Kamis, 26 Juni 2014

RAFI’I, PEMILIK DAPOER PEYEK - Kreatif dan Produktif di Usia Lanjut


Bagi Rafi’i, usianya yang menginjak 69 tahun bukan berarti berhenti untuk berkreasi dan mencari rezeki. Warga Jalan Perbatasan, Medan Kota ini, terus menelurkan ide-ide cemerlang dengan mengembangkan usaha peyek dengan brandDapoer Peyek.

Wirausaha ditekuninya sejak menginjak masa pensiun dari sebuah perusahaan swasta tempatnya bekerja puluhan tahun, tepatnya pada 1998. Mulai dari berjualan alat tulis kantor hingga ayam potong di pasar tradisional dijajalnya, namun belum memberi keuntungan seperti yang diharapkan, malah merugi.

“Awalnya, saya hampir mentok untuk berdagang lagi. Namun, mertua saya menyarankan berdagang yang semua kalangan bisa mengonsumsinya. Saya dan keluarga langsung diajarkan resep turuntemurun membuat peyek,” tutur rafi’i kepada KORAN SINDO MEDAN, belum lama ini. Untuk menguji barang dagangannya, beberapa orang terdekatnya diminta ban - tuan untuk mencoba pe - yek tersebut, dan direspons baik.

Secara perlahan, bisnis ba ru - ny a ini membuahkan hasil. Ru - piah demi rupiah mengalir hingga kini omzetnya mencapai jutaan rupiah. Meski keuntungan sudah me ng alir, bersama sang istri, Rumi Astati, Rafi’i terus menggali ide-idenya demi mengembangkan Dapoer Peyek. Kini dia telah memiliki belasan outletdengan belasan petugas bersepeda motor yang siap mengantar pesanan pelanggan.

“Usaha yang saya jalani ini belum seberapa, masih ada ideide yang ingin saya jalankan. Bagi saya, jangan lihat usia, tapi cobalah untuk terus aktif menghasilkan karya karena saya percaya, upaya yang dilakukan dengan rasa sabar dan syukur akan mendatangkan berkah yang melimpah,” ungkapnya. Keuntungan jutaan rupiah yang berhasil dikumpulkan Rafi’i tiap bulannya ini tidak terlepas dari tangan telaten sang istri. Perempuan berkerudung ini langsung turun tangan menangani produksi peyek. “Saya tidak mau pelanggan peyek buatan kami kecewa karena alasan citarasa. Ini kanresep turuntemurun ya dari orang tua kami,” ujar Rumi.

Beragam rasa peyek telah diproduksi Dapoer Peyek, mulai dari peyek teri medan yang menjadi andalan. Lalu ada peyek renyah kacang hijau yang dikemas cantik dengan kemasan berwarna hijau. Ada juga peyek kacang yang tak kalahnya mampu menggoyang lidah para penikmatnya. “Kalau saya sihpaling suka peyek di sini yang rasa kacang tanah. Wahenak renyah gurih, makanya saya rutin membelinya langsung di tempat produksi,” kata Susi, 46, warga Jalan Bambu yang jadi pelanggan Dapoer Peyek.
Sumber: http://www.koran-sindo.com/node/314680

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label