Jumat, 08 Oktober 2010

Tetangga si Terdakwa

Di suatu pengadilan, Hakim meminta terdakwa berdiri untuk mendengarkan tuntutan dibacakan kepadanya.

"Saudara didakwa membunuh seorang guru SMA dengan menggunakan gergaji!" Kata sang Hakim tegas.

Mendadak, dari antara hadirin terdengar teriakan, "Kurang ajaaaaarr!"

"Harap tenang!" Seru Hakim. "Ini ruang sidang, harap tenang!" Kemudian, ia melanjutkan tuntutannya. "Saudara juga didakwa melakukan pembunuhan terhadap seorang loper koran dengan menggunakan sekop!"

"Bajiiiingaaaaann!!" Teriak pengunjung yang tadi, kembali berseru.

"Tenang! Harap tenang!" Teriak Hakim, ga kalah keras.

"Selanjutnya, saudara terdakwa juga dituduh melakukan pembunuhan terhadap seorang tukang pos dengan menggunakan bor listrik!" Lanjut sang Hakim membacakan dakwaannya.

"Keparaaaatt!!" Pengunjung yang tadi sudah tidak bisa menahan diri lagi, dan kembali berteriak keras.

Hakim sudah tidak tahan lagi. Dengan wajah emosi lantaran geram, ia berdiri dan menggebrak meja sambil berseru kearah pengunjung yang berteriak-teriak tadi,"Jika Anda tidak bisa diam dan terus-menerus berulah seperti tadi, saya akan mendudukkan Anda di kursi pesakitan dengan tuduhan menghina pengadilan!!", ancamnya dengan nada penuh emosi.

Pengunjung tadi pun berdiri, "Pak Hakim, saya sudah 10 tahun bertetangga dengan terdakwa. Dan setiap kali saya ingin meminjam gergaji, sekop dan bor listrik, dia selalu bilang ngga punya", jelas si pengunjung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label