PELUANG USAHA BUDIDAYA BELUT DALAM DRUM
Berita bagus untuk
teman-teman yang saat ini lagi bingung mencari usaha.Bingung karena
tidak punya modal besar atau tidak punya lahan yang luas untukmemulai
budidaya belut.Apalagi teman yang tinggal di kota rasanya sulit untuk
memulai.
Mulai saat ini buang semua alasan- alasan itu.
Modal kecil sekarang bukan masalah,kita bisa manfaatkan drum bekas(plastic atau plat)asal tidak bocor.Besar atau kecil ukuran bisa kita aturdengan volume bibit nanti yang akan kita masukkan bibit.Kalau lahan yang kita punya tidak begitu luas kita bisa atur dibuat dua tingkat misalnya.
.
PERSIAPAN DAN TEKNIK BUDIDAYA
Sebelum kita menjalankan budidaya belut dalam
drum / tong , dibutuhkan media pemeliharaan sebagai tempat belut
berkembang biak atau membesar, media pemeliharaan ini sangat penting
mengingat keberhasilan budidaya yang kita lakukan sangat bergantung pada
media pemeliharaan ini. Untuk media pembesaran hal yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut :
Cara merakit Drum / tong :
Letakkan tong pada posisi mendatar , agar media menjadi lebih luas.
Buka bagian tengah drum / tong , sisakan 5 cm pada sisi kanan dan kiri.
Pasanglah alat / ganjal supaya drum / tong tidak menggelinding , atau bergerak .
Buat saluran pembuangan dibawah tong , letak dapat disesuaikan dengan penampungan limbah pembuangan.
Buat peneduh, sehingga
intensitas panas matahari tidak terlalu tinggi dan terkena langsung ke
permukaan drum / tong, bahan bisa dibuat dengan memasang shading net /
waring atau bisa juga dengan bahan yang murah dan mudah didapat lainnya.
PEMBUATAN MEDIA LUMPUR
Pembuatan media yang baik sangat menentukan keberhasilan dalam budidaya belut ini.Media yang kita buat harus sesuai dengan habitat aslinya.Adapun media yang baik terdiri dari:
Cara 1.
lumpur kering, kompos, jerami padi, pupuk
TSP, dan mikroorganisme stater. Peletakkannya diatur: bagian dasar kolam
dilapisi jerami setebal 50 cm. Di atas jerami disiramkan 1 liter
mikroorganisma stater. Berikutnya kompos setinggi 5 cm. Media teratas
adalah lumpur kering setinggi 25 cm yang sudah dicampur pupuk TSP
sebanyak 5 kg.
Cara 2. jerami padi 40%,pupuk
kandang30%,dedak 20%,potongan batang pisang 10%.EM4 1lt,air sumur
secukupnya,molasses 250gr(atau gula pasir) Cacah jerami dan potongan batang pisang kemudian keringkan. Tanda bahan sudah kering adalah hancur ketika digenggam.
Campuran cacahan bahan diatas dengan bahan pokok lain dan aduk hingga merata.
Campurkan bahan campuran sedikit demi sedikit tapi tidak terlalu basah.
Tutup media dengan karung goni atau terpal selama 4–7 hari. Bolak balik campuran agar tidak membusuk.
Masukkan media instan kedalam tong dan aduk hingga merata.
Massukkan air kedalam drum/tong hingga
ketinngian 5 cm dan diamkan hingga terdapat plankton dan cacing (sekitar
1 minggu) selama proses ini berlangsung drum/tong tidak perlu ditutup.
Keluarkan air dari drum/ tong dan ganti dengan air baru dengan ketinggian yang sama.
Massukkan tumbuhan air yang tidak terlalu besar sebanyak ¾ bagian dan ikan ikan kecil.
Masukkan vetsin secukupnya sebagai perangsang nafsu makan belut dan diamkan selama 2 hari.
Karena belut tetap memerlukan air sebagai
habitat hidupnya, kolam diberi air sampai ketinggian 15 cm dari media
teratas. Jangan lupa tanami eceng gondok sebagai tempat bersembunyi
belut. Eceng gondok harus menutupi ¾ besar kolam Bibit belut tidak
serta-merta dimasukkan. Media dalam kolam perlu didiamkan selama dua
minggu agar terjadi fermentasi. Media yang sudah terfermentasi akan
menyediakan sumber pakan alami seperti jentik nyamuk, zooplankton,
cacing, dan jasad-jasad renik. Setelah itu baru bibit dimasukkan.
PEMBERIAN PAKAN
Tidak ada aturan baku volume pemberian pakan,
namun sebaiknya pakan diberikan 5% dari jumlah bibit yang ditebarkan.
Pakan yang sebaiknya diberikan yaiyu cacing, kecebong, ikan ikan kecil ,
dan cacahan keong mas atau bekicot. Pemberian pakan diberikan pada hari
ke 3 setelah bibit ditebar dalam drum/ tong. Pemberian pakandilakukan
pada sore hari seperti kebiasaan belut dialam yang makan disore/malam
hari.
PENGATURAN AIR
dengan membuat lubang pada drum /tong dengan
ketinggian 8 cm dari genangan air di media. Selain sebagai pengatur
pembuangan sisa kotoran percikan air ini juga berfungsi sebagai penambah
oksigen.
PANEN
Setelah 3–4 bulan budidaya panen
sudah bisa dilakukan atau sesuai dengan keinginan kita dan keinginan
(permintaan) pasar . Pemanenan untuk media drum/tong tentunya lebih
mudah, dan belut hasil budidaya siap dipasarkan.
Untuk menunjang
bududaya belut yang berkelanjutan sebaiknya juga dipersiapkan bagaiman
suplai makanan yakni cacing , keong mas , bekicot dan lainnya. Selain
itu juga diperhatikan bagaimana kelangsungan bibit setelah panen untuk
budidaya berikutnya.
Nah,teman selamat mencoba semoga sukses.!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar