan, Jepang dll ikan sidat banyak digemari oleh masyarakatnya.

Ikan sidat merupakan salah satu kekayaan laut Indonesia. Di perairan Indonesia sumberdaya benih Ikan Sidat cukup berlimpah. Setidaknya, terdapat empat jenis, yaitu Anguilla bicolor, Anguilla marmorata, Anguilla nebulosa, dan Anguilla celebesensis. Awal mula ekspor ikan ini, Indonesia mengandalkan tangkapan dari alam, namun lambat laun budidayanya mulai digalakkan.

Berikut adalah cara budidaya ikan sidat.

Budi Daya
Anda tertarik untuk membudidayakannya? Budidaya ikan Sidat relatif tidak sulit. Apalagi rasio hidup sangat tinggi, sekitar 90 persen, karena Sidat mempunyai daya tahan kuat terhadap penyakit. Lamanya budi daya tergantung ukuran benih. Paling banyak yang dibudidayakan adalah ukuran 200 gram untuk menghasilkan panen > 500 gram. Lama budidaya maksimal lima bulan. Tingkat produktivitasnya juga cukup bagus. Untuk satu ton benih, diperkirakan bisa menghasilkan 5 ton ikan.

Sekarang, makin banyak investor yang berkeinginan membudidayakan ikan jenis ini. Sebab, budidaya ikan Sidat dipastikan menguntungkan. Secara praktis ikan ini dapat dibudidayakan di kolam tanah berdinding bambu, kolam beton (bak beton), pen dan keramba jaring apung. Apa pun jenis wadah yang digunakan dalam budidaya, yang hamus diperhatikan adalah bagaimana mencegah lolosnya ikan dari media budidaya. Pada pemeliharaan benih lokal, suhu terbaik untuk memacu pertumbuhan adalah 29 C, sedangkan salinitas yang dapat memberikan pertumbuhan yang baik adalah 6 - 7 ppt.

Pakan
Selain itu, kandungan oksigen minimal yang dapat ditoleransi oleh ikan ini berkisar antara 0,5 - 2,5 ppm dan pH optimal. Seperti halnya jenis lain, Ikan Sidat membutuhkan zat gizi berupa protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Kadar protein pakan optimal adalah 45% untuk ikan bestir (juvenil) dan sekitar 50% untuk ikan kecil (fingerling). Biasanya, pakan yang diberikan adalah buatan berbentuk pasta dengan kandungan : Protein 47,93%, Lemak 10,03%, Seratkasar 8,00%, BETN 8,32% dan Abu 25,71%

Sebenarnya Sidat termasuk ikan carnivora, pemakan daging, cacing, cacahan keong, cacahan bekicot, dan pelet. Dan Sidat lebih suka makan makan di dasar kolam, bukan terapung.
Pemeliharaan Ikan Sidat pada kolam biasanya selama 7 - 8 bulan, dan masa panen secara bertahap dapat dimulai pada masa pemeliharaan 4 bulan.

Panen
Dalam perawatannya pun, suplai oksigen harus dijaga karena ikan tersebut membutuhkan air dengan tingkat larutan oksigen tinggi. Ukuran Ikan Sidat yang, dipanen dapat mencapai ukuran konsumsi, yaitu 180 - 200 gram per ekor. Sidat yang dipanen diletakkan di dalam keranjang plastik. Keranjang ini diletakkan di dalam bak berisi air dengan sirkulasi. Pakan tidak diberikan selama satu hari sebelum pengangkutan ke pasar.

Untuk pengangkutan selama lima sampai 10 jam dapat digunakan keranjang plastik, yaitu 10 keranjang yang berisi 4-5kg ditumpuk dan air dingin dipancurkan di atas tumpukan keranjang tersebut. Satu keranjang berisi 1-2 kg es batu, kemudian diletakkan di atas tumpukan tersebut. Tumpukan tadi kemudian dimuat ke atas truk dengan ditutup kain kanvas. Untuk jarak jauh, yang memerlukan waktu 20 sampai 30 jam, Sidat dikemas dalam kantong plastik lapis dua berkapasitas 8 liter, diisi 1-2 liter air, 0,5-1kg es batu dan gas oksigen. Satu kantong dapat diisi 5-10 kg. Biasanya, dua kantong dikemas dalam satu kotak Styrofoam.

silahkan anda mencobanya.. semoga bermanfaat.

Senin, 08 April 2013

Teknik Budidaya Ikan Sidat Pada Jaring Apung


1. PENDAHULUAN
Ikan Sidat (anguilla bicolor), termasuk famili Anguillidae, ordo Apodes. Di Indonesia diperkirakan paling sedikit terdapat 5 (lima) jenis Ikan Sidat, yaitu : Anguilla encentralis, A. bicolor bicolor, A. borneonsis, A. Bicolor Pacifica, dan A. celebensis.

Ikan Sidat tumbuh di perairan tawar (sungai dan danau) hingga mencapai dewasa, setelah itu Ikan Sidat dewasa beruaya ke laut dalam untuk melakukan reproduksi. Larva hasil pemijahan akan berkembang, dan secara berangsur-angsur terbawa arus ke perairan pantai. Ikan Sidat yang telah mencapai stadia elver (glass eel) akan beruaya dari perairan laut ke perairan tawar melalui muara sungai.

Ruaya anadromus larva Sidat (elver) berhubungan dengan musim. Diperkirakan ruaya larva Ikan Sidat dimulai pada awal musim hujan, akan tetapi pada musim tersebut faktor arus sungai dan keadaan bulan sangat mempengaruhi intensitas ruayanya.

Ikan Sidat termasuk ikan karnivora. Di perairan umum Ikan Sidat memakan berbagai jenis hewan, khususnya organisme benthik seperti crustacea (udang dan kepiting), polichatea (cacing, larva chironomus dan bivalva serta gastropods). Aktivitas makan Ikan Sidat umumnya pada malam hari (nokturnal).

Ikan Sidat telah dibudidayakan secara intensif di Eropa khususnya di Norwegia, Jerman dan Belanda serta Asia, yaitu : Jepang, Taiwan dan China daratan. Di negara-negara lain seperti Australia, Indonesia dan beberapa negara Eropa dan Afrika Barat umumnya produksi Ikan Sidat masih mengandalkan dari hasil penangkapan di alam.. Ikan Sidat dapat dibudidayakan di dalam ruangan tertutup (indoor) dan di luar ruangan (outdoor). Di Indonesia dengan suhu lingkungan yang relatif konstan sepanjang tahun maka pemeliharaan Ikan Sidat dapat dilakukan di luar ruangan (out door).

Secara praktis Ikan Sidat dapat dibudidayakan di kolam tanah berdinding bambu, kolam beton (bak beton), pen dan keramba faring apung. Apa pun jenis wadah yang digunakan dalam budidaya Ikan Sidat yang hamus diperhatikan adalah bagaimana mencegah lolosnya ikan dari media budidaya.

2. LINGKUNGAN PERAIRAN YANG DIKEHENDAKI UNTUK BUDIDAYA IKAN SIDAT

a. Suhu.
Pada pemeliharaan benih Ikan Sidat lokal, A. bicolor bicolor, suhu terbaik untuk memacu pertumbuhan adalah 29°C.

b. Salinitas.
Pada pemeliharaan Ikan Sidat lokal.,, A. bicolor bicolor (elver), salinitas yang dapat memberikan pertumbuhan yang baik adalah 6 - 7 ppt.

c. Oksigen Terlarut.
Kandungan oksigen minimal yang dapat ditolelir oleh Ikan Sidat berkisar antara 0,5 - 2,5 ppm.

d. pH.
pH optimal untuk pertumbuhan Ikan Sidat adalah 7 - 8.

e. Amonia (N H3- N) dan Nitrit (NO2-N)
Pada konsentrasi amonia 20 ppm sebagian Ikan Sidat yang dipelihara mengalami methemoglobinemie dan pada konsentrasi 30 - 40 ppm seluruh Ikan Sidat mengalami methemoglobinemie.

3. KEBUTUHAN NUTRIEN

Seperti halnya jenis ikan-ikan lain, Ikan Sidat membutuhkan zat gizi berupa protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.
Kadar protein pakan optimal adalah 45% untuk ikan bestir (juvenil) dan sekitar 50% untuk ikan kecil (fingerling).

4. BUDIDAYA IKAN SIDAT PADA JARING APUNG

a. Jaring Apung.
Satu unit jaring apung memiliki empat kolam berukuran 7 x 7 m, dengan jaring berukuran 7 x 7 x 2,5 m dan mata jaring 2,5 inchi. Untuk menghindari lolosnya ikan, disekeliling tepian kolam bagian atas diberi penutup dari hapa dengan lebar 60 cm.

b. Benih Ikan Sidat.
Benih Ikan Sidat (Anguilla bicolor) berbobot 15 - 20 gram per ekor dengan panjang 20-30 cm.. Benih Ikan Sidat diperoleh dari Pelabuhan Ratu hasil tangkapan nelayan di perairan umum.

c. Padat Penebaran.
Setiap kolam ditebar 100 kg benih Ikan Sidat.

d. Pakan.
Pakan yang diberikan adalah pakan buatan berbentuk pasta dengan kandungan :
■ Protein 47,93%
■ Lemak 10,03%
■ Seratkasar 8,00%
■ BETN 8,32%
■ Abu 25,71%

Pakan diberikan sebanyak 3% dari berat total ikan Konvensi pakan sebesar 1,96.
Dengan konvensi tersebut akan diperoleh laju perturnbuhan
rata-rata 1,46`% dengan mortalitas 9,64 %.

e. Masa Pemeliharaan dan Panen.
Pemeliharaan Ikan Sidat pada kolam keramba jaring apung selama 7 - 8 bulan, dan masa. panen secara bertahap dapat dimulai pada masa pemeliharaan 4 bulan.

Ukuran Ikan Sidat yang, dipanen dapat - mencapai ukuran. konsumsi yaitu 180 - 200 gram per ekor.
Pemeliharaan ikan Sidat pada kolam keramba jaring apung merupakan salah satu alternatif dalam rangka penganekaragaman budidaya ikan pada kolam keramba jaring apung. Namun dalam penerapannya masih perlu diperhatikan kondisi serta kualitas perairan umum yang dipergunakan.

Label