Melinjo (Gnetum gnemon Linn.) atau dalam bahasa sunda disebut Tangkil adalah suatu spesies tanaman berbiji terbuka (Gymnospermae) berbentuk pohon yang berasal dari Asia tropik, melanasia dan Pasifik Barat.
Melinjo dikenal pula dengan nama belinjo, melinjo (bahasa jawa), tangkil (bahasa sunda) atau bago (bahasa melayu dan bahasa katalog), Khalet (Bahasa Kamboja). Melinjo banyak ditanam di pekarangan sebagai peneduh atau pembatas pekarangan dan terutama dimanfaatkan buah dan daunnya.
Tempat Hidup Tanaman Belinjo
Tanaman melinjo dapat tumbuh pada tanah-tanah liat/lempung, berpasir dan berkapur, tetapi tidak tahan terhadap tanah yang tergenang air atau yang berkadar asam tinggi dan dapat tumbuh dari ketinggian 0 – 1.200 m dpl. Lahan yang akan ditanami melinjo harus terbuka atau terkena sinar matahari, lubang tanam berukuran 60 X 60 X 75 cm, dengan jarak tanam 6 – 8 m.
Melinjo dapat ditemukan di daerah yang kering sampai tropis. Untuk tumbuh dan berkembang, melinjo tidak memerlukan tanah yang bernutrisi tinggi atau iklim khusus.
Melinjo dapat beradaptasi dengan rentang suhu yang luas. Hal inilah yang menyebabkan melinjo sangat mudah untuk ditemukan di berbagai daerah kecuali daerah pantai karena tumbuhan ini tidak dapat tumbuh di daerah yang memiliki kadar garam yang tinggi.
Di Indonesia tumbuhan melinjo tidak hanya dapat dijumpai di hutan dan perkebnunan saja di beberapa daerah tumbuhan melinjo ditumbuhkan di pekarangan rumah atau kebun rumah dan dimanfaatkan oleh penduduk secara langsung.
Proses Pembuatan Kerupuk Emping Melinjo
Proses pembuatan emping melinjo yang bagus
kualitasnya direbus dan dikeringkan setelah itu buat belinjo di tempa
sampai membentuk tekstur kerupuk Bhan baku utama dalam pembuatan emping
adalah biji melinjo yang sudah merah atau tua. Bahan baku tersebut dapat
diperoleh di pasar dengan mudah. Di bawah ini dijelaskan alat, bahan
dan proses pembuatan emping, yaitu sebagai berikut :
Alat dan Bahan1. alas kayu
2. batu kali
3. palu
4. pecungkil
5. melinjo
6. cabe rawit
7. bawang putih
8. garam
Setelah bahan disiapkan beginilah hasil tempaan dari buah melinjo yg sudah direbus dikeringkan dan di tempa.
Cara kerja / Proses pembuatan :
1. Biji melinjo di sangrai sampai setengah matang
2. Kupas kulitnya dengan menggunakan batu kali
3. Setelah terpisah dengan kulitnya, biji melinjo dipipihkan dengan
menggunakan palu pemukul
4. Setelah pipih (sesuai ukuran) jemur emping di bawah sinar matahari
sampai kering
5. Setelah kering, emping dapat didistribusikan dan dapat juga digoreng
terlebih dahulu baru didistribusikan
Emping kering dapat tahan 1 sampai dengan 6 bulan. Harga emping dapat berubah tergantung dengan musim melinjo.
Macam – macam/ Jenis Emping
Berdasarkan ukuran emping di bedakan menjadi 2 yaitu :
1. Emping besar
2. Emping kecil
Berdasarkan rasanya di bedakan mejadi 2 yaitu :
1. Emping pedas manis
2. Emping gurih asin
Berdasarkan observasi penulis, masyarakat lebih menyukai emping gurih dibandingkan dengan emping pedas. Selain itu produsen emping gurih juga lebih banyak bila dibandingkan produsen emping pedas, dikarenakan proses pembuatannya lebih mudah dan bahan-bahan yang digunakan pun lebih sedikit.
Berdasarkan observasi penulis, masyarakat lebih menyukai emping gurih dibandingkan dengan emping pedas. Selain itu produsen emping gurih juga lebih banyak bila dibandingkan produsen emping pedas, dikarenakan proses pembuatannya lebih mudah dan bahan-bahan yang digunakan pun lebih sedikit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar