Oleh:
metropolitan - Sabtu, 1 Oktober 2011 | 15:06 WIB
Share on facebookShare on twitterShare on emailShare on googleMore Sharing Services
Berita Terkait
- 6 Orang Tewas Tertimbun Longsor di Bogor
- Bima: Kualitas Kabel Listrik Gedung Harus Ditinjau
- Bima Pantau Lokasi Kebakaran di Bogor
- Pelaku Serangan Fajar akan Diproses ke Pengadilan
- Rumah Humas Kemenag Bogor Dibobol Pencuri
INILAH.COM, Bogor - Pohon kurma memang biasa tumbuh di
negara beriklim kering. Namun di Restoran Bukit Gumati milik Mulyatma
Supardi, dua buah pohon kurma tumbuh subur dan berbuah.
Selain unik, kejadian tersebut merupakan fenomena alam yang terbilang langka atau jarang terjadi. Pasalnya, tanaman yang hanya bisa tumbuh di tanah iklim kering, bisa berkembang biak di kawasan lembab seperti Bogor.
Meski demikian, ternyata kurma yang berbuah di kawasan Cipaku ini punya penjelasan secara ilmiah. Namun, pada dasarnya kejadian tersebut memang langka dan tidak selalu terjadi.
Menurut ahli pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), DR Sobir, pertumbuhan pohon kurma di kawasan Bogor terjadi karena ada perubahan genetik yang terjadi pada biji kurma sebagai bagian untuk pengembangbiakan.
“Biji kurma yang menjadi bibit pohon, merupakan hasil penyerbukan terbuka yang terjadi pada spesies tanaman kurma. Kombinasi hasil penyerbukan tersebut langka sehingga membuat biji buahnya bisa tumbuh di iklim yang bukan tempat asalnya,” ujarnya seperti diberitakan Radar Bogor.
Sobir menjelaskan, kombinasi dari proses penyerbukan terbuka sehingga terbentuk bakal biji tersebut terjadi secara alami dan jarang bisa dikembangbiakkan.
“Kalau saat ini kurma yang ada di Bukit Gumati bisa tumbuh subur dan berbuah, belum tentu bijinya bisa ditanam dan tumbuh lagi. Perbandingannya mungkin 1:1.000.000,” tuturnya.
Saat mengetahui sudah ada beberapa tunas yang tumbuh di sekitar pohon, Sobir mengemukakan, belum tentu tunas tersebut bisa tumbuh seperti induknya.
Pasalnya, kurma yang berkembang biak dengan penyerbukan terbuka ini, tak hanya tergantung pada sifat genetiknya. “Kalau ada perubahan genetik lagi, pasti berbuah. Tapi kalau kombinasinya tidak sama dengan indukan, maka tidak akan berbuah,” tandasnya. [mah]
Sumber: http://metropolitan.inilah.com/read/detail/1780542/wow-pohon-kurma-bisa-hidup-dan-berbuah-di-bogor/#.U6-n7sqXqcI
Selain unik, kejadian tersebut merupakan fenomena alam yang terbilang langka atau jarang terjadi. Pasalnya, tanaman yang hanya bisa tumbuh di tanah iklim kering, bisa berkembang biak di kawasan lembab seperti Bogor.
Meski demikian, ternyata kurma yang berbuah di kawasan Cipaku ini punya penjelasan secara ilmiah. Namun, pada dasarnya kejadian tersebut memang langka dan tidak selalu terjadi.
Menurut ahli pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), DR Sobir, pertumbuhan pohon kurma di kawasan Bogor terjadi karena ada perubahan genetik yang terjadi pada biji kurma sebagai bagian untuk pengembangbiakan.
“Biji kurma yang menjadi bibit pohon, merupakan hasil penyerbukan terbuka yang terjadi pada spesies tanaman kurma. Kombinasi hasil penyerbukan tersebut langka sehingga membuat biji buahnya bisa tumbuh di iklim yang bukan tempat asalnya,” ujarnya seperti diberitakan Radar Bogor.
Sobir menjelaskan, kombinasi dari proses penyerbukan terbuka sehingga terbentuk bakal biji tersebut terjadi secara alami dan jarang bisa dikembangbiakkan.
“Kalau saat ini kurma yang ada di Bukit Gumati bisa tumbuh subur dan berbuah, belum tentu bijinya bisa ditanam dan tumbuh lagi. Perbandingannya mungkin 1:1.000.000,” tuturnya.
Saat mengetahui sudah ada beberapa tunas yang tumbuh di sekitar pohon, Sobir mengemukakan, belum tentu tunas tersebut bisa tumbuh seperti induknya.
Pasalnya, kurma yang berkembang biak dengan penyerbukan terbuka ini, tak hanya tergantung pada sifat genetiknya. “Kalau ada perubahan genetik lagi, pasti berbuah. Tapi kalau kombinasinya tidak sama dengan indukan, maka tidak akan berbuah,” tandasnya. [mah]
Sumber: http://metropolitan.inilah.com/read/detail/1780542/wow-pohon-kurma-bisa-hidup-dan-berbuah-di-bogor/#.U6-n7sqXqcI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar