Jumat, 16 Mei 2014

Cara budidaya ikan cupang

Kiat sukses budidaya ikan cupangIkan cupang merupakan ikan daerah tropis, penyebarannya melingkupi wilayah Asia Tenggara, Pasific hingga ke Afrika. Di alam bebas ikan ini hidup berkelompok, banyak ditemukan di rawa, danau, dan sungai yang arusnya tenang. Ikan cupang menyukai perairan dangkal yang dinaungi tumbuhan air. Makanan ikan cupang adalah kutu air, jentik nyamuk, dan cacing serabut.
Ikan cupang sanggup hidup dalam lingkungan air yang kotor dan minim oksigen. Ikan ini bisa dipelihara dalam toples kecil sekalipun tanpa adanya aerator. Kemampuan ini didapat karena ikan cupang memiliki rongga labirin seperti pada paru-paru manusia. Labirin tersebut bisa membuatnya sanggup bertahan pada lingkungan miskin oksigen.

Jenis ikan cupang

Ragam dan jenis ikan cupang yang bisa dibudidayakan cukup banyak. Apalagi dengan banyaknya persilangan yang dikreasikan para peternak. Namun secara umum terdapat dua jenis ikan cupang budidaya, yakni cupang hias dan cupang aduan. Cupang hias dipelihara untuk dinikmati keindahan warna dan bentuknya. Siripnya indah mengembang, gerakannya anggun dengan warna-warni yang atraktif. Sedangkan cupang aduan dipelihara untuk perlombaan adu cupang atau sebatas kesenangan belaka.
Ikan cupang hias biasanya berasal dari jenis Betta splendens, sedangkan cupang aduan berasal dari spesies Betta imbillis dan Betta smaragdina. Selain itu terdapat juga cupang hias aduan yang berasal dari jenis Betta imbillis var. Malaysia, atau populer juga dengan nama cupang panca warna. Jenis cupang ini memiliki warna dan bentuk yang indah sekaligus sifat yang agresif.

Memilih bibit ikan cupang

Untuk mendapat hasil yang optimal baik jumlah maupun mutunya, pilih bibit ikan yang berkualitas. Secara umum bibit yang baik adalah dari keturunan unggul dan dalam kondisi bugar. Pastikan bibit yang akan digunakan sudah masuk dalam fase siap untuk dikawinkan.
Ciri-ciri ikan cupang jantan yang siap memijah:
  • Berumur setidaknya 4-8 bulan
  • Bentuk badan panjang
  • Siripnya panjang dan warnanya terang atraktif
  • Gerakannya agresif dan lincah
Ciri-ciri ikan cupang betina yang siap memijah:
  • Berumur setidaknya 3-4 bulan
  • Bentuk badan membulat menandakan, bagian perut sedikit buncit
  • Siripnya pendek dan warnanya kusam tidak menarik
  • Gerakannya lambat

Pemijahan ikan cupang

Setelah indukan jantan dan indukan betina siap untuk memijah, sediakan tempat berupa wadah dari baskom plastik atau akuarium kecil dengan ukuran 20x20x20 cm. Siapkan juga gelas plastik untuk tempat ikan cupang betina. Selain itu, sediakan juga tumbuhan air seperti kayambang.
Cara praktis budidaya ikan cupang
Tempat yang diperlukan untuk pemijahan ikan cupang
Dalam satu kali perkawinan, ikan cupang bisa menghasilkan hingga 1000 butir telur. Telur tersebut akan menetas dalam waktu 24 jam setelah pembuahan. Berdasarkan pengalaman para peternak, tingkat kematian pembenihan ikan cupang cukup tinggi. Dan dalam satu kali kawin biasanya hanya dapat dipanen 30-50 ikan cupang hidup.
Indukan jantan bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan interval waktu sekitar 2-3 minggu. Sedangkan indukan betina disarankan hanya dikawinkan satu kali saja. Karena pada perkawinan berikutnya akan terjadi penurunan keragaman jenis kelamin yang semakin didominasi anak cupang berkelamin betina.
Pemijahan ikan cupang bisa dibilang gampang-gampang susah. Perlu ketelitian dan ketelatenan agar ikan bisa kawin dengan sukses. Berikut ini langkah-langkah untuk meijahkan ikan cupang:
  • Isi tempat pemijahan dengan air bersih setinggi 10-15 cm. Seabagai catatan gunakan air tanah atau air sungai yang jernih. Endapkan terelebih dahulu air yang akan dipakai minimal setidaknya selama satu malam. Hindari penggunaan air dalam kemasan (AMDK) atau air PAM terutama yang berbau kaporit.
  • Tambahkan kedalam wadah tersebut tanaman air, sebagai tempat untuk burayak berlindung. Tapi penempatan tanaman air jangan terlalu padat, sekadarnya saja. Bila terlalu banyak, tanaman air berpotensi mengambil oksigen terlarut yang ada dalam air.
  • Masukkan ikan cupang jantan yang telah siap kawin. Biarkan ikan tersebut selama satu hari dalam wadah. Ikan cupang jantan tersebut akan membuat gelembung-gelembung udara. Gunanya untuk menyimpan telur yang sudah dibuahi. Untuk memancing ikan cupang jantan membuat gelembung, bisa juga dimasukkan ikan cupang betina tetapi dipisah. Caranya, ikan betina dimasukkan dalam gelas plastik bening (bekas gelas akua) dan benamkan kedalam wadah.
  • Setelah indukan jantan membuat gelembung, masukkan indukan betina. Waktu pemijahan ikan cupang biasanya terjadi di pagi hari sekitar pukul 7-10 atau sore hari sekitar pukul 4-6. Ikan cupang cukup sensitif ketika kawin, sebaiknya tutup wadah dengan koran atau letakkan di ruang yang terhindar dari hilir mudik orang dan suara bising.
  • Setelah terjadi pembuahan angkat segera indukan betina, karena yang bertanggung jawab membesarkan dan menjaga burayak adalah cupang jantan. Dengan mulutnya si jantan akan memunguti telur yang telah dibuahi dan meletakkannya pada gelembung-gelembung tadi. Apabila indukan betina tidak diangkat, maka telur-telur yang telah dibuahi akan dimakan si betina.
  • Setelah kurang lebih satu hari telur-telur tersebut akan menjadi burayak. Nah, selama 3 hari kedepan burayak kecil tidak perlu diberi pakan jarena masih ada nutrisi yang terbawa dalam telur. Ikan cupang jantan juga akan berpuasa selama menjaga burayak.
  • Setelah tiga hari dari telur menetas, berikan pakan berupa kutu air jenis Moina atau Daphnia. Pemberian pakan jangan lebih banyak dari burayak karena kutu air berpotensi akan mengotori air dan menyebabkan kematian pada burayak. Dalam satu kali perkawinan biasanya ikan cupang akan menghasilkan 400-1000 butir telur.
  • Indukan jantan baru diambil setelah burayak berumur 2 minggu terhitung sejak menetas. Pindahkan burayak tersbeut pada wadah yang lebih besar dan berikan kutu air yang lebih besar atau larva nyamuk.
  • Setelah 1,5 bulan, ikan sudah bisa dipilah berdasarkan jenis kelaminnya dan sudah bisa dinikmati keindahannya. Kemudian pisahkan ikan-ikan tersebut ke wadah pembesaran.

Pakan ikan cupang

Pakan favorit yang biasa diberikan pada ikan cupang adalah kutu air dan larva nyamuk. Beberapa ada yang memberikan cacing sutera atau cacing serabut lainnya. Pakan ikan cupang sebaiknya diberikan sesering mungkin. Bisa 3-4 kali sehari, semakin sering frekuensinya semakin baik. Sedikit-sedikit tapi sering lebih baik dari pada sekaligus banyak. Hal ini untuk mengurangi resiko kekanyangan dan penumpukan sisa pakan, yang bisa mengakibatkan penyakit dan kematian.
Pakan kutu air bisa didapatkan di selokan-selokan yang ada air tergenangnya, atau membelinya dari toko akuarium. Kalau tidak memungkinkan, kita bisa membudidayakan kutu air sendiri. Berikut adalah cara mengembangbiakkan kutu air jenis Moina dan Daphnia:
  • Buat kolam semen atau terpal berukuran 1x1x0,5 meter. Isi kolam tersebut dengan air bersih.
  • Siapkan pupuk kandang ayam kering sebanyak 1 kg. Bungkus dengan kain, lalu gantung dengan seutas tali dan celupkan bungkusan tersebut kedalam air.
  • Tebarkan bibit moina sebanyak 2 gram, atau bibit daphnia sebanyak 5 gram.
  • Setelah satu minggu moina sudah bisa dipanen, sedangkan untuk daphnia perlu hingga 3 minggu.

Perawatan ikan cupang

Tidak seperti jenis ikan hias lain, akuarium tempat ikan cupang tidak memerlukan aerator. Ikan ini tahan terhadap kondisi air yang minim oksigen. Tidak disarankan untuk memelihara ikan cupang yang telah dewasa dalam satu akuarium. Ikan-ikan tersebut bisa saling menyerang satu sama lain. Akibatnya, sirip-siripnya tidak mulus dan warnanya kurang keluar. Sebaiknya pelihara ikan cupang dalam wadah yang terpisah.
Khusus untuk ikan cupang aduan, kita bisa memasukannya kedalam toples kaca kecil. Agar ikan lebih agresif dan ganas, tempatkan di tempat yang gelap. Jangan meletakan toples-toples tempat menyimpan ikan secara berdekatan. Karena ikan cupang aduan akan terus dalam kondisi siap menyerang dan membenturkan dirinya kedalam kaca. Berikan sekat tidak tembus pandang diantara toples-toples tersebut.
Gantilah air yang terdapat dalam wadah secara berkala. Lihat apakah ada penumpukan kotoran dan sisa pakan pada dasar wadah. Penumpukan tersebut bisa menimbulkan penyakit bahkan kematian pada ikan karena pencemaran air.
sumber: http://www.alamtani.com/budidaya-ikan-cupang.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label