Abstract:
Lapangan usaha pertanian di Provinsi Banten merupakan sektor yang masih
dominan dalam menyerap tenaga kerja dibawah sektor perdagangan. Porsi
penyerapan tenaga kerja di bidang pertanian pada Februari 2008 sebesar 22,72
persen, sedangkan Februari 2009 sebesar 20,47 persen, agar sektor pertanian
berkembang, maka salah satu bidang yang perlu dikembangkan adalah
agroindustri.
Bidang agroindustri yang masih perlu dikembangkan maupun didorong
pertumbuhannya adalah industri pengolahan hasil pertanian tanaman pangan dan
hortikultura. Komoditas pertanian tanaman pangan dan hortikultura di Indonesia
yang perlu didukung oleh sektor agroindustri adalah padi, jagung, ubikayu,
kedelai, dan melinjo.
Provinsi Banten memiliki 1.300 usaha kecil menengah yang bergerak dalam
pembuatan emping melinjo. Tenaga kerja yang terserap cukup banyak sekitar
2.000 orang dengan volume produksi emping melinjo yakni rata-rata 5,2 ton per
hari atau 156 ton per bulan. Daerah Kabupaten Lebak sendiri memiliki 281
industri kecil pembuatan emping melinjo yang tersebar di daerah Warunggunung,
Cikulur, dan Gunung Kencana. Salah satu usaha kecil menengah pembuatan
emping melinjo di daerah Warunggunung adalah Koperasi Serba Usaha (KSU)
Sari Sono. Kebutuhan ekspor emping sekitar 2.000 ton per tahun, sedangkan
pihak ekportir hanya sanggup menyediakan 1.400 ton saja. Tingkat produksi KSU
Sari Sono diperkirakan maksimal mencapai dua ton per bulan, tingkat produksi ini
masih dibawah rata-rata produksi emping melinjo per bulan di Banten yaitu
sebesar lima ton per bulan. Potensi usaha emping melinjo didukung dengan
adanya peningkatan konsumsi melinjo (termasuk emping) per kapita per bulan
mengalami peningkatan yaitu dari 0,23 kg pada tahun 2002 menjadi 0,24 kg pada
tahun 2005 atau meningkat sebesar 2,5 persen ...
Sumber: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/60409
Tidak ada komentar:
Posting Komentar