(Eba:Jurnalis TV) |
"Bisnis kecil-kecilan, jualan bandrek," ujar Eba, demikian sapaan akrabnya, kepada Media, Kamis (19/9/2013).
Awalnya, Eba dan kawan-kawan sering kumpul-kumpul di tempat bandrek. Lalu muncul pikiran untuk jualan bandrek.
"Kami sering nongkrong di tempat bandrek di Kotabaru. Waktu itu belum seramai sekarang, baru ada dua yang jualan bandrek. Lalu muncul pikiran, kenapa tidak jualan bandrek juga. Bisa jadi tempat ngumpul kawan-kawan tapi bisa menghasilkan uang," ungkapnya.
Gayung bersambut, ternyata ada teman Eba yang pernah bekerja di tempat bandrek yang ingin membuka usaha sendiri, tapi tak punya modal.
"Ya udah, kami join, saya yang nyiapkan modalnya," ungkap gadis lajang kelahiran Jambi 27 tahun lalu ini.
Meski siangnya disibukkan dengan pekerjaan mencari berita, Eba melayani sendiri para tamunya. Apakah tidak capek? "Tidak sih, cuma setelah pulang ke rumah baru terasa capeknya," akunya.
Namun dalam perjalanannya, rekan bisnisnya ini membuka usaha sendiri. Akhirnya, Eba minta bantuan kakaknya untuk mengelola bisnis bandrek ini.
"Sekarang abang saya yang mengelola, dibantu dua karyawan," ujarnya.
Namun demikian, Eba masih menyempatkan diri mengontrol usaha yang dirintisnya ini. Jika sedang punya waktu longgar dan tidak merasa capek, Eba menyempatkan datang ke tempat jualan bandreknya di depan pintu pagar keluar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi.
Sumber:http://www.thejambitimes.com/2013/09/eba-jurnalis-tv-berbisnis-bandrek.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar