Takengon-LintasGayo.co :
Daun-daun pepohonan melepuh seperti terbakar akibat terkena embun salju
(frost) ditimbulkan karena suhu yang sangat dingin, dibawah 14 derajat
Celsius yang terjadi sepekan lalu di kawasan Wih Ilang kecamatan
Pegasing Aceh Tengah pernah terjadi puluhan tahun silam di Kabupaten
Bener Meriah. Demikian dikatakan mantan Kepala Bidang Produksi dan
Perlindungan Tanaman di Dinas Kehutanan dan Perkebunan Aceh Tengah,
Hermanto, Minggu 16 Februari 2014.
“Embun salju pernah terjadi puluhan
tahun silam di Bener Meriah tepatnya di Wih Tenang dan Bale Permata,”
ungkap Hermanto yang kini menjabat sebagai Kabid Kelembagaan di Badan
Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Aceh Tengah.
Akibat frost ini, terangnya, daun-daun
melepuh layaknya terbakar api. Dan proses vegetatif tumbuhan akan
terganggu beberapa saat. “Untuk tanaman kopi, tidak perlu di ganti
karena tidak akan mati. Namun jika sedang berbunga atau berbuah akan
gagal panen,” kata Hermanto.
Solusi mengurangi dampak frost ini
terhadap tanaman kopi, maka perlu diperbanyak naungan agar frost tidak
langsung mengenai tanaman kopi. Timpalnya.
Terpisah, petani kopi arabika Gayo di
Kampung Wih Jernih, Mukhlis dan rekannya Ali Alfani saat ditemui
LintasGayo.co Minggu 16 Februari 2014 membenarkan terjadinya embun salju
di kawasan tempat tinggal mereka.
“Kejadiannya sekitar seminggu lalu.
Malam hari suhu dingin sekali selama 3 hari berturut-turut, saat pagi
kami melihat ada seperti butiran garam didedaunan. Dan setelah beberapa
hari, daun-daun itu seperti terbakar,” kata Mukhlis.
Saat diamati disekitar tempat tinggal
Mukhlis, dibeberapa bagian kebun berbilang pohon kopi arabika daunnya
berwarna merah hati, mengering seperti terbakar. Hampir seluruh daun
pohon pisang juga melepuh. “Kami berharap kejadian ini tidak terulang
dikemudian hari,” ujar Mukhlis. (Kha A Zaghlul)
Sumber: http://lintasgayo.co/2014/02/16/ahli-budidaya-kopi-kurangi-dampak-salju-dengan-pohon-naungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar