Hortikultura, sesuatu yang akhir-akhir ini seringkali menjadi
perbincangan media baik di media elektronik ataupun media cetak biasa.
Sesuatu yang kalau misalnya diperjuangkan secara serius akan memberikan
dampak yang sangat besar bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan
ekonomi Negara. Dan sesuatu yang karena adanya perubahan musim atau
iklim yang tidak menentu membuat banyak orang mengalami kerugian.
Lalu, apa hortikultura itu? Apa sih yang ada di dalam hortikultura?
Secara etimologis, hortikultura berasal dari bahasa latin, hortus dan
colore. Hortus berarti kebun atau sebidang tanah yang berada di sekitar
rumah yang masih dibatasi oleh pagar dan colore yang berarti
mengusahakan (terutama mikroorganisme pada media tanam). Jadi secara
harfiah, hortikultura adalah ilmu yang mempelajari pembudidayaan tanaman
kebun. Lebih luas, para ahli kemudian bersepakat bahwa hortikultura
adalah ilmu yang mempelajari budidaya tanaman sayuran, buah-buahan,
bunga-bungaan, dan tanaman hias. Pengertian tersebut didasarkan pada
kecenderungan bahwa tanaman yang ditumbuhkan di sekitar rumah adalah
yang tergolong jenis yang sudah disebutkan sebelumnya. Tanaman bumbu
masak, tanaman obat, dan tanaman penghasil rempah yang banyak dijumpai
di kebun tidak termasuk tanaman hortikultura karena masih bersifat lokal
di Indonesia dan belum banyak dibudidayakan di kebun rumah secara
global.
Bedasarkan jenis yang dibudidayakan, hortikultura dapat dibagi menjadi
beberapa disiplin ilmu yang lebih sesifik. Disipli ilmu tersebut
meliputi:
1. Olericulture: bagian hortikultura yang mempelajari budidaya tanaman sayur.
2. Pomology: bagian hortikultura yang mempelajari budidaya tanaman buah-buahan
3. Floriculture: bagian hortikultura yang mempelajari budidaya tanaman hias
4. Landscape horticulture: bagian hortilultura yang mempelajari
pemanfaatan tanaman hortikultura dalam penataan lingkungan.
5. Apiary (apikultura): bagian hortikultura yang mempelajari budidaya lebah madu.
Walaupun demikian, pengelompokan berdasarkan jenis tanaman yang
dibudidayakan di atas tidaklah baku. Hal ini karena ada beberapa tanaman
hortikultura yang secara biologi ataupun secara fungsi bersifat tumpang
tindih dengan yang lain. Contohnya adalah buah tomat yang malah lebih
sering dikelompokkan ke dalam sayuran. Contoh lain adalah adanya
beberapa buah yang dijadikan tanaman hias ataupun beberapa tanaman hias
yang malah dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Budidaya lebah dimasukkan
ke dalam hortikultura karena di daerah eropa, lebah dibudiayakan di
daerah pekarangan rumah.
Dengan mengacu pada jenis tanaman yang dibudidayakan, golongan hortikultura memiliki ciri-ciri:
1. Produk hortikultura mudah rusak (perishable) jika disimpan tanpa perlakuan khusus.
2. Komponen utama ditentukan oleh kandungan air.
3. Ketersediaan produk khususnya buah-buahan bersifat musiman dan meruah.
4. Dalam kondisi normal, harga produk lebih ditentukan oleh kualitas daripada kuantitas.
5. Konsumsi produk hortikultura lebih sedikit daripada konsumsi pangan, tetapi harus dipenuhi untuk menjaga kesehatan.
6. Beberapa produk hortikultura khususnya tanaman hias dapat digunakan sebagai pemenuh kebutuhan rohani.
Hortikultura bukanlah disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Ada beberapa
ilmu yang juga berperan dalam mendukung tumbuh dan berkembangnya
hortikultura. Kimia, biologi murni ataupun terapan, dan dan bahkan ilmu
psikologi kejiwaan pun juga berperan dalam berkembangnya hortikultura.
Sosio-horticulture merupakan budidaya tanaman hortikultura bagi para
penderita stress dan depresi. Beberapa teknologi yang juga ikut berperan
dalam berkembangnya hortikultura adalah pemuliaan tanaman, mekanisasi
pertanian, teknologi hasil
http://www.anakagronomy.com/2013/03/pengertian-dan-batasan-hortikultura.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar