Eji Darsono
Mengolah melinjo menjadi keripik âempingâ ternyata membawa untung lumayan besar. Bahkan, Entin Warga Dusun Cintajaya Desa Selasari Kec. Kawali, sudah mampu merekrut tetangganya untuk menggeluti usaha home industri pengolahan emping.
Ketika ditemui HR di kediamannya, Kamis (20/10), Entin mengaku sudah menekuni usaha tersebut selama kurang lebih sepuluh tahun. Alasan Entin membuka usaha tersebut adalah karena bahan baku melinjo di wilayahnya cukup melimpah.
Entin menceritakan, dulunya dia berprofesi sebagai penampung melinjo. Kala itu, penjualan melinjo menurun, akibatnya stock melinjo menggunung. Kemudian dia berfikir bagaimana caranya agar melinjo yang siap jual tersebut bisa terjual.
Akhirnya, Entin berinisiatif untuk mengolahnya menjadi keripik melinjo yang lebih akrab dengan sebutan emping. Hanya saja, dia tidak mengatahui bagaimana cara mengolah melinjo menjadi makanan ringan tersebut.
Ia pun meminta bantuan kepada aparat desa, untuk menggelar pelatihan pengolahan melinjo menjadi emping. Keinginan tersebut disambut baik oleh pihak desa. Ia akhirnya mempraktekkan hasil pelatihan tersebut di rumah.
Lama-lama, Entin menguasai pembuatan emping, dan mulai mengolah melinjo menjadi emping yang siap dipasarkan. Ia meraup banyak untung dari penjualan emping ketimbang ketika menjual melinjo.
Setiap harinya, Entin dapat menghabiskan lebih dari 100 kilogram bahan baku melinjo untuk dijadikan emping. Bahkan, kini dia mampu mempekerjakan 24 orang karyawan.
Entin tidak pernah menyangka, jika usahanya itu akan membawa peluang yang baik bagi tetangganya. Kini, emping melinjo olahan Entin sudah dipasarkan ke berbagai daerah, baik dalam atau luar Ciamis. Dia mengaku optimis, usaha pengolahan emping melinjo miliknya akan terus berkembang, terlebih emping melinjo buatannya dapat bertahan lama.
Terkait dengan analisa usahanya, Entin menjelaskan, dari bahan baku melinjo 100 kilogram, bisa menjadi 46 kilogram emping kering, dengan harga jual emping mencapai Rp. 31 ribu perkg.
Harga bahan baku melinjo, Entin beli dengan harga Rp 7500 perkg. Dengan kata lain, Entin cukup mengeluarkan Rp 750 ribu per 100 kg, ditambah ongkos kerja Rp 240 ribu perharinya. ***
Sumber: http://www.harapanrakyat.com/2011/10/peluang-bisnis-emping-melinjo-menjanjikan-untung-besar/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar