Kopi Arabika (Coffea arabica)
pertama kali diklasifikasikan oleh orang Swedia bernama Carl Linnaeus
(Carl von Linné) pada 1753. Jenis kopi memang agak sulit dibudidayakan,
selain hanya dapat tumbuh baik di daerah berketinggian 700-1700 m (dpl)
dengan suhu 16-20°C serta beriklim kering tiga bulanan secara
berturut-turut, jenis kopi Arabika ini juga sangat rentan terhadap
penyakit. Namun kesulitan dan permasalahan yang dihadapi petani dalam
membudidayakan kopi arabika ini setimpal dengan rasa kopinya yang nikmat
dan tentu harganyapun jauh lebih mahal dari kopi Robusta.
Berikut ini beberapa cara Pemeliharaan Perkebunan Kopi Arabika :
- Penyiangan
- Membersihkan gulma di sekitar tanaman kopi.
- Penyiangan dapat dilakukan bersama-sama dengan penggemburan tanah
- Untuk tanaman dewasa dilakukan 2 x setahun
- Pohon Pelindung
- Penanaman pohon pelindung
Tanaman kopi sangat memerlukan naungan untuk menjaga agar tanaman kopi jangan berbuah terlalu banyak sehingga kekuatan tanaman cepat habis. Pohon pelindung ditanam 1 – 2 tahun sebelum penaman kopi, atau memanfaatkan tanaman pelindung yang ada. Jenis tanaman untuk pohon pelindung antara lain lamtoro, dadap, sengon, dll. - Pengaturan pohon pelindung
Tinggi pencabangan pohon pelindung diusahakan 2 x tinggi pohon kopi. Pemangkasan pohon pelindung dapat dilakukan pada musim hujan. Apabila tanaman kopi dan pohon pelindung telah cukup besar, pohon pelindung bisa diperpanjang menjadi 1 : 2 atau 1 : 4
- Pemupukan
- Pupuk diberikan dua kali setahun yaitu awal dan akhir musim hujan masing-masing setengah dosis.
- Cara pemupukan dengan membuat parit melingkar pohon sedalam 10 cm, dengan jarak proyek tajuk pohon ( ±1 m)
- Sumber: http://kopisumatra.wordpress.com/2011/11/24/pemeliharaan-kopi-arabika/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar