BAB I
SISTEM PERTANIAN ORGANIK
Sejak tahun 1990, isu pertanian organik mulai berhembus keras di dunia. Sejak saat itu mulai bermunculan berbagai organisasi dan perusahaan yang memproduksi produk organik. Di Indonesia dideklarasikan Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (MAPORINA) pada tgl 1 Februari 2000 di Malang. Di Indonesia telah beredar produk pertanian organik dari produksi lokal seperti beras organik, kopi organik, teh organik dan beberapa produk lainnya. Demikian juga ada produk sayuran bebas pestisida seperti yang diproduksi oleh Kebun Percobaan Cangar FP Unibraw Malang. Walaupun demikian, produk organik yang beredar di pasar Indonesia sangat terbatas baik jumlah maupun ragamnya.
Pertanian organik dapat didefinisikan sebagai suatu sistem produksi pertanian yang menghindarkan atau mengesampingkan penggunaan senyawa sintetik baik untuk pupuk, zat tumbuh, maupun pestisida. Dilarangnya penggunaan bahan kimia sintetik dalam pertanian organik merupakan salah satu kendala yang cukup berat bagi petani, selain mengubah budaya yang sudah berkembang 35 tahun terakhir ini pertanian organik membuat produksi menurun jika perlakuannya kurang tepat.
Di sisi lain, petani telah terbiasa mengandalkan pupuk anorganik (Urea, TSP, KCl dll) dan pestisida sintetik sebagai budaya bertani sejak 35 tahun terakhir ini. Apalagi penggunaan pestisida, fungisida pada petani sudah merupakan hal yang sangat akrab dengan petani kita. Itulah yang digunakan untuk mengendalikan serangan sekitar 10.000 spesies serangga yang berpotensi sebagai hama tanaman dan sekitar 14.000 spesies jamur yang berpotensi sebagai penyebab penyakit dari berbagai tanaman budidaya.
Alasan petani memilih pestisida sintetik untuk mengendaliakan OPT di lahannya a.l. karena aplikasinya mudah, efektif dalam mengendalikan OPT, dan banyak tersedia di pasar. Bahkan selama enam dekade ini, pestisida telah dianggap sebagai penyelamat produksi tanaman selain kemajuan dalam bidang pemuliaan tanaman. Pestisida yang beredar di pasaran Indonesia umumnya adalah pestisida sintetik.
Sistem Pertanian Organik adalah sistem produksi holistic dan terpadu, mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agro ekosistem secara alami serta mampu menghasilkan pangan dan serat yang cukup, berkualitas dan berkelanjutan (Deptan 2002).
Sebenarnya, petani kita di masa lampau sudah menerapkan sistem pertanian organik dengan cara melakukan daur ulang limbah organik sisa hasil panen sebagai pupuk. Namun dengan diterapkannya kebijakan sistem pertanian kimiawa yang berkembang pesat sejak dicanangkannya kebijakan sistem pertanian kimiawi yang berkembang yang berkembang pesat sejak dicanangkannya Gerakan Revolusi Hijau pada tahu 1970-an, yang lebih mengutamakan penggunaan pestisida dan pupuk kimiawi, walaupun untuk sementara waktu dapat meningkatkan produksi pertanian, pada kenyataannya dalam jangka panjang menyebabkan kerusakan pada sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, yang akhirnya bermuara kepada semakin luasnya lahan kritis dan marginal di Indonesia.
Sistem pertanian organik sebenarnya sudah sejak lama diterap kan di beberapa negara seperti Jepang, Taiwan, Korea Selatan dan Amerika Serikat (Koshino, 1993). Pengembangan pertanian organik di beberapa negara tersebut mengalami kemajuan yang pesat disebabkan oleh kenyataan bahwa hasil pertanian terutama sayur dan buah segar yang ditanam dengan pertanian sistem organik (organic farming system) mempunyai rasa, warna, aroma dan tekstur yang lebih baik daripada yang menggunakan pertanian anorganik (Park 1993 dalam Prihandarini, 1997).
Selama ini limbah organik yang berupa sisa tanaman (jerami, tebon, dan sisa hasil panen lainnya) tidak dikembalikan lagi ke lahan tetapi dianjurkan untuk dibakar (agar praktis) sehingga terjadi pemangkasan siklus hara dalam ekosistem pertanian. Bahan sisa hasil panen ataupun limbah organik lainnya harus dimanfaatkan atau dikembalikan lagi ke lahan pertanian agar lahan pertanian kita dapat lestari berproduksi sehingga sistem pertanian berkelanjutan dapat terwujud.
BAB II
TEKNIK BUDIDAYA ORGANIK
Teknik Budidaya merupakan bagian dari kegiatan agribisnis harus berorientasi pada permintaan pasar. Paradigma agribisnis : bukan Bagaimana memasarkan produk yang dihasilkan, tapi Bagaimana menghasilkan produk yang dapat dipasarkan. Terkait dengan itu, teknik budidaya harus mempunyai daya saing dan teknologi yang unggul. Usaha budidaya organik tidak bisa dikelola asal - asalan, tetapi harus secara profesional. Ini berarti pengelola usaha ini harus mengenal betul apa yang dikerjakannya, mampu membaca situasi dan kondisi serta inovatif dan kreatif. Berkaitan dengan pasar (market), tentunya usaha agribisnis harus dilakukan dengan perencanaan yang baik dan berlanjut, agar produk yang telah dikenal pasar dapat menguasai dan mengatur pedagang perantara bahkan konsumen dan bukan sebaliknya.
Teknik budidaya organik merupakan teknik budidaya yang aman, lestari dan mensejahterakan petani dan konsumen. Berbagai sayuran khususnya untuk dataran tinggi, yang sudah biasa dibudidayakan dengan sistem pertanian organik, diantaranya : Kubis (Brassica oleraceae var. capitata L.), Brokoli (Brassica oleraceae var. italica Plenk.), Bunga kol (Brassica oleraceae var. brotritys.), Andewi (Chicorium endive), Lettuce (Lactuca sativa), Kentang (Solanum tuberosum L.), Wortel. (Daucus carota).
Sayuran ini, mengandung vitamin dan serat yang cukup tinggi disamping juga mengandung antioksidan yang dipercaya dapat menghambat sel kanker. Semua jenis tanaman ini ditanam secara terus menerus setiap minggu, namun ada juga beberapa jenis tanaman seperti kacang merah (Vigna sp.), kacang babi (Ficia faba), Sawi (Brassica sp) yang ditanam pada saat tertentu saja sekaligus dimanfaatkan sebagai pupuk hijau dan pengalih hama. Ada juga tanaman lain yang ditanam untuk tanaman reppelent (penolak) karena aromanya misalnya Adas.
2.1. Sejarah Singkat Bayam (Amaranthus spp)
Bayam merupakan tanaman sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus spp. Kata "amaranth" dalam bahasa Yunani berarti "everlasting" (abadi). Tanaman bayam berasal dari daerah Amerika tropik. Tanaman bayam semula dikenal sebagai tumbuhan hias. Dalam perkembangan selanjutnya. Tanaman bayam dipromosikan sebagai bahan pangan sumber protein, terutama untuk negara-negara berkembang. Diduga tanaman bayam masuk ke Indonesia pada abad XIX ketika lalu lintas perdagangan orang luar negeri masuk ke wilayah Indonesia.
2.2. Sentra Penanaman
Pusat penanaman bayam di Indonesia adalah Jawa Barat (4.273 hektar), Jawa Tengah (3.479 hektar), dan Jawa Timur (3.022 hektar). Propinsi lainnya berada pada kisaran luas panen antara 13.0 - 2.376 hektar. Di Indonesia total luas panen bayam mencapai 31.981 hektar atau menempati urutan ke-11 dari 18 jenis sayuran komersial yang dibudidayakan dan dihasilkan oleh Indonesia. Produk bayam nasional sebesar 72.369 ton atau rata-rata 22,63 kuintal per hektar.
2.3. Jenis Tanaman
Keluarga Amaranthaceae memiliki sekitar 60 genera, terbagi dalam sekitar 800 spesies bayam (Grubben, 1976). Dalam kenyataan di lapangan, penggolongan jenis bayam dibedakan atas 2 macam, yaitu bayam liar dan bayam budidaya. Bayam liar dikenal 2 jenis, yaitu bayam tanah (A. blitum L.) dan bayam berduri (A. spinosus L.). Ciri utama bayam liar adalah batangnya berwarna merah dan daunnya kaku (kasap).
Jenis bayam budidaya dibedakan 2 macam, yaitu:
a. Bayam cabut atau bayam sekul alias bayam putih (A. tricolor L.). Ciri - ciri bayam cabut adalah memiliki batang berwarna kemerah-merahan atau hijau keputih - putihan, dan memilki bunga yang keluar dari ketiak cabang. Bayam cabut yang batangnya merah disebut bayam merah, sedangkan yang batangnya putih disebut bayam putih.
b. Bayam tahun, bayam skop atau bayam kakap (A. hybridus L.). Ciri - ciri bayam ini adalah memiliki daun lebar - lebar, yang dibedakan atas 2 spesies yaitu:
1) hybridus caudatus L., memiliki daun agak panjang dengan ujung runcing, berwarna hijau kemerah - merahan atau merah tua, dan bunganya tersusun dalam rangkaian panjang terkumpul pada ujung batang.
2) hibridus paniculatus L., mempunyai dasar daun yang lebar sekali, berwarna hijau, rangkaian bunga panjang tersusun secara teratur dan besar - besar pada ketiak daun.
Varietas bayam unggul ada 7 macam yaitu; varietas Giri Hijau, Giti Merah, Maksi, Raja, Betawi, Skop, dan Hijau. Sedangkan beberapa varietas bayam cabut unggul adalah Cempaka 10 dan Cempaka 20.
2.4. Manfaat Tanaman
Bayam merupakan bahan sayuran daun yang bergizi tinggi dan digemari oleh semua lapisan masyarakat. Daun bayam dapat dibuat berbagai sayur mayur, bahkan disajikan sebagai hidangan mewah (elit). Di beberapa negara berkembang bayam dipromosikan sebagai sumber protein nabati, karena berfungsi ganda bagi pemenuhan kebutuhan gizi maupun pelayanan kesehatan masyarakat.
Manfaat lainnya adalah sebagai bahan obat tradisional, dan juga untuk kecantikan. Akar bayam merah dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit disentr. Daun dan bunga bayam duri berkhasiat untuk mengobati penyakit asma dan eksim. Bahkan sampai batas tertentu, bayam dapat mengatasi berbagai jenis penyakit dalam. Untuk tujuan pengobatan luar, bayam dapat dijadikan bahan kosmetik (kecantikan). Biji bayam digunakan untuk bahan makanan dan obat - obatan. Biji bayam dapat dimanfaatkan sebagai pencampur penyeling terigu dalam pembuatan roti atau dibuat bubur biji bayam. Ekstrak biji bayam berkhasiat sebagai obat keputihan dan pendarahan yang berlebihan pada wanita yang sedang haid.
2.5. Syarat Pertumbuhan
a. Iklim
1) Keadaan angin yang terlalu kencang dapat merusak tanaman bayam khususnya untuk bayam yang sudah tinggi. Kencangnya angin dapat merobohkan tanaman.
2) Karena tanaman bayam cocok ditanam di dataran tinggi maka curah hujannya juga termasuk tinggi sebagai syarat pertumbuhannya. Curah hujannya bisa mencapai lebih dari 1.500 mm / tahun.
3) Tanaman bayam memerlukan cahaya matahari penuh. Kebutuhan akan sinar matahari untuk tanaman bayam cukup besar. Pada tempat yang terlindungi (ternaungi), pertumbuhan bayam
4) Suhu udara yang sesuai untuk tanaman bayam berkisar antara 16 - 20 derajat Celcius.
5) Kelembaban udara yang cocok untuk tanaman bayam antara 40 - 60%.
2.6. Media Tanam
a. Tanaman bayam menghendaki tanah yang gembur dan subur. Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman bayam adalah yang penting kandungan haranya terpenuhi.
b. Tanaman bayam termasuk peka terhadap pH tanah. Bila pH tanah di atas 7 (alkalis), pertumbuhan daun-daun muda (pucuk) akan memucat putih kekuning - kuningan (klorosis). Sebaliknya pada pH di bawah 6 (asam), pertumbuhan bayam akan merana akibat kekurangan beberapa unsur. Sehingga pH tanah yang cocok adalah antara 6 - 7.
c. Tanaman bayam sangat reaktif dengan ketersediaan air di dalam tanah. Bayam termasuk tanaman yang membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhannnya. Bayam yang kekurangan air akan terlihat layu dan terganggu pertumbuhannya. Penanaman bayam dianjurkan pada awal musim hujan atau akhir musim kemarau.
d. Kelerengan lahan untuk budidaya tanaman bayam adalah sekitar 15 - 45 derajat.
2.7. Ketinggian Tempat
Dataran tinggi merupakan tempat yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman bayam. Ketinggian tempat yang baik yaitu ±2000 m dpl.
2.8. Pembibitan
a. Persyaratan Benih
1) berasal dari induk yang sehat,
2) bebas dari hama / penyakit,
3) daya kecambah 80 prosen, dan
4) memiliki kemurnian benih yang tinggi.
Disamping persyaratan seperti yang disebutkan diatas, benih / bibit yang digunakan kalau bisa merupakan benih unggul agar nantinya tahan terhadap hama dan penyakit.
b. Penyiapan Benih
Benih Bayam sayur yang ditanam petani kebanyakan swadaya dari tanaman terdahulu yang sengaja dibiarkan tumbuh terus untuk produksi biji. Keperluan benih untuk lahan 1 hektar berkisar antara 5 - 10 kg, atau 0,5 - 1,0 gram per m2 luas lahan. Biji dipanen pada waktu musim kemarau dan hanya dipilih tandan yang sudah tua (masak). Tandan harus dijemur beberapa hari, kemudian biji dirontokkan dari tandan dan dipisahkan dari sisa - sisa tanaman. Untuk memproduksi bibit bagi satu hektar kebun yang berisi 25000 - 40000 tanaman, kemungkinan dibutuhkan sekitar 1 - 2 kg benih.
c. Teknik Penyemaian Benih
Lahan untuk pembibitan dipilih yang lebih tinggi dari sekitarnya dan bebas dari hama dan penyakit tanaman maupun gulma. Pembibitan diberi atap plastik atau atap jerami padi. Benih bayam disebar merata atau berbaris - baris pada tanah persemaian dan ditutup dengan selapis tanah tipis.
d. Pemeliharaan Pembibitan / Penyemaian
Dalam pemeliharaan benih / bibit perlu dilakukan penyiraman dengan teratur dan hati-hati. Tanah yang digunakan juga perlu dipupuk agar kesuburannya tetap terjaga. Pupuk yang digunakan sebaiknya pupuk kandang. Setelah bibit tumbuh dan ada benih yang terserang hama / penyakit maka perlu disemprot dengan pestisida dengan dosis rendah.
e. Pemindahan Bibit
Setelah bibit tumbuh berumur sekitar 7 - 14 hari, bibit dipindah-tanam ke dalam pot-pot yang terbuat daun pisang atau kantong plastik es mambo yang sebelumnya telah diisi dengan medium tumbuh campuran tanah dan pupuk organik yang halus (1:1). Bibit dalam pot disiram teratur dan setelah berumur sekitar 7 - 14 hari setelah dipotkan, bibit tersebut telah siap untuk dipindah-tanam ke lapangan.
2.9. Pengolahan Media Tanam
a. Persiapan
Sebelum pengolahan lahan dilakukan perlu diketahui terlebih dahulu pH tanah yang sesuai yaitu antara 6 - 7 sehingga perlu dilakukan pengukuran dengan menggunakan pH-meter. Selanjutnya menganalisis tanah yang cocok untuk tanaman bayam, apakah perlu dilakukan pemupukan atau tidak. Kapan tanaman akan ditanam dan sebaiknya pada awal musim hujan atau akhir musim kemarau. Berapa luas lahan yang akan ditanami dan akan melakukan sistem polikultur atau monokultur. Dan berapa banyak kebutuhan benih untuk dapat memenuhi produk bayam yang diinginkan.
b. Pembukaan Lahan
Lahan yang akan ditanami dicangkul / dibajak sedalam 30 - 40 cm, bongkah tanah dipecah gulma dan seluruh sisa tanaman diangkat dan disingkirkan lalu diratakan. Lahan kemudian dibiarkan selama beberapa waktu agar tanah matang benar.
c. Pembentukan Bedengan
Setelah tahap pencangkulan kemudian dibuat bedengan dengan lebar sekitar 120 cm atau 160 cm, tergantung jumlah populasi tanaman yang akan ditanam nanti. Dibuat parit antar bedengan selebar 20 - 30 cm, kedalaman 30 cm untuk drainase. Pada bedengan dibuat lubang - lubang tanam, jarak antar barisan 60-80 cm, jarak antar lubang (dalam barisan) 40-50 cm.
d. Pengapuran
Apabila pH tanah terlalu rendah maka diperlukan pengapuran untuk menaikkannya. Pengapuran dapat menggunakan kapur pertanian atau Calcit maupun Dolomit. Pada tipe tanah pasir sampai pasir berlempung yang pH-nya 5,5 diperlukan ± 988 kg kapur pertanian / ha untuk menaikkan pH menjadi 6,5. Kisaran kebutuhan kapur pertanian pada tanah lempung berpasir hingga liat berlempung ialah antara 1.730 - 4.493 kg / hektar. Sebaliknya, untuk menurunkan pH tanah, dapat digunakan tepung Belerang (S) atau Gipsum, biasa sekitar 6 ton / hektar. Cara pemberiannya, bahan - bahan tersebut disebar merata dan dicampur dengan tanah minimal sebulan sebelum tanam.
e. Pemupukan
Pemupukan awal menggunakan pupuk kandang yang telah masak. Waktu pemupukan dilakukan satu minggu atau dua minggu sebelum tanam. Cara pemupukan adalah dengan disebarkan merata diatas bedengan kemudian diaduk dengan tanah lapisan atas. Untuk pemupukan yang diberikan per lubanng tanam, cara pemberiannya dilakukan dengan memasukkan pupuk ke dalam lubang tanam. Dosis pemberian pupuk dasar disesuaikan dengan jenis tanaman dan keadaan lahan. Akan tetapi dosis untuk pupuk kandang sekitar 10 ton per hektar. Pemupukan per lubang tanam biasanya diperlukan sekitar 1 - 2 kg per lubang tanam.
f. Pemberian Mulsa
Untuk memperoleh hasil produksi yang berkualitas baik maka di dalam penanaman perlu dipasang palstik perak-hitam sebagai mulsa. Dengan penggunaan plastik ini dapat mengurangi serangan hama dan penyakit termasuk gangguan gulma dan lainnya.
2.10. Teknik Penanaman
a. Penentuan Pola Tanam
Jarak tanam untuk tanaman bayam adalah antara 60 cm x 50 cm atau 80 cm x 40 cm. Jarak tanam tersebut dapat divariasikan sesuai dengan tingkat kesuburan tanah dan jenis bayam sehingga populasi tanaman per hektar berkisar antara 30.000 - 60.000 tanaman. Pola tanam untuk bayam cabut adalah monokultur. Dalam satu hamparan lahan biasanya ditanam berbagai jenis tanaman dengan pola mosaik (perca), yaitu berbagai tanaman ditanam monokultur pada petak - petak tersendiri. Tanaman lainnya tadi antara lain seperti kakngkung (darat), selada, lobak, paria, kemangi dan sayuran lalapan lainnya.
b. Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dapat dibuat dengan menggunakan alat kayu dengan cara di pukul-pukul sehingga membentuk lubang. Jarak antara barisan adalah 60 - 80 cm dan jarak antar lubang (antar barisan) 40 - 50 cm.
c. Cara Penanaman
Penanaman dapat langsung di lapangan tanpa penyemaian atau dengan penyemaian terlebih dahulu. Apabila tanpa penyemaian maka biji bayam dicampur abu disebarkan langsung di atas bedengan menurut barisan pada jarak antar barisan 20 cm dan arahnya membujur dari Barat ke Timur. Setelah disebarkan benih segera ditutup dengan tanah halus dan disiram hingga cukup basah. Waktu penanaman paling baik adalah pada awal musim hujan. Dengan penyemaian maka tanaman dapat tumbuh dengan lebih baik karena benih diperoleh dengan cara seleksi untuk ditanam.
2.11. Pemeliharaan Tanaman
a. Penjarangan dan Penyulaman
Apabila sewaktu menyebar benih secara langsung di lapangan tidak merata maka akan terjadi pertumbuhan yang mengelompok (rapat) sehingga pertumbuhannya terhambat karena saling bersaing satu sama lain. Oleh karena itu perlu dilakukan penjarangan sekaligus sebagai panen pertama. Apabila tanaman bayam dihasilkan dari benih yang disemai maka setelah penanaman di lapangan ada yang mati / terserang penyakit, maka perlu dilakukan penyulaman dengan mengganti tanaman dengan yang baru. Caranya dengan mencabut dan apabila terserang penyakit segera dimusnahkan agar tidak menular ke tanaman lainnya. Penyulaman dapat dilakukan seminggu setelah tanam.
b. Penyiangan
Penyiangan dilakukan apabila muncul gulma tanaman Gelang (Portulaca oleracea) dan rumput liar lainnya. Kehadiran gulma gelang dapat menurunkan produksi bayam antara 30 - 65%. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan tanah. Alat yang digunakan dalam penyiangan dapat berupa cangkul kecil atau sabit. Caranya dengan dicangkul untuk mencabut gulma atau langsung dicabut dengan tangan. Disamping itu pencangkulan dilakukan untuk menggemburkan tanah.
c. Pembubunan
Proses pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.
d. Perempalan
Apabila perawakan tanaman terlalu subur, mungkin perlu dilakukan perempalan tunas - tunas liar dan pemasangan ajir / turus untuk memperkuat tegaknya tanaman agar tidak rebah.
e. Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk organik, untuk tiap lubang calon tanaman sekitar 0,4 - 0,8 kg. Dengan demikian kuantum pupuk organik akan berkisar 15 - 30 ton (http://Cerianet-agricultur.blogspot.com/2008/12/budidaya-bayam.html)
Karena bercocok tanam secara organik tidak menggunakan pupuk sintetis, sebagai gantinya mereka mengandalkan metode alami, seperti kompos dan mengganti tanaman jenis panen, seperti tanaman polong. Sayangnya, kompos tidak dapat mencukupi pengembalian nitrogen ke dalam tanah guna menumbuhkan sejumlah besar tanaman yang diperlukan untuk memberi makan pada ternak dunia.
Mengganti tanaman dengan jenis panen sebetulnya adalah sangat menjanjikan, namun banyak petani tidak mampu menanam tanaman yang mereka sendiri tidak mampu menjualnya. Meskipun beberapa jenis tanaman polong dapat dikonsumsi, namun jenis paling baik dalam memproduksi nitrogen justru dari jenis yang tidak bisa dimakan (http://erabaru.net/kesehatan/34-kesehatan/1913-beralih-ke-organik-sebanding-harganya)
f. Pengairan dan Penyiraman
Pada fase awal pertumbuhan, sebaiknya penyiraman dilakukan rutin dan intensif 1 - 2 kali sehari, terutama di musim kemarau. Waktu yang paling baik untuk menyiram tanaman bayam adalah pagi atau sore hari, dengan menggunakan alat bantu gembor (emrat) agar air siramannya merata (http://cerianet-agricultur.blogspot.com/2008/12/budidaya-bayam.html).
g. Waktu Penyemprotan Pestisida
Jenis pestisida yang digunakan pada budidaya tanaman bayam secara organik adalah daun Mindi yang mengandung margosin, glikosdida flafonoid untuk mengendalikan ulat grayak dan kutu daun, Surian yang daun dan kulit batangnya berfungsi untuk mengendalikan hama ulat, tungau dan lain-lain. Sedangkan untuk mengendalikan penyakit bisa digunkan bunga Camomil (Chamaemelum spp). Pengaplikasian dengan menggunakan 60 cc untuk 1 lt air, disemprotkan ke tanaman yang terkena hama pada daun dan batangnya 1 minggu 1 kali (google search: pembuatan pestisida alami, Blog Lesman).
Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan alat penyemprot berupa tangki sprayer. Cara penyemprotan yaitu jangan dilakukan ketika angin bertiup kencang dan jangan menentang arah datangnya angin. Jangan melakukan penyemprotan pada saat akan hujan dan sebaiknya dicampurkan bahan perekat. Waktu penyemprotan dilakukan pada pagi hari benar atau sore hari ketika udara masih tenang. Hal tersebut untuk menghindari matinya lebah atau serangga lainnya yang menguntungkan.
2.12. Hama dan Penyakit
a. Hama
1) Serangga ulat daun (Spodoptera Plusia Hymenia)
Gejala: daun berlubang - lubang. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.
2) Serangga kutu daun (Myzus persicae Thrips sp.)
Gejala: daun rusak, berlubang dan layu. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.
3) Serangga tungau (Polyphagotarsonemus latus)
Gejala: daun rusak, berlubang dan layu. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.
4) Serangga lalat (Liriomyza sp.)
Gejala: daun rusak, berlubang dan layu. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.
b. Penyakit
1) Rebah kecambah
Penyebab: cendawan Phytium sp. Gejala: menginfeksi batang daun maupun batang daun. Pengendalian: Fungisida
2) Busuk basah
Penyebab: cendawan Rhizoctonia sp. Gejala: adanya bercak - bercak putih. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit rebah kecambah.
3) Karat putih
Penyebab: cendawan Choanephora sp. Gejala: menginfeksi batang daun dan daunnya. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit rebah kecambah.
c. Gulma
Jenis gulma: rumput - rumputan, alang-alang. Ciri - ciri: tumbuh mengganggu tanaman budidaya. Gejala: lahan banyak ditumbuhi pemila liar. Pencegahan: herbisida.
2.13. Panen
a. Ciri dan Umur Panen
Ciri-ciri bayam cabut siap panen adalah umur tanaman antara 25 - 35 hari setelah tanam. Tinggi tanaman antara 15 - 20 cm dan belum berbunga. Waktu panen yang paling baik adalah pagi atau sore hari, saat suhu udara tidak terlalu tinggi.
b. Cara Panen
Cara panennya adalah dengan mencabut seluruh bagian tanaman dengan memilih tanaman yang sudah optimal. Tanaman yang masih kecil diberi kesempatan untuk tumbuh membesar, sehingga panen bayam identik dengan penjarangan.
c. Periode Panen
Panen pertama dilakukan mulai umur 25 - 30 hari setelah tanam, kemudian panen berikutnya adalah 3-5 hari sekali. Tanaman yang sudah berumur 35 hari harus dipanen seluruhnya, karena bila melampaui umur tersebut kualitasnya menurun atau rendah; daun - daunnya menjadi kasar dan tanaman telah berbunga.
d. Prakiraan Produksi
Produksi bayam per hektar dapat mencapai sekitar 22.630 kg.
e. Pascapanen
1) Pengumpulan
Pengumpulan dilakukan setelah panen dengan cara meletakkan di suatu tempat yang teduh agar tidak terkena sinar matahari langsung, karena dapat membuat daun layu.
2) Penyortiran dan Penggolongan
Penyortiran dilakukan dengan memisahkan bayam yang busuk dan rusak dengan bayam yang baik dan segar. Disamping itu juga penggolongan terhadap bayam yang daunnya besar dan yang daunnya kecil. Setelah itu diikat besar - besar maupun langsung degan ukuran ibu jari.
3) Penyimpanan
Penyimpanan untuk menjaga kesegaran bayam dapat diperpanjang dari 12 jam tempat terbuka (suhu kamar) menjadi 12 - 14 hari dengan perlakuan suhu dingin mendekati 0 derajat C, misalnya dengan remukan es.
4) Pengemasan dan Pengangkutan
Pengemasan (pewadahan) dalam telombong atau dedaunan yang digulungkan menyelimuti seluruh bagian bayam, sehingga terhindar dari pengaruh langsung sinar matahari. Pengangkutan ke pasar dengan cara dipikul maupun angkutan lainnya, seperti mobil atau gerobak.
5) Pencucian
Pencucian hasil panen pada air yang mengalir dan bersih, atau air yang disemprotkan melalui selang maupun pancuran.
6) Penanganan Lain
Bayam dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan. Sewaktu memasak bayam ialah tidak boleh terlalu lama. Bayam cukup hanya direbus selama ± 5 menit. Memasak bayam terlalu lama akan menyebabkan daun-daunnya menjadi hancur (lonyoh), rasanya tidak enak, dan kandungan vitamin C nya menghilang (menguap)
(http://cerianet-agricultur.blogspot.com/2008/12/budidaya-bayam.html)
BAB III
PERMASALAHAN SEPUTAR PERTANIAN ORGANIK
3.1. Penyediaan pupuk organik
Permasalahan pertanian organik di Indonesia sejalan dengan perkembangan pertanian organik itu sendiri. Pertanian organik mutlak memerlukan pupuk organik sebagai sumber hara utama. Dalam sistem pertanian organik, ketersediaan hara bagi tanaman harus berasal dari pupuk organik. Padahal dalam pupuk organik tersebut kandungan hara per satuan berat kering bahan jauh dibawah realis hara yang dihasilkan oleh pupuk anorganik, seperti Urea, TSP dan KCl.
3.2. Teknologi pendukung
Setelah masalah penyediaan pupuk organik, masalah utama yang lain adalah teknologi budidaya pertanian organik itu sendiri. Teknik bercocok tanam yang benar seperti pemilihan rotasi tanaman dengan mempertimbangkan efek allelopati dan pemutusan siklus hidup hama perlu diketahui. Pengetahuan akan tanaman yang dapat menyumbangkan hara tanaman seperti legum sebagai tanaman penyumbang Nitrogen dan unsur hara lainnya sangatlah membantu untuk kelestarian lahan pertanian organik. Selain itu teknologi pencegahan hama dan penyakit juga sangat diperlukan, terutama pada pembudidayaan pertanian organik di musim hujan.
3.3. Pemasaran
Pemasaran produk organik didalam negeri sampai saat ini hanyalah berdasarkan kepercayaan kedua belah pihak, konsumen dan produsen. Sedangkan untuk pemasaran keluar negeri, produk organik Indonesia masih sulit menembus pasar internasional meskipun sudah ada beberapa pengusaha yang pernah menembus pasar international tersebut. Kendala utama adalah sertifikasi produk oleh suatu badan sertifikasi yang sesuai standar suatu negara yang akan di tuju. Akibat keterbatasan sarana dan prasarana terutama terkait dengan standar mutu produk, sebagian besar produk pertanian organik tersebut berbalik memenuhi pasar dalam negeri yang masih memiliki pangsa pasar cukup luas. Yang banyak terjadi adalah masing-masing melabel produknya sebagai produk organik, namun kenyataannya banyak yang masih mencampur pupuk organik dengan pupuk kimia serta menggunakan sedikit pestisida. Petani yang benar-benar melaksanakan pertanian organik tentu saja akan merugi dalam hal ini.
Selama beberapa dasawarsa ini telah terjadi pergeseran pola dan system tanam pada masyarakat petani kita, sehingga terjadi perubahan dan kerusakan lingkungan yang bersifat global, tidak hanya pada tanah tetapi juga pada air dan udara. Dibawah ini merupakan beberapa pengaruh dari kerusakan lingkungan terhadap berbagai bidang, diantaranya:
a. Kesehatan
Akibat perubahan lingkungan , berdampak pula pada kesehatan manusia dimana daya tahan manusia terhadap penyakit semakin menurun, dan timbul jenis – jenis bakteri dan virus yang baru dan daya tahan bakteri dan virus baru tersebut relative meningkat terhadap obat.
b. Keadilan dan Perlindungan
Kalau dibandingkan dengan zaman dahulu , zaman sekarang terjadi penurunan terhadap kwalitas maupun kwantitas terhadap hasil dari tanaman, sehingga menimbulkan dampak terhadap pendapatan dari para petani, dimana terjadi peningkatan modal tapi tidak disertai dengan hasil yang memadai. Munculnya strain baru hama dan penyakit dari tanaman.
c. Finansial
Selama ini kita melihat keuntungan dari hasil panen petani tidak seluruhnya diterima oleh petani, hanya sekitar 20% - 30% hasil dari panen, yang lain menghilang begitu saja, hal ini diakibatkan oleh kurangnya modal para petani . Kurangnya bantuan berupa modal dan tehnologi dari pemerintah maupun kredit Bank.
Dari hasil pengamatan terhadap keempat hal diatas, kita dapat menyimpulkan apa penyebab perubahan semua itu, yaitu pengolahan lahan yang tidak sesuai dengan ketentuan, pemakaian pupuk dan penggunaan pestisida kimia yang tidak sesuai prosedur, kurang pengetahuan tentang kesehatan lingkungan (google search : Lembaga Mitra Tani organik).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
- :: Pasar Gembrong (1)
- “Usaha Kerupuk Emping Melinjo Di Kab.Pasaman” (1)
- [20]. Analisis Bisnis: Warung “Indomie” Rebus (1)
- a (1)
- advice (29)
- Agribisnis (2)
- Agroindustri Cacing Tanah (1)
- Ahli budidaya kopi : kurangi dampak salju dengan pohon naungan (1)
- Air minum RO mantap (1)
- Air RO kualitas baik (2)
- Alat Penangkapan Ikan (1)
- Alpukat (5)
- ANALISA USAHA BAKSO (1)
- ANDA JUGA BERHAK ATAS BONUS JARINGAN 10 LEVEL DARI WEB INI...! (1)
- Aneka Manfaat (4)
- Anggur (3)
- anime (1)
- arti hoti kutura (1)
- artikel (7)
- Artikel Kehutanan (2)
- Artikel Perikanan (22)
- Artikel Perkebunan (2)
- Artikel Pertanian (31)
- Artikel Peternakan (29)
- Artikel Tanaman Pertanian (3)
- ayam goreng (1)
- ayam jago (4)
- ayam petarung rasional (1)
- ayam siyam (1)
- Azolla dan Info Pasar (1)
- bahan berbahaya (1)
- bahanpangan (1)
- bakso ayam udang (1)
- bakso barbel (2)
- Bandrek Dan Peluang Usahanya Yang Cukup Panas (1)
- Bandrek Said (2)
- Bandrek Sorbat (1)
- Bansus (Bandrek Susu) 12 scht (1)
- Banten (1)
- Banyak guru di Dairi tanam kopi Warta (1)
- Batu bata Berkualitas (1)
- Bawang Putih (1)
- bayi (2)
- BEBERAPA METODE TERNAK SEMUT RANGRANG (1)
- Belajar Bisnis Daging Sapi (1)
- BELAJAR CARA BUDIDAYA JAMUR TIRAM PUTIH (1)
- BELIMBING WULUH (1)
- BENGKELDEN AGROBISNIS DI KATUMBIRI EXPO 2013 (1)
- Berbagi mimpi yang indah pada teman teman (1)
- Berikut Cara Proses Tenak Kenari dari hasil broser mbah google (1)
- BERITA TERKAIT (1)
- Berkebun (1)
- Bermodal Rp500 Ribu (1)
- Beternak Ayam Arab (1)
- beternak Puyuh (2)
- Bidang Pembinaan dan Pengawasan Usaha (1)
- Bisa Tahu Kultur Cacing (1)
- Bisnis Air 5 juta (1)
- bisnis bengkel (1)
- Bisnis Boneka (1)
- Bisnis Dengan Memanfaatkan Kepopuleran Tokoh Kartun (1)
- Bisnis Franchise Keripik Singkong Bisa Jadi Jutawan (1)
- Bisnis Franchise Keripik Singkong Bisa Jadi Jutawan ... (1)
- Bisnis Kayu Kelapa (1)
- BISNIS KERAJINAN TANGAN (1)
- Bisnis Kroto Cuma Bermodal Rp2 Juta (1)
- Bisnis Menggiurkan dari Burung Langka (1)
- bisnis online (1)
- bisnis tanpa modal (1)
- Bolu Pisang Barangan (1)
- Buah dan Sayuran (1)
- Buah Naga (13)
- Budi Daya (11)
- BUDI DAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL (1)
- budiday hewan yg mengun tungkan (1)
- BUDIDAYA (32)
- Budidaya Apel Manalagi Bisa Hasilkan Omzet Rp 50 Juta per Bulan (1)
- BUDIDAYA BEKICOT (1)
- Budidaya Bunga Mawar (2)
- budidaya bunga raflesia (2)
- Budidaya Burung Puyuh Semakin Terpinggirkan (1)
- Budidaya Burung Walet (2)
- budidaya cacing (4)
- Budidaya Cacing Tanah (2)
- budidaya cacing tanah sehat (1)
- budidaya ikan cupang (1)
- Budidaya Ikan Cupang Dengan Omset Jutaan Rupiah Tiap Minggu (1)
- Budidaya Ikan Gurame Di Kolam Terpal (1)
- Budidaya itik (1)
- Budidaya Kelengkeng Pingpong (1)
- budidaya ktoto (1)
- Budidaya Kupu-kupu Menguntungkan (1)
- Budidaya Langka (1)
- Budidaya Lebah (1)
- budidaya Lebah Dengan hasil Memuaskan (1)
- BUDIDAYA LELE PERLU DITINGKATKAN (1)
- Budidaya Luwak Genjot Produktivitas Kopi (1)
- Budidaya Penggemukan Ternak Sapi Potong (1)
- BUDIDAYA RUMPUT GAJAH UNTUK PAKAN TERNAK (1)
- Budidaya Sapi Potong (1)
- Budidaya sawi (1)
- Budidaya Sengon (1)
- BUDIDAYA TERNAK SAPI POTONG (1)
- Bukit Asam Kaji Usaha Perkebunan dan Properti (1)
- bunga indah (1)
- Cabai (11)
- cacing halus (1)
- Cake Bolu Bisnis Yang Menarik (1)
- Cara Agar Sukses Budidaya dan Ternak Kenari (1)
- Cara Berternak kura kura Brazil (1)
- Cara Beternak Lembu (1)
- Cara Buat Pelet Ikan dari Cacing Tanah (1)
- Cara budidaya cacing sutra di kolam terpal Mudah dan Praktis (1)
- Cara Budidaya Pohon Aren (1)
- cara budidaya pohon aren dengan baik (1)
- Cara Membuat Bakso Sapi Dan Usaha Bakso (1)
- Cara Memulai Usaha Bakso Yang Jitu (1)
- Cara Menanam (1)
- Cara Menanam Pepaya Yang Baik Dan Benar (1)
- Cara menanam pohon gaharu yang tepat (1)
- Cara menanam pohon kurma dari biji buah kurma (1)
- cara menyulingkan asap dari pembakaran tempurung (1)
- Cara Mudah Beternak Cacing Sutra Di Kolam (1)
- Cara Mudah Menanam Bunga Mawar Dalam Pot (1)
- Cara pembuatan Wedang Jahe (1)
- CARA PRAKTIS DAN MUDAH BUDIDAYA JAMUR TIRAM (1)
- Cengkeh (1)
- Cerita Lesunya Bisnis Perkebunan di Indone (1)
- Ciri Ciri ayam jago (1)
- CONTACT (1)
- contoh peluang usaha agrobisnis (1)
- DAFTAR ARTIKEL (1)
- Dahsyatnya Kaki Lima (1)
- Dari Pelatihan (1)
- dasyatnya seranga kupu-kupu (1)
- Depot Air Minum Isi Ulang (1)
- download (4)
- Duku (1)
- Dulu Kernet (1)
- Dunia Hewan (24)
- Eba (1)
- education (2)
- Emperen Ruko Bukan Halangan Hasilkan Rp 100 Ribu/Malam (1)
- Enak dan bermanfaat (1)
- engineering (9)
- Fakta Mengejutkan Manfaat Dari Ubi Jalar (1)
- Fosil Dinosaurus (1)
- Gagal Usaha RO (1)
- gambar (7)
- gurame (1)
- Hama (10)
- Harga Miring Kualitas Lumayan (1)
- Hati-hati Kurma Keluaran Israel! (1)
- ho (1)
- Hobby (108)
- Ide Usaha kerajinan tangan dari kain felt (1)
- ikan cupang (2)
- ikan gurame (2)
- Ikan Hias (5)
- ikan hiyas (1)
- ikan koi (1)
- Ikan Lele (5)
- ikan patin (1)
- info (205)
- INFORMASI (5)
- Ingin Usaha dibantu YMTKI (1)
- ini caranya (1)
- Inovasi Usaha dan Cara Budidaya Telur Ikan Gurame (1)
- Investasi Budidaya Perkebunan Singkong (1)
- Investasi Pengganti Emas (1)
- Investasi Penggemukan Sapi Potong (1)
- izin usaha perkebunan (1)
- J E R U K BERGIZI (1)
- Jagung (1)
- jalan Gatot Subroto (1)
- Jangan Tinggalkan Medan (1)
- jokes (31)
- Jual Bibit Kopi di Pontianak (1)
- Jual rempeyek untung 2 Juta perbulan (1)
- Jual Semut Jepang Magelang (1)
- Jual Semut Jepang Semarang (2)
- Jurnalis Tv Berbisnis Bandrek (1)
- Jurusan (8)
- just for fun (30)
- Kabupaten Lebak (1)
- Katalog Kerajinan Kayu Kelapa (1)
- Kayu Kelapa Jadi Incaran (1)
- Kayu Kelapa Seharga Puluhan Juta (1)
- KAYU KELAPA: Palu pasok 100 boks kontainer tiap bulan (1)
- kebun (1)
- kedelai (2)
- kelapa sawit (1)
- kelapa tua (1)
- Kenikmatan Khas Tersendiri (1)
- keong tomat kecap (1)
- Kerajaan Kupu-Kupu di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (1)
- kerja santai hasil memuaskan (1)
- Kesehatan (7)
- Khasiat Buah Markisa Bagi Kesehatan (1)
- Kini Jadi Juragan Buah Beromzet Ratusan Juta (1)
- Kisah Kepala Desa Makmurkan Warganya Lewat Bisnis Lele (1)
- Kisah Sukses Pengusaha Muda Indonesia (1)
- komputer (8)
- Koperasi (1)
- kopi luak (2)
- KOpi luwak enakz.... guri lo (1)
- kuliah (21)
- KUNCI SUKSES BISNIS KAKILIMA (1)
- kupu kupu ganas (1)
- kupu-kupu (1)
- KURMA : MULAI TANAM SAMPAI PANEN (1)
- Kurma Manis (5)
- Kurma Phoenix Dactylifera Bisa Dikembangkan Di Bandung (1)
- Laba Besar dari Budidaya Ulat Hong Kong (1)
- Lahan Transmigrasi Masuk HGU Perusahaan Perkebunan (1)
- Lahan untuk kopi yang baik (1)
- Lain-Lain (3)
- Lebah madu (1)
- limba pasar (1)
- Limbah Dapur (1)
- macam macam makanan ternak (1)
- Madu Sehat (1)
- Madu yg Lezat (1)
- Mahasiswa UNY Ciptakan Emping Melinjo Rasa Aneka Buah (1)
- mainan untuk ank bahan bekas (1)
- Maluku Jadi Lumbung Ikan Nasional (1)
- MANDEKNYA USAHA FLORIKULTURA INDONESIA (1)
- manfaat sari kurma sahara (1)
- mangga maniz (1)
- Manusia untuk Taklukkan Kematian (1)
- Mari (1)
- Mas TINO Pengusaha Kerak Telor Betawi (1)
- Mau ternak ulat hongkong cara praktis? (1)
- Melon (1)
- membangun jiwa wira usaha (1)
- membuat baterai cepat dan peraktis (1)
- membuat biogas dengan kotoran sapi (1)
- membuat mobil mobilan (1)
- Membuat Pakan Ternak Sapi Potong Modern (1)
- membuat senter dengan korek bekas (1)
- Membuat Tempe yang baik dan berkualitas (1)
- Membuka usaha minuman bandrek hanjuang yang menguntungkan (1)
- membut biogas yang benar (1)
- Mencuil keuntungan dari kerajinan lempung impor (1)
- Mendulang Emas dari Budidaya Semut Rangrang (1)
- Mendulang laba dari limbah kulit kayu kelapa (1)
- Mengembangbiakkan Musang Pandan (1)
- Mengintip Usaha Modal Kecil (1)
- mengkudu (1)
- Mengolah Kayu Kelapa Menjadi Bahan Baku Mebel (1)
- Mengolah Pisang Menjadi Bisnis Sampingan Yang Menggiurkan (1)
- Menjadi Miliarder Ala Peternak Bebek (1)
- menjaga kulit (1)
- Menyeruput Laba Usaha Bandrek Instan (1)
- Meraup Omset Jutaan Rupiah dari Ternak Ulat Hongkong (1)
- Mesin Pembuat Emping Melinjo - Type Injak (Ukuran Super/Lebar) (1)
- mesin pembuatan arang kelapa (1)
- Mesin Reverse Osmosis (1)
- MILIKI USAHA GROSIR BAJU ANAK DI RUMAH ANDA (1)
- minuman gaul anak muda Medan (1)
- minyak angin aroma terapi (1)
- minyak lintah (1)
- Misteri Rafflesia arnoldi yang Sampai Saat ini belum Terpecahkan (1)
- mitos ayam (1)
- Mobil-Mobilan dari Barang-Barang Bekas (1)
- Motivasi (3)
- Mudah Ditanam (1)
- murah kura kura (1)
- nama (2)
- obat darah tinggi (1)
- obat herbal (3)
- Omzet Rp60 Juta per Bulan (1)
- Panduan Budidaya Apel di Indonesia (1)
- Panduan Cara Ternak Budidaya Ikan Lele Dan Langkah Langkahnya (1)
- Panduan dan Tips (21)
- Panduan Lengkap Ternak Itik Petelur (1)
- Panganan Enak dan Sehat (1)
- Pasaran Kayu Tinggi (1)
- Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuh Document Transcript (1)
- pekebunan (1)
- Pelaku Usaha Bolu Gulung Meraih Kesuksesan Di Ayodagang (1)
- Peluang Bisnis Emping Melinjo Menjanjikan Untung Besar (1)
- Peluang Bisnis Reseller Emping Melinjo Aneka Rasa (1)
- Peluang hasil perkebunan (1)
- Peluang Investasi Pengembangan Tanaman Budidaya Pisang di Kabupaten Kutai Kartanegara (1)
- Peluang Usaha (36)
- Peluang Usaha 2013 Dengan Bisnis Kuliner Bakso dan Cara Membuat Bakso Daging Sapi yang Super Enak..! (1)
- peluang usaha agrobisnis (1)
- peluang usaha agrobisnis di lahan sempit (1)
- Peluang Usaha Air Minum Isi Ulang (1)
- Peluang usaha bengkel (1)
- Peluang usaha brownies (1)
- PELUANG USAHA DAN CARA BUDIDAYA IKAN GURAMI MERAH PADANG (1)
- Peluang Usaha Keripik Singkong (1)
- Peluang Usaha Minuman Bandrek (1)
- Peluang Usaha Telur Ayam Kampung (1)
- Peluang Usaha Ternak Burung Murai Batu (1)
- Peluang Usaha Ternak Lebah Madu (1)
- Peluang Usaha Ternak Lele dengan Kolam Terpal (seri Ternak Lele – bag.2) (1)
- Pembibitan Aren (1)
- Pemeliharaan Perkebunan Kopi Arabika (1)
- PEMILIK DAPOER PEYEK - Kreatif dan Produktif di Usia Lanjut (1)
- PENDAHULUAN (1)
- Pengusaha (1)
- pengusaha indonesia (1)
- Pengusaha Muda (3)
- Pengusaha Muda (PM) (1)
- Pengusaha Muda Cerdik (2)
- Pengusaha Sukses (1)
- Pengusaha UKM (1)
- Pepaya (2)
- Perbaiki Ekonomi dengan Mebel Batang Kelapa (1)
- Perikanan (21)
- perjalanan (4)
- perkebunan (2)
- Perkem bang biakan makhluk hidup (1)
- Pertanian (384)
- Pertanian padi yang baik dan bagus (1)
- Peternakan (2)
- PISANG (1)
- Pisang Alami (1)
- Pisang Bag. 2 (1)
- PM (1)
- Pohon Kurma "Ajaib" Berbuah di Surabaya (1)
- Pohon Kurma adalah pohon istimewa (1)
- Pohon Kurma Bisa Hidup & Berbuah di Bogor (1)
- Posts Tagged ‘Cara Berkebun Mawar’ (1)
- Posts Tagged 'paket usaha coklat' (1)
- Potensi Bisnis Kerajinan Sulam Menggiurkan Beromzet Puluhan Juta (1)
- Pria Ini Sukses 'Sulap' Rp 300 Ribu Jadi Ratusan Juta Lewat Bisnis Keripik (1)
- produksi kopi kelelawar (1)
- Prospek Bisnis Budidaya Gurame (1)
- Prospek Budidaya Cacing Sutra Menjanjikan (1)
- puisi (2)
- Pusat Grosir Mainan Anak (1)
- Rafflesia arnoldi Kembali Mekar di Pekarangan Rumah Penduduk (1)
- RAFI’I (1)
- Raih sukses dari usaha ternak semut (1)
- Rela Menunggu demi Duet Singkong-Keju (1)
- religi islam (7)
- Resep (1)
- resep makanan yg lezat (1)
- Rumput Laut (2)
- S T R A W B E R R Y BERGIZI (1)
- saham biyar tidak menurun (1)
- sambel enak? (1)
- Sangkuriang Bikin Petani Kalasan Riang (1)
- Satu Tahun Usaha Peyek (1)
- Sawi yg bermanfaat (1)
- sayur mayur (2)
- Sejarah Perusahaan (1)
- SELAIN PROFIT INVESTASI HARIAN (1)
- Semut Keroto (1)
- Serba-Serbi (14)
- Strategi Pengembangan Usaha Emping Melinjo Pada Koperasi Serba U saha Sari Sono (1)
- Studi Siklus Hidup dan Tekuik Pemeliharaan Kupu-kupu pada Pohon Jeruk (Citrus sp.) dalam Kandang (1)
- Susu kambing etawa sky goat (1)
- tanah (1)
- Tanaman Buah (11)
- Tanaman Hias (42)
- Tanaman Obat (57)
- Tanpa Bolu Meranti (1)
- Tata Cara Pembudidayaan Kurma (1)
- Teknik Budidaya Ikan Gurami (2)
- TEKNIK DAN CARA BUDIDAYA JAMUR TIRAM (1)
- TEKNOLOGI (16)
- TELA KREZZ (1)
- Tembus Pasar Ekspor Dengan Jahe (1)
- Tempurung kelapa berkualitas (1)
- TENTANG BLOG (1)
- Ternak Kroto Media Toples (1)
- ternak sapi (1)
- Terong (1)
- Tips Berbisnis (2)
- Tips Bisnis Kopi Luwak (1)
- Tips Bisnis Usaha Depot Air Minum Isi Ulang (1)
- Tips Cara Mengawetkan Kayu Pohon Kelapa atau Glugu (1)
- Tips Meningkatkan Produktivitas Ayam Kampung (1)
- Tips Usaha (1)
- Tomat (1)
- tutorial blog (6)
- Uang yang Menjanjikan (2)
- Unik (4)
- Untungnya Mengalir Deras (Jurnal) (1)
- Usaha angkutan jasa yang mudah (1)
- usaha angsa (1)
- usaha baju (1)
- Usaha Bakso (1)
- USAHA BAKSO DAN PROBLEMNYA (1)
- Usaha Bandrek (1)
- usaha belut (1)
- usaha benengkel (2)
- Usaha Budidaya Cacing Sutra (1)
- USAHA BUNGA (1)
- usaha cabe (1)
- usaha cangkang bekicot (1)
- usaha empeng (2)
- Usaha Emping Melinjo di Banten (1)
- USAHA HEWAN DAN TUMBUHAN (1)
- Usaha Ikan Lele (1)
- Usaha Isi Ulang Air Galon (1)
- usaha jangkrik (2)
- Usaha kerak telur (1)
- Usaha Keripik Singkong Pedas (1)
- Usaha Keripik Ubi Menembus Kelesuan Ekonomi Kota Jantho (1)
- USAHA KERIPIK UNTUNGNYA MENGGELITIK (1)
- usaha melinjo (1)
- usaha puyuh (2)
- Usaha Rempeyek Kini Beromzet Jutaan Rupiah (1)
- Usaha Rumahan Membuat Kue Murah:3 Kunci Utama Kesuksesan (1)
- Usaha sampingan (1)
- Usaha sampingan yang bagus (2)
- usaha sapi (1)
- Usaha Singkong Raup Omzet Milyaran (1)
- usaha tanpamodal (1)
- Waralaba Perkebunan (1)
- Warga Medari Budidaya Cacing Sutra (1)
- Wedang Jahe Murni (1)
- wirasuasta (1)
- Wow (1)
- Wuryaningtyas (1)
- yang sehat (1)
- Yuk (1)
- Yuk Kita Intip Home Industri Roti Bolu Kering (1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar