Kamis, 26 Juni 2014

Strategi Pengembangan Usaha Emping Melinjo Pada Koperasi Serba U saha Sari Sono, Kabupaten Lebak, Banten

Abstract:

Lapangan usaha pertanian di Provinsi Banten merupakan sektor yang masih dominan dalam menyerap tenaga kerja dibawah sektor perdagangan. Porsi penyerapan tenaga kerja di bidang pertanian pada Februari 2008 sebesar 22,72 persen, sedangkan Februari 2009 sebesar 20,47 persen, agar sektor pertanian berkembang, maka salah satu bidang yang perlu dikembangkan adalah agroindustri. Bidang agroindustri yang masih perlu dikembangkan maupun didorong pertumbuhannya adalah industri pengolahan hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura. Komoditas pertanian tanaman pangan dan hortikultura di Indonesia yang perlu didukung oleh sektor agroindustri adalah padi, jagung, ubikayu, kedelai, dan melinjo. Provinsi Banten memiliki 1.300 usaha kecil menengah yang bergerak dalam pembuatan emping melinjo. Tenaga kerja yang terserap cukup banyak sekitar 2.000 orang dengan volume produksi emping melinjo yakni rata-rata 5,2 ton per hari atau 156 ton per bulan. Daerah Kabupaten Lebak sendiri memiliki 281 industri kecil pembuatan emping melinjo yang tersebar di daerah Warunggunung, Cikulur, dan Gunung Kencana. Salah satu usaha kecil menengah pembuatan emping melinjo di daerah Warunggunung adalah Koperasi Serba Usaha (KSU) Sari Sono. Kebutuhan ekspor emping sekitar 2.000 ton per tahun, sedangkan pihak ekportir hanya sanggup menyediakan 1.400 ton saja. Tingkat produksi KSU Sari Sono diperkirakan maksimal mencapai dua ton per bulan, tingkat produksi ini masih dibawah rata-rata produksi emping melinjo per bulan di Banten yaitu sebesar lima ton per bulan. Potensi usaha emping melinjo didukung dengan adanya peningkatan konsumsi melinjo (termasuk emping) per kapita per bulan mengalami peningkatan yaitu dari 0,23 kg pada tahun 2002 menjadi 0,24 kg pada tahun 2005 atau meningkat sebesar 2,5 persen ...
Sumber: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/60409

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label