Tips Beternak Ayam - Beternak Ayam Kampung menghasilkan
keuntungan yang cukup menggiurkan sehingga membuat banyak pihak tergoda
untuk mencoba menjalankan bisnis ini. Banyak para Peternak
mempermasalahkan rendahnya Produktivitas Ayam Kampung. Karena
banyak para peternak masih menggunakan pola pemeliharan yang masih
Tradisional. Dalam pola pemeliharaan ayam kampung secara tradisional ,
dengan mudah bisa dihitung berapa produktivitas ayam kampung dalam satu
tahun. Dalam pemeliharaan ayam kampung tradisional, induk ayam akan
bertelur, mengerami telur, dan memelihara anak-anaknya sampai siap
disapih. Anggaplah ayam bertelur 15 butir pada satu periode, jika ia
bertelur tiap hari diperlukan waku 15 hari, pada kenyataannya jarang
yang setiap hari. Waktu mengerami telur ayam memerlukan 21 hari dan
kemudian rata-rata memelihara anaknya sekitar 105 hari, maka waktu yang
diperlukan adalah 15+21+105 = 141 hari.
Walaupun demikian, ternak ini memiliki potensi yang cukup besar dalam
mendukung ekonomi dan konsumsi protein hewani masyarakat. Untuk
menjadikan ayam kampung ini sebagai ternak komersial, maka produksinya
perlu ditingkatkan.
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produktivitas ternak ayam kampung :
- Penanganan khusus pada anak dan induk
Tujuannya untuk mempercepat atau melipatgandakan perkembangbiakannya.
Penanganan khusus pada anak ayam adalah dengan melakukan penyapihan
lebih awal. Anak ayam harus disapih pada umur 1 hari atau pada umur 1
bulan, karena pada saat umur 1 bulan anak ayam sudah dapat mencari makan
sendiri.
Jika penyapihan dilakukan pada saat umur 1 hari, maka harus dipelihara
dalam kandang khusus (box), diberi makanan bergizi dan pemanas (induk
buatan) dan jangan lupa divaksinasi. Dengan penyapihan lebih awal ini
seekor induk dapat berproduksi lebih banyak daripada dibiarkan mengasuh
terus anaknya. Jika dibiarkan mengasuh terus anaknya, induk hanya akan
berproduksi setiap 2-3 bulan sekali (4-6 kali dalam setahun.
Perlakuan khusus terhadap induk adalah perlakuan yang diberikan kepada
induk yang disapih, baik dari telurnya maupun dari anak-anaknya. Induk
yang disapih dengan anaknya atau yang telurnya diambil (tidak dibiarkan
mengerami) ditangkap dan dimandikan setiap pagi hari selama 3-4 hari dan
diberikan makanan yang lebih bergizi, bila perlu dikurung bersama
pejantan. maksud perlakuan ini adalah untuk menurunkan suhu tubuhnya,
yang pada saat mengerami telur atau saat mengasuh anaknya, suhu tubuh
tinggi. Ini diperlukan untuk memberikan kehangatan baik pada telur yang
dierami maupun anak yang diasuh.
Dengan menurunkan suhu tubuh maka sikap mengeram atau mengasuh anak akan
berkurang bahkan hilang. Apalagi bila dirangsang dengan makanan bergizi
dan pejantan, maka proses peneluran akan lebih cepat timbul. Biasanya
induk yang diperlakukan demikian akan bertelur kembali setelah 7-10 hari
dari saat perlakuan.
Dengan melaksanakan keempat tindakan tersebut diatas secara utuh
diharapkan ayam kampung akan memberikan nilai tambah yang cukup besar
dalam mendukung ekonomi keluarga maupun konsumsi protein hewani keluarga
dapat lebih tercapai.
- Pakan dan Nutrisi
Pemberian pakan merupakan bagian
penting dalam usaha peternakan ayam kampung petelur. Pakan yang
diberikan harus memenuhi kebutuhan untuk produksi telur. Untuk itu
secara nutrisi harus memenuhi semua yang dibutuhkan. Paling tidak ada 6
kelompok nutrisi yang harus terpenuhi di dalam pakan ayam. Keenam
kelompok nutrisi tersebut adalah sebagai berikut. 1. Air. Biasanya ayam
mengkonsumsi air sebanyak 2 – 2,5 gram air untuk setiap pakan yang
dikonsumsi selama masa awal dan pertumbuhan. Pada masa bertelur
(petelur), ayam meminum sebanyak 1,5 – 2 gram air untuk setiap gram
pakan yang dikonsumsi. Karena rata-rata ransum ayam yang diberikan
mengandung tidak lebih dari 10% air maka penyediaan air minum yang
bersih mutlak diberikan secara ad libitum. 2. Protein. Protein merupakan
nutrisi utama yang dibutuhkan bagi ayam kampung petelur. Rata-rata
kebutuhan protein untuk petelur adalah berkisar antara 16 – 17%. Selain
secara kuantitatif, protein pakan juga harus mengandung asam amino yang
lengkap, terutama asam amino esensial, yaitu yang tidak dapat disintesis
di dalam tubuh ayam. 3. Karbohidrat. Fungsi utama karbohidrat dalam
pakan ayam adalah sebagai sumber energy. Biji-bijian sereal dan
turunannya merupakan sumber karbohidrat yang baik. 4. Lemak. Ayam
petelur memerlukan asam lemak esensial seperti asam linoleat. Selain itu
lemak juga menyumbangkan energy bagi ternak. Pada umumya bahan pakan
seperti dedak mengandung 2,5% lemak. 5. Mineral. Mineral penting bagi
ayam petelur terutama adalah kalsium (Ca), Fosfor (P), Natrium (Na),
Magnesium (Mg) dan lain-lain. Mineral-mineral tersebut penting karena
terkait dengan pembentukan telur. 6. Vitamin. Vitamin pada umumnya
berperan sebagai ko-enzim dan regulator metabolism. Pakan yang
defisiensi vitamin akan menurunkan produktivitas telur. Jenis pakan
dapat dikelompokkan menjadi 3 tipe berdasarkan periode umur ayam, yaitu:
1. Pakan starter, yaitu pakan yang diberikan untuk DOC hingga berumur 8
minggu dan dalam bentuk remahan (mash). 2. Pakan grower, yaitru
diberikan kepada ayam berumur 8 – 20 minggu atau hingga mulai bertelur.
3. Pakan layer, yaitu diberikan untuk ayam periode bertelur.
- Melakukan Kawin Silang Ayam
Indonesia memiliki berbagai jenis
ayam kampung atau ayam buras, misalnya saja ayam kedu, ayam nunukan,
ayam pelung dan lain sebagainya. Setiap jenis ayam tersebut memiliki
karakter dan kelebihan masing-masing. Misalnya saja ayam pelung yang
memiliki kelebihan dari ukuran badan sehingga cocok dijadikan bibit ayam
kampung pedaging, ayam arab memiliki kelebihan dalam hal produktivitas
telur. Persilangan berbagai macam jenis ayam kampung tersebut dilakukan
untuk mendapatkan keturunan yang unggul seperti yang dikehendaki dan
bernilai ekonomis tinggi.
- Vaksinasi ND secara teratur
Sudah umum diketahui bahwa penyakit
tetelo/ sampar/ New Castle Disease (ND) merupakan momok utama penyebab
kematian ayam kampung.Penyakit ini biasanya terjadi pada saat pergantian
musim, baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya. Karena
disebabkan oleh virus, satu-satunya cara untuk menghindarkan ayam dari
serangan penyakit ini adalah dengan menciptakan kekebalan pada tubuhnya,
denganmelakukan vaksinasi ND secara teratur.
Vaksinasi ND sebaiknya dilaksanakan
dengan program 4 4 3 3, artinya ayam mulai divaksin ND pada umur 4 hari
dengan cara tetes mata atau hidung memakai vaksin strain F. Setelah itu
diulang kembali pada umur 4 minggu dengan cara tetes mata/hidung, tetapi
bila memungkinkan untuk disuntik dapat saja dilakukan penyuntikan pada
otot dada atau paha.
Kemudian divaksin kembali
(revaksinasi) pada umur 3 bulan dengan cara disuntik menggunakan vaksin
strain K dan diulang setiap 3 bulan sekali. Tanpa melaksanakan vaksinasi
ND secara teratur, ayam kampung yang dipelihara tidak dapat hidup
seperti yang diharapkan terutama pada anak-anaknya (antara 1-30 hari).
- Pengendalian Penyakit
Wabah penyakit yang melanda ayam kampung secara tahunan adalah problem
yang terus berulang dihadapi peternak tradisional. Pengendalian penyakit
menjadi penting dan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
tinggi rendahnya tingkat produksi. Salah satu contoh upaya pengendalian
penyakit ayam adalah dengan melakukan vaksinasi ayam sebagai langkah
pencegahan. Selain itu pemahaman akan berbagai macam penyakit dan
langkah pengendalian merupakan hal yang sangat penting. Tidak hanya itu
biosecurity juga perlu diterapkan di dalam meningkatkan produktivitas
ayam kampung.
- Manajemen Pemeliharaan
Dalam usaha peternakan ayam kampung dengan tujuan untuk menghasilkan
telur, yang penting diperhatikan adalah perihal manajemen. Manajemen ini
meliputi pemberian pakan dan minum, kebersihan dan kesehatan kandang,
pemanenan dan pemasaran. Manajemen pakan dan minum harus memperhatikan
pula kebutuhan nutrisi ayam petelur. Air dan pakan yang diberikan secara
ad libitum agar terjamin kebutuhan nutrisinya. Kecukupan akan pakan
menghidarkan ayam dari stress dan terjaganya produksi telurnya.
Kebersihan dan kesehatan kandang akan membawa ayam pada kondisi nyaman
sehingga menhindari stress. Kandang dan lingkungannya yang bersih juga
menghidari adanya kontaminasi mikroba, serangan hama dan penyakit
ternak. Pemanenan telur yang dihasilkan harus segera untuk menghindari
telur kotor akibat tercampur feses atau sisa-sisa pakan pada kandang.
Hal ini untuk menjamin mutu telur yang dihasilkan. Namun demikian,
pemanenan tidak juga harus terlalu sering karena dapat menyebabkan ayam
stress.
- Beri makanan tambahan
Ayam
kampung memeng dapat mencari makan sendiri bila dilepas di pekarangan
atau tempat-tempat lain. Tetapi makanan yang diperolehnya ini belum
tentu mencukupi kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang lebih baik,
sehingga pertumbuhan, kesehatan dan produksinyapun akan berpengaruh.
untuk itu, untuk mendapatkan ayam kampung yang sehat, cepat besar dan
mampu berproduksi optimal diperlukan makanan tambahan.
Makanan tambahan ini dapat saja berupa hasil atau limbah pertanian
seperti jagung, ketela, gabah, dedak bahkan limbah dapur atau makanan
sisa dapat diberikan, asalkan cukup bergizi. Pemberian makanan tambahan
ini sebaiknya dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari.
Maksud diberikan pagi hari saat ayam akan mengembara mencari makan, agar
tubuhnya cukup kuat, memiliki tenaga/energi, sehingga akan lebih kuat
dan lincah baik dalam mencari makan maupun bahaya yang mungkin dihadapi.
Sedangkan pemberian pada sore hari, yakni pada saat ayam akan tidur
maksudnya adalah untuk melengkapi kekurangan makanan yang diperoleh
selama pengembaraannya. Makanan ini diperlukan untuk proses pertumbuhan
maupun produksinya.(berbagai sumber)
Sumber: http://www.carabeternak.com/2013/04/tips-meningkatkan-produktivitas-ayam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar