(gambar sebagai ilustrasi diambil dari internet, tidak sempat mencatat sumbernya)
suatu saat, seorang teman datang
berkunjung. Diantara obrolan, dia mengatakan bahwa ada biji kurma bisa
tumbuh di halaman rumahnya. Saya cukup terkejut, sebab selama ini
secara pribadi saya kurang begitu tahu kalau kurma bisa tumbuh tanpa
perawatan.
Ramadhan kemarin, seperti biasa saya
selalu berusaha menghadirkan kurma sebagai salah satu makanan untuk
ta’jil. Kebetulan, tempat kerja juga memberi hadiah kurma packing
seberat 2 Kg. Biasanya, selesai makan kurma saya lempar biji-bijinya ke
pojok taman kecil di kantor.
Entah setengah atau satu bulan kemudian,
saya melihat di pojok taman banyak tumbuh ilalang (belasan), tingginya
mayoritas 30 CM, ada yang lebih sehingga daunnya melengkung kebawah, dan
daunnya sudah ada dua helai.
Akhirnya saya berniat untuk mencabuti
pohon-pohon ilalang tersebut, karena tidak indah dipandang. Cukup sulit
untuk dicabut karena akarnya sudah menancap dalam ke tanah. Ketika itu
saya agak heran karena ilalang yang dicabut memiliki biji besar
kesamping (bekas tumbuh yang masih menempel). Saat diperhatikan lebih
dekat, ternyata itu biji kurma dan pohon itu semuanya pohon kurma bukan
ilalang.
(gambar taman setelah pohon-pohon kurma dipindahkan, dulu belum ditanami bunga)
Saya tertegun. Ternyata, di taman kecil
kantor tumbuh pohon kurma dari biji-biji yang saya lemparkan setiap
selesai memakan buahnya. Subhanalloh. Saya sudah melihat pohon kurma
yang ditanam di halaman beberapa mesjid kota. Begitu juga Bapak Kyai di
Pesantren tempat saya mengajar dulu menanam pohon kurma di pot (beli
sudah tumbuh). Tapi, sekarang saya menyaksikan sendiri kurma tumbuh dari
biji yang saya lemparkan sendiri.
Akhirnya, saya gali semua dan saya pindah
ke bekas botol air mineral, karena pasar cukup jauh untuk membeli
polybag. Beberapa Minggu kemudian saya bawa pulang ke rumah di Garut.
Sampai saat ini, hanya empat pohon yang tersisa, itu pun tidak bertambah
tinggi. mungkin karena mayoritas akarnya terpotong saat dicabut paksa,
karena sudah terlalu dalam.
Setelah itu, saya setiap kali makan kurma
selalu melemparkan ke pojok tertentu dan mengontrol apakah tumbuh lagi
atau tidak. Ternyata banyak yang tumbuh lagi. Tapi, selalu terlambat
ketahuan karena taman sudah ditanami bunga, Jadi agak tersamar.
Sebaiknya, Anda menanam langsung di
polybag atau pot, sebab akar kurma yang berada didalam tanah ukuran
panjangnya bisa tiga atau empat kali bagian yang muncul di permukaan.
Cara terbaik menurut beberapa sumber, adalah dengan merendam semalaman
kemudian membersihkan kulit dan kotoran yang menempel, setelah itu
rendam lagi semalaman, kemudian simpan di kapas basah dan tunggu ia
tumbuh. Jangan lupa jaga kelembaban kapasnya. Kalau saya sih, lempar
saja ke halaman. Tapi nanti Insya Allah akan lebih teratur. Maklum,
Kemarin belum tahu ilmunya.
(ini adalah pohon kurma yang ketahuan tumbuh saat tingginya 5 CM, akarnya selamat. ukuran akarnya hampir 20 CM)
Berikut adalah gambar-gambar pohon kurma
generasi kedua yang saya pindahkan ke botol-botol bekas air mineral.
Generasi pertama lupa tidak sempat terdokumentasikan.
(Bijinya masih terlihat menempel. Akar tumbuh dari bagian tengah, bukan dari ujung seperti biji buah-buahan lain)
(Sudah berdaun dua helai, tinggi 25 CM)
(Sudah berdaun dua helai, tinggi 25 CM)
(yang ini paling tinggi di generasi kedua, 30 CM lebih, tampak samping)
(yang ini paling tinggi di generasi kedua, 30 CM lebih, tampak depan. mirip ilalang)
(lima pohon generasi kedua)
(Pohon kurma yang tidak dipindahkan, karena posisinya ditepi dinding dan akarnya sudah menancap dalam)
(ukurannya 45 CM dengan daun dua helai, sehingga melengkung ke bawah)
(Pohon kurma yang mati karena dicabut paksa dan akarnya putus, posisi sama disisi dinding)
(sisa biji-biji kurma yang tidak tumbuh)
(biji kurma DPR -Di bawah Pohon Rindang-)
(bijinya masih menempel)
***
beberapa gambar dari perusahaan
pembibitan pohon kurma (tetangga sebelah). Jika ingin membeli bibit,
kerjasama atau menambah pengetahuan tentang Pohon Kurma, silahkan
berkunjung ke situsnya: http://berkahpohonkurma.wordpress.com/
Ke depan, saya ingin menanam pohon kurma
satu kebun (dipinggir-pinggir kebun dan ditengahnya ditamnami
pohon-pohon buah lain seperti Tin, Zaitun, Anggur, Pepaya, Pisang,
Jeruk, dll.) dan di ujung-ujung pematang sawah. Walaupun kurma dari biji
cenderung menjadi jantan dan tidak berbuah, tidak apa-apa, buahnya bisa
beli dari toko/pasar.
Kenapa? sebagai pelaksanaan anjuran
Rasulullah untuk menanam pohon. dan sebaik-baik pohon adalah pohon
kurma. Tahan cuaca panas, berumur lama, tidak ada pemeliharaan khusus,
menahan erosi, melindungi pepohonan lain, dll. Syukur-syukur bisa
berbuah seperti yang terjadi di Bekasi, Bogor dan bangka. Amin ya Robb.
Sumber: http://arhsa.wordpress.com/2013/10/24/menanam-pohon-kurma-dari-biji/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar