Sabtu, 26 Januari 2013

rinkasan tentang bunga


MORFOLOGI DAN MODIFIKASI BUNGA

1.      Definisi bunga
Bunga adalah bagian tumbuhan yang berguna untuk alat reproduksi.

2.      Fungsi bunga
·           Sebagai alat berkembangbiak dan perhiasan bagi tanaman
·           Sebagai pemikat hewan untuk membantu penyerbukan
·           Menjadi suatu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias

3.      Sifat-sifat bunga
a.    Berdasarkan kelengkapan
·      Bunga lengkap/bunga sempurna, yaitu bunga yang mempunyai seluruh bagian bunga yang terdiri atas perhiasan (kelopak dan mahkota) serta alat kelamin (putik dan benang sari). Contohnya bunga sepatu, bunga bougenvile.
·      Bunga tak lengkap, yaitu bunga yang tak mempunyai saalah satu bagian atau beberapa bagian bunga. Contohnya bunga jagung, bunga kelapa dan bunga salak.

b.    Berdasarkan kelamin
·      Bunga banci atau bunga berkelamin dua, yaitu bunga yang mempunyai putik dan benang sari diebut juga berkelamin dua (diesis).
·      Bunga berkelamin tunggal, bunga yang hnay mempunyai salah satu alat kelamin

c.    Berdasarkan jumlah
·      Bunga tunggal, yaitu Tumbuhan berbunga tunggal (planta uniflora) hanya menghasilkan satu bunga saja.
·      Bunga banyak, yaitu Beberapa bunga yang berkumpul dalam satu rangkaian bunga.Ex : kembang merak.

d.   Berdasarkan letak
·      Bunga pada ujung batang, ex : bunga coklat dan bunga kembang merak.
·      Bunga pada ketiak daun, ex : kembang sepatu.

4.      Bagian-bagian bunga
1) Tangkai induk atau ibu tangkai bunga (rachis, pedunculus, pedunculus communis) merupakan aksis perbungaan sebagai lanjutan dari batang atau cabang.
2) Tangkai bunga (pedicellus) merupakan cabang terakhir yang mendukung bunga.
3) Dasar bunga (receptacle) merupakan ujung tangkai bunga sebagai tempat bertumpunya bagian-bagian bunga yang lain (batang).
4) Daun pelindung (brachtea) merupakan daun terakhir yang di ketiaknya tumbuh bunga.
5) Daun tangkai (brachteola) merupakan daun pelindung yang letaknya di pangkal tangkai bunga.
6) Daun kelopak (sepal) merupakan daun perhiasan bunga yang paling pangkal, umumnya berwarna hijau dan berkelompok membentuk kelopak bunga (calyx).
7) Daun mahkota atau daun tajuk (petal) merupakan daun perhiasan bunga yang berwarna-warni. Daun mahkota ini berkelompok membentuk mahkota bunga (corolla).
8) Benang sari (stamen) adalah daun fertil yang terdiri dari kepala sari (anthera), berisi serbuk sari (polen), tangkai sari (filamen), dan pendukung kepala sari.
9) Daun buah (carpell) adalah daun fertil pendukung makrospora berupa bakal biji (ovalum) yang secara kolektif membentuk putik (pistill).

5.      Tipe bunga
a.    Bunga majemuk
·         Bunga Majemuk tak terbatas, yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang bercabang lagi dan mempunyai susunan “acropetal” dan bunga-bunga pada bunga majemuk ini mekar berturut-turut dari bawah ke atas.
·         Bunga majemuk berbatas, yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainyaselalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan yang terbatas.
·         Bunga majemuk campuran, yaitu bunga majemuk yang memperlihatkan baik sifat-sifat bunga majemuk berbatas maupun sifat bunga majemuk tak berbatas.

b.      Bunga tunggal
Tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga saja disebut tumbuhan berbunga tunggal. Jika suatu tumbuhan hanya mempunyai satu bunga saja, biasanya bunga itu terdapat pada ujung batang.

6.      Simetri pada bunga
·         Asimetris, jika pada bunga tidak dapat dibuat satu bidang simetri dengan jalan apapun juga. Ex: bunga tasbih.
·         Setangkup tunggal, jika pada bunga hanya dapat dibuat satu bidang simetri saja yang membagi bunga tadi menjadi dua bagian yang setangkup.
a.       Setangkup tegak, jika bidang simetrinya berimpit dengan bidang median. Ex: bunga telang.
b.      Setangkup mendatar, jika bidang simetrinya tegak lurus pada bidang median dan tegak lurus pada arah vertikal. Ex: bunga Corydalis.
c.       Setangkup miring, jika bidang simetrinya memotong bidang median dengan sudut yang lebih kecil dari 900. Ex: bunga kecubung.
·         Setangkup menurut dua bidang, yaitu bunga yang dapat dijadikan dua bagian yang setangkup menurut dua bidang simetri yang tegak lurus satu sama lain. Ex: bunga lobak
·         Beraturan atau bersimetri banyak, yaitu jika dapat dibuat banyak bidang simetri untuk membagi bunga itu dalam dua bagiannya yang setangkup. Ex: bunga lilin gereja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label