Tampilkan postingan dengan label Artikel Pertanian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel Pertanian. Tampilkan semua postingan

Senin, 26 Agustus 2013

CARA BUDIDAYA CENGKEH YANG BAIK




Cara budidaya tanaman cenggkeh dengan bibit unggul akan menghasilkan cengkeh 100 kg per pohon, tentunya dengan dibarengi dengan pemeliharaan dan perawatan yang baik. Bahkan pohon cengkeh dengan bibit yang berkualitas dan perawatan yang baik selain memberikan hasil yang maksimal juga dapat bertahan hidup hingga ratusan tahun dan tetap produktif. Seperti cengkeh AFO yang ada di ternate, misalnya, walaupun usianya lebih dari 350 tahun tapi pohon yang satu ini masih tetap produktif berbunga.

Untuk mengetahui cara budidaya tanaman cengkeh ada beberapa langkah yang harus diperhatikan agar pada waktu cara menanam cengkeh, kita dapat mengetahui batasan-batasan yang akan memperngaruhi perkembangan tanaman.

Kondisi Tanah

Cengkeh menghendaki tanah yang berstruktur baik, yakni gembur, tidak berpadas, berlapisan tanah liat dan tanah berpasir (tanah vulkanis muda), tanah-tanah tersebut kurang cocok untuk tanaman cengkeh, karena terlalu mudah kehilangan air.

Untuk pemeliharaaan tanah sebaiknya dilakukan pencangkulan agar tanah tidak mengeras, pencangkulan dilakukan dua kali dalam setahun. Dan perlakuan intensif pada tanaman cengkeh ini sebaiknya dilakukan sejak mulai dari persemaian hingga dewasa.

Iklim

Sifat iklim sangat menentukan keberhasilan dalam budidaya cengkeh ini. Tanaman cengkeh tidak tahan dengan kekeringan, karena kekeringan pada pohon cengkeh dapat mengakibatkan kematian (pada pohon muda 1 - 2 tahun), mati ranting (pada pohon dewasa), kurang produktif (pohon yang sudah tua).

Tanaman cengkeh menghendaki curah hujan antara 2.000 – 3.500 mm, tetapi yang merata sepanjang tahun. Namun walaupun banyak banyak membutuhkan aiar, apabila curah hujan yang terlalu tinggi yaitu di atas 4.000 mm dan mengakibatkan becek yang berlebihan akan mengakibatkan kematian.

Karena hujan yang terus menerus akan mengakibatkan kerusakan pada bunga muda dan dapat menstimulir pertumbuhan lumut-lumut pada cabang dan ranting yang bisa mnyebabkan putusnya ranting dan cabang tersebut.

Tanaman cengkeh sangat cocok dengan temperature yang hangat dan tidak terlalu lembap, karena itu, jarak tanam pada pohon cengkeh ini harus cukup luas, antara 8 x 8 meter. Supaya sirkulasi udara sekitar pohon baik. Tanaman cengkeh pun sangat membutuhkan sinar matahari yang cukup, terutama pada masa pembungaan.

Teknik memproduksi biji untuk pembibitan

Untuk memperoleh pohon cengkeh yang produktif dan berkualitas, maka para petani harus bisa memproduksi biji yang berkualitas untuk keperluan pembibitan. Syarat-syarat pohon induk yang layakuntuk diambil bijinya :
  • Pohonnya sehat
  • Percabangannya mulai dari bawah dan rapat
  • Daunnya rimbun dan tidak pernah sakit
  • Umurnya 10 tahun ke atas
  • Sedapat mungkin yang berbunga terus menerus

Pohon-pohon yang akan diambil bijinya harus dirawat secara khusus dan diistimewakan, antara lain dengan cara diberi pupuk yang banyak. Dosis pupuknya harus lebih banyak daripada pohon cengkeh yang tidak dibijikan. Tanah di sekitar pohon yang akan diambil bijinya harus digemburkan dan bila perlu ditambah dengan pupuk kandang.

Pohon-pohon cengkeh yang telah terpilih untuk diambil bijinya guna proses pembenihan atau pembibitan, sebaiknya sebagian bunganya tidak dipetik dan ditinggalkan 5 – 10% tiap pohon.
Biji-bijinya yang kualitasnya baik biasanya terletak pada bagian pucuk, karena bijinya lebih besar dan hampir tidak ada yang kosong.

Biji-biji yang dipetik adalah biji yang telah berwarna hitam ungu dan sebagian ada yang gugur. Biji ini masak kira-kira bulan Oktober/November. Jadi kira-kira 4 – 5 bulan setelah panen, atau 9 – 10 bulan dari bakal bunga.

Setelah itu, setelah semua biji yang masak terkumpul, baru dikupas kulitnya. Pengupasan dilakukan secara hati-hati agar tidak luka. Setelah dikupas baru dicuci dengan air bersih, kemudian disortir untuk memisahkan biji yang kurang baik seperti diasntaranya; biji yang terlalu kecil, terdapat bercak hitam, kotilnya tinggal satu, atau satu buah cengkeh tapi berisi dua biji.

Setelah disortir dan dipilih, biji-biji cengkeh lalu direndam dalam air bersih. Jika biji-biji cengkeh berkualitas baik, maka tiap kilogram berisi 800 – 900 bbiji. Terakhir, pohon cengkeh yang diambil bijinya untuk keperluan pembenihan dan pembibitan biasanya kondisinya menurun, untuk itu, pemupukan sehabis pemetikan bunga atau biji sangat diperlukan. Lebih baik lagi jika ditambah dengan pupuk daun seperti Wuxal dan Bayfolan, sehingga pohon cengkeh yang diambil bijinya cepat pulih kembali.

Persemaian dan pembibitan

Proses budidaya cengkeh biasanya dimulai dari kerja pembibitan dan persemaian. Agar bisa memperoleh dan menghasilkan pohon cengkeh yang produktif dan berkualitas, maka kerja pembibitan dan persemaian harus dilakukan secara baik, cermat dan teliti.

Dalam memilih tempat persemaian, ada beberapa factor yang diperhatikan :

  • Tanah harus subur dan mudah diairi (terutama pada musim kemarau)
  • Tempat persemaian harus terlindung dari angin kencang
  • Tempat strategis (misalnya mudah mengangkut benih dan dekat dengan areal tanam)

Tahap-tahap kerja yang harus dilakukan dalam persemaian :

  • Membuatpatok atau tanda pada tanah yang akan dicangkul. Lebarnya maksimal175 cm dan panjangnya maksimal 5 meter, atau ditentukan secara kondisional dengan cara melihat lahan atau medan.
  • Di antara bedengan persemaian diberi parit air kira-kira 50 cm.
  • Pencangkulan tanah yang akan dibuat bedengan sedalam kira-kira 30 cm.
  • Membersihkan rerumputan dan tanaman pengganggu lainnya hingga ke akar-akarnya.
  • Pencangkulan diulangi 3 kali untuk menggemburkan tanah, kemudian digulut kira-kira 20 cm di atas permukaan parit.
  • Sekeliling tiap gulutan/bedengan persemaian diberi penahan (amping) supaya tanah persemaian tidak larut kena air.
  • Tanah dicampur dengan pupuk kandang yang telah masak rata-rata 1 blek tiap 3m² atau kondisional, melihat intensitas kesuburan tanah.
  • Memasang peneduh setinggi rata-rata 2 meter dengan atap alang-alang, daun kelapa atau jerami.
  • Tiap-tiap gukutan/bedengan disemprot dengan insektisida atau dicampur bubuk incex untuk membunuh ulat tanah, gangsir, rayap, dan lain-lain, yang senang memakan bibit cengkeh.

Setelah semuanya siap, biji muulai ditanam. Pilihlah biji kualitas terbaik atau unggul. Biji bisa disediakan sendiri jika mempunyai induk tanaman cengkeh yang bagus. Jika tidak punya binih yang bagus, sebaiknyya mencari di took-toko pertanian atau lembaga-lembbaga pertanian dan tanaman yang terpercaya.

Jika benih dari biji akan dipindahkan pada umur 1 tahun, maka jarak tanamnya 20 x 20 cm. jika benih dari biji akan dipindahkan pada umur 2 tahun, maka jarak tanamnya 30 x 30 cm.
Sebaiknya biji dikecambahkan dulu, kurang lebih selama 5 hari sehingga pertumbuhan akarnya lurus dan baik. Caranya, biji ditempatkan pada keranjang-keranjang pipih yang diberi tanah secukupnya. Biji cengkeh ditaruh berjajar rata pada tempat tersebut.

Jika sudah berkecambah, maka biji dibawa ke persemaian, dicabuti satu-satu dan ditanam persis pada leher akarnya. Dengan cara ini, batang dan akar cengkeh akan tumbuh lurus sehingga memudahkan penanaman di areal tanam kelak.

Jika tidak ada hujan hingga 2 – 3 hari berturut-turut, maka benih harus ceepat disiram dengan alat penyiram yang lubangnya halus, agar biji-biji tidak terpelanting.

Pada umur tiga bulan, tanah-tanah sekitar bibit-bibit tadi digemburkan dengan solet (bamboo selebar 2 jari yang ditipiskan). Selain itu, rerumputan dan tanaman pengganggu harus dicabuti agar tidak merampas gizi-gizi dalam tanah yang menjadi jatah makanan benih cengkeh.
Penggemburan tanah sekaligus disertai pemberian pupuk urea dengan dosis ± 30 gram per m². penggemburan tanah dan pemupukan dengan cara yang sama dilakukan tiap satu bulan sekali.

Jika benih telah berumur empat bulan maka peneduh mulai dijarangkan, sehingga pada umur satu tahun peneduh buatan sudah bisa dibuka, supaya benih mendapat sinar matahari yang banyak. Karena semakin banyak sinar matahari akan berpengaruh pada percabangan menjadi baik dan sehat.




Bibit bisa sipelihara di persemaian hingga berumur 1 – 2 tahun, dan penggunaan bibit yang berumur 2 tahun akan lebih baik pada pertumbuhannya. Pengambilan bibit harus hati-hati jangan sampai akarnya rusak

Cara pengambilan benih harus hati-hati, usahakan pengaambilan benih dengan tanahnya supaya akar tidak rusak, kemudian tanah yang didalamnya akar dapat dibungkus dengan plastic dan gedebog pisang yang telah dikeringkan, atau dengan pembungkus lain, yang paling penting tanah dan akar tidak pecah.

Setelah benih dibungkus, taro benih ditempat yang teduh selama 1 – 2 minggu, selama bibit disimpan sebaiknya disemprot dengan K.O.C 1 – 2% untu menahan pertumbuhan jamur pada daun. Akan lebih baik lagi kalau disemprot dengan insektisida.

Setelah disimpan 1 – 2 minggu, bibit yang tidak layu bisa ditanam di areal tanam. Kematian selama pemutaran bibit kira-kira terjadi sebanyak 1% saja. Bibit yang layu biasanya bisa tumbuh segar kembali. Pucuk/pupus yangkering sebaiknya dipotong untuk mempercepat pertumbuhan selanjutnya.

Untuk pembahasan Cara budidaya tanaman cengkeh pada bagian Penanaman Cengkeh di Areal Tanam dan Pemeliharaan Tanaman akan dibahas pada postingan berikutnya.

Minggu, 25 Agustus 2013

CARA PANDUAN MENANAM COKLAT ATAU KAKAO


 
Kakao sebagai bahan dasar pembuatan coklat mempunyai prospek bisnis yang bagus. Banyak orang yang berniat membudidayakan kakao karena keuntungan yang didapatkan lumayan besar. Namun dalam proses budidaya kakao tersebut prosesnya tidak sesederhana tanaman-tanaman lain. Kakao membutuhkan perhatian khusus supaya hasil panennya maksimal dan berkualitas. Selain persiapan lahan yang harus dilakukan dengan matang dan juga pembibitan yang memerlukan proses panjang. Penanaman Kakao juga memiliki beberapa langkah yang hars diperhatikan bagi para calon pembudidaya coklat mentah ini. Berikut adalah langkah-langkah dalam penanaman kakao:


Pengajiran
a. Ajir dibuat dari bambu tinggi 80 - 100 cm.
b. Pasang ajir induk sebagai patokan dalam pengajiran selanjutnya.
Untuk meluruskan ajir gunakan tali sehingga diperoleh jarak tanam yang sama.


Lubang Tanam
a. Ukuran lubang tanam 60 x 60 x 60 cm pada akhir musim hujan.
b. Berikan pupuk kandang yang dicampur dengan tanah (1:1) ditambah pupuk TSP 1-5 gram per lubang.


Tanam Bibit
1. Pada saat bibit kakao ditanam, pohon naungan harus sudah tumbuh baik dan naungan sementara sudah berumur 1 tahun.
2. Penanaman kakao dengan system tumpang sari tidak perlu naungan, misalnya tumpang sari dengan pohon kelapa
3. Bibit dipindahkan ke lapangan sesuai dengan jenisnya, untuk kakao Mulia ditanam setelah bibit umur 6 bulan, Kakao Lindak umur 4-5 bulan
4. Penanaman saat hujan sudah cukup dan persiapan naungan harus sempurna. Saat pemindahan sebaiknya bibit kakao tidak tengah membentuk daun muda (flush).



Setelah proses penanaman berjalan dengan baik maka yang perlu dilakukan oleh para pembudidaya adalah perawatan. Secara keseluruhan, perawatan tanaman Kakao ini tidak berbeda jauh dengan tanaman lain, yaitu penyiraman dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) sebanyak 2-5 liter/pohon. Setelah itu, dibuat lubang pupuk disekitar tanaman dengan cara dikoak. Pupuk dimasukkan dalam lubang pupuk kemudian ditutup kembali.


Sebelum penanaman, tentunya yang diperlukan adalah biji atau bibit Kakao yang berkualitas supaya hasil panen sesuai dengan harapan anda. Pemilihan biji maupun bibit ini tidak boleh sembarangan, harus dari supplier yang terpercaya. 
mitrabibit

SELENGKAPNYA BACA DISINI

PANDUAN BUDIDAYA COKLAT / BUDIDAYA KAKAO

Budidaya, kakao, tanaman, kakao, budidaya coklat
Budidaya kakao budidaya tanaman kakao atau budidaya coklat, sebetulnya sudah lama dikembangkan oleh masyarakat Indonesia baik oleh perusahaan maupun petani perorangan. karena tanaman ini memiliki kriteria khusus dalam perkembangan hidupnya, jadi tidak semua iklim dan tanah yang ada di Indonesia cocok untuk ditanami pohon coklat secara baik.    

 Iklim Yang Baik Untuk Tanaman Kakao atau Cokelat

Namun yang jelas, pohon cokelat atau kakao atau orang banyak yang menulis dengan ejaan coklat membutuhkan batas temperature tertentu. Budidaya kakao budidaya tanaman kakao atau budidaya coklat Kalau kita ambil garis besarnya, pohon kakao ini membutuhkan temperature rata-rata setahun 25 °C dengan temperature harian rata-rata terdingin tidak kurang dari 15 °C.  Absolut minimum tidak boleh lebih rendah dari 10 °C sedangkan maksimumnya sampai sekarang belum ada ketentuan.

Alasan temperature rendah ini antara lain dapat dikemukakan sebagai sebab terjadinya pembuangan yang terlambat. Akibat dari penurunan temperature di bawah 22  °C, perkembangan rimordia bunga terhenti. Perkembangan akan menjadi normal kembali setelah suhu naik menjadi 25  °C.    

Tanaman kakao ini juga tidak tahan terhadap penyimpangan temperature yang agak besar tiap harinya. Penyimpangan temperature harian dari 9 °C, menyebabkan mata-mata tunas akan mengembang dan tumbuh menjadi tunas. Hal tersebut bila terjadi dengan berulang-ulang maka persediaan makanan di dalam batangakan habis dan akibatnya pohon akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan, sehingga pembentukan bunga dan buahpun akan terganggu.

Tanah yang Baik Untuk Tanaman Kakao atau Cokelat
    
Dari berbagai pendapat dan penelitian bahwa tanaman cokelat akan tumbuh dengan baik pada tanah yang mengandung humus dengan pH antara 6,1 - 7.
Di Indonesia pohon cokelat akan dapat tumbuh subur di daerah yang curah hujannya lebih dari 3.000 mm, atau pada daerah yang curah hujannya 1.700 mm. jadi bila diperhatikan secara seksama bukan curah hujan yang penting, melainkan pembagiannya. Dengan demikian factor tanah juga memegang peranan yang sangat penting.
    
Kalau kita melihat bentuk dan macamnya tanah yang akan dipersiapkan, dapatlah dibedakan sebagai berikut
1.    Hutan (asli atau sekunder)
2.    Bekas tegal ataupun hama
3.    Bakas tanaman perkebunan yang lain (karet kopi, dan lain sebagainya)

Jarak Tanam
    
Jarak tanam haruslah dilakukan / ditentukan terlebih dahulu sebelum pembukaan ataupun  persiapan dilakukan. Pemancangan patok-patok ataupun anjir-anjir semuanya ditentukan oleh jarak tanam kakao. Jarak tanam ini berbeda-beda. Apalagi antara negara satu dengan negara lainnya.
Kalau di Indonesia jarak tanam kelihatan lebih mantap, yaitu antara 4 m x 4 m ataupun 4 m x 4,5 m dan 5 m x 5 m. Di indonesia pun diadakan uji coba dengan jarak penanaman 4 m x 2 m. Pengujian ini dilakukan di Ngobo. Di daerah jatirono dicoba pula jarak tanam 2,5 m x 2 m, ternyata hasilnya lumayan baik.
    
Kakao dapat pula ditanam tanpa okulasi, yaitu yang disebut dengan nama tanaman semai. Karena tanaman semai ini hasilnya rendah, maka tanaman semai yang telah berusia setahun biasaanya disambung dengan klon-klon kualitas baik, yaitu: DR 1, DR 2 dan DR 38 atau bisa juga disambung dengan klon-klon KWC 1, DRC 13, DRC 15, dan DRC 16.
    
Sedangkan untuk batang bawah dibutuhkan biji-biji dari klon-klon yang tertentu pula agar dijamin pertumbuhan dan perakaran yang kuat. Untuk itu biasanya dipakai jenis klon DR 1, DR 2 G 8, dan GC 8, yang telah melalui p;ercobaan dan ujian-ujian dib alai penelitian.

Pemilihan Biji untuk Benih

Buah untuk keperluan benih, akan selalu diambil dari buah yang telah masak. Cara pengambilan bij-biji dari buah dilakukan dengan jalan memotong buah secara horizontal. Pemotongan ini dilakukan dengan hati-hati supaya tidakj merusak biji. Setelah itu biji-biji dikeluarkan dari buah. Untuk keperluan benih, maka sebaiknya diambilkan biji-biji yang berasal dari tengah.
    
Selaput daging buah yang menutupi biji harus dihilangkan. Sebab kalau tidak maka bihji tersebut akan dirusak oleh semut, karena pulp atau daging buah itu rasanya manis. Biasanya untuk menghilangkan pulp ini digunakan abu. Biji-biji tersebut dicampur dengan abu kemudian digosok-gosokan dengan kain lap. Setelah itu baru dicuci dengan air. Setelah biji dengan pulp itu terlepas, batu biji-biji itu dikecambahkan.
    
Hal yang penting harus kita ketahui ialah, biji coklat ini tidak sama dengan biji-biji tumbuhan lain. Sebab biji kakao ini tidak mempunyai masa istirahat, karena itulah jika yang telah disiapkan harus segera dikecambahkan.
    
Sebagai pengetahuan tambahan, perlu pula diterangkan kalau biji yang terlalu masak kurang baik untuk ditanam. Sebab biji tersebut telah berkecambah dalam buah. Dengan demikian kecambah-kecambah tersebut telah mati.
budidaya kakao,<a href='http://bestbudidayatanaman.blogspot.com/'> budidaya tanaman</a> kakao, budidaya coklat

Perkecambahan Biji

Perkecambahan biji ini dilaksanakan dalam bedengan perkecambahan. Tempat ini biasanya berukuran 0,80-1 meter dan panjangnya tergantung dari keperluan. Bedengan ini harus dibuat pada tanah-tanah yang gembur dan diatasnya dilapisi dengan pasir setinggi 15cm.
    
Untuk menghindari tetesan air hujan atau pun sengatan matahari, perlu dibuatkan atap. Tinggi atap tersebut kurang lebih 1,5 meter untuk yang sebelah timur dan 1,20 untuk yang sebelah barat.

1.    Cara Meletakkan Biji

Biji yang dinamakan eye atau radical yaitu tempat keluarnya akar, diletakkan di sebelah bawah. Jika eye atau mata atau radical tidak dapat dibedakan, maka biji dengan ujung yang besar, diletakkan di bawah. Hal ini memang sangat penting karena kakao bersifat epigaes yang artinya berkecambah dengan keping bijinya di atas tanah. Oleh perpanjangan hypocotyls, keping biji akan terangkat di atas tanah.
    
Dengan meletakan mata berada di sebelah bawah, lembaga tanaman tidak kehilangan energy untuk mengangkat kepingnya ke atas tanah. Biji di susun dengan jarak alur kurang lebih 3 cm, dan jarak biji satu dengan lainnya dalam alur kurang lebih 1 cm. Biji kita pendam secukupnya, hingga hanya sebagian kecil saja yang tersembul dari tanah. Setelah biji dikecambahkan, bedengan kecambah segera disiram. Penyiraman bedengan kecambah kakao ini haruslah dilakukan sehari dua kali, yaitu pagi dan sore.

2.    Pemindahan Kecambah

Setelah 4 atau 5 hari biji-biji itu mulai berkecambah, demikian juga dengan biji-biji yang lainnya. Pada hari ke-12 semua biji akan berkecambah.
Pemindahan kecambah ke keranjang ataupun kantong-kantong plastic dilakukan setelah keping-keping biji mulai tersimbul ke atas. Pemindahan dikatakan terlambat bila keping sudah membuka dan sepasang daun kecil telah tumbuh.

Pemindahan yang terlambat memungkinkan terputusnya akar tunggang. Karena akar tunggang ini telah berkembang dan mungkin telah bercabang. Kemudian dipindah, ditanam ke dalam keranjang. Untuk ukuran keranjang maupun kantong-kantong plastic itu tergantung dari kebutuhan saja.
Setelah bibit berusia antara 6 sampai 8 bulan, barulah dipindahkan ke lapangan perkebun.
Di dalam keranjang yang berukuran diameter 15-20 cmdengan tinggi antara 30-35, diisi dengan tanah kompos (yang telah betul-betul menjadi tanah) yang dicampur dengan pasir dalam perbandingan 1 : 1. Keranjang atau kantong plastik yang sudah diisi tanah tersebut dengan 1-2 cm di bawah tepi.
Pada keranjang atau kantong plastic yang sudah terisi kecambah dipindahkan untuk kemudian dipelihara secara baik-baik.

Pemeliharaan Bibit Dalam Keranjang

Keranjang ataupun kantong plastic yang berisi kecambah tersebut disusun teratur di tanah yang agak ditinggikan dan permukaannya ditutup dengan batu sabak atau batu merah. Peneduh yang di pergunakan dapat dengan pohon pelindung atau dengan atap yang pembuatannya sama seperti pada atap bedengan kecambah.

Penyiraman di lakukan 2 kali sehari yaitu pada pagi hari dan sore hari. Seminggu setelah bibit dipindahkan ke keranjang, pemupukan perlu diberikan. Adapun dosis pemupukan yang diberikan ukurannya adalah sebagai berikut:

1.    Pupuk yang bentuknya padat:

2 gram ZA/bibit(/+1 Sendok the), diberikan kurang lebih 3 cm melingkar batang.

2.    Pupuk yang bentuknya cair:

Campuran  25 gram ZA ditambah 20 liter air yang diberikan 0,5 liter tiap batang dengan catatan bahwa setelah penyiraman dengan larutan ZA ini, bibit harus segera disiram air untuk menghilkangkan atau mencuci bagian-bagian daun/batang yang terkena larutan tersebut
Perlakukan pemupukan ini dapat dilakukan satu kali satu minggu selama 2 sampai 3 minggu.
Lubang di gali dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm pada tanah yang cuup subur. Akan tetapi kalau pada tanah ulangan maka lubang diperbesar menjadi 100 cm x 100 cm x 100 cm. Kemudian lubang di biarkan terbuka pada musim kemarau.

Untuk mempertinggi humus di dalam tanah, kita bisa tambahkan potongan rumput, pangkasan flemingia ataupun tunggul-tunggul tanaman jagung. Kemudian pada bulan Oktober / November lubang tersebut di tutup kembali dengan tanah bagian atas saja.
Setelah tiga bulan dari penanaman pemberian pupuk pada tanaman kakao perlu dilakukan dengan dosis 25 gram ZA atau 15 gram Urea. Bila menurut analisa tanah terbukti butuh p dan K, haruslah diberi pupuk N. P. K ± 50 gram.

Perawatan yang baik akan mempercepat pertumbuhan. Jika hama diberantas, pemupukan teratur dan bebas dari saingan rumput-rumput dapat ijamin dalam waktu satu tahun sudah dapat disambung dan tumbuh dengan cepat. 

Pemangkasan.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalang pemangkasan pohon kakao, diantaranya:

1.    Membentuk pohon yang baik dengan bentuk percabangan yang seimbang sehingga distribusi daun merata dalam penerimaan sinar matahari.

2.    Menghilangkan cabang-cabang yang tidak perlu atau pun tidak dikehendaki. Misalkan saja tunas-tunas air, tunas-tunas sapu, cabang-cabang yang sakit, cabang-cabang yang kering, cabang-cabang yang tak dapat berasimilasi sendiri / cabang yang terlindungi.

3.    Menjamin aerasi yang baik

4.    Untuk mempertinggi produksi yang diperoleh.

Pemangkasan pohon coklat dilakukan pada pohon yang berusia muda. Batang yang umumnya terdiri tiga sampai lima cabang utama dipangkas sehingga tinggal cabang utama sebanyak tiga buah yang dianggap cukup baik.

Langkah selanjutnya adalah melakukan pemangkasan pada cabang yang tidak diinginkasn sehingga mendorong tanaman kakao menghasilkan yang lebih baik, juga menjamin aerasi yang baik. Hal ini dilakukan secara continue dan teratur, sehingga mengarah pemangkasan pemeliharaan.
Langkah ketiga yang perlu dilakukan terutama pada tanaman yang sudah menghasilkan, dimana untuk mencegah terganggunya pembuahan tanaman, maka pelaksanaan pemangkasan dilakukan setelah selesai masaflush.

Pelaksanaan pemangkasan, baik itu pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan maupun pangkas yang mengarah pada pendorongan pembuahan / produksi telah banyak dilakukan oleh dinas perkebunan. Dan hasilnya cukup memuaskan.

Pemeliharaan Tanaman

A.    Penyiangan

Penyianagan adalah membersihkan tanaman atau rumput penggangu yang tumbuh disekitar tanaman utama, penyiangan biasanya hanya membersihkan yang jaraknya dekat dengan tanaman utama yaitu kakao, sedangkan tanama atau rumput yang tumbuh tetapi jaraknya cukup jauh dengan tanaman utama tidak perlu dibersihkan.

B.    Pemupukan

Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur-unsur yang kurang dari dalam tanah. Kalau dilihat dari labolatorium maka tanah di Indonesia ini pada pada umumnya kekurangan unsure N, dengan demikian pemberian Urea atau ZA selalu member respon paling nyata.

Kalau di daerah Jawa Barat maupun Jawa Tengah, tanahnya selain kekurangan N, juga kurang unsure P dan K. sedangkan di Jawa Timur kebanyakan tanahnya masih mengandung P dan , kecuali intuk daerah malang bagian selatan.

Karena curah hujan di Indonesia cukup tinggi hal itu akan mempercepat penurunan kesuburan pada tanah apabila tanah dikendalikan dengan baik, bahkan hujan yang turun rata-rata 300 – 450 mm dalam satu bulan hal ini tentu saja melarutkan unsure-unsur hara serta menurunkan kesuburan tanah pertanian dengan cepat.

Bentuk pupuk ada dua macam yaitu puppuk organic dan anorganik, namun untuk tanaman kakao lebih baik adalah pupuk organic. Karena didalam pupuk organic ini semua unsure hampir ada. Selain itu pupuk organic juga dapat memperkaya kandungan humus di dalam tanah yang berarti dapat memperbaiki struktur daya menahan air dan erosi.

Untuk tanaman kakao, pemberian pupuk jangan sampai under ataupun overdosis, kita memberikan pupuk harus denga dosis yang pas supaya tanaman tetap produktif dibawah aturan pemberian pupuk untuk tanaman kakao:

•    Pemberian pupuk umur 1 Tahun: Pupuk N(ZA) 2 x 25 gram. Pupuk P(DS) 2 x 12,5 gram. Pupuk K(KC)  2 x 12,5 gram

•    Pemberian pupuk umur 2 Tahun: Pupuk N(ZA) 2 x 50 gram. Pupuk P(DS) 2 x 25 gram. Pupuk K(KC) 2 x 25 gram

•    Pemberian pupuk umur 3 Tahun: Pupuk N(ZA) 2 x 100 gram. Pupuk P(DS) 2 x 50 gram. Pupuk K(KC)  2 x 50 gram

•    Pemberian pupuk umur 4 Tahun: Pupuk N(ZA) 2 x 200 gram. Pupuk P(DS) 2 x 100 gram. Pupuk K(KC)  2 x 100 gram

•    Pemberian pupuk umur 5 Tahun: Pupuk N(ZA) 2 x 250 gram. Pupuk P(DS) 2 x 125 gram. Pupuk K(KC)  2 x 125 gram

•    Pada tahaun-tahun berikutmya sama ukurannya seperti pemberian pupuk pada umur 5 tahun.

Pemupukan dilakukan dua kali dalam setahun, dan diberikan pada permulaan musim penghujan dan pada akhir musim penghujan. Pada bulan Maret, Apri, Oktober atau November. Ketentuan diambil agar penggunaan pupuk menjadi lebih efisien, dan tidak larut dalam air hujan.
Pemberantasan hama dan penyakit pada tanaman kakao.

Penyakit pada Pohon Cokelat

Macam-macam penyakit cokelat yang perlu diperhatikan yaitu phytophthora Palmivora, penyakit akar dan penyakit-penyakit yang lain.

Phytophthora Palmivora

Penyakit ini disebabkan karena jamur yang namanya phytophthora Palmivora, sedangkan gejala-gejalanya adalah sebagai berikut:
a.    Busuk buah atau yang sering disebut black pod disease.
b.    Kangker batang atau kulit menjadi busuk.
c.    Matinya buah-buahan yang masih kecil dan kemudian berubah menjadi hitam.
d.    Menyebabkan kematian di bedengan perkecambahan.

Cara Pemberantasannya

Cara pemberantasannya ialah dengan jalan mengiris atau memotong dan membersihkan kulit yang terkena sampai bagian yang sehat dan kemudian dilumas dengan Carbolineum Plantarium ataupun fungisida-fungisida yang lain. Biasanya masuknya phytophthora ke dalam kulit didahului oleh luka-luka mekanis.

2.    Penyakit Akar

Penyakit akar ini serangannya tidak banyak, akan tetapi kalau tidak ditangani dengan serius atau bahkan dibiarkan saja, maka akan meluas dan tempat-tempat lowong menjadi banyak, lama-lama produksi bisa menurun karena jumlah pohon berkurang.

Tanda-tandanya

Tanaman kakao daunnya mongering dan rontok tanpa membentuk tunas lagi, terus mati. Kalau saja akarnya digali akan terlihat akar tersebut telah menjadi busuk dan bila diambil sepotong akar tersebut dan kemudian dicuci maka kita akan melihat bahwa akar tersebut berwarna merah.
    
Penyebab penyakit akar ini ditimbulkan karena pembukaan kurang bersih, sisa-sisa akar tempat lowong tidak bersih, dengan demikian sumber-sumber infeksi masih ada. Juga bisa karena penaungan yang gelap, tanah yang berat, drainase kurang mengangtifkan sumber infeksi yang ada.
     
Sedangkan penyakit akar yang lain adalah fames noxius atau juga sering disebut fomeslama oensis atau yang oleh awam dikenal sebagai penyakit jamur akar warna kakao. Daun menguning kadang-kadang tak sempat gugur setelah mongering. Ciri-ciri khasnya terdapat pada leher akar. Kalau saja serangan telah sampai leher akar, maka jamur akan membentuk badan buah, dan mengeluarkan suatu cairan yang amat lekat, bagian tanah, pasir karena tetesan-tetesan air hujan melekat pada leher akar sehingga membentuk lapisan tanah menutupi leher akar. Kalau akar yang akan terkena diperiksa, terdapatlah mycelium-mycelium yang berwarna kakao.

Cara Pemberantasannya
    
Pemberantasannya dilakukan dengan cara menggali sampaibersih akar tanaman kakao yang sakit, setelah terkumpul, akar-akar itu dibakar. Kemudian satu deret di luar pohon tersebut dibuatkan saluran isolasi sedalam 160 cm untuk mencegah perluasan penyakit tersebut.

3.    Penyakit-penyakit yang Lain

Di sini akan diterangkan beberapa penyakit yang bisa menyerang pohon kakao. Penyakit ini sebenarnya jarang sekali menyerang pohon kakao di Indonesia, namun memang tak ada jeleknya untuk sekedar mengetahui dan untuk pengetahuan. Siapa tahu nanti juga bisa menyerang pohon cokelat yang kita tanam.

Penyakit-penyakit tersebut yaitu jamur diplodia dan jamur upas.

a.    Jamur Diplodia

Jamur ini menyebabkan mati pucuk, hanya menyerang tanaman kakao yang physiologis lemah. Tanaman yang kekurangan unsure N, akan mudah diserang penyakit ini.

b.    Jamur Upas

Penyakit Jamur Upas atau sering juga pula disebut Corticium salmonicolor menyerang cabang-cabang yang terlindung, gelap hingga kelembaban udara luar.

Gejalanya

Pada permulaan timbul anyaman benang-benang putih disusul dengan pembentukan bintik-bintik yang warnanya putih pula.
Perkembangan yang lebih lanjut akan terbentuk suatu jaringan berwarna salm, menutup prmukaan cabang yang diserang.

Pemberantasannya

Dengan jalan memotong akar yang sakit kemudian dibakar.

Hama Pada Pohon Cokelat
 
1.    Cacao Mot

 Cacao mot menyerang pada buah. Kupu-kupunya adalah jenis kupu-kupu malam yang menyerang dan meletakkan telurnya setelah matahari terbenam. Telur tersebut diletakkan dipermukaan buah. Setelah telur tadi menetas dan menjadi ulat. Maka ulat-ulat kecil ini yang kemudian membuat lubang dan masuk kedalam buah kakao. Mereka itu lalu tinggal dalam buah, biji  ataupun tempat-tempat saluran makanan.
    
Karena didalam buah itu banyak dihuni ulat-ulat buahnya pun menjadi rusak. Bijinya kalau buah bisa masak, sukar sekali dilepaskan. Kalau saja ulat-ulat itu menyerang dan memutuskan saluran-saluran makanan maka walaupun buahnya terus tumbuh, bijinya akan tetap muda dan gepeng atau kosong.
Cara Pemberantasannya
    
Dahulu untuk memberantas cacao mot selalu dipakai system rampasan, artinya buah-buah yang menggantung di pohon pada bulan oktober semua dirampas. Ini berarti mengorbankan±30% seluruh produksi setahunnya, atau bahkan lebih. Dengan demikian dapat dipastikan kerugian paling sedikit 30%.

Kerugian tersebut bisa bersifat ongkos dan mutu.

1.    Ongkos rampasan, ongkos memecah buah yang lebih mahal.
2.    Biaya lebih mahal sedangkan produksi lebih kecil
3.    Mutunya menjadi rendah hingga mempengaruhu harga jual menjadi lebih rendah.

Setelah diadakan penyelidikan dan penelitian selama bertahun-tahun di Balai Penelitian Perkebunan Bogor, maka pada awal tahun 1992 telah ditemukan cara pemberantasan yang baru untuk gangguan cacao mot ataupun yang seringdikenal dengan nama Acrocercops Cramerella.

Di dalam penemuan ini disebutkan kalau gangguan ini dapat diatasi dengan system”Kondomisasi”, yaitu dengan jalan menyelubungi buah-buah kakao dengan bungkus plastic bagian atas diikatkan pada tangkai buah, sedangkan ujung bawah tetap terbuka. Penyelubungan yang terus menerus ini ternyata didalam penyelidikan bisa menekan penurunan produksi dari 80% menjadi 1%.

Praktek kondomisasi buah kakao, ini sekarang sedang digalakkan dan diujicobakan terus diperkebunan-perkebunan kakao di Maluku Utara.
Karena telah terbukti kegunaannya maka dinas perkebun pun menganggap bahwa usaha kondomosasi sebagai salah satu dari pencegahan yang baik, atau bahkansangat baik untuk saat ini.

Cara Hidup Cacao mot
    
Sekedar untuk  pengetahuan maka tak ada jeleknya kalau kita pun mengetahui bagaimana sebenarnya cara hidup dari hama yang disebut cacao mot itu.
    
Buah-buah kakao dari segala umur,kecuali buah yang masih kurang dari 7 cm dapat diserang oleh cacao mot. Telur-telur cacao mot ini berwarna orange dan berukuran 0,5 x 0,3 mm akan menetas dalam jangka waktu 7 hari. Kemudian ulat-ulat yang keluar dari telur tersebut akan hidup sampai 15-18 hari di dalam buah cokelat, hingga mencapai panjang±10mm. 

Pada masa berkepompong dibuatnya lubang keluar buah dengan benang-benang lender yang keluar dari mulutnya. Melalui benang-benang inilah ia turun ke tanah. Setelah 6 hari keluarlah kupu-kupu dari kepompong tersebut yang hanya berumur 5-7hari. Setelah bertelur, kupu-kupu atau mot itu mati.

2.    Helopeltis

Helopeltis ini disamping menyerang buah-buah dari segala umur, juga menyerang tunas-tunas yang masih muda. Akan tetapi hama ini lebih senang menyerang buah kalau dibandingkan dengan tunas-tunas yang masih muda. Sebab kalau memang tak ada buah, barulah hama helopeltis ini menyerang tunas-tunas muda.

Buah-buah cokelat yang diserang helopeltis ini akan kelihatan kalau ada bekas-bekas tusukan dan berupa bintik-bintih hitam pada permukaan buah. Kalau ada serangan yang hebat, maka seluruh permukaan buah menjadi busuk.

Sedangkan pada buah-buah muda yang lebih kecil dari 5 cm biasanya pada puncak-puncak serangan akan mongering. Sedangkan kalau padabuah yang lebih besar,efeknya adalah pertumbuhan buah tersebut tak akan sempurna, tidak dapat mencapai ukuran besar yang wajar. Mutunya juga akan menurun karena bijinya akan tetap mengecil.

Kalau kebun kakao kita ini sedang tidaak berbuah hama helopeltis akan menyerang pada tunas-tunas yang masih muda. Akibat dari serangan helopeltis, pucuk-pucuk yang diserang akan menjadi kering dan layu. Demikian juga dengan daun-daunnya. Kalau saja ada tanaman cokelat yang tumbuh gundul dan cabang-cabangnya kering, dapat dipastikan bahwa pohon tersebut diserang hama helopeltis.

Pembentukan tunas baru memang masih bisa terjadi. Nanti kalau ada serangan ulang dari helopeltis maka keadaan pohon akan menjadi bertambah gawat. Bisa saja pucuk-pucuk pohon itu tumbuh dengan pucuk baru, namun kalau helopeltis tidahk dicegah dan diberantas maka ia akan menyerang lagi. Bila ini dibiarkan bertahun-tahun dipastikan pohon kakao akan hancur dan mati.

Akibat lain kalau sampai tanaman cokelat menjadi gundul adalah, karena kekurangan daun maka tanah di bawah menjadi terbuka dan sering kena sinar matahari secara langsung. Dengan begitu segala macam rumput,teki, atau pun alang-alang akan dapat tumbuh dengan cepat. Ini semua akan mengakibatkan regenerasi kakao bertambah sulit.
Bila sudah dalam keadaan demikian. Dapat dipastikan dalam waktu dua tahun berturut-turut akan mengalami kerugian karena tidak ada produksi atau bila ada, tidak akan bisa menutup ongkos-ongkos pembiayaan.

Cara Hidup Helopeltis
    
Telur-telur helopeltis dimasukkan kedalam buah kakao dalam 2-3 kelompok. Pemasukan ini dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut ovipositor. Sedangkan stadium dari telur menjadi larva antara 6-24 hari dan ini tergantung dari tinggi rendahnya tempat. Kemudian larva-larva dari telur itu dengan amat lincahnya berpindah dari satu buah ke buah lainnya. Ini dilakukan meskipun mereka belum mempunyai sayap.
    
Setelah mengalami pergantian kulit 5 kali berturut-turut dalam waktu 110 hari, kemudian pergantian kulit yang ke-6 kalinya inilah yang menjadikan larva-larva ini menjadi binatang dewasa adalah munculnya semacam tanda dipunggung dan juga telah mempunyai sayap yang sempurna.

Helopeltis terdiri dari 2 jenis, yaitu:

1.    Jenis Helopeltis Antonii.
2.    Jenis Helopeltis Theivora

Tanda-tanda helopeltis antonii adalah warnanya hitam dan pada dadanya berwarna merah, tanduknya kelihatan lurus. Sedangkan kalau helopeltis theivora berwarna hitam dan dadanya merah, tanduknya membengkak ke belakang.

Keadaan cuaca dan persediaan makanan mempengaruhi kecepatan pembiakannya. Bila persediaan makanan banyak, keadaan lembap dan panas, perkembangannya sangat cepat. Sedangkan bila udara kering terutama pada waktu musim kemarau, pembuatan telur ada kalanya terhenti, dengan demikian populasi akan menurun.

Cara pemberantasannya
    
Cara memberantas hama helopeltis bisa menggunakan endrin 19,2 EC. Dengan kadar 0,4 %. Percobaan ini ternyata membawa hasil yang baik dan tidak berpengaruh jelek dalam pembentukan buah. Atau bisa menggunakan BHC Spray 0,5% dan Basudin 60 0,2%. Perlu diketahui bahwa sebaiknya waktu penyemprotan dilakukan malam hari antara pukul 18.00 – 20.00, sebab saat itu pergerakan helopetis lebih lamban atau bahkan telah diam sama ekali.

3.    Ulat Kilan

Hama lain adalah ulat kilan atau yang sering disebut hyposidra talaca Wilk dan Antitrygodes divisaria Wilk. Ulat-ulat tersebut menyerang daun kakao.
Pemberantasannya dengan mempergunakan insektisida, antara lain Endrin 19,2 EC 0,4 BHC Spray 0,5%, Thiodan 35 0,2%, Anthio 40 0,2%. Caranya bahan-bahan tersebut disemprotkan.

Kamis, 22 Agustus 2013

CARA MUDAH MENANAM MARKISA

Menanam Markisa dari Bibit


Memperbanyak markisa bisa dilakukan dengan berbagai cara. Yang sudah pernah saya coba adalah dengan menyemaikan bijinya. Biji kering saya dapat dari seorang kolega yang sudah pernah menanam pohon markisa. Bijinya kecil kecil, sebesar butiran padi, namun tipis dan berwarna coklat.
Biji Markisa Kering siap tanam

Biji markisa yang saya dapat itu lalu saya tanam di tanah dalam pot bekas minuman air mineral. Masing masing pot saya isi dengan 3 – 4 biji buah markisa. Awalnya saya ragu, apakah biji tersebut bisa berkecambah. Karena saya tidak tahu media apa yang cocok untuk penyemaian itu. Saya menggunakan campuran pasir, pupuk kandang dan sekam sebagai medianya. Tapi setelah menunggu selama 5 – 8 hari, akhirnya muncul juga kecambahnya. Wah... lega rasanya.

Setelah kecambah tumbuh, dan daunnya menjadi 3 helai, saya pindahkan ke tanah. Sebelumnya saya siapkan lubang tanah 30 x 30 cm, saya campurkan dengan pupuk kandang yang saya beli dari Nursery. Saya aduk tanahnya sehingga gembur.. Siap untuk menerima tanaman baru.

Asal asalan saya pindahkan 4 pohon markisa ke tanah. Semua tanaman tersebut terus tumbuh, kecuali 1 tanaman yang mati. Mungkin karena saya salah cara memindahkannya. Seharusnya tanaman tidak dicabut dari pot, melainkan dipindahkan dengan tanah yang ada di dalam pot semaian. Tapi tidak jadi masalah, karena 3 tanaman pun tumbuh subur.

Berlomba dengan pertumbuhan Markisa
Ketika pohon markisa tumbuh dari kecambahnya, saya santai saja. Saya pikir cukup saja saya siapkan sebatang kayu sebagai tempat menjalar. Tanaman pun menurut saja, menjalar di kayu yang sudah saya siapkan. Dua minggu setelah kayu yang saya siapkan sudah hampir terlilit dengan pohon markisa, mulailah saya berlomba dengan pohon markisa. Daya jalarnya luar biasa bikin saya menyingsingkan lengan, membuat jalinan untuk pertumbuhan markisa. Tanamannya menjulur kesana kemari, bahkan ada kabel listrik pun maunya dirambati, dipakai tempat untuk tautan pohon. Wah bisa rusak dong pemandangan. Akhirnya saya gunting bagian yang tidak terkendali tersebut. Akhirnya seluruh jalinan kawat yang telah disiapkan penuh dengan pohon markisa. Kecepatan rambatnya lumayan, bidang seluas 4 x 4 meter dipenuhi daun markisa hanya 2 minggu.

Menunggu Bunga menjadi Buah
Setelah 4 bulan markisa tumbuh, ternyata mulai muncul bunganya... ho ho ho.... cepet ya. Dan pada waktu itu, sedang musim hujan. Wah... akhirnya bunga markisa berguguran. Dari sekian banyak bunga yang muncul, hanya 3 buah markisa yang muncul. Mungkin karena hujan, sehingga bunganya membusuk. Sempat kecewa, karena saya harus buang bunga bunga yang berjatuhan.

Setiap hari saya intip bunga bunga markisa, tapi sore hari hujan turun, dan esoknya saya sudah temukan bunga bunga yang berjatuhan. Wah... kapan dong jadi buah semua?

 

Nah... bulan Maret 2009, Sidoarjo sudah mulai berubah cuacanya. Hujan mulai mereda, dan ternyata Markisa tetap berbunga. Bahkan dari juluran juluran baru tunasnya, banyak muncul bakal bunga. Ada harapan baru, ketika satu per satu bunganya menjadi buah mungil. Woww .... asyikk. Bunganya bener bener menjadi buah. Dari pohon yang aku tanam, ternyata bisa berbuah lebat. Ting Gemandul (red (bhs jawa) : bergelantungan). Kalau di hitung (biar Ivo dan Dera menyebut saya Pak Raden, cuek aja... ) jumlahnya bisa lebih dari 100 biji. Kan kalo di bagi bagi ke tetangga seneng juga. Tapi Ivo dan Dera nggak usah yaaa, mereka biar tanam sendiri di rumahnya....

Senin, 19 Agustus 2013

MANFAAT JAGUNG BAGI KESEHATAN

   18
Foto by: mitrakesehatan.com
JAGUNG merupakan salah satu sumber karbohidrat yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Jagung juga kaya akan serat dan sejumlah zat gizi lainnya seperti vitamin B, dan C, karoten, kalium, zat besi, magnesium, fosfor, omega 6, dan lemak tak jenuh yang dapat membantu menurunkan kolesterol.
Jagung dapat diolah menjadi berbagai masakan yang enak, seperti direbus, dibakar maupun dijadikan sebagai pop corn. Dibalik rasanya yang lezat, jagung memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan tubuh, di antaranya:

1. Merawat kulit


Jagung kaya akan antioksidan yang membantu menjaga kulit tetap muda lebih lama. Terlepas dari konsumsi secara teratur, jagung dapat diaplikasikan sebagai minyak jagung merupakan sumber yang kaya asam linoleat. Pati jagung juga berguna menenangkan iritasi kulit dan ruam.

2. Mencegah anemia
Anemia merupakan suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah berkurang jauh karena kurangnya zat besi. Dengan demikian, jagung manis bermanfaat bagi kesehatan karena kaya akan vitamin B dan asam folat yang mencegah anemia.

3. Melancarkan air seni
Jagung kaya kalium yang bersifat diuretik (melancarkan air seni) sehingga bisa mengatasi iritasi saluran kemih, menurunkan kadar asam urat, dan mencegah batu ginjal.
4. Mengontrol kolesterol
Vitamin C, karotenoid dan bioflavinoids yang terkandung dalam jagung manis menjaga jantung tetap sehat dengan mengendalikan kadar kolesterol dan meningkatkan aliran darah dalam tubuh.
5. Melancarkan ASI
Untuk ibu-ibu sepertinya wajib mengonsumsi jagung rebus, karena jagung rebus berguna untuk memperlancar air susu ibu.
6. Melancarkan pencernaan
Jagung mengandung serat sehingga bermanfaat besar bagi sistem pencernaan. Selain itu, jagung bisa mencegah sembelit, wasir, dan menurunkan risiko kanker usus besar.

#Dikutip dari berbagai sumber

Minggu, 18 Agustus 2013

PANDUAN CARA BUDIDAYA PADI



PEMBIBITAN
Ada beberapa tahapan untuk menanam padi maupun budidaya padi, langkah-langkanh tersebut perlu kita lakukan untuk mendapat hasil yang maksimal. Sebelum ditanam, tanaman padi harus disemaikan lebih dahulu. Pesemaian itu harus disiapkan dan dikerjakan dengan baik, maksudnya agar diperoleh bibit yang baik, sehingga pertumbuhannya akan baik pula. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan persemaian sebagai berikut:

A. Memilih Tempat Pesemaian
Tempat untuk membuat pesemaian merupakan syarat yang harus diperhatikan agar diperoleh bibit yang baik.
  • Tananya harus yang subur, banyak mengandung humus, dan gembur.
  • Tanah itu harus tanah yang terbuka, tidak terlindung oleh pepohonan, sehingga sinar matahari dapat diterima dan dipergunakan sepenuhnya.
  • Dekat dengan sumber air terutama untuk pesemaian basah, sebab pesemaian banyak membutuhkan air. Sedanggkan pesemaian kering dimaksudkan mudah mendapatkan air untuk menyirami apabila persemaian itu mengalami kekeringan.
  • Apabila areal yang akan ditanami cukup luas sebaiknya tempat pembuatan pesemaian tidak berkumpul menjadi satu tempat tetapi dibuat memencar. Hal itu untuk menghemat biaya atau tenaga pengangkutannya.

B. Mengerjakan Tanah Untuk Pesemaian
Tanah pesemaian harus mulai dikerjakan kurang lebih 50 hari sebelum penanaman. Karena adanya dua jenis padi, yaitu padi basah dan ppadi kering, maka tanah pesemaian juga dapat dibedakan atas pesemaian basah dan pesemaian kering.

• Pesemaian Basah
Dalam membuat pesemaian basah harus dipilih tanah sawah yang betul-betul subur. Rumput-rumput dan jerami yang masih tertinggal harus dibeersihkan lebih dulu. Kemudian sawah digenangi air, maksud digenagi air ini agar tanag menjadi klunak, rumpput-rumputan yang akan tumbuh menjadi mati, dan bermacam-macam serngga yang dapat merusak bibit mmati pula.

Selanjutnya, apabila tanah sudah cukup lunak lalau dibajak/digaru dua kali atau tanah menjadi halus. Pada saat itu juga sekaligus dibuat petakan-petakan dan memperbaiki pematang. Sebagai ukuran dsar luas pesemaian yang harus dibuat kurang lebih 1/20 dari araeal sawa yang akan ditanamai. Jadi apabila sawwah yang akan ditanami seluas 1Ha, maka luas pesemaian yang harus dibuat adalah 1/20 x 10.000 m² = 500 m². Adapun biji yang dibutuhkan adalah kurang lebih 75 gram biji setiap 1 m², atau sebanyak kurang lebih 40 kg.

• Pesemaian Kering
Prinsip pembuatan pesemaian kering sama dengan pesemaian basah. Rumpu-rumput dan sisa-sisa jerami yang ada harus dibersihkan terlebih dahulu. Tanah dibolak-balik dengan bajak dan digaru, atau bisa dan halus. juga memakai cangkul yang terpenting tanah menjadi gembur.
Setelah tanaha menjadi halus, diratakan dan dibuat bedenganbedengan. Adapun ukuran bedengan sebagai berikut : Tinggi 20 cm, lebar 120 cm, panjang 500-600 cm.

Antara bedengan yang satu dengan yang lain diberi jarak 30 cm sebagai selokan yang dapat digunakan untuk memudahkan : Penaburan biji, pengairan, pemupukan, penyemprotan hama, penyiangan, dan pencabutan bibit.

C. Penaburan Biji

Untuk memilih biji-biji yang bernas dan tidak, biji harus direndam dalam air. Biji-biji yang bernas akan tenggelam sedangkan yang biji-biji yang hampa akan terapung. Dan biji-biji yang terapaung bisa dibuang. Maksud perendaman selain memilih biji yang bernas, biji juga agar cepat berkecambah. Lama perendaman cukup 24 jam, kemudian bijhi diambil dari rendaman lalu di peram dibungkus memakai daun pisang dan karung. Pemeraman dibiarkan selama 8 jam.

Apabila biji sudah berkecambah dengan panjang 1 mm, maka biji disebar ditempat pesemaian. Diusahakan agar penyebaran biji merata, tidak terlalu rapat dan tidak terlalu jarang. Apabila penyebarannya terlalu rapat akan mengakibatkan benih yang tumbuh kecil-kecil dan lemah, tetapi penyebaran yang terlalu jarang biasanya menyebabkan tumbuh benih tidak merata.raan

D. Pemeliharaan Pesemaian

• Pengairan
Pada pesemaian basah, begitu biji ditaburkan terus digenangi air selama 24 jam, baru dikeringkan. Genangan air dimaksudkan agar biji yang disebar tidak berkelompok-kelompok sehingga dapat merata. Adapun pengeringan setelah penggenangan selama 24 jam itu dimaksudkan agar biji tidak membusuk dan mempercepat pertumbuhaan.

Pada pesemaian kering, pengairan dilakukan dengan air rembesan. Air dimasukan dalam selokan antara bedengan-bedengan, sehingga bedengan akan terus-menerus mendapatkan air dan benih akan tumbuh tanpa mengalami kekeringan. Apabila benih sudah cukup besar, penggenangan dilakukan dengan melihat keadaan. Pada bedengan pesemaian bila banyak ditumbuhi rumput, perlu digenagi aiar. Apabila pada pesemaian tidak ditumbuhi rumput, maka penggenangan air hanya kalau memerlukan saja.

• Pengobatan
Untuk menjaga kemungkinan serangan penyakit, pesemaian perlu disemprot dengan Insektisida 2 kali, yaitu 10 hari setelah penaburan dan sesudah pesemaian berumur 17 hari.
• Pemupukan

PENGOLAHAN TANAH

A. Cara Mengolah Tanah
Pengolahan tanah untuk penanaman padi harus sudah disiapkan sejak dua bulan penanaman. Pelaksanaanya dapat dilakukan dengan dua macam cara yaitu dengan cara tradisional dan cara modern.

• Pengolahan tanah sawah dengan cara tradisional, yaitu pengolahan tanah sawa dengan alat-alat sederhana seperti sabit, cangkul, bajak dan garu yang semuaya dilakukan oleh nusia atau dibantu ooleh binatang misalnya, kerbau dan sapi.
• Pengolahan tanah sawah dengan cara modern yaitu pengolahaan tanah sawa yang dilaukan dengan mesin. Dengan traktor dan alat-alat pengolahan tanah yang serba dapat kerja sendiri.

1. Pembersihan
Sebelum tanah sawa dicangkul harus dibersihkan lebih dahulu dari jerami-jerami atau rumput-rumput yang ada. Dikumpulkan di satu tempat atau dijadikan kompos. Sebaiknya jangan dibakar, sebab pembakaran jerami itu akan menghilangkan zat nitrogen yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman.

2. Pencangkulan
Sawah yang akan dicangkul harus digenagi air terlebih dahulu agar tanah menjjadi lunak dan rumput-rumputnya cepat membusuk. Pekerjaan pencangkulan ini dilanjutkan pula dengan perbaikan pematang-pematang yang bocor.

3. Pembajakan
Sebelum pembajakan, sawah sawah harus digenangi air lebih dahulu. Pembajakan dimulai dari tepi atau dari tengah petakan sawah yang dalamnya antara 12-20 cm. tujuan pembajakan adalah mematikan dan membenamkan rumput, dan membenamkan bahan-bahan organis seperti : pupuk hijau, pupuk kandang, dan kompos sehingga bercampur dengan tanah. Selesai pembajakan sawah digenagi air lagi selama 5-7 hari untuk mempercepat pembusukan sisa-sisa tanaman dan melunakan bongkahan-bongkahan tanah.

4. Penggaruan
Pada waktu sawah akan digaru genangan air dikurangi. Sehingga cukup hanyya untuk membasahi bongkahan-bongkahan tanah saja. Penggaruan dilakukan berrulang-ulang sehingga sisa-sisa rumput terbenam dan mengurangi perembesan air ke bawah.

Setelah penggaruan pertama selesai, sawah digenagi air lagi selama 7-10 hari, selang beberapa hari diadakan pembajakan yyang kedua. Tujusnnya yaitu: meratakan tanah, meratakan pupuk dasar yang dibenamkan, dan pelumpuran agar menjadi lebih sempurna.

PENANAMAN

A. Pemilihan Bibit
Pekerjaan penanaman didahului dengan pekerjaan pencabutan bibit di pesemaian. Bibit yang akan dicabut adalah bibit yang sudah berumur 25-40 hari (tergantung jenisnya), berdaun 5-7 helai. Sebelum pesemaian 2 atau 3 hari tanah digenangi air agar tanah menjadi lunak dan memudahkan pencabutan.

Caranya, 5 sampai 10 batang bibit kita pegang menjadi satu kemudian ditarik ke arah badan kita, usahakan batangnya jangan sampai putus. Ciri-ciri bibit yang baik antara lain:
• Umurnya tidak lebih dari 40 hari
• Tingginya kurang lebih dari 40 hari
• Tingginya kurang lebih 25 cm
• Berdaun 5-7 helai
• Batangnya besar dan kuat
• Bebas dari hama dan penyakit

Bibit yang telah dicabut lalu diikat dalam satu ikatan besar untuk memudahkan pengangkutan. Bibit yang sudah dicabut harus segera ditanam, jangan sampai bermalam.
Penanaman padi yang baik harus menggunakan larikan ke kanan dank e kiri dengan jjarak 20 x 20 cm, hal ini untuk memudahkan pemeliharaan, baik penyiangan atau pemupukan dan memungkinkan setiap tanaman memperoleh sinar matahari yang cukup dan zat-zat makanan secara merata.

Dengan berjalan mundur tangan kiri memegang bibit, tangan kanan menanam, tiap lubang 2 atau 3 batang bibit, dalamnya kira-kira3 atau 4 cm. usahakan penanaman tegak lurus jangan sampai miring.
Usahakan penanaman bibit tidak terlalu dalam ataupun terlalu dangkal. Bibit yang ditanam terlalu dalam akan menghambat pertumbuhan akar dan anakannya sedikit.


Bibit yang ditanam terlalu dangkal akan menyebabkan mudah reba atau hanyut oleh aliran air. Dengan demiikian jelas bahwa penanaman bibit yang terlalu dalam maupun terlalu dangkal akan berpengaruh pada hasil produksi.

PEMELIHARAAN

A. Pengairan
Air merupakan syarat mutlak bagi pertumbuhan tanaman padi sawah. Masalah pengairan bagi tanaman padi sawah merupakan salah satu factor penting yang harus mendapat perhatian penuh demi mendapat hasil panen yang akan datang.

Air yang dipergunakan untuk pengairan padi di sawah adalah air yang berasal dari sungai, sebab air sungai banyak mengandung lumpur dan kotoran-kotoran yang sangat berguna untuk menambah kesuburan tanah dan tanaman. Air yang berasal dari mata air kurang baik untuk pengairan sawah, sebab air itu jernih, tidak mengandung lumpur dan kotoran.

Memasukan air kedalam sawahdapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Air yang dimasukan ke petakan-petakan sawah adalah air yang berasal dari saluran sekunder. Air dimasukan ke petakan sawah melalui saluran pemasukan, dengan menghentikan lebih dahulu air pada saluran sekunder.

Untuk menjaga agar genangan air didalam petakan sawah itu tetap, jangan lupa dibuat pula lubang pembuangan. Lubang pemasukan dan lubang pembuangan tidak boleh dibuat lurus.
Hal ini dimaksudkan agar ada pengendapan lumpur dan kotoran-kotoran yang sangat berguna bagi pertumbuhan tanaman. Apabila lubang pemasukan dan lubang pembuangan itu dibuat luru, maka air akan terus mengalir tanpa adanya pengendapan.

Pada waktu mengairi tanaman padi di sawah, dalamnya air harus diperhatikan dan disesuaikan dengan umur tanaman tersebut. Kedalaman air hendaknya diatur dengan cara sebagai berikut:
  • Tanaman yang berumur 0-8 hari dalamnya air cukup 5 cm.
  • Tanaman yang berumur 8-45 hari dalamnya air dapat ditambah hingga 10-20 cm.
  • Tanaman padi yang sudah membentuk bulir dan mulai menguning dalamnya air dapat ditambah hingga 25 cm. setelah itu dikurangi sedikit demi sedikit.
  • Sepuluh hari sebelum panen sawah dikeringkan sama sekali. Agar padi dapat masak bersama-sama.

B. Penyiangan dan Penyulaman
Setelah penanaman, Apabila tanaman padi ada yang mati harus segera diganti (disulam). Tanaman sulam itu dapat menyamai yang lain, apabila penggantian bibit baru jangan sampai lewat 10 hhari sesudah tanam.

Selain penyulaman yang perlu dilakukan adalah penyiangan agar rumput-rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman padi tidak bertumbuh banyak dan mengambil zat-zat makanan yang dibutuhkan ttanaman padi. Penyiangan dilakukan dua kali yang pertama setelah padi berumur 3 minggu dan yang kedua setelah padi berumur 6 minggu.

C. Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk menambah zat-zat dan unsur-unsur makanan yang dibutuhkan oleh tanaman di dalam tanah. Untuk tanaman padi, pupuk yang digunakan antara lain:

1. Pupuk alam, sebagai pupuk dasar yang diberikan 7-10 hari sebelum tanaman dapat digunakan pupuk-pupuk alam, misalnya: pupuk hijau, pupuk kandang, dan kompos. Banyyaknya kira-kira 10 ton / ha.

2. Pupuk buatan diberikan sesudah tanam, misalnya: ZA/Urea, DS/TS, dan ZK. Adapun manfaat pupuk tersebut sebagai berikut:
ZA/Urea : menyuburkan tanah, mempercepat tumbuhnya anakan, mempercepat tumbuhnya tanaman, dan menambah besarnya gabah.
DS/TS : mempercepat tumbuhnya tanaman, merangsang pembungaan dan pembentukan buah, mempercepat panen.
ZK : memberikan ketahanan tanaman terhadap hama / penyakit, dan mempercepat pembuatan zat pati.

D. Pemberantasan Hama / Penyakit


Burung, banyak yang menyerang padi sedang menguning, gunakan benda-benda untuk menghalaunya.
Walang sangit, penyerangan dilakukan saat padi masih muda, walang sangit dapat diberantas dengan disemprot menggunakab DDT atau disuluh (dipasang lampu).
Tikus, hewan yang satu ini dapat merugikan petani dengan jumlah besar kerena mereka dapat merusak areal yang cukup luas dengan waktu yang tidak lama. Tikus dapat diberantas dengan gropyokan atau dengan member umpan yang berupa ketela, jagung dan sebagainya yang dicampur dengan phospit.
Ulat serangga, serangga-serang itu bertelur pada daun, apabila menetas ulatnya merusak batang dan daun. Cara pemberantasannya harus disemprot dengan obat-obat insektisida, misalnya : DDT, Aldrin, Endrin, Diazinon dan sebagainya.

Label