1. Pendahuluan
Gambas (Luffa acutangula) / Ketola (Malaysia) / Patola (Philipina)
- Berasal dari India, dibudidayakan di Asia Utara dan Asia Tenggara
- Cocok pada daerah beriklim tropis (25 ° C), altitude 0-500 dpl
- Tekstur tanah lempung berpasir, pH 6.5 – 7.5
- Kandungan nutrisi/100 g :
- Protein : 0.6 – 1.2 g
- Lemak : 0.2 g
- Karbohidrat : 4 – 4.9 g
- Kalsium : 16 – 20 mg
- Ferrum : 0.4 – 0.6 mg
- Posphat : 24 – 32 mg
- Vitamin A : 45 – 410 IU
- Vitamin B1 : 0.04 – 0.05 mg
- Vitamin B2 : 0.02 – 0.06 mg
- Vitamin C : 7 – 12 mg
- Total energi : 87 kJ
2. Persiapan lahan :
a. Bajak (ploughing)
- Dilakukan pada min 20 hari sebelum tanam.
- Tujuan : memperbaiki aerasi dan struktur tanah.
- Dilakukan setelah lahan dibajak dan digaru tahap pertama.
- Tujuan : Mengurangi gulma dan penyakit (land sterilization).
- Dilakukan selama 1 minggu.
- Tujuan : pengatusan lahan agar mudah dibuat bedengan.
- Bedengan dibuat berhadapan untuk penempatan para-para.
- Fertilizer : NPK (35-45 g/m2) atau campuran N,P,K 2:1:1
- Dolomit : 1 kg/5m2
- Manure : 1 kg/m2
a. Persemaian (seedling)
- Pembuatan media semai, menggunakan media coco peat dengan campuran NPK 1 kg/1m3. Media dimasukkan ke dalam tray atau polybag.
- Membuat bedengan semai, untuk melindungi bibit dipersemaian dari cuaca dan insek.
- Pemecahan benih, bertujuan untuk mempercepat masa dormansi sehingga benih mudah berkecambah.
- Peram benih (sowing), menggunakan kertas peram dalam kondisi lembab, dianjurkan disemprot fungisida dosis rendah.
- Semai benih, setelah benih diperam 2-3 hari (keluar radikula).
- Perawatan persemaian, dilakukan dengan penyiraman rutin. Apabila ada gejala serangan jamur atau insek, semprot dengan insektisida atau fungisida dosis rendah.
- Dilakukan pada umur bibit 7-8 hari (keluar 2 daun) setelah benih disemai.
- Dilakukan sortase bibit, dipilih bibit dengan vigor yang kokoh.
- Pemberian fungisida dan bakterisida, dilarutkan dan dikocorkan pada bibit yang akan ditanam.
- Pengairan lahan pertanaman, dilakukan sebelum pindah tanam. Pengairan dilakukan sampai kapasitas lapang.
- Tugal lubang tanam dan aplikasi nematisida/insektisida.
- Penanaman harus dilakukan dengan benar, posisi bibit jangan sampai menyentuh mulsa plastik
- Ikat dan merambatkan sulur, dilakukan ketika tanaman mulai berumur ± 7 HST.
- Sulur harus dirambatkan agar pertumbuhannya sesuai dengan arah lanjaran (± 15 HST).
- Wiwil, dilakukan dengan cara memangkas cabang-cabang yang tumbuh pada ruas 1-5.
- Wiwil dilakukan agar pertumbuhan vertikal tanaman lebih cepat.
- Dilakukan pada daerah di sekitar lubang tanam, got dan area antar bedeng
- Pada musim kemarau/kondisi kering, pengairan dilakukan 1-2 kali seminggu.
- Pada musim hujan, pengairan dilakukan dengan melihat kondisi tanah.
- Dilakukan ketika tanaman mengalami gangguan pertumbuhan vegetatif (defisiensi nitrogen).
- Pupuk ZA (10 g/tan) diaplikasikan pada got kemudian dilakukan leb.
- Polinasi pada gambas menggunakan bantuan angin atau serangga.
- Pada kondisi vegetatif yang terlalu over atau hujan yang sangat deras, akan menghambat proses pembuahan dan mengurangi jumlah buah yang terbentuk.
- Dapat dilakukan pemangkasan cabang-cabang yang tidak produktif.
- Proses awal pembuahan dimulai pada umur ± 30 HST.
- Panen dapat dilakukan pada umur ± 34 HST (± 6 HSB). Ciri-ciri buah yang siap dipanen adalah jika cekungan pada buah mulai dangkal.
a. Hama :
- Ulat Tanah (Agrotis ipsilon)
- Ulat Grayak (Spodoptera litura)
- Nematoda (Meloidogyne sp.)
- Leaf Miner (Liriomyza sp.)
- Lalat Buah (Bractochera sp.)
- Downey Mildew (Pseudoperonospora sp.)
- Powdery Mildew (Erisipe sp.)
- Layu Bakteri/Fusarium
- Busuk Buah (Phytium aphanidermatum)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar