Pisang boleh jadi merupakan jenis buah yang paling umum ditemui tak hanya di perkotaan tetapi sampai ke pelosok desa. Ada beragam jenis buah pisang salah satunya adalah pisang kepok. Jenis yang satu ini memiliki ciri-ciri bentuk buah yang cenderung pipih dan tidak bulat memanjang seperti varian pisang lainnya tanaman pisang termasuk dalam family Musaceae. Nama lain dari pisang kepok sendiri adalah Musa x paradisiaca
Berikut ini adalah cara budidaya piang kepok di Kabupaten Paser
I. Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi spesifikasi tanah dan agroklimat yang sesuai bagi
pertumbuhan dan perkembangan optimal tanaman pisang, pemilihan lahan
yang bebas dari penyakit layu pisang/lahan endrmis, subur dengan lapisan
top soil tanah yang cukup tebal, tanah bertekstur pasir, tanah aluvial
dan banyak mengandung humus. Curah hujan berkisar 1500-3800 mm/tahun,
kelembapan udara antara 80-88% dan temperatur 22,8°C-32,4°C dengan
intensitas penyinaran cahaya 40 - 58 lux, untuk PH tanah sendiri
berkisar antara 4,5 - 6,5 dan kemiringan tanah maksimal 35%.
II.Penentuan Waktu TanamWaktu tanam terbaik untuk Pisang Kepok adalah awal musim hujan sampai tiga bulan sesudahnya. Untuk tiap daerah berbeda – beda untuk musim hujannya, sebaiknya meminta bantuan kantor meteorologi daerah setempat untuk dapat menentukan awal musim hujan atau disebut bulan basah.
III.Pembersihan ( Penyiapan Lahan )
Bersihkan lahan dari benda – benda dan ranting yang akan menggangu
sistem perakaran tanaman maupun menghambat penyerapan unsur makanan,
buang sisa – sisa tumbuhan, daun – daun dan ranting bekas pemangkasan
yang dapat menjadi sumber penularan hama dan masukan kedalam lubang yang
cukup dalam berukuran 2X2X2 m.
Penyiapan saluran air atau parit kebun yang bebas dari rumput, sampah
dedaunan serta kayu yang menyumbat ini digunakan untuk drainase yang
baik.
IV.Penentuan Jarak Tanam dan Penganjiran
Dalam proses ini dimaksudkan untuk memperoleh posisi tanam sehingga
diperoleh populasi tanaman sesuai dengan standar yang ditetapkan dengan
menggunakan ajir. Terciptanya jarak tanam yang optimum bagi tumbuhan
tanaman pisang kepok.
V.Penyediaan Benih
Menyediakan benih yang berpotensi produksi dan kualitasnya tinggi,
terjamin kemurnian (jenis varietas), memiliki peluang pasar yang jelas,
sehat/bebas dari hama penyakit, serta dalam jumlah yang cukup banyak.
VI.Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan lubang sesuai dengan ukuran yang ditetapkan, lubang dibuat
dengan ukuran: Panjang = 50 cm, lebar = 50 cm, dalam 50 cm. Lubang
dibuat dengan berukuran tersebut dimaksudkan untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan akar.
VII.Penanaman
Pada proses penanaman ini yaitu proses meletakan benih pada lubang
tanaman yang sudah dipersiapkan, sebelum mulai menanan sebaiknya seluruh
peralatan dicuci terlebih dahulu untuk menghindari penularan penyakit
menggunakan diinfektan (chorox) campurkan Trichoderma sp. Dengan pupuk
kandang/kompos dan sebagian tanah kemudian dimasukan ke lubang tanam.
Keluarkan benih pisang namun sebelum ditanam benih dicelupkan kedalam
larutan 100 g Trichoderma sp., 10 liter air dan urea 10 g selama 15
menit. Bibit ditanam sampai sebatas 5 – 10 cm diatas pangkal batang.
Penutupan lubang tanam, tanah bagian atas (top soil) dimasukan terlebih
dahulu baru disusul dengan tanah bagian bawah (sub soil). Penutupan
lubang tanam dilakukan setelah 2 minggu lubang tanaman dibiarkan terbuka
dan setelah 2 minggu padatkan tanah agar tanaman dapat berdiri kokoh.
VIII.Pengairan
Mengatur ketersediaan air sesuai dengan kebutuhan tanaman dan fase
pertumbuhan bagi perkembangan dan pertumbuhan tanaman yang optimal.
IX.Penjarangan Anakan
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatur jumlah pohon/anakan dalam satu
rumpun agar tanaman induk dapat tumbuh dan berkembang serta berproduksi
secara optimal
Kriteria anakan yang dipilih antara lain :1.Umur 4-6 bulan ( setelah anakan tumbuh
2.Tinggi antara 20-40 cm.
3.Pertumbuhan kuncup daun baik.
4.Pilih anakannya yang tumbuh disebelah luar dari pohon induk pada arah yang sama.
Penjarangan dilakukan setelah pohon induk berumur 30 minggu menyisakan
dalam satu rumpun sebanyak 2-3 anakan. Anakan yang dipilih adalah
anakan yang berasal dari pohon induk dengan umur berbeda (berselang 2-3
bulan). Cara mematikan anakan dilakukan dengan : potong anakan sebatas
20 cm dari tanah, congkel bagian tengah batang lalu tuangkan 2-3 ml (½
sendok teh) minyak tanah.
X.Sanitasi Lahan
Kegiatan membuang/mencabut dan mematikan Gulma yang tumbuh di sekitar
tanaman, menjaga kebersihan kebun dari gulma dan bagian tanaman yang
sakit bertujuan untuk mengurangi kompetisi hara antara tumbuhan dengan
tanaman penganggu (gulma) dan mengurangi sumber infeksi hama dan
penyakit.
XI.Pemupukan dan PembubunanPemumpukan bertujuan untuk memenuhi unsur hara tanaman dan perakaran bisa berkembang lebih baik.
Berikut prosedur pelaksanaan pemupukan :
- Pemupukan I dilakukan satu bulan setelah penanaman dengan pupuk kandang 10 kg/lubang dan pupuk anorganik (Urea = 50g, SP-36 = 30g).
- Pemupukan ke II dan III dilakukan dua dan tiga bulan setelah penanaman dengan pupuk anorganik (Urea= 50g, SP-36= 30g dan KCI = 40g)
-Pemupukan ke IV, berikan campuran pupuk kandang/kompos susulan 10 kg dan 500g Trichoderma sp. Per rumpun serta urea = 100g, KCL=100g
-Pemberian pupuk dilakukan dengan membuat parit sekeliling rumpun dengan jarak 50 cm dari pohon yang dilanjutkan dengan tanah bumbunan.
XII.Pembrongosan
Membungkus buah sehingga diperoleh buah dengan permukaan kulit yang mulus dan mencegah serangan hama/penyakit pada buah.
XIII.Pemotongan Jantung Pisang
Pemotongan jantung pisang ini bertujuan untuk menoptimalkan penyerapan unsur hara oleh bakal buah dan mencegah penyakit layu darah.
XIV.Penyanggahan
Kegiatan menyangga pohon pisang agar tidak rebah karena beratnya buah dan gangguan fisik lain (dalam hal ini bergantung dengan varietas dan besarnya tandan).
XV.Pengaturan Jumlah Daun
Memotong daun untuk menjaga ukuran dan penampakan buah, untuk
menghasilkan buah dengan ukuran sesuai standar dan menghindari buah
pecah. Sebelum memotong tinggalkan (6 – 8 daun) dan untuk daun yang
telah tua atau menguning lalu potong daun dengan membentuk sudut 45 °
dan potong bagian batang yang menjuntai sehingga batang nampak bersih.
Setelah itu kumpulkan daun yang dipotong lalu dibakar agar terhindar
dari penyakit.
XVI. Penentuan Saat Panen.
Mengamati kondisi fisik dan fisiologis buah untuk menentukan waktu
panen karna sangat bergantung jarak dari pasar untuk pasar lokal tingkat
kematangannya sekitar 90% sedangkan untuk pasar antar pulau sekitar 80 %
XVII.Panen
Pengambilan buah yang sudah menunjukan ciri (sifat khusus) matang panen
bertujuan untuk mendapatkan buah yang segar. Waktu pemanenan pisang
pada waktu pagi (jam 07.00 – 10.00) atau sore hari (jam15.00-17.00)
dalam keadaan cerah. Panen tidak dianjurkan pada saat hujan karena dapat
meningkatkan serangan busuk buah dalam gudang penyimpanan.
XVIII.Perlakuan Lepas Panen
Penyimpanan sementara di rumah panen dengan fasilitas penggantungan
pisang tujuannya untuk menjaga mutu tetap baik, terhindar dari noda
getah dan kerusakan karena gesekan antar tandan. Terhindar dari panas
dan hujan dan juga jaga suhu rumah panen ( jangan terlalu lembab ) /
cukup ventelasi
http://dispertan.kaltimprov.go.id/artikel-134-budidaya-pisang-kepok-.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar