Pepaya adalah tanaman buah dari famili
Caricaceae. Tanaman ini berasal dari Amerika Tengah & Hindia Barat,
serta kawasan sekitar Meksiko & Costa Rica. Pepaya bukanlah tanaman
yang “rewel” karena pepaya mudah dibudidayakan dan dapat hidup di
berbagai tempat, baik di daerah tropis maupun sub tropis. Selain itu
buah ini juga bisa hidup di daerah basah maupun kering atau di daerah
dataran rendah maupun daerah pegunungan, sehingga membuat tanaman pepaya
tumbuh di hampir seluruh belahan dunia.
Jika dilihat dari manfaatnya, Pepaya
adalah salah satu jenis buah yang memiliki banyak manfaat. Selain
sebagai pencuci mulut dan menyuplai kebutuhan vitamin A & C, buah
pepaya juga dapat diolah untuk dijadikan makanan seperti dodol pepaya,
sari pepaya, dan sebagainya. Di dalam dunia industri, buah pepaya juga
sering dijadikan bahan campuran pembuatan saus tomat. Selain buahnya
untuk dimakan, bagian lain dari tanaman pepaya juga dapat dimanfaatkan
untuk pengobatan.
- Akar pepaya
Bisa digunakan untuk obat sakit ginjal dan kandung kencing.
- Daun pepayaBisa digunakan untuk obat sakit ginjal dan kandung kencing.
Daun pepaya bisa dipakai obat penyakit malaria, sakit panas, kejang perut, penambah nafsu makan, serta penyakit beri-beri.
- Getah
Getah putih yang terdapat pada kulit buah pepaya, mengandung enzim pemecah protein yang disebut “papaine” yang bisa dimanfaatkan untuk melunakan daging, sebagai bahan kosmetik, sebagai penjernih pada industri minuman, serta dimanfaatkan untuk berbagai keperluan bagi dunia industri farmasi & tekstil.
Getah putih yang terdapat pada kulit buah pepaya, mengandung enzim pemecah protein yang disebut “papaine” yang bisa dimanfaatkan untuk melunakan daging, sebagai bahan kosmetik, sebagai penjernih pada industri minuman, serta dimanfaatkan untuk berbagai keperluan bagi dunia industri farmasi & tekstil.
Meski tanaman pepaya dapat hidup di
berbagai tempat, namun untuk bisa berproduksi dengan baik, membutuhkan
tempat dengan hembusan angin yang tidak terlalu kencang karena
diperlukan proses penyerbukan bunga. Selain itu tanaman pepaya juga
menyukai daerah yang curah hujannya berkisar antara 1000-2000 mm/tahun,
dengan suhu udara optimum 22-26 derajat Celcius serta kelembaban sekitar
40%.
Tanah yang baik untuk pertumbuhannya
adalah tanah yang gembur, subur, mengandung banyak humus, harus banyak
menahan air, dan memiliki derajat keasaman tanah dengan pH 6-7.
Kandungan air di dalam tanah menjadi syarat penting bagi pertumbuhan
tanaman pepaya dan harus senantiasa diperhatikan.
Karena air yang menggenang dapat menimbulkan penyakit jamur yang merusak akar, sementara jika kekurangan air, kondisi tanaman akan kurus, dan daun bunga serta buahnya menjadi mudah rontok. Ketinggian air yang ideal bagi tanaman pepaya berkisar antara 50–150 cm dari permukaan tanah.
Karena air yang menggenang dapat menimbulkan penyakit jamur yang merusak akar, sementara jika kekurangan air, kondisi tanaman akan kurus, dan daun bunga serta buahnya menjadi mudah rontok. Ketinggian air yang ideal bagi tanaman pepaya berkisar antara 50–150 cm dari permukaan tanah.
Untuk dapat membudidayakan tanaman pepaya dengan hasil yang maksimal, berikut ini langkah-langkah menaman Pepaya yang benar bisa dijadikan pedoman:
1. Pembibitan
Bibit yang akan ditanam, diambil dari biji-biji buah Pepaya yang benar-benar masak dan berasal dari pohon pilihan.
- Buah Pepaya pilihan yang akan dijadikan bibit kemudian dibelah dan diambil biji-bijinya. Biji yang sudah dikeluarkan kemudian dicuci bersih sampai kulit ari yang membungkus biji terbuang, baru kemudian dikeringkan di tempat yang teduh.
1. Pembibitan
Bibit yang akan ditanam, diambil dari biji-biji buah Pepaya yang benar-benar masak dan berasal dari pohon pilihan.
- Buah Pepaya pilihan yang akan dijadikan bibit kemudian dibelah dan diambil biji-bijinya. Biji yang sudah dikeluarkan kemudian dicuci bersih sampai kulit ari yang membungkus biji terbuang, baru kemudian dikeringkan di tempat yang teduh.
- Bibit yang sudah dikeringkan
selanjutnya direndam pada larutan POC NASA 2cc/liter selama +/- ½ jam.
Tiriskan benih tersebut dan tebari dengan Natural GLIO sebelum disemai
di dalam polybag berukuran 20 x 15 cm. Media semai yang ada di dalam
polybag tersebut merupakan campuran tanah dengan pupuk kandang,
masing-masing sebanyak 1 ember, ditambah 50 gram TSP, serta 30 gram
Natural GLIO. Kebutuhan benih untuk setiap satu hektar lahan tanam
sebanyak 60 gram benih atau sekitar 2000 tanaman.
- Benih-benih tersebut kemudian ditanam
ke dalam media semai yang ada pada polybag sedalam 1 cm. Pada umur 12-15
hari, bibit akan berkecambah, dan ketika ketinggian bibit mencapai 15 –
20 cm atau berumur 45 – 60 hari, bibit siap untuk disiram.
- Lakukanlah penyiraman secara rutin
setiap hari. Ketika bibit sudah berumur dewasa, yakni sekitar 2 -3
bulan, bibit sudah dapat dipindahkan ke lahan tanam. Perhitungkan dengan
cermat saat mulai melakukan pembibitan, agar ketika bibit dipindah ke
lahan tanam tepat pada permulaan musim hujan.
2. Pengolahan Media Tanam
Bersihkan lahan yang akan dijadikan media tanam dari rumput, semak belukar dan kotoran, serta gemburkan tanahnya dengan menggunakan cangkul atau bajak. Buatlah bedengan berukuran lebar 200 – 250, tinggi 20 – 30 cm, panjang secukupnya, dan jarak antar bedengan 60 cm. Buatlah lubang di atas bedengan berukuran 50 x 50 x 40 cm dengan jarak tanam 2 x 2,5 m.
Bersihkan lahan yang akan dijadikan media tanam dari rumput, semak belukar dan kotoran, serta gemburkan tanahnya dengan menggunakan cangkul atau bajak. Buatlah bedengan berukuran lebar 200 – 250, tinggi 20 – 30 cm, panjang secukupnya, dan jarak antar bedengan 60 cm. Buatlah lubang di atas bedengan berukuran 50 x 50 x 40 cm dengan jarak tanam 2 x 2,5 m.
Setelah bedengan dan lubang tanam selesai
dibuat, keringkan tanah selama satu minggu dan berikan pupuk pada lahan
tanam tersebut sebelum ditutup kembali dengan tanah yang sudah dicampur
dengan pupuk kandang yang telah matang sebanyak 3 blek.
Jika tanah yang akan ditanami memiliki sifat asam dengan pH kurang dari 5, berikan ± 1 kg Dolomit setelah pemupukan, dan biarkan selama 1-2 minggu. Lubang-lubang tanam yang telah diisi dengan tanah bercampur pupuk kandang, selanjutnya ditanami bibit-bibit Pepaya yang dipindahkan dari polybag.
Jika tanah yang akan ditanami memiliki sifat asam dengan pH kurang dari 5, berikan ± 1 kg Dolomit setelah pemupukan, dan biarkan selama 1-2 minggu. Lubang-lubang tanam yang telah diisi dengan tanah bercampur pupuk kandang, selanjutnya ditanami bibit-bibit Pepaya yang dipindahkan dari polybag.
3. Pemeliharaan Tanaman
Selama masa pemeliharaan, penjarangan dan penyiangan harus dilakukan pada tanaman Pepaya. Karena sejak awal penanaman benih lewat system persemaian, maka untuk penjarangan praktis tidak ada, berbeda jika yang ditanam pada lubang tanam adalah bijinya, penjarangan wajib dilakukan guna memperolah tanaman betina dan beberapa batang pohon jantan.
Selama masa pemeliharaan, penjarangan dan penyiangan harus dilakukan pada tanaman Pepaya. Karena sejak awal penanaman benih lewat system persemaian, maka untuk penjarangan praktis tidak ada, berbeda jika yang ditanam pada lubang tanam adalah bijinya, penjarangan wajib dilakukan guna memperolah tanaman betina dan beberapa batang pohon jantan.
- Penyiangan
Untuk penyiangan, tidak ada patokan waktu yang pasti. Tergantung seberapa banyak rumput-rumput liar yang hidung di sekeliling tanaman Pepaya. Begitu juga dengan proses pembubuhan, kapan dan berapa kali lahan tanam didangiri, juga tergantung dari keadaan.
Untuk penyiangan, tidak ada patokan waktu yang pasti. Tergantung seberapa banyak rumput-rumput liar yang hidung di sekeliling tanaman Pepaya. Begitu juga dengan proses pembubuhan, kapan dan berapa kali lahan tanam didangiri, juga tergantung dari keadaan.
- Pemupukan
Untuk menambah zat-zat makanan yang diperlukan tanaman, Pepaya perlu dipupuk, utamanya menggunakan pupuk organik. Pemupukan pertama dilakukan seminggu setelah tanam dengan menggunakan pupuk kimia sebanyak 25 gram Urea, 50 gram ZA, 50 gram TSP dan 25 gram KCl. Pupuk-pupuk tersebut dicampur dan ditanam melingkari batang tanaman.
Untuk menambah zat-zat makanan yang diperlukan tanaman, Pepaya perlu dipupuk, utamanya menggunakan pupuk organik. Pemupukan pertama dilakukan seminggu setelah tanam dengan menggunakan pupuk kimia sebanyak 25 gram Urea, 50 gram ZA, 50 gram TSP dan 25 gram KCl. Pupuk-pupuk tersebut dicampur dan ditanam melingkari batang tanaman.
Pemupukan kedua dilakukan saat tanaman
berumur 3-5 bulan, dengan komposisi: 50 gram Urea, 75 gram ZA, 75 gram
TSP, dan 50 gram KCl. Untuk pemupukan ketiga diberikan secara rutin
sebulan sekali pada saat umur tanaman 6 bulan atau lebih. Pupuk yang
digunakan adalah: 60 gram Urea, 100 gram ZA, 75 gram TSP, dan 75 gram
KCl.
- Pengairan
Selain pupuk, tanaman juga memerlukan pengairan yang cukup. Artinya, tanaman tidak boleh kekurangan air, tapi juga tidak boleh kelebihan yang membuat tanah di sekeliling tanaman tergenang. Karena itulah di sela-sela bedengan dibuatkan parit-parit.
Selain pupuk, tanaman juga memerlukan pengairan yang cukup. Artinya, tanaman tidak boleh kekurangan air, tapi juga tidak boleh kelebihan yang membuat tanah di sekeliling tanaman tergenang. Karena itulah di sela-sela bedengan dibuatkan parit-parit.
4. Panen
Ketika berumur 9 – 12 bulan, tanaman Pepaya sudah dapat dipanen. Untuk membedakan antara buah Pepaya yang sudah masak dengan yang masih mentah, semua pasti sudah tahu, yakni berubahnya warna kulit buah menjadi kekuning-kuningan. Periode panen dari tanaman Pepaya biasanya dilakukan setiap 10 hari sekali. Setelah dipanen pepaya harus disimpan dengan hati-hati karena buah ini rentan rusak baik daging maupun kulitnya jika terkena benturan atau goresan. Simpan buah pepaya yang sudah dipanen dalam ruangan yang sejuk.
Ketika berumur 9 – 12 bulan, tanaman Pepaya sudah dapat dipanen. Untuk membedakan antara buah Pepaya yang sudah masak dengan yang masih mentah, semua pasti sudah tahu, yakni berubahnya warna kulit buah menjadi kekuning-kuningan. Periode panen dari tanaman Pepaya biasanya dilakukan setiap 10 hari sekali. Setelah dipanen pepaya harus disimpan dengan hati-hati karena buah ini rentan rusak baik daging maupun kulitnya jika terkena benturan atau goresan. Simpan buah pepaya yang sudah dipanen dalam ruangan yang sejuk.
Tag: budidaya pepaya, cara budidaya pepaya, menanam pepaya, budidaya pepaya california, Cara tanam pepaya, cara menanam pepaya california, cara menanam pohon pepaya, cara menanam biji pepaya, Tanam pepaya, tanaman pepaya
Sumber: http://obatpertanian.com/cara-menanam-pepaya-yang-baik-dan-benar.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar