Selasa, 16 Juli 2013

Budidaya Melon

SYARAT  TUMBUH TANAMAN MELON


Tanaman melon memerlukan curah hujan antara 2000-3000 mm/th dengan ketinggian tempat yang optimal 200-900 mdpl. Intensitas sinar matahari berkisar antara 10-12 jam per hari. Suhu optimal untuk perkecambahan berkisar 28°-30°C, untuk pertumbuhan vegetatif 20-25°C dan untuk pembungaan >25°C. Rasa melon yang manis akan tercapai apabila selisih suhu antara siang dan malam cukup tinggi. Suhu pada siang hari untuk pembesaran 26°C sehingga dapat meningkatkan fotosintesis. Sedangkan suhu malam harinya <20°C untuk menekan proses respirasi cadangan makanan. Air sangat dibutuhkan oleh tanaman ini karena 90% kandungan melon terdiri dari air. Lokasi penanaman melon sebaiknya bukan bekas lahan tanaman melon atau tanaman sefamili. Minimal sudah diberakan selama 2 tahun untuk diperoleh hasil yang optimal.

PERSIAPAN TEKNIS BUDIDAYA MELON

Pengukuran pH tanah diperlukan untuk menentukan jumlah pemberian kapur pertanian pada tanah masam atau pH rendah (di bawah 6,5). Pengukuran bisa dilakukan dengan kertas lakmus, PH meter, atau cairan PH tester. Pengambilan titik sampel bisa dilakukan dengan cara zigzag.

PELAKSANAAN BUDIDAYA MELON


Persiapan Lahan

Persiapan lahan meliputi pembajakan dan penggaruan tanah, Pembuatan bedengan kasar dengan lebar 110-120 cm, tinggi 40-70 cm dan lebar parit 50-70 cm, pemberian kapur pertanian sebanyak 200 kg/rol mulsa PHP (Plastik Hitam Perak) untuk tanah dengan pH di bawah 6,5, pemberian pupuk kandang yang sudah difermentasi sebanyak 40 ton/ha dan pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 150 kg/rol mulsa PHP, kemudian dilakukan pengadukan/pencacakan bedengan agar pupuk yang sudah diberikan bercampur dengan tanah, persiapan selanjutnya pemasangan mulsa PHP, pembuatan lubang tanam dengan  jarak tanam ideal untuk musim kemarau 60 cm x 60 cm sedangkan untuk musim penghujan bisa diperlebar 70 cm x 70 cm dan kemudian dilakukan pemasangan ajir. Pemasangan ajir yang dianjurkan dengan sistem ajir tegak supaya kelembaban tanaman terjaga, masing2 ajir dihubungkan dengan gelagar. Gelagar ini disamping menghubungkan ajir yang satu dengan lainnya juga berfungsi sebagai tempat penggantungan buah. Agar serangkaian ajir tersebut menjadi kuat pada ajir paling pinggir dan setiap 4 ajir dipasang ajir penguat membentuk sudut ±  45°.

Persiapan Pembibitan dan Penanaman

Pada persiapan pembibitan dibutuhkan rumah atau sungkup pembibitan untuk melindungi bibit yang masih muda. Kemudian menyediakan media semai dengan komposisi 20 liter tanah, 10 liter pupuk kandang, dan 150 g NPK halus. Media campuran dimasukkan ke dalam polibag semai. Sebelum melakukan penyemaian benih, sebaiknya benih direndam dalam larutan fungisida sistemik berbahan aktif simokanil atau metalaksil dengan dosis ½  dari dosis terendah yang dianjurkan pada kemasan selama ± 6 jam, baru kemudian benih disemai pada media. Untuk mempercepat perkecambahan benih permukaan media ditutup dengan kain goni (bisa juga menggunakan mulsa PHP) dan dijaga dalam keadaan lembab.
Pembukaan penutup permukaan media semai dilakukan apabila benih sudah berkecambah, baru kemudian benih disungkup menggunakan plastik transparan. Pembukaan sungkup dimulai pada jam 07.00 - 09.00, dan dibuka lagi jam 15.00-17.00. Umur 5 hari menjelang tanam sungkup harus dibuka secara penuh untuk penguatan tanaman. Penyiraman jangan terlalu basah dan dilakukan setiap pagi.  Penyemprotan dengan fungisida berbahan aktif simoksanil dan insektisida berbahan aktif imidakloprid pada umur 8 hss (hari setelah semai) dengan dosis ½ dari dosis terendah. Bibit yang sudah memiliki 4 helai daun sejati siap untuk pindah tanam ke lahan.

Pemeliharaan Tanaman Pada Budidaya Melon


Penyulaman

Penyulaman dilakukan sampai dengan umur tanaman 2 minggu. Tanaman yang sudah terlalu tua apabila masih terus disulam mengakibatkan pertumbuhan tidak seragam. Dan akan berpengaruh terhadap pengendalian hama penyakit.

Pengikatan dan Pemangkasan Tanaman

Tanaman melon termasuk tanaman merambat dengan pertumbuhan yang cepat, untuk itu sedini mungkin harus sudah segera diikatkan pada ajir, pengikatan dilakukan setiap jarak 40 cm.
Pemangkasan tanaman bertujuan untuk memelihara cabang sesuai dengan yang dikehendaki. Agar sirkulasi udara di sekitar arel pertanaman lancar maka dianjurkan memelihara satu cabang utama. Pemangkasan cabang lateral dimulai dari ruas ke-1 sampai ke-6. Cabang lateral pada ruas ke-7 sampai ke-10 dipelihara sebagai tempat bakal buah. Bakal buah diseleksi saat ukuran buah minimal sebesar telur, dipilih 2 buah yang sempurna. Setelah dilakukan seleksi buah cabang lateral yang buahnya dipelihara dipangkas dengan menyisakan 3 helai daun diatasnya. Sedangkan cabang lateral yang buahnya tidak dipelihara, yang satu dipangkas pada ruas ke 2 dan yang satunya lagi dipelihara sebagai cadangan daun untuk mengantisipasi kekurangan daun akibat serangan hama penyakit. Pemangkasan cabang lateral dilanjutkan pada ruas ke-12 sampai ke-33. Ujung cabang utama diatas ruas ke 33 kemudian dipangkas.
Buah melon perlu diikat pada gelagar untuk membantu batang tanaman menyangga beban buah. Pengikatan dilakukan pada cabang lateral yang berhubungan dengan tangkai buah membentuk huruf T.

Sanitasi Lahan dan Pengairan

Sanitasi lahan pada budidaya melon meliputi : pengendalian gulma/rumput, pengendalian air saat musim hujan sehingga tidak muncul genangan, pemangkasan daun dan pencabutan tanaman yang terserang hama penyakit.
Pengairan diberikan secara terukur, dengan penggenangan atau pengeleban seminggu sekali jika tidak turun hujan. Penggenangan jangan terlalu tinggi, batas penggenangan hanya 1/3 dari tinggi bedengan.

Pemupukan Susulan

Pupuk akar diberikan dengan cara pengocoran pada umur 15 hst, 25 hst dan 35 hst dengan dosis 3kg NPK 15-15-15 dan 1kg ZK dilarutkan dalam 200lt air, untuk 1000 tanaman, tiap tanaman diberikan 200ml.
Pupuk daun kandungan Nitrogen tinggi diberikan pada umur 7 hst dan 24 hst, sedangkan kandungan Phospat, kalium dan mikro tinggi diberikan umur 20 hst, 30 hst dan 45 hst.

Defisiensi Unsur Hara


Kalium. Tanaman melon memerlukan unsur hara kalium dalam jumlah yang sangat banyak. Unsur ini berperan dalam penyusunan protein dan karbohidrat. Selain itu pemberian unsur kalium yang cukup juga akan meningkatkan kualitas buah serta meningkatkan ketahanan tanaman baik terhadap serangan hama penyakit maupun kekeringan. Kekurangan kalium ditandai dengan gejala tepi daun menjadi kuning muda, kemudian berubah menjadi kecoklatan, akhirnya robek seolah bergerigi. Untuk mengatasi kekurangan unsur hara ini dapat dikocor KNO3, dan dapat pula dilakukan penyemprotan pupuk daun yang mengandung kalium tinggi, misalnya pupuk MKP (Mono Kalium Pospat).
Magnesium. Tanaman melon juga membutuhkan unsur magnesium dalam jumlah yang relatif banyak. Unsur ini berfungsi unsur membentuk klorofil (zat hijau daun) dan mengaktifkan enzim-enzim dalam proses metabolisme. Kekurangan unsur ini ditandai dengan klorosis diantara tulang daun, warna daun menguning, terdapat bercak merah kecoklatan sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau. Untuk mengatasi kekurangan unsur ini dapat dengan pengapuran dan penyemprotan pupuk daun yang mengandung magnesiun tinggi, misal magnesium sulfat.


PANEN


Umur panen buah melon sangat  bervariasi, yaitu antara 55-85 hst (hari setelah tanam). Faktor yang paling berpengaruh terhadap umur panen adalah genetik dan lingkungan. Buah melon dengan varietas yang berbeda akan memiliki umur panen yang berbeda pula sekalipun ditanam pada kondisi lingkungan yang sama. Dan sebaliknya, varietas melon yang sama akan memiliki umur panen yang berbeda andaikata ditanam pada kondisi lingkungan yang berbeda, terutama ketinggian tempat.


sumber : 

PETUNJUK PRAKTIS BUDIDAYA PERTANIAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label