Sabtu, 26 Juli 2014

Tips Cara Mengawetkan Kayu Pohon Kelapa atau Glugu



Halo Kawan-Kawan, selamat bermalam Selasa. Kali ini Kang Kombor ingin bercerita mengenai cara mengawetkan kayu pohon kelapa. Kayu dari batang pohon kelapa dalam Bahasa Jawa disebut glugu. Jadi, cerita ini juga bisa berarti cara mengawetkan glugu.

Apabila Kawan-Kawan melewati jalan utama di Daerah Istimewa Yogyakarta, kadang-kadang Kawan-Kawan akan menemukan toko yang memajang tulisan "Jual Glugu Sulawesi", "Jual Glugu Super" atau sekedar "Jual Glugu". Untuk informasi Kawan-Kawan, di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah, kayu batang pohon kelapa atau glugu dipergunakan untuk rangka atap dalam konstruksi rumah. Zaman dulu, waktu kayu jati masih mudah ditemukan dan harganya tidak mahal, rumah orang Jawa banyak yang mempergunakan kayu jati baik sebagai tiang, blandar, usuk, reng, dinding dan bahkan untuk membuat furnitur. Namun, sejak kayu jati mulai langka dan mahal, orang-orang Jawa mulai beralih ke kayu-kayu yang lain dan salah satunya adalah kayu batang pohon kelapa atau glugu. Untuk enaknya, Kang Kombor nanti akan menggunakan "glugu" untuk menyebut kayu batang pohon kelapa. Akur?

Baiklah kalau akur. Mari kita teruskan.


Cara Mengawetkan Glugu a la Orang Desa

Kang Kombor perlu menyebutkan bahwa cara mengawetkan glugu ini adalah a la orang desa, terutama di desa tempat Kang Kombor tinggal saat ini. Apabila Kawan-Kawan ingin mendapatkan cara pengawetan kayu a la Badan Standardisasi Nasional, silakan download papernya di sini.

Mengawetkan glugu a la orang desa ada sedikitnya 3 cara, yaitu:
  1. Merendam glugu dalam jangka waktu tertentu, bisa satu sampai tiga bulan
  2. Mengolesi glugu dengan campuran solar dan oli bekas
  3. Menggunakan bahan kimia pengawet kayu
Nah, kali ini Kang Kombor akan bercerita tentang cara mengawetkan glugu dengan mengoleskan campuran solar dan oli bekas. Kang Kombor menceritakan ini karena Kang Kombor baru melakukan pengawetan glugu dengan cara ini. Ada pun, pengawetan yang Kang Kombor maksud di sini adalah mencegah glugu dirusak oleh serangga yang suka melubangi glugu baik teter atau pun bubuk. Serangga penyebab teter berbeda dari serangga penyebab bubuk. Teter berupa butiran glugu dengan ukuran kira-kira sebesar biji bayam sedangkan bubuk lebih lembut lagi seperti debu. Karena ukurannya yang lembut itulah maka disebut bubuk.

Langkah untuk mengawetkan glugu menggunakan campuran solar dan oli bekas adalah sebagai berikut:

  1. Siapkan campuran solar dan oli bekas dengan perbandingan solar : oli bekas sebanyak 5 : 1
  2. Siapkan kuas untuk mengoleskan cairan pengawet ke permukaan glugu atau menggunakan talang plastik/talang U
  3. Oleskan cairan pengawet pada glugu dengan kuas atau rendam glugu ke dalam cairan pengawet dengan talang plastik dengan cara memutar agar seluruh permukaan rata terkena cairan pengawet
  4. Tiriskan kayu yang telah diolesi/direndam cairan dengan cara menyandarkan secara hampir tegak (jangan direbahkan)
  5. Setelah kering, proses dapat diulang sampai 3 kali
Glugu yang akan dipakai dapat dihaluskan dulu (dipasah) atau pun tidak, bergantung pada selera pemakai. Kang Kombor sendiri menghaluskan permukaan glugu karena Kang Kombor belum berencana untuk memasang plafon. Dengan dipasah, permukaan glugu tentu akan terlihat lebih rapi. Apabila glugu akan dihaluskan, pengolesan/perendaman glugu dilakukan setelah dihaluskan. Jangan setelah diolesi cairan pengawet baru dihaluskan karena akan menghilangkan selaput cairan pengawet pada permukaan glugu itu nantinya.

Pengawetan glugu dengan cara ini dipercaya akan mampu memperpanjang umur pakai glugu sampai dua kali umur pakai apabila glugu tidak diolesi solar dan oli bekas sama sekali.

Berikut foto-foto glugu dan peralatan yang Kang Kombor pergunakan untuk mengawetkan glugu itu:

glugu yang belum dihaluskan
glugu yang sudah dihaluskan dan siap direndam cairan pengawet
glugu yang sudah direndam cairan solar dan oli ditiriskan dengan posisi tegak
talang plastik dan kuas yang digunakan untuk merendam/mengolesi glugu
Nah, apabila nanti Kawan-Kawan membangun rumah dan karena anggaran hanya bisa menggunakan glugu, bukan bangkirai atau kayu jati seperti Kang Kombor, Kawan-Kawan sudah punya satu cara untuk mengawetkan glugu itu. Cara ini sudah banyak dipakai oleh orang-orang desa dan dapat mencegah glugu dirusak oleh serangga perusak glugu. 
Sumber: http://www.kombor.com/2011/11/tips-cara-mengawetkan-kayu-pohon-kelapa.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label