Sebagai anak yang debesarkan di Bengkulu tentu saja kedua bunga
tersebut tidak lagi asing bagi saya. Ketika saya merantau di pulau
jawa, saya cukup terkejut mendapatkan kenyataan bahwa bunga rafflesia
sering dikacaukan dengan bunga bangkai. Kedua bunga ini sering kali
disamakan atau malah tertukar. Bahkan saya mendapati tulisan
di sebuah harian nasional terkemuka beberapa hari yang lalu,
menyebutkan bunga bangkai yang sedang mekar di sebuah TN sebagai bunga
rafflesia.
Awalnya
saya hanya mengetahui perbedaan kedua bunga ini dari fisiknya saja,
tapi kepulangan saya ke Bengkulu saat lebaran kemarin memberikan saya
pengetahuan lebih tentang perbedaan keduanya. Saat itu rafflesia sedang
mekar di 3 titik antara kepahyang-curup (sekitar satu jam dari kota
Bengkulu), walaupun saat itu saya tidak mendapat kesempatan melihat
rafflesia yang masa mekarnya sudah habis, saya berkesempatan melihat bunga bangkai yang akan mekar di tempat budi daya-nya. Memang keduanya
mengeluarkan bau busuk, namun ternyata memiliki perbedaan pada
klasifikasi biologi, bentuk, warna, cara hidupnya, siklusnya, dll.
RAFFLESIA ARNOLDI
Rafflesia yang banyak dikenal masyarakat adalah jenis rafflesia
arnoldii. Jenis ini hanya tumbuh di hutan sumatera bagian selatan,
terutama Bengkulu. Satu tempat yang paling bagus dan mudah untuk
menemukan bunga rafflesia arnoldii ini adalah di hutan sepanjang jalan
Bengkulu-Curup setelah Kepahyang. Di Bengkulu sendiri, bunga rafflesia
telah dijadikan sebagai motif utama batik besurek (batik khas Bengkulu) sejak lama.
Ciri utama yang membedakan rafflesia dengan bunga bangkai secara awam adalah
bentuknya yang melebar (bukan tinggi) dan berwarna merah. Ketika mekar,
bunga ini bisa mencapai diameter sekitar 1 meter dan tinggi 50 cm.
Bunga rafflesia tidak memiliki akar, tangkai, maupun daun. Bunganya
memiliki 5 mahkota. Di dasar bunga yang berbentuk gentong terdapat bunga
sari atau putik, tergantung jenis kelamin bunga. keberadaan putik dan
benang sari yang tidak dalam satu rumah membuat presentase pembuahan
yang dibantu oleh serangga lalat sangat kecil, karena belum tentu dua
bunga berbeda kelamin tumbuh dalam waktu bersamaan di tempat yang
berdekatan. Masa pertumbuhan bunga ini memakan waktu sampai 9 bulan,
tetapi masa mekarnya hanya 5-7 hari. Setelah itu rafflesia akan layu dan mati.
Rafflesia merupakan tumbuhan
parasit obligat pada tumbuhan merambat (liana) tetrasigma dan tinggal
di dalam akar tersebut seperti tali. Sampai saat ini Rafflesia tidak
pernah berhasil dikembangbiakkan di luar habitat aslinya dan apabila
akar atau pohon inangnya mati, Raflesia akan ikut mati. Oleh karena itu
Raflesia membutuhkan habitat hutan primer untuk dapat bertahan hidup.
Sedikit
informasi, selama 200an tahun tumbuh-tumbuhan dari genus Rafflesiaceae
sulit diklasifikasikan karena karakteristik tubuh yang tidak umum.
Berdasarkan penelitian DNA oleh para ahli botani di Universitas Harvard
baru-baru ini, rafflesia dimasukkan ke dalam family Euphorbiaceae, satu
keluarga dengan pohon karet dan singkong. Tapi hal ini masih belum terpublikasi dengan baik.
BUNGA BANGKAI TITAN ARUM
Selain
rafflesia, bunga raksasa lain yang dikenal masyarakat adalah bunga
bangkai/suweg raksasa. Yang paling populer di antara jenis bunga bangkai
lainnya adalah jenis amorphpophallus titanium. Jenis ini hanya endemik
tumbuh di kawasan hutan di Sumatera. Bahkan juga ada yang menyebutkan
bunga ini sebagai bunga resmi provinsi Bengkulu (sumber : Wikipedia).
Berbeda dengan rafflesia,
bunga bangkai titan arum ini berwarna krem pada bagian luar dan pada
bagian yang menjulang. Sedangkan mahkotanya berwarna merah ke-ungu-an.
Sekilas bentuknya saat mekar terlihat seperti bunga terompet. Bila
rafflesia hanya melebar, bunga bangkai tumbuh menjulang tinggi.
Ketinggian bunga bangkai jenis amorphophallus titanium ini bisa mencapai
sekitar 4 m dengan diameter sekitar 1,5 m.
Bunga
bangkai ini termasuk tumbuhan dari suku talas-talasan (araceae).
Merupakan tumbuhan dengan bunga majemuk terbesar di dunia. Berbeda
dengan rafflesia yang tidak dapat tumbuh di daerah lain, bunga bangkai
dapat di budi daya. bila rafflesia parasit pada tumbuhan rambat, bunga
bangkai tumbuh di atas umbi sendiri.
Bunga
ini mengalami 2 fase dalam hidupnya yang muncul secara bergantian dan
terus menerus, yaitu fase vegetatif dan generatif. Pada fase vegetatif,
di atas umbi akan muncul batang tunggal dan daun yang sekilas mirip
dengan pohon pepaya. Tinggi pohonnya bisa mencapai 6m. Setelah beberapa
tahun, organ generatifnya akan layu kecuali umbinya. Apabila lingkungan
mendukung, dan umbinya memenuhi syarat pohon ini akan digantikan dengan
tumbuhnya bunga bangkai. Tumbuhnya bunga majemuk yang menggantikan pohon
yang layu merupakan fase generatif tanaman ini.
Menurut
petugas penjaga lokasi budi daya bunga bangkai di hutan Kepahyang,
Bengkulu, bunga baru bisa tumbuh bila umbinya memiliki berat minimal 4
kg. Bila cadangan makanan dalam umbi kurang atau belum mencapai berat 4
kg, maka pohon yang layu akan di gantikan oleh pohon baru.
Selain
itu, bunga bangkai merupakan tumbuhan ber-rumah satu dan protogini,
dimana bunga betina reseptif terlebih dahulu, lalu diikuti masaknya
bunga jantan, sebagai mekanisme untuk mencegah penyerbukan sendiri. Bau
busuk yang dikeluarkan oleh bunga ini, seperti pada rafflesia, berfungsi
untuk menarik kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya. Setelah masa
mekarnya(sekitar 7 hari) lewat, bunga bangkai akan layu. Dan akan
kembali melewati siklusnya, kembali ke fase vegetatif, dimana akan tumbuh pohon baru di atas umbi bekas bunga bangkai.
Apabila selama masa mekarnya
terjadi pembuahan, maka akan terbentuk buah-buah berwarna merah dengan
biji pada bagian bekas pangkal bunga. Biji-biji ini bisa ditanam menjadi
pohon pada fase vegetatif. Biji-biji inilah yang sekarang di
budi-dayakan. Beberapa waktu lalu, pihak kebun raya Bogor mengambil 6
umbi yang sudah besar dari tempat budi daya bunga bangkai di Bengkulu
untuk koleksinya.
Nah,
setelah membaca penjelasan saya yang panjang pada postingan kali ini,
semoga teman-teman tidak lagi bingung membedakan kedua bunga raksasa
ini. Biar gampang diingat, bunga rafflesia itu merah, tidak tinggi, dan
merupakan tumbuhan parasit. Sedangkan bunga bangkai titan arum putih,
tinggi, dan merupakan tumbuhan umbi-umbi-an. Selain itu, berbeda dengan
bunga bangkai, rafflesia tidak dapat di budi daya. jika teman-teman
ingin melihatnya, silakan datang ke Bengkulu pada saat musim mekar
keduanya (^_^).
Sumber: http://prestylarasati.wordpress.com/2007/11/21/bunga-rafflesia-vs-bunga-bangkai/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar