Fosil Dinosaurus Berotot dan Kuat

 Dinosaurus ini memiliki dua kuku besar pada kakinya

Fosil dinosaurus baru yang mirip predator Velociraptor berotot ditemukan dalam penggalian arkeologi di Romania.

Dinosaurus kekar tersebut hidup 70 juta tahun lalu. Tingkat permukaan air laut yang lebih tinggi saat itu membuat daerah tersebut berbentuk kepulauan.
Binatang ini juga menarik karena memiliki dua kuku besar dan tajam di masing-masing kaki, sementara Velociraptor hanya memiliki satu cakar.
Kuku ini kemungkinan dipakai untuk merobek mangsa, kata para ilmuwan.
Temuan tersebut dilaporkan pada jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Fosil tersebut dinamakan Balaur bondoc atau "naga kekar".
"Balaur kemungkinan salah satu pemangsa terbesar pada ekosistim ini," kata penulis laporan Zoltan Csiki dari Universitas Bukares Romania.
Dia mengatakan mahluk berukuran 1,8 sampai 2,1 meter ini sangat aneh, tetapi berhubungan erat dengan binatang seperti Velociraptor dan dinosaurus berbulu yang ditemukan di Cina.

Dibandingkan dengan Velociprator, (dinosaurus ini) lebih mirip kickboxer daripada pelari jangka pendek

Stephen Brusatte

Fosil Balaur baru ini adalah bagian dari kerangka yang terdiri dari kaki, pinggul, tulang belakang, lengan, tangan, rusuk dan tulang ekor.
Binatang ini mempunyai kaki dan cakar besar yang dapat diregangkan - diduga untuk merobek mangsa - disamping kuku besar pada jari kedua.
Balaur memiliki kaki pendek berotot dan selangkangan dengan otot besar. Hal ini mengisyaratkan kekuatan bukannya kecepatan.
Sebagian tulang tangan berkaitan yang diduga mempersulit usaha memegang.
Stephen Brusatte, mahasiswa Universitas Columbia Palisades Amerika mengatakan: "Dibandingkan dengan Velociprator, [dinosaurus ini] lebih mirip kickboxer daripada pelari jarak pendek, binatang tersebut kemungkinan mampu mengalahkan mahluk yang lebih besar, sama seperti karnivora yang hidup sekarang."
Meskipun demikian para peneliti menekankan sulit untuk mengetahui cara berburu binatang ini atau jenis makanannnya.
Sumber: http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2010/08/100831_beefydino.shtml