Kamis, 24 Juli 2014

Peluang Investasi Pengembangan Tanaman Budidaya Pisang di Kabupaten Kutai Kartanegara


 
Indonesia merupakan salah satu negara produsen utama pisang di dunia selain Ekuador, Kosta Rika, Panama, dan Filipina.Tendensi permintaan luar negeri terhadap pisang Indonesia relatif tinggi dan selalu meningkat, seperti permintaan dari beberapa negara importir pisang terbesar di dunia yaitu Amerika, Jepang, dan Uni Eropa. Selain itu, permintaan terhadap pisang dari pasar dalam negeri juga mempunyai kecenderungan yang meningkat.

Menyadari kondisi permintaan tersebut, pada saat ini di Provinsi Kalimantan Timur sedang digalakkan program pengembangan tanaman budidaya pisang. Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur yang memiliki potensi untuk pengembangan tanaman budidaya pisang. Produksi pisang Kabupaten Kutai Kartanegara dari tahun ke tahun cenderung meningkat, dan produksi ini masih bisa ditingkatkan lagi dengan melakukan optimalisasi produksi seperti intensifikasi dan ekstensifikasi lahan.

Budidaya tanaman pisang di Kabupaten Kutai Kartanegara saat ini tersebar di zona tengah yaitu di Kecamatan Sebulu dan zona pesisir di Kecamatan Muara Badak. Pada tahun 2011 produksi pisang di Kecamatan Sebulu sebanyak 282 ton/tahun, dan masih memungkinkan untuk dilakukan perluasan dengan potensi lahan bukan sawah/lahan kering sebesar 40.963 ha. Sedangkan produksi pisang di Kecamatan Muara Badak sebanyak 2.307 ton/tahun, dan juga masih bisa dilakukan perluasan dengan potensi lahan yang tersedia sebesar 75.958 ha.
Rencana pengembangan tanaman budidaya pisang di Kabupaten Kutai Kartanegara didukung dengan tersedianya berbagai sarana dan prasarana. Untuk menghubungkan wilayah antar desa, kota, kecamatan, dan ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara dapat menggunakan jalan desa, jalan kabupaten, jalan provinsi, dan jalan negara.Panjang jalan di seluruh wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara pada tahun 2011 mencapai 1.547,11 km. Selain tranportasi darat, masyarakat di Kabupaten Kutai Kartanegara juga memanfaatkan Sungai Mahakam sebagai jalur tranportasi untuk melayani kegiatan ekonominya.

Kebutuhan dana investasi untuk mengembangkan tanaman budidaya pisang di Kabupaten Kutai Kartanegara diperkirakan sebesar Rp 12 juta per-1 ha lahan tanaman pisang. Sehingga, dengan demikian kebutuhan dana investasi secara total di Kabupaten Kutai Kartanegara berjumlah Rp 1.425 milyar dengan rincian Rp 500 milyar untuk pengembangan tanaman budidaya pisang di Kecamatan Sebulu dan Rp 925 milyar untuk pengembangan tanaman budidaya pisang di Kecamatan Muara Badak, dengan Internal Rate of Return (IRR) 24% yang lebih besar dari suku bunga 12% per-tahun dan Break Even Point (BEP) sekitar 3 tahun.
Sumber:http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/id/commodityareapeluang.php?ia=6402&ic=31

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label