Kamis, 08 Maret 2012
Budidaya Apel
1. SEJARAH SINGKAT
Apel merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari daerah Asia Barat dengan iklim sub tropis. Di Indonesia apel telah ditanam sejak tahun 1934 hingga saat ini.
2. JENIS TANAMAN
Menurut sistematika, tanaman apel termasuk dalam:
1) Divisio : Spermatophyta
2) Subdivisio : Angiospermae
3) Klas : Dicotyledonae
4) Ordo : Rosales
5) Famili : Rosaceae
6) Genus : Malus
7) Spesies : Malus sylvestris Mill
Dari spesies Malus sylvestris Mill ini, terdapat bermacam-macam varietas yang memiliki ciri-ciri atau kekhasan tersendiri. Beberapa varietas apel unggulan antara lain: Rome Beauty, Manalagi, Anna, Princess Noble dan Wangli/Lali jiwo.
3. MANFAAT TANAMAN
Apel mengandung banyak vitamin C dan B. Selain itu apel kerap menjadi pilihan para pelaku diet sebagai makanan substitusi.
4. SENTRA PENANAMAN
Di Indonesia, apel dapat tumbuh dan berbuah baik di daerah dataran tinggi. Sentra produksi apel di adalah Malang (Batu dan Poncokusumo) dan Pasuruan (Nongkojajar), Jatim. Di daerah ini apel telah diusahakan sejak tahun 1950, dan berkembang pesat pada tahun 1960 hingga saat ini. Selain itu daerah lain yang
banyak dinanami apel adalah Jawa Timur (Kayumas-Situbondo, Banyuwangi), Jawa Tengah (Tawangmangu), Bali (Buleleng dan Tabanan), Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan. Sedangkan sentra penanaman dunia berada di Eropa, Amerika, dan Australia.
5. SYARAT TUMBUH
5.1. Iklim
1) Curah hujan yang ideal adalah 1.000-2.600 mm/tahun dengan hari hujan 110-150 hari/tahun. Dalam setahun banyaknya bulan basah adalah 6-7 bulan dan bulan kering 3-4 bulan. Curah hujan yang tinggi saat berbunga akan menyebabkan bunga gugur sehingga tidak dapat menjadi buah.
2) Tanaman apel membutuhkan cahaya matahari yang cukup antara 50-60% setiap harinya, terutama pada saat pembungaan.
3) Suhu yang sesuai berkisar antara 16-27 derajat C.
4) Kelembaban udara yang dikehendaki tanaman apel sekitar 75-85%.
5.2. Media Tanam
1) Tanaman apel tumbuh dengan baik pada tanah yang bersolum dalam, mempunyai lapisan organik tinggi, dan struktur tanahnya remah dan gembur, mempunyai aerasi, penyerapan air, dan porositas baik, sehingga pertukaran oksigen, pergerakan hara dan kemampuan menyimpanan airnya optimal.
2) Tanah yang cocok adalah Latosol, Andosol dan Regosol.
3) Derajat keasaman tanah (pH) yang cocok untuk tanaman apel adalah 6-7 dan kandungan air tanah yang dibutuhkan adalah air tersedia.
4) Dalam pertumbuhannya tanaman apel membutuhkan kandungan air tanah yang cukup.
5) Kelerengan yang terlalu tajam akan menyulitkan perawatan tanaman, sehingga bila masih memungkinkan dibuat terasering maka tanah masih layak ditanami.
5.3. Ketinggian Tempat
Tanaman apel dapat tumbuh dan berbuah baik pada ketinggian 700-1200 m dpl. dengan ketinggian optimal 1000-1200 m dpl.
6. PEDOMAN BUDIDAYA
6.1. Pembibitan
Perbanyakan tanaman apel dilakukan secara vegetatif dan generatif. Perbanyakan yang baik dan umum dilakukan adalah perbanyakan vegetatif, sebab perbanyakan generatif memakan waktu lama dan sering menghasilkan bibit yang menyimpang dari induknya. Teknik perbanyakan generatif dilakukan dengan biji, sedangkan perbanyakan vegetatif dilakukan dengan okulasi atau penempelan (budding), sambungan
(grafting) dan stek.
1) Persyaratan Benih
Syarat batang bawah : merupakan apel liar, perakaran luas dan kuat, bentuk pohon kokoh, mempunyai daya adaptasi tinggi. Sedangkan syarat mata tunas adalah berasal dari batang tanaman apel yang sehat dan memilki sifat-sifat unggul.
2) Penyiapan Benih
Penyiapan benih dilakukan dengan cara perbanyakan batang bawah dilakukan langkah-langkah sebagai beriku t:
a) Anakan / siwilan
1. Ciri anakan yang diambil adalah tinggi 30 cm, diameter 0,5 cm dan kulit batang kecoklatan.
2. Anakan diambil dari pangkal batang bawah tanaman produktif dengan cara menggali tanah disekitar pohon, lalu anakan dicabut beserta akarnya secara berlahan-lahan dan hati-hati.
3. Setelah anakan dicabut, anakan dirompes dan cabang-cabang dipotong, lalu ditanam pada bedengan selebar 60 cm dengan kedalaman parit 40 cm.
b) Rundukan (layering)
1. Bibit hasil rundukan dapat diperoleh dua cara yaitu:
- Anakan pohon induk apel liar: anakan yang agak panjang direbahkan melekat tanah, kemudian cabang dijepit kayu dan ditimbun tanah; penimbunan dilakukan tiap 2 mata; bila sudah cukup kuat, tunas dapat
dipisahkan dengan cara memotong cabangnya.
- Perundukan tempelan batang bawah: dilakukan pada waktu tempelan dibuka (2 minggu) yaitu dengan memotong 2/3 bagian penampang batang bawah, sekitar 2 cm diatas tempelan; bagian atas keratan dibenamkan dalam tanah kemudian ditekuk lagi keatas. Pada tekukan diberi penjepit kayu atau bambu.
2. Setelah rundukan berumur sekitar 4 bulan, dilakukan pemisahan bakal bibit dengan cara memotong miring batang tersebut dibawah keratan atau tekukan. Bekas luka diolesi defolatan.
c) Stek
Stek apel liar berukuran panjang 15-20 cm ( diameter seragam dan lurus), sebelum ditanam bagian bawah stek dicelupkan ke larutan Roton F untuk merangsang pertumbuhan akar. Jarak penanaman 30 x 25 cm, tiap bedengan ditanami dua baris. Stek siap diokulasi pada umur 5 bulan, diameter batang ± 1
cm dan perakaran cukup cukup kuat.
3) Teknik Pembiitan
a) Penempelan
1. Pilih batang bawah yang memenuhi syarat yaitu telah berumur 5 bulan, diameter batang ± 1 cm dan kulit batangnya mudah dikelupas dari kayu.
2. Ambil mata tempel dari cabang atau batang sehat yang berasal dari pohon apel varietas unggul yang telah terbukti keunggulannya. Caranya adalah dengan menyayat mata tempel beserta kayunya sepanjang 2,5-5 cm (Matanya ditengah-tengah). Kemudian lapisan kayu dibuang dengan hati-hati agar matanya tidak rusak
3. Buat lidah kulit batang yang terbuka pada batang bawah setinggi ± 20 cm dari pangkal batang dengan ukuran yang disesuaikan dengan mata tempel. Lidah tersebut diungkit dari kayunya dan dipotong setengahnya.
4. Masukkan mata tempel ke dalam lidah batang bawah sehingga menempel dengan baik. Ikat tempelan dengan pita plastik putih pada seluruh bagian tempelan.
5. Setelah 2-3 minggu, ikatan tempelan dapat dibuka dan semprot/ kompres dengan ZPT. Tempelan yang jadi mempunyai tanda mata tempel berwarna hijau segar dan melekat.
6. Pada okulasi yang jadi, kerat batang sekitar 2 cm diatas okulasi dengan posisi milintang sedikit condong keatas sedalam 2/3 bagian penampang.
Tujuannya untuk mengkonsentrasikan pertumbuhan sehingga memacu pertumbuhan mata tunas.
b) Penyambungan
1. Batang atas (entres) berupa cabang (pucuk cabang lateral).
2. Batang bawah dipotong pada ketinggian ± 20 cm dari leher akar.
3. Potong pucuknya dan belah bagian tengah batang bawah denngan panjang 2-5 cm.
4. Cabang entres dippotong sepanjang ± 15 cm (± 3 mata), daunnya dibuang, lalu pangkal batang atas diiris berbentuk baji. Panjang irisan sama dengan panjang belahan batang bawah.
5. Batang atas disisipkan ke belahan batang bawah, sehingga kambium keduanya bisa bertemu.
6. Ikat sambungan dengan tali plastik serapat mungkin.
7. Kerudungi setiap sambungan dengan kantung plastik. Setelah berumur 2-3 minggu, kerudung plastik dapat dibuka untuk melihat keberhasilan sambungan.
4) Pemeliharaan pembibitan
Pemeliharaan batang bawah meliputi
a) Pemupukan: dilakukan 1-2 bulan sekali dengan urea dan TSP masing-masing 5 gram per tanaman ditugalkan (disebar mengelilingi) di sekitar tanaman.
b) Penyiangan: waktu penyiangan tergantung pada pertumbuhan gulma.
c) Pengairan: satu minggu sekali (bila tidak ada hujan)
d) Pemberantasan hama dan penyakit: disemprotkan pestisida 2 kali tiap bulan dengan memperhatikan gejala serangan. Fungisida yang digunakan adalah Antracol atau Dithane, sedangkan insektisida adalah Supracide atau Decis.
Bersama dengan ini dapat pula diberikan pupuk daun, ditambah perekat Agristic.
5) Pemindahan Bibit
Bibit okulasi grafting (penempelan dan sambungan) dapat dipindahkan ke lapang pada umur minimal 6 bulan setelah okulasi, dipotong hingga tingginya 80-100 cm dan daunnya dirompes.
6.2. Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan
Persiapan yang diperlukan adalah persiapan pengolahan tanah dan pelaksanaan survai. Tujuannya untuk mengetahui jenis tanaman, kemiringan tanah, keadaan tanah, menentukan kebutuhan tenaga kerja, bahan paralatan dan biaya yang diperlukan.
2) Pembukaan Lahan
Tanah diolah dengan cara mencangkul tanah sekaligus membersihkan sisa-sisa tanaman yang masih tertinggal.
3) Pembentukan Bedengan
Pada tanaman apel bedeng hampir tidak diperlukan, tetapi hanya peninggian alu penanaman.
4) Pengapuran
Pengapuran bertujuan untuk menjaga keseimbangan pH tanah. Pengapuran hanya dilakukan apabila ph tanah kurang dari 6.
5) Pemupukan
Pupuk yang diberikan pada pengolahan lahan adalah pupuk kandang sebanyak 20 kg per lubang tanam yang dicampur merata dengan tanah, setelah itu dibiarkan selama 2 minggu.
6.3. Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanam
Tanaman apel dapat ditanam secara monokultur maupun intercroping. Intercroping hanya dapat dilakukan apabila tanah belum tertutup tajuk-tajuk daun atau sebelum 2 tahun. Tapi pada saat ini, setelah melalui beberapa penelitian intercroping pada tanaman apel dapat dilakukan dengan tanaman yang berhabitat
rendah, seperti cabai, bawang dan lain-lain. Tanaman apel tidak dapat ditanam pada jarak yang terlalu rapat karena akan menjadi sangat rimbun yang akan menyebabkan kelembaban tinggi, sirkulasi
udara kurang, sinar matahari terhambat dan meningkatkan pertumbuhan penyakit. Jarak tanam yang ideal untuk tanaman apel tergantung varietas. Untuk varietas Manalagi dan Prices Moble adalah 3-3.5 x 3.5 m, sedangkan untuk varietas Rome Beauty dan Anna dapat lebih pendek yaitu 2-3 x 2.5-3 m.
2. Pembuatan Lubang Tanam
Ukuran lubang tanam antara 50 x 50 x 50 cm sampai 1 x 1 x 1 m. Tanah atas dan tanah bawah dipisahkan, masing-masing dicampur pupuk kandang sekurangkurangnya 20 kg. Setelah itu tanah dibiarkan selama ± 2 minggu, dan menjelang tanam tanah galian dikembalikan sesuai asalnya.
3. Cara Penanaman
Penanaman apel dilakukan baik pada musim penghujan atau kemarau (di sawah). Untuk lahan tegal dianjurkan pada musim hujan.
Cara penanaman bibit apel adalah sebagai berikut:
a. Masukan tanah bagian bawah bibit kedalam lubang tanam.
b. Masukan bibit ditengah lubang sambil diatar perakarannya agar menyebar.
c. Masukan tanah bagian atas dalam lubang sampai sebatas akar dan ditambah tanah galian lubang.
d. Bila semua tanah telah masuk, tanah ditekan-tekan secara perlahan dengan tangan agar bibit tertanam kuat dan lurus. Untuk menahan angin, bibit dapat ditahan pada ajir dengan ikatan longgar.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan dan penyulaman
Penjarangan tanaman tidak dilakukan, sedangkan penyulaman dilakukan pada tanaman yang mati atau dimatikan kerena tidak menghasilkan dengan cara menanam tanaman baru menggantikan tanaman lama. Penyulaman sebaiknya dilakukan pada musim penghujan.
2) Penyiangan
Penyiangan dilakukan hanya bila disekitar tanaman induk terdapat banyak gulma yang dianggap dapat mengganggu tanaman. Pada kebun yang ditanami apel dengan jarak tanam yang rapat (± 3×3 m), peniangan hampir tidak perlu dilakukan karena tajuk daun menutupi permukaan tanah sehingga rumput-rumput tidak dapat tumbuh.
3) Pembubunan
Penyiangan biasanya diikuti dengan pembubunan tanah. Pembubunan dimaksudkan untuk meninggikan kembali tanah disekitar tanaman agar tidak tergenang air dan juga untuk menggemburkan tanah. Pembubunan biasanya dilakukan setelah panen atau bersamaan dengan pemupukan.
4) Perempalan/Pemangkasan
Bagian yang perlu dipangkas adalah bibit yang baru ditanam setinggi 80 cm, tunas yang tumbuh di bawah 60 cm, tunas-tunas ujung beberapa ruas dari pucuk, 4-6 mata dan bekas tangkai buah, knop yang tidak subur, cabang yang berpenyakit dan tidak produkrif, cabang yang menyulitkan pelengkungan, ranting atau daun yang menutupi buah. Pemangkasan dilakukan sejak umur 3 bulan sampai didapat bentuk yang diinginkan(4-5 tahun).
5) Pemupukan
a) Pada musim hujan/tanah sawah
1. Bersamaan rompes daun (
7. HAMA DAN PENYAKIT
7.1. Hama
1) Kutu hijau (Aphis pomi Geer)
Ciri: kutu dewasa berwarna hijau kekuningan, antena pendek, panjang tubuh 1,8 mm, ada yang bersayap ada pula yang tidak; panjang sayap 1,7 mm berwarna hitam; perkembangbiakan sangat cepat, telur dapat menetas dalam 3-4 hari. Gejala: (1) nimfa maupun kutu dewasa menyerang dengan mengisap cairan selsel
daun secara berkelompok dipermukaan daun muda, terutama ujung tunas muda, tangkai cabang, bunga, dan buah; (2) kutu menghasilkan embun madu yang akan melapisi permukaan daun dan merangsang tumbuhnya jamur hitam (embun jelaga); daun berubah bentuk, mengkerut, leriting, terlambat berbunga, buah-buah muda gugur,jika tidak mutu buahpun jelek. Pengendalian: (1) sanitasi kebun dan pengaturan jarak tanam (jangan terlalu rapat); (2) dengan musuh alami coccinellidae lycosa; (3) dengan penyemprotan Supracide 40 EC (ba Metidation) dosis 2 cc/liter air atau 1-1,6 liter; (4) Supracide 40 EC dalam 500-800 liter/ha air dengan interval penyemprotan 2 minggu sekali; (5) Convidor 200 SL (b.a. Imidakloprid) dosis 0,125-0,250 cc/liter air; (6) Convidor 200 SL dalam 600 liter/h air dengan interval penyemprotan 10 hari sekali (7) Convidor ini dapat mematikan sampai telur-telurnya; cara penyemprotan dari atas ke bawah. Penyemprotan dilakukan 1-2 minggu sebelum pembungaan dan dilanjutkan 1-1,5 bulan setelah
bunga mekar sampai 15 hari sebelum panen.
2) Tungau, Spinder mite, cambuk merah (panonychus Ulmi)
Ciri: berwarna merah tua, dan panjang 0,6 mm. Gejala: (1) tungau menyerang daun dengan menghisap cairan sel-sel daun; (2) pada serangan hebat menimbulkan bercak kuning, buram, cokelat, dan mengering; (3) pada buah menyebabkan bercak keperak-perakan atau coklat. Pengendalian: (1) dengan musah alami coccinellidae dan lycosa; (2) penyemprotan Akarisida Omite 570 EC sebanyak 2 cc/liter air atau 1 liter Akarisida Omite 570 EC dalam 500 liter air per hektar dengan interval 2 minggu.
3) Trips
Ciri: berukuran kecil dengan panjang 1mm; nimfa berwarna putih kekuningkuningan; dewasa berwarna cokelat kehitam-hitaman; bergerak cepat dan bila tersentuh akan segera terbang menghindar. Gejala: (1) menjerang daun, kuncup/tunas, dan buah yang masih sangat muda; (2) pada daun terlihat berbintikbintik
putih, kedua sisi daun menggulung ke atas dan pertumbuhan tidak normal; (3) daun pada ujung tunas mengering dan gugur (4) pada daun meninggalkan bekas luka berwarna coklat abu-abu. Pengendalian: (1) secara mekanis dengan membuang telur-telur pada daun dan menjaga agar lingkungan tajuk tanaman tidk
terlalu rapat; (2) penyemprotan dengan insektisida seperti Lannate 25 WP (b.a. Methomyl) dengan dosis 2 cc/liter air atau Lebaycid 550 EC (b.a. Fention) dengan dosis 2 cc/liter air pada sat tanaman sedang bertunas, berbunga, dan pembentukan buah.
4) Ulat daun (Spodoptera litura)
Ciri: larva berwarna hijau dengan garis-garis abu-abu memanjang dari abdomen sampai kepala.pada lateral larva terdapat bercak hitam berbentuk lingkaran atau setengah lingkaran, meletakkan telur secara berkelompok dan ditutupi dengan rambut halus berwarna coklat muda. Gejala: menyerang daun, mengakibatkan lubang-lubang tidak teratur hingga tulang-tulang daun. Pengendalian: (1) secara mekanis dengan membuang telur-telur pada daun; (2) penyemprotan dengan penyemprotan seperti Tamaron 200 LC (b.a Metamidofos) dan Nuvacron 20 SCW (b.a. Monocrotofos).
5) Serangga penghisap daun (Helopelthis Sp)
Ciri: Helopelthis Theivora dengan abdomen warna hitam dan merah, sedang HelopelthisAntonii dengan abdomen warna merah dan putih. Serabgga berukuran kecil. Penjang nimfa yang baru menetas 1mm dan panjang serangga dewasa 6-8mm. Pada bagian thoraknya terdapat benjolan yang menyerupai jarum. Gejala : menyerang pada pagi, sore atau pada saat keadaan berawan; menyerang daun muda, tunas dan buah buah dengan cara menhisap cairan sel; daun yang terserang menjadi coklat dan perkembanganya tidak simetris; tunas yang terserang menjadi coklat, kering dan akhirnya mati; serangan pada buah
menyebabkan buah menjadibercak-bercak coklat, nekrose, dan apabila buah membesar, bagian bercak ini pecah yang menyebebkan kualitas buah menurun. Pengendalian : (1) secara mekanis dengan cara pengerondongan atap plastik/pembelongsongan buah. (2) Penyemprotan dengan insektisida seperti
Lannate 25 WP (b.a. Metomyl), Baycarb 500 EC (b.a. BPMC), yang dilakukan pada sore atau pagi hari.
6) Ulat daun hitam (Dasychira Inclusa Walker)
Ciri: Larva mempunyai dua jambul dekat kepala berwarna hitam yang mengarah kearah samping kepala. Pada bagian badan terdapat empat jambul yang merupakan keumpulan seta berwarna coklat kehitam-hitaman. Disepanjang kedua sisi tubuh terdapat rambut berwarna ab-abu. Panjang larva 50 mm. Gejala : menyerang daun tua dan muda; tanaman yang terserang tinggal tulang daundaunnya dengan kerusakan 30%; pada siang hari larva bersembunyi di balik daun. Pengendalian: (1) secara mekanis dengan membuang telur-telur yang biasanya diletakkan pada daun; (2) penyemprotan insektisida seperti : Nuvacron 20 SCW (b.a. Monocrotofos) dan Matador 25 EC.
7) Lalat buah (Rhagoletis Pomonella)
Ciri: larva tidak berkaki, setelah menetas dari telur (10 hari) dapat segera memakan daging buah. Warna lalat hitam, kaki kekuningan dan meletakkan telur pada buah. Gejala: bentuk buah menjadi jelek, terlihat benjol-benjol. Pengendalian: (1) penyemprotan insektisida kontak seperti Lebacyd 550 EC; (2) membuat perangkat lalat jantan dengan menggunakan Methyl eugenol sebanyak 0,1 cc ditetesan pad kapas yang sudah ditetesi insektisida 2 cc. Kapas tersebutkapas tersebut dimasukkan ke botol plastik (bekas air mineral) yang digantungkan ketinggian 2 meter. Karena aroma yang mirip bau-bau yang dikeluarkan betina, maka jantan tertarik dan menhisap kapas.
7.2. Penyakit
1) Penyakit embun tepung (Powdery Mildew)
Penyebab : Padosphaera leucotich Salm. Dengan stadia imperfeknya adalah oidium Sp. Gejala: (1) pada daun atas tampak putih, tunas tidak normal, kerdil dan tidak berbuah; (2) pada buah berwarna coklat, berkutil coklat. Pengendalian: (1) memotong tunas atau bagian yang sakit dan dibakar; (2) dengan menyemprotka fungisida Nimrod 250 EC 2,5-5 cc/10 liter air (500liter/Ha) atau Afugan 300 EC 0,5-1 cc/liter air (pencegahan) dan 1-1,5 cc/liter air setelah perompesan sampai tunas berumur 4-5 minggu dengan interval 5-7 hari.
2) Penyakit bercak daun (Marssonina coronaria J.J. Davis)
Gejala : pada daun umur 4-6 minggu setelah perompesan terlihat bercak putih tidak teratur, berwarna coklat, permukaan atas timbul titik hitam, dimulai dari daun tua, daun muda hingga seluruh bagian gugur. Pengendalian: (1) jarak tanam tidak terlalu rapat, bagian yang terserang dibuang dan dibakar; (2) disemprot
fungisida Agrisan 60 WP 2 gram/liter air, dosis 1000-2000 gram/ha sejak 10 hari setelah rompes dengan interval 1 minggu sebanyak 10 aplikasi atau Delseme MX 200 2 gram/liter air, Henlate 0,5 gram/liter air sejak umur 4 hari setelah rompes dengan interval 7 hari hingga 4 minggu.
3) Jamur upas (Cortisium salmonicolor Berk et Br)
Pengendalian: mengurangi kelembapan kebun, menghilangkan bagian tanaman yang sakit.
4) Penyakit kanker (Botryosphaeria Sp.)
Gejala : menyerang batang/cabang (busuk, warna coklat kehitaman, terkadang mengeluarkan cairan), dan buah (becak kecil warna cokelat muda, busuk, mengelembung, berair dan warna buah pucat. Pengendalian : (1) tidak memanen buah terlalu masak; (2) mengurangi kelembapan kebun; (3) membuang bagian yang sakit; (4) pengerokkan batang yang sakit lalu diolesi fungisida Difolatan 4 F 100 cc/10 liter air atau Copper sandoz; (5) disemprot Benomyl 0,5 gram/liter air, Antracol 70 WP 2 gram/liter air.
5) Busuk buah (Gloeosporium Sp.)
Gejala: bercak kecil cokelat dan bintik-bintik hitam berubah menjadi orange. Pengendalian : tidak memetik buah terlalu masak dan pencelupan dengan Benomyl 0,5 gram/liter air untuk mencegah penyakit pada penyimpanan.
6) Busuk akar (Armilliaria Melea)
Gejala : menjerang tanaman apel pada daerah dingin basah, ditandai dengan layu daun, gugur, dan kulit akar membusuk. Pengendalian: dengan eradifikasi, yaitu membongkar/mencabut tanaman yang terserang beserta akar-akarnya, bekas lubang tidak ditanami minimal 1 tahun.
8. PANEN
8.1. Ciri dan Umur Panen
Pada umumnya buah apel dapat dipanen pada umur 4-5 bulan setelah bunga mekar, tergantung pada varietas dan iklim. Rome Beauty dapat dipetik pada umur sekitar 120-141 hari dari bunga mekar, Manalagi dapat dipanen pada umur 114 hari setelah bunga mekar dan Anna sekitar 100 hari. Tetapi, pada musim hujan dan tempat lebih tinggi, umur buah lebih panjang. Pemanenan paling baik dilakukan pada saat tanaman mencapai tingkat masak fisiologis (ripening), yaitu tingkat dimana buah mempunyai kemampuan untuk menjadi masak normal setelah dipanen. Ciri masak fisiologis buah adalah: ukuran buah terlihat maksimal, aroma mulai terasa, warna buah tampak cerah segar dan bila ditekan terasa kres.
8.2. Cara Panen
Pemetikan apel dilakukan dengan cara memetik buah dengan tangan secara serempak untuk setiap kebun.
8.3. Periode Panen
Periode panen apel adalah enam bulan sekali berdasarkan siklus pemeliharaan yang telah dilakukan.
8.4. Prakiraan Produksi
Produksi buah apel sangat tergantung dengan varietas, secara umum produksi apel adalah 6-15 kg/pohon.
9. PASCAPANEN
9.1. Pengumpulan
Setelah dipetik, apel dikumpulkan pada tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung agar laju respirasi berkurang sehingga didapatkan apel yang tinggi kualitas dan kuantitasnya. Pengumpulan dilakukan dengan hati-hati dan jangan ditumpuk dan dilempar-lempar, lalu dibawa dengan keranjang ke gudang untuk diseleksi.
9.2. Penyortiran dan Penggolongan
Penyortiran dilakukan untuk memisahkan antara buah yang baik dan bebas penyakit dengan buah yang jelek atau berpenyakit, agar penyakit tidak tertular keseluruh buah yang dipanen yang dapat menurunkan mutu produk. Penggolongan dilakukan untuk mengklasifikasikan produk berdasarkan jenis varietas, ukuran dan kualitas buah.
9.3. Penyimpanan
Pada dasarnya apel dapat disimpan lebih lama dibanding dengan buahan lain, misal Rome Beauty 21-28 hari (umur petik 113-120 hari) atau 7-14 hari (umur petik 127- 141 hari). Untuk penyimpanan lebih lama (4-7 bulan), harus disimpan pada suhu minus 6-0 derajat C dengan precooling 2,2 derajat C.
9.4. Pengemasan dan Transportasi
Kemasan yang digunakan adalah kardus dengan ukuran 48 x 33 x 37 cm dengan berat 35 kg buah apel. Dasar dan diatas susunan apel perlu diberi potongan kertas dan disusun miring (tangkai sejajar panjang kotak). Dasar kotak diisai 3-3 atau 2-2 atau berselang 3-2 saling menutup ruang antar buah.
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
10.1.Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya apel skala 1 hektar selama masa tanam 6 tahun di daerah Jawa Timur tahun 1999.
a) Biaya produksi
1. Sewa lahan 10 tahun @ Rp. 1.000.000,- Rp. 10.000.000,-
2. Bibit 400 tanaman @ Rp. 3.500,- Rp. 1.400.000,-
3. Pupuk kandang
- Tahun ke-1, 67 m3 @ Rp. 15.000,- Rp. 1.005.000,-
- Tahun ke-2, 83 m3 Rp. 1.245.000,-
- Tahun ke-3, 100 m3 Rp. 1.500.000,-
- Tahun ke-4, 125 m3 Rp. 1.875.000,-
- Tahun ke-5, 150 m3 Rp. 2.250.000,-
- Tahun ke-6, 175 m3 Rp. 2.625.000,-
4. Pupuk Urea
- Tahun ke-1, 80 kg @ Rp. 1.410,- Rp. 112.800,-
- Tahun ke-2, 100 kg Rp. 141.000,-
- Tahun ke-3, 145 kg Rp. 204.450,-
- Tahun ke-4, 152 kg Rp. 214.320,-
- Tahun ke-5, 222 kg Rp. 313.020,-
- Tahun ke-6, 333 kg Rp. 469.530,-
5. Pupuk SP 36
- Tahun ke-1, 65 kg @ Rp. 2.055,- Rp. 133.575,-
- Tahun ke-2, 85 kg Rp. 174.675,-
- Tahun ke-3, 100 kg Rp. 205.500,-
- Tahun ke-4, 100 kg Rp. 205.500,-
- Tahun ke-5, 111 kg Rp. 228.105,-
- Tahun ke-6, 166 kg Rp. 341.130,-
6. Pupuk KCl
- Tahun ke-1, 26 kg @ Rp. 2.550,- Rp. 66.300,-
- Tahun ke-2, 50 kg Rp. 127.500,-
- Tahun ke-3, 73 kg Rp. 186.150,-
- Tahun ke-4, 152 kg Rp. 387.600,-
- Tahun ke-5, 333 kg Rp. 849.150,-
- Tahun ke-6, 500 kg Rp. 1.275.000,-
7. Pupuk daun
- Tahun ke-1, 3 liter @ Rp. 54.000,- Rp. 162.000,-
- Tahun ke-2, 6 liter Rp. 324.000,-
- Tahun ke-3, 8 liter Rp. 432.000,-
- Tahun ke-4, 10 liter Rp. 540.000,-
- Tahun ke-5, 10 liter Rp. 540.000,-
- Tahun ke-6, 10 liter Rp. 540.000,-
8. Obat dan Pestisida (Antracol, Karathane,Nimrod, Dimecron, dll)
- Tahun ke-1 Rp. 3.000.000,-
- Tahun ke-2 Rp. 4.400.000,-
- Tahun ke-3 Rp. 4.840.000,-
- Tahun ke-4 Rp. 5.668.000,-
- Tahun ke-5 Rp. 8.400.000,-
- Tahun ke-6 Rp. 11.104.000,-
9. Peralatan
- Cangkul 20 buah @ Rp. 15.000,- Rp. 300.000,-
- Sprayer 3 buah @ Rp. 300.000,- Rp. 900.000,-
- Gunting Pangkas 5 buah @ Rp. 50.000,- Rp. 250.000,-
10. Tenaga kerja
- Tenaga tetap 1 orang Rp. 960.000,- Rp. 5.760.000,-
- Pengolahan lahan tahun ke-1 15 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 75.000,-
- Pengolahan lahan tahun ke-2-6, 40 HOK @ Rp. 200.000,- Rp. 1.000.000,-
- Buat lubang tanam 70 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 350.000,-
- Penanaman 30 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 150.000,-
- Penyiangan 20 HOK/thn @ Rp. 100.000,- Rp. 600.000,-
- Pemupukan
- Tahun ke-1 dan ke-2, 30 HOK @ Rp. 150.000,- Rp. 300.000,-
- Tahun ke-3 40 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 200.000,-
- Tahun ke-4, 50 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 250.000,-
- Tahun ke 5, 65 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 325.000,-
- Tahun ke-6, 75 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 375.000,-
- Pengendalian HPT
- Tahun ke-1, 24 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 120.000,-
- Tahun ke-2, 36 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 180.000,-
- Tahun ke-3, 48 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 240.000,-
- Penyemprotan Hama
- Tahun Ke-1, 50 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 250.000,-
- Tahun ke-2, 65 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 325.000,-
- Tahun ke-3, 60 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 300.000,-
- Penyemprotan penyakit
- Tahun ke-1, 20 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 100.000,-
- Tahun ke-2, 30 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 150.000,-
- Tahun ke-3, 30 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 150.000,-
- Penyabutan batang
- Tahun ke-2, 16 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 80.000,-
- Tahun ke-3, 20 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 100.000,-
- Tahun ke-4, 30 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 150.000,-
- Tahun ke-5, 50 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 250.000,-
- Tahun ke-6, 50 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 250.000,-
- Pengairan
- Tahun ke-1, 2, 3: 30 HOK/tahun @ Rp. 150.000,- Rp. 450.000,-
- Tahun ke-4, 5, 6: 40 HOK @ Rp. 200.000,- Rp. 600.000,-
- Pemangkasan
- Tahun ke-2, 22 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 110.000,-
- Tahun ke-3, 30 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 150.000,-
- Tahun ke-4, 50 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 250.000,-
- Tahun ke-5, 60 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 300.000,-
- Tahun ke-6, 60 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 300.000,-
Jumlah biaya produksi selama 6 tahun Rp. 83.125.305,-
2) Pendapatan (mulai produksi tahun ke-3)
1. Tahun ke-3: 2.900 kg @ Rp. 5.000,- Rp. 14.500.000,-
2. Tahun ke-4: 3.825 kg @ Rp. 5.000,- Rp. 19.125.000,-
3. Tahun ke-5: 4.990 kg @ Rp. 5.000,- Rp. 24.950.000,-
4. Tahun ke-6: 6.760 kg @ Rp. 5.000,- Rp. 33.800.000,-
Total pendapatan Rp. 92.375.000,-
3) Keuntungan dalam 6 tahun Rp. 9.249.695,-
4) Parameter kelayakan usaha
1. B/C ratio = 1,1
Menurut analisis Pudji Santoso dkk (1988) dalam Bambang Sularso menunjukan bahwa BEP usaha tani apel pada tanah sawah Rp. 33.916.000 dan untuk tanah tegal Rp. 45.034.000 dapat dicapai pada skala minimum seluas 0,164 ha (sawah) dan 0,39 ha (tegal). Hal ini berarti bahwa bila petani menanam apel lebih dari skala minimum tersebut, petani telah mendapatkan keuntungan.
10.2.Gambaran Peluang Agribisnis
Dari segi agribisnis, apel tergolong tanaman yang sangat komersial. Hal ini didukung oleh beberapa alasan yaitu:
1) Iklim: Apel merupakan tanaman yang selektif. Artinya apel merupakan tanaman yang hanya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada daerah-daerah tertentu yang iklimnya menunjang. Di dunia tanaman apel banyak diproduksi oleh negara-negara empat musim, sedangkan didaerah tropis hanya beberapa daerah yang berhasil misalnya Malang.
2) Pasar apel Indonesia; selama ini pasar apel Indonesia dipenuhi melalui impor dari negara-negara Eropa dan Australia. Sejak bekembangnya apel di Indonesia pasar ini sedikit demi sedikit diambil alih oleh produksi dalam negeri. Hal ini dapat dilihat data BPS yang menunjukkan peningkatan produksi apel nasional 7.303.372 ton (1984) menjadi 9.046.276 ton (1988) atau meningkat 17,5%. Target akhir adalah pemenuhan konsumsi nasional dan ekspor.
3) Faktor lain; yaitu pengembangan apel sebagai komoditi agrowisata dan pengembangan makanan olahan dari apel seperti jenang apel dan jelli apel.
11. STANDAR PRODUKSI
11.1.Ruang Lingkup
Standar produksi ini meliputi: syarat mutu, cara pengujian mutu, cara pengambilan contoh dan cara pengemasan.
11.2.Diskripsi
…
11.3.Klasifikasi dan Standar Mutu
Standar mutu yang selama ini berlaku:
a) Grade A = 15,9% (31-4 buah/kg)
b) Grade B = 45,2% (5-7 buah/kg)
c) Grade C = 29,6% (8-10 buah/kg)
d) Grade D = 7,0% (11-15 buah/kg)
11.4.Pengambilan Contoh
Contoh diambil secara acak dari jumlah kemasan seperti terlihat di bawah ini. Dari setiap kemasan diambil contoh sebanyak 20 buah dari bagian atas, tengah dan bawah. Contoh tersebut diacak bertingkat (startified random sampling) sampai diperoleh minimum 20 buah untuk dianalisis.
a. Jumlah kemasan dalam partai (lot) sampai dengan 100, contoh yang diambil 5.
b. Jumlah kemasan dalam partai (lot) 101 sampai dengan 300, contoh yang diambil 7.
c. Jumlah kemasan dalam partai (lot) 301-500, contoh yang diambil 9.
d. Jumlah kemasan dalam partai (lot) 501-1000, contoh yang diambil 10.
e. Jumlah kemasan dalam partai (lot) lebih dari 1000, contoh yang diambil 15 (minimum).
Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat yaitu orang yang berpengalaman atau dilatih lebih dahulu dan mempunyai ikatan dengan badan hukum.
11.5.Pengemasan
Buah apel dikemas dengan peti kayu/bahan lain yang sesuai dengan berat bersih maksimum 30 kg. Dibagian luar kemasan diberi label yang bertuliskan antara lain : nama barang, golongan ukuran, jenis mutu, nama/kode perusahaan, berat bersih, negar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
- :: Pasar Gembrong (1)
- “Usaha Kerupuk Emping Melinjo Di Kab.Pasaman” (1)
- [20]. Analisis Bisnis: Warung “Indomie” Rebus (1)
- a (1)
- advice (29)
- Agribisnis (2)
- Agroindustri Cacing Tanah (1)
- Ahli budidaya kopi : kurangi dampak salju dengan pohon naungan (1)
- Air minum RO mantap (1)
- Air RO kualitas baik (2)
- Alat Penangkapan Ikan (1)
- Alpukat (5)
- ANALISA USAHA BAKSO (1)
- ANDA JUGA BERHAK ATAS BONUS JARINGAN 10 LEVEL DARI WEB INI...! (1)
- Aneka Manfaat (4)
- Anggur (3)
- anime (1)
- arti hoti kutura (1)
- artikel (7)
- Artikel Kehutanan (2)
- Artikel Perikanan (22)
- Artikel Perkebunan (2)
- Artikel Pertanian (31)
- Artikel Peternakan (29)
- Artikel Tanaman Pertanian (3)
- ayam goreng (1)
- ayam jago (4)
- ayam petarung rasional (1)
- ayam siyam (1)
- Azolla dan Info Pasar (1)
- bahan berbahaya (1)
- bahanpangan (1)
- bakso ayam udang (1)
- bakso barbel (2)
- Bandrek Dan Peluang Usahanya Yang Cukup Panas (1)
- Bandrek Said (2)
- Bandrek Sorbat (1)
- Bansus (Bandrek Susu) 12 scht (1)
- Banten (1)
- Banyak guru di Dairi tanam kopi Warta (1)
- Batu bata Berkualitas (1)
- Bawang Putih (1)
- bayi (2)
- BEBERAPA METODE TERNAK SEMUT RANGRANG (1)
- Belajar Bisnis Daging Sapi (1)
- BELAJAR CARA BUDIDAYA JAMUR TIRAM PUTIH (1)
- BELIMBING WULUH (1)
- BENGKELDEN AGROBISNIS DI KATUMBIRI EXPO 2013 (1)
- Berbagi mimpi yang indah pada teman teman (1)
- Berikut Cara Proses Tenak Kenari dari hasil broser mbah google (1)
- BERITA TERKAIT (1)
- Berkebun (1)
- Bermodal Rp500 Ribu (1)
- Beternak Ayam Arab (1)
- beternak Puyuh (2)
- Bidang Pembinaan dan Pengawasan Usaha (1)
- Bisa Tahu Kultur Cacing (1)
- Bisnis Air 5 juta (1)
- bisnis bengkel (1)
- Bisnis Boneka (1)
- Bisnis Dengan Memanfaatkan Kepopuleran Tokoh Kartun (1)
- Bisnis Franchise Keripik Singkong Bisa Jadi Jutawan (1)
- Bisnis Franchise Keripik Singkong Bisa Jadi Jutawan ... (1)
- Bisnis Kayu Kelapa (1)
- BISNIS KERAJINAN TANGAN (1)
- Bisnis Kroto Cuma Bermodal Rp2 Juta (1)
- Bisnis Menggiurkan dari Burung Langka (1)
- bisnis online (1)
- bisnis tanpa modal (1)
- Bolu Pisang Barangan (1)
- Buah dan Sayuran (1)
- Buah Naga (13)
- Budi Daya (11)
- BUDI DAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL (1)
- budiday hewan yg mengun tungkan (1)
- BUDIDAYA (32)
- Budidaya Apel Manalagi Bisa Hasilkan Omzet Rp 50 Juta per Bulan (1)
- BUDIDAYA BEKICOT (1)
- Budidaya Bunga Mawar (2)
- budidaya bunga raflesia (2)
- Budidaya Burung Puyuh Semakin Terpinggirkan (1)
- Budidaya Burung Walet (2)
- budidaya cacing (4)
- Budidaya Cacing Tanah (2)
- budidaya cacing tanah sehat (1)
- budidaya ikan cupang (1)
- Budidaya Ikan Cupang Dengan Omset Jutaan Rupiah Tiap Minggu (1)
- Budidaya Ikan Gurame Di Kolam Terpal (1)
- Budidaya itik (1)
- Budidaya Kelengkeng Pingpong (1)
- budidaya ktoto (1)
- Budidaya Kupu-kupu Menguntungkan (1)
- Budidaya Langka (1)
- Budidaya Lebah (1)
- budidaya Lebah Dengan hasil Memuaskan (1)
- BUDIDAYA LELE PERLU DITINGKATKAN (1)
- Budidaya Luwak Genjot Produktivitas Kopi (1)
- Budidaya Penggemukan Ternak Sapi Potong (1)
- BUDIDAYA RUMPUT GAJAH UNTUK PAKAN TERNAK (1)
- Budidaya Sapi Potong (1)
- Budidaya sawi (1)
- Budidaya Sengon (1)
- BUDIDAYA TERNAK SAPI POTONG (1)
- Bukit Asam Kaji Usaha Perkebunan dan Properti (1)
- bunga indah (1)
- Cabai (11)
- cacing halus (1)
- Cake Bolu Bisnis Yang Menarik (1)
- Cara Agar Sukses Budidaya dan Ternak Kenari (1)
- Cara Berternak kura kura Brazil (1)
- Cara Beternak Lembu (1)
- Cara Buat Pelet Ikan dari Cacing Tanah (1)
- Cara budidaya cacing sutra di kolam terpal Mudah dan Praktis (1)
- Cara Budidaya Pohon Aren (1)
- cara budidaya pohon aren dengan baik (1)
- Cara Membuat Bakso Sapi Dan Usaha Bakso (1)
- Cara Memulai Usaha Bakso Yang Jitu (1)
- Cara Menanam (1)
- Cara Menanam Pepaya Yang Baik Dan Benar (1)
- Cara menanam pohon gaharu yang tepat (1)
- Cara menanam pohon kurma dari biji buah kurma (1)
- cara menyulingkan asap dari pembakaran tempurung (1)
- Cara Mudah Beternak Cacing Sutra Di Kolam (1)
- Cara Mudah Menanam Bunga Mawar Dalam Pot (1)
- Cara pembuatan Wedang Jahe (1)
- CARA PRAKTIS DAN MUDAH BUDIDAYA JAMUR TIRAM (1)
- Cengkeh (1)
- Cerita Lesunya Bisnis Perkebunan di Indone (1)
- Ciri Ciri ayam jago (1)
- CONTACT (1)
- contoh peluang usaha agrobisnis (1)
- DAFTAR ARTIKEL (1)
- Dahsyatnya Kaki Lima (1)
- Dari Pelatihan (1)
- dasyatnya seranga kupu-kupu (1)
- Depot Air Minum Isi Ulang (1)
- download (4)
- Duku (1)
- Dulu Kernet (1)
- Dunia Hewan (24)
- Eba (1)
- education (2)
- Emperen Ruko Bukan Halangan Hasilkan Rp 100 Ribu/Malam (1)
- Enak dan bermanfaat (1)
- engineering (9)
- Fakta Mengejutkan Manfaat Dari Ubi Jalar (1)
- Fosil Dinosaurus (1)
- Gagal Usaha RO (1)
- gambar (7)
- gurame (1)
- Hama (10)
- Harga Miring Kualitas Lumayan (1)
- Hati-hati Kurma Keluaran Israel! (1)
- ho (1)
- Hobby (108)
- Ide Usaha kerajinan tangan dari kain felt (1)
- ikan cupang (2)
- ikan gurame (2)
- Ikan Hias (5)
- ikan hiyas (1)
- ikan koi (1)
- Ikan Lele (5)
- ikan patin (1)
- info (205)
- INFORMASI (5)
- Ingin Usaha dibantu YMTKI (1)
- ini caranya (1)
- Inovasi Usaha dan Cara Budidaya Telur Ikan Gurame (1)
- Investasi Budidaya Perkebunan Singkong (1)
- Investasi Pengganti Emas (1)
- Investasi Penggemukan Sapi Potong (1)
- izin usaha perkebunan (1)
- J E R U K BERGIZI (1)
- Jagung (1)
- jalan Gatot Subroto (1)
- Jangan Tinggalkan Medan (1)
- jokes (31)
- Jual Bibit Kopi di Pontianak (1)
- Jual rempeyek untung 2 Juta perbulan (1)
- Jual Semut Jepang Magelang (1)
- Jual Semut Jepang Semarang (2)
- Jurnalis Tv Berbisnis Bandrek (1)
- Jurusan (8)
- just for fun (30)
- Kabupaten Lebak (1)
- Katalog Kerajinan Kayu Kelapa (1)
- Kayu Kelapa Jadi Incaran (1)
- Kayu Kelapa Seharga Puluhan Juta (1)
- KAYU KELAPA: Palu pasok 100 boks kontainer tiap bulan (1)
- kebun (1)
- kedelai (2)
- kelapa sawit (1)
- kelapa tua (1)
- Kenikmatan Khas Tersendiri (1)
- keong tomat kecap (1)
- Kerajaan Kupu-Kupu di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (1)
- kerja santai hasil memuaskan (1)
- Kesehatan (7)
- Khasiat Buah Markisa Bagi Kesehatan (1)
- Kini Jadi Juragan Buah Beromzet Ratusan Juta (1)
- Kisah Kepala Desa Makmurkan Warganya Lewat Bisnis Lele (1)
- Kisah Sukses Pengusaha Muda Indonesia (1)
- komputer (8)
- Koperasi (1)
- kopi luak (2)
- KOpi luwak enakz.... guri lo (1)
- kuliah (21)
- KUNCI SUKSES BISNIS KAKILIMA (1)
- kupu kupu ganas (1)
- kupu-kupu (1)
- KURMA : MULAI TANAM SAMPAI PANEN (1)
- Kurma Manis (5)
- Kurma Phoenix Dactylifera Bisa Dikembangkan Di Bandung (1)
- Laba Besar dari Budidaya Ulat Hong Kong (1)
- Lahan Transmigrasi Masuk HGU Perusahaan Perkebunan (1)
- Lahan untuk kopi yang baik (1)
- Lain-Lain (3)
- Lebah madu (1)
- limba pasar (1)
- Limbah Dapur (1)
- macam macam makanan ternak (1)
- Madu Sehat (1)
- Madu yg Lezat (1)
- Mahasiswa UNY Ciptakan Emping Melinjo Rasa Aneka Buah (1)
- mainan untuk ank bahan bekas (1)
- Maluku Jadi Lumbung Ikan Nasional (1)
- MANDEKNYA USAHA FLORIKULTURA INDONESIA (1)
- manfaat sari kurma sahara (1)
- mangga maniz (1)
- Manusia untuk Taklukkan Kematian (1)
- Mari (1)
- Mas TINO Pengusaha Kerak Telor Betawi (1)
- Mau ternak ulat hongkong cara praktis? (1)
- Melon (1)
- membangun jiwa wira usaha (1)
- membuat baterai cepat dan peraktis (1)
- membuat biogas dengan kotoran sapi (1)
- membuat mobil mobilan (1)
- Membuat Pakan Ternak Sapi Potong Modern (1)
- membuat senter dengan korek bekas (1)
- Membuat Tempe yang baik dan berkualitas (1)
- Membuka usaha minuman bandrek hanjuang yang menguntungkan (1)
- membut biogas yang benar (1)
- Mencuil keuntungan dari kerajinan lempung impor (1)
- Mendulang Emas dari Budidaya Semut Rangrang (1)
- Mendulang laba dari limbah kulit kayu kelapa (1)
- Mengembangbiakkan Musang Pandan (1)
- Mengintip Usaha Modal Kecil (1)
- mengkudu (1)
- Mengolah Kayu Kelapa Menjadi Bahan Baku Mebel (1)
- Mengolah Pisang Menjadi Bisnis Sampingan Yang Menggiurkan (1)
- Menjadi Miliarder Ala Peternak Bebek (1)
- menjaga kulit (1)
- Menyeruput Laba Usaha Bandrek Instan (1)
- Meraup Omset Jutaan Rupiah dari Ternak Ulat Hongkong (1)
- Mesin Pembuat Emping Melinjo - Type Injak (Ukuran Super/Lebar) (1)
- mesin pembuatan arang kelapa (1)
- Mesin Reverse Osmosis (1)
- MILIKI USAHA GROSIR BAJU ANAK DI RUMAH ANDA (1)
- minuman gaul anak muda Medan (1)
- minyak angin aroma terapi (1)
- minyak lintah (1)
- Misteri Rafflesia arnoldi yang Sampai Saat ini belum Terpecahkan (1)
- mitos ayam (1)
- Mobil-Mobilan dari Barang-Barang Bekas (1)
- Motivasi (3)
- Mudah Ditanam (1)
- murah kura kura (1)
- nama (2)
- obat darah tinggi (1)
- obat herbal (3)
- Omzet Rp60 Juta per Bulan (1)
- Panduan Budidaya Apel di Indonesia (1)
- Panduan Cara Ternak Budidaya Ikan Lele Dan Langkah Langkahnya (1)
- Panduan dan Tips (21)
- Panduan Lengkap Ternak Itik Petelur (1)
- Panganan Enak dan Sehat (1)
- Pasaran Kayu Tinggi (1)
- Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuh Document Transcript (1)
- pekebunan (1)
- Pelaku Usaha Bolu Gulung Meraih Kesuksesan Di Ayodagang (1)
- Peluang Bisnis Emping Melinjo Menjanjikan Untung Besar (1)
- Peluang Bisnis Reseller Emping Melinjo Aneka Rasa (1)
- Peluang hasil perkebunan (1)
- Peluang Investasi Pengembangan Tanaman Budidaya Pisang di Kabupaten Kutai Kartanegara (1)
- Peluang Usaha (36)
- Peluang Usaha 2013 Dengan Bisnis Kuliner Bakso dan Cara Membuat Bakso Daging Sapi yang Super Enak..! (1)
- peluang usaha agrobisnis (1)
- peluang usaha agrobisnis di lahan sempit (1)
- Peluang Usaha Air Minum Isi Ulang (1)
- Peluang usaha bengkel (1)
- Peluang usaha brownies (1)
- PELUANG USAHA DAN CARA BUDIDAYA IKAN GURAMI MERAH PADANG (1)
- Peluang Usaha Keripik Singkong (1)
- Peluang Usaha Minuman Bandrek (1)
- Peluang Usaha Telur Ayam Kampung (1)
- Peluang Usaha Ternak Burung Murai Batu (1)
- Peluang Usaha Ternak Lebah Madu (1)
- Peluang Usaha Ternak Lele dengan Kolam Terpal (seri Ternak Lele – bag.2) (1)
- Pembibitan Aren (1)
- Pemeliharaan Perkebunan Kopi Arabika (1)
- PEMILIK DAPOER PEYEK - Kreatif dan Produktif di Usia Lanjut (1)
- PENDAHULUAN (1)
- Pengusaha (1)
- pengusaha indonesia (1)
- Pengusaha Muda (3)
- Pengusaha Muda (PM) (1)
- Pengusaha Muda Cerdik (2)
- Pengusaha Sukses (1)
- Pengusaha UKM (1)
- Pepaya (2)
- Perbaiki Ekonomi dengan Mebel Batang Kelapa (1)
- Perikanan (21)
- perjalanan (4)
- perkebunan (2)
- Perkem bang biakan makhluk hidup (1)
- Pertanian (384)
- Pertanian padi yang baik dan bagus (1)
- Peternakan (2)
- PISANG (1)
- Pisang Alami (1)
- Pisang Bag. 2 (1)
- PM (1)
- Pohon Kurma "Ajaib" Berbuah di Surabaya (1)
- Pohon Kurma adalah pohon istimewa (1)
- Pohon Kurma Bisa Hidup & Berbuah di Bogor (1)
- Posts Tagged ‘Cara Berkebun Mawar’ (1)
- Posts Tagged 'paket usaha coklat' (1)
- Potensi Bisnis Kerajinan Sulam Menggiurkan Beromzet Puluhan Juta (1)
- Pria Ini Sukses 'Sulap' Rp 300 Ribu Jadi Ratusan Juta Lewat Bisnis Keripik (1)
- produksi kopi kelelawar (1)
- Prospek Bisnis Budidaya Gurame (1)
- Prospek Budidaya Cacing Sutra Menjanjikan (1)
- puisi (2)
- Pusat Grosir Mainan Anak (1)
- Rafflesia arnoldi Kembali Mekar di Pekarangan Rumah Penduduk (1)
- RAFI’I (1)
- Raih sukses dari usaha ternak semut (1)
- Rela Menunggu demi Duet Singkong-Keju (1)
- religi islam (7)
- Resep (1)
- resep makanan yg lezat (1)
- Rumput Laut (2)
- S T R A W B E R R Y BERGIZI (1)
- saham biyar tidak menurun (1)
- sambel enak? (1)
- Sangkuriang Bikin Petani Kalasan Riang (1)
- Satu Tahun Usaha Peyek (1)
- Sawi yg bermanfaat (1)
- sayur mayur (2)
- Sejarah Perusahaan (1)
- SELAIN PROFIT INVESTASI HARIAN (1)
- Semut Keroto (1)
- Serba-Serbi (14)
- Strategi Pengembangan Usaha Emping Melinjo Pada Koperasi Serba U saha Sari Sono (1)
- Studi Siklus Hidup dan Tekuik Pemeliharaan Kupu-kupu pada Pohon Jeruk (Citrus sp.) dalam Kandang (1)
- Susu kambing etawa sky goat (1)
- tanah (1)
- Tanaman Buah (11)
- Tanaman Hias (42)
- Tanaman Obat (57)
- Tanpa Bolu Meranti (1)
- Tata Cara Pembudidayaan Kurma (1)
- Teknik Budidaya Ikan Gurami (2)
- TEKNIK DAN CARA BUDIDAYA JAMUR TIRAM (1)
- TEKNOLOGI (16)
- TELA KREZZ (1)
- Tembus Pasar Ekspor Dengan Jahe (1)
- Tempurung kelapa berkualitas (1)
- TENTANG BLOG (1)
- Ternak Kroto Media Toples (1)
- ternak sapi (1)
- Terong (1)
- Tips Berbisnis (2)
- Tips Bisnis Kopi Luwak (1)
- Tips Bisnis Usaha Depot Air Minum Isi Ulang (1)
- Tips Cara Mengawetkan Kayu Pohon Kelapa atau Glugu (1)
- Tips Meningkatkan Produktivitas Ayam Kampung (1)
- Tips Usaha (1)
- Tomat (1)
- tutorial blog (6)
- Uang yang Menjanjikan (2)
- Unik (4)
- Untungnya Mengalir Deras (Jurnal) (1)
- Usaha angkutan jasa yang mudah (1)
- usaha angsa (1)
- usaha baju (1)
- Usaha Bakso (1)
- USAHA BAKSO DAN PROBLEMNYA (1)
- Usaha Bandrek (1)
- usaha belut (1)
- usaha benengkel (2)
- Usaha Budidaya Cacing Sutra (1)
- USAHA BUNGA (1)
- usaha cabe (1)
- usaha cangkang bekicot (1)
- usaha empeng (2)
- Usaha Emping Melinjo di Banten (1)
- USAHA HEWAN DAN TUMBUHAN (1)
- Usaha Ikan Lele (1)
- Usaha Isi Ulang Air Galon (1)
- usaha jangkrik (2)
- Usaha kerak telur (1)
- Usaha Keripik Singkong Pedas (1)
- Usaha Keripik Ubi Menembus Kelesuan Ekonomi Kota Jantho (1)
- USAHA KERIPIK UNTUNGNYA MENGGELITIK (1)
- usaha melinjo (1)
- usaha puyuh (2)
- Usaha Rempeyek Kini Beromzet Jutaan Rupiah (1)
- Usaha Rumahan Membuat Kue Murah:3 Kunci Utama Kesuksesan (1)
- Usaha sampingan (1)
- Usaha sampingan yang bagus (2)
- usaha sapi (1)
- Usaha Singkong Raup Omzet Milyaran (1)
- usaha tanpamodal (1)
- Waralaba Perkebunan (1)
- Warga Medari Budidaya Cacing Sutra (1)
- Wedang Jahe Murni (1)
- wirasuasta (1)
- Wow (1)
- Wuryaningtyas (1)
- yang sehat (1)
- Yuk (1)
- Yuk Kita Intip Home Industri Roti Bolu Kering (1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar