CARA BUDIDAYA SALAK PONDOH
Pemilihan Bibit
Pemilihan bibit adalah usaha untuk mendapatkan bibit yang unggul dalam budidaya salak pondoh agar diperoleh hasil yang maksimal. Mengenai pemilihan bibit ini ada beberapa hal yang perlu kita ketahui. Cara memperoleh bibit tanaman buah-buahan pada umumnya dapat diperoleh dengan 2 cara, yaitu:
1. Generatif
Bibit tanaman yang diperoleh dengan cara generative berasal dari biji yang dibenihkan. Cara generative ini sudah jarang dilaksanakan karena memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
a. Buah yang dihasilkan dalam waktu yang lama.
b. Sifat buah yang dihasilkan akan berbeda dengan sifat induk.
c. Hanya dilakukan jika tidak dapat dilakukan dengan cara vegetative, atau hanya dapat dikembangbiakkan dengan biji saja.
2. Vegetatif
Bibit tanaman yang diperoleh dengan cara vegetative, tidak berasal dari biji, namun dari bagian lain dari tumbuhan. Misalnya, akar, batang, dan daun.
Keuntungan perkembang biakkan vegetative adalah:
a. Tumbuhan hasil perkembangbiakkan cepat menghasilkan buah.
b. Hasil buah akan sama dengan sifat induknya
c. Sifat induk dapat dipertahankan sampai keturunan selanjutnya.
Untuk salak pondoh, cara memperoleh yang biasa digunakan adalah dengan cara pembenihan dari biji, tunas anakan, dan cangkok.
Penggunaan jenis bibit sangat berpengaruh pada kecepatan berbuah suatu tanaman. Jika bibit yang diperoleh dengan cara generative maka akan memerlukan waktu yang lama untuk dapat berbuah, yaitu sekitar 8-10 tahun. Hal itu karena tumbuhan harus memulai fase vegetative dengan menyediakan akar, batang dan daun terlebih dahulu sampai besar, baru fase generative untuk berbunga dan berbuah. Contohnya, mangga yang ditanam dari biji akan berbuah dalam umur 6 tahun, namun dengan cangkokan hanya dalam umur 3 tahun sudah dapat berbuah.
Sebaliknya, jika bibit tanaman yang kita pilih berasal dari bibit vegetative, maka tanaman akan cepat berbuah, karena tumbuhan sudah memiliki organ tubuh yang lengkap yaitu akar, batang, dan daun. Sehingga tumbuhan tinggal melaksanakan fase generative yaitu berbunga dan berbuah.
3. Pemilihan bibit
Bila kita memperoleh bibit tanaman dengan cara membeli, kita akan merasa kecewa sebab tidak seperti apa yang kita harapkan. Hal ini terjadi karena bibit berasal dari cara generative, jadi dapat mengalami perubahan sifat. Sehingga, jika kita ingin mempertahankan sifat unggul harus didapat dari cara vegetative.
Kita tidak bisa mengetahui bagaimana cara penjual memperoleh bibit, maka sebaiknya kita membeli pada pedagang yang dapat dipercaya, dan yang sudah kita kenal dengan baik.
Selain itu, ada cara yang lain yaitu dengan membeli bibit pada pedagang yang sudah bersertifikat sehingga ada jaminan mutunya. Tujuan sertifikasi ini untuk melindungi konsumen dari kerugian yang mungkin dapat dialaminya. Sebab bila kita salah dalam pemilihan bibit ini, kita akan mengalami kerugian waktu, tenaga , dan biaya.
B. Pengolahan Tanah
Proses pengolahan tanah harus direncanakan dengan baik, yaitu meliputi:
1. Pembuatan saluran
Saluran di sekitar kebun dibuat untuk saluran air di musim hujan, dan untuk mengairi kebun di musim kemarau.
2. Pengaturan jarak tanam
Pengaturan jarak tanam antara system penanaman monokultur berbeda dengan polikultur. Sistem monokultur adalah system penanaman yang hanya menanam satu jenis tanaman dalam satu areal. Jarak yang dipakai untuk menanam salak pondoh adalah 2 x 2 meter, dengan jumlah tanaman 1.800 rumpun untuk tiap hektarenya.
Sedangkan system polikultur adalah menanam areal kebun dengan beberapa jenis tanaman. Untuk system ini, jarak tanam antara tanaman yang satu dengan yang lain adalah 1,5 x 1,5 meter. Selain itu, ada tambahan bahwa untuk tanah yang subur, jarak tanam antara tumbuhan satu dengan yang lain lebih luas dibandingkan tanah yang kritis.
3. Pembuatan lubang tanam
Setelah kita tentukan jarak tanam antara tumbuhan salak yang satu dengan yang lain, maka kita sekarang mulai membuat lubang tanam. Ukuran lubang tanam adalah 50 x 50 x 50 cm atau 75 x 75 x 75 cm. Pada saat membuat lubang tanam, sebaiknya dipisahkan antara tanah yang di bagian atas dan tanah bagian bawah.
Setelah pembuatan lubang selesai, lubang dibiarkan dahulu selama 3 minggu agar terkena sinar matahari. Selain itu, kedalaman lubang ditambahkan pupuk kandang atau pupuk kompos kira-kira 15 kg. Masukkan kembali tanah yang telah berisi pupuk, tunggu selama 1 minggu baru dapat ditanami dengan tanaman salak pondoh
C. Penanaman
Langkah selanjutnya setelah pengolahan tanah adalah penanaman bibit salak pondoh, yang dilakasanakan pada awal musim hujan yaitu sekitar bulan Nopember. Sebab selain udara yang sejuk, juga tersedianya air yang cukup pada musim hujan, sehingga tumbuhan salak pondoh cepat tumbuh dengan baik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada penanaman bibit salak pondoh adalah:
1. Waktu tanam
Seperti telah dijelaskan di depan, bahwa waktu untuk penanaman bibit salak pondoh yang baik adalah pada awal musim penghujan, yaitu sekitar bulan November. Pada saat itu masih tersedia cukup air yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembang biakkan salak pondoh.
Selain itu, juga untuk menghemat tenaga penyiraman, karena lingkungan tempat hidup tanaman salak pondoh sudah basah oleh air hujan.
2. Jumlah bibit
Jika bibit salak pondoh yang merupakan hasil perbanyakan dari biji,, di tiap lubang tanam diberi 2 rumpun, sebab kita tidak tahu jenis kalamin dari tiap rumpun tanaman salak pondoh tersebut. Jadi untuk persiapan agar tanaman salak pondoh dapat berbuah.
Namun, jika bibit tanaman salak pondoh berasal dari bi it cangkokan, maka untuk setiap lubang tanam hanya diberi satu rumpun bibit tanaman salak pondoh, karena jenis kelamin induknya sudah diketahui sebelumnya.
Cara penanaman bibit salak pondoh:
a. Keluarka bibit dari kantong plastic/polybag.
b. Masukkan dalam lubang tanam yang telah tersedia.
c. Timbun dengan tanah yang sudah bercaampur dengan pupuk.
d. Tambahkan ajir di sekeliling tanaman salak pondoh agar tidak roboh oleh angin.
e. Pangkaslah sebagian daunnya kurang lebih sebanyak 75%, dengan tujuan untuk mengurangi penguapan.
f. Hati-hati dalam menanam bibit salak pondoh, jangan sampai akarnya rusak sebab tumbuhan tersebut akan mati.
g. Jangan mencampur jenis bibit salak pondoh yang satu dengan yang lain. Jika dicampur akan menyebabkan terjadinya perkawinan silang, sehingga yang didapat adalah buah salak yang berbeda dari tanaman induknya atau tidak seperti yang kita harapkan.
Pemeliharaan tanaman salak pondoh terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Penyulaman
Penyulaman adalah kegiatan untuk mengganti bibit tanaman salak yang sudah ditanam, biasanya terjadi karena beberapa alas an, yaitu:
a. Bibit tanaman salak pondoh yang sudah ditanam mati.
b. Bibit tanaman salak pondoh terhambat atau lambat pertumbuhannya/tidak sama seperti yang lain.
c. Bibit tanaman salak tidak sesuai yang diingiinkan, misalnya perbandingan antara salak pondoh yang jantan dan yang betina tidak seimbang.
d. Tanaman dapat diketahui jenis kelaminnya setelah salak pondoh tersebut berbunga.
Penggantian bibit atau penyulaman ini, sebaiknya dengan menggunakan bibit yang sehat, umurnya sama, dan berbuah banyak. Waktu penyulaman pada awal musim hujan agar kita tidak repot menyiraminya dan cepat tumbuh pohon salak pondohnya.
Cara pengambilan bibit untuk penyulaman dilakukan dengan cara putar, yaitu dengan membongkar bibit bersama tanahnya, lalu dibersihkan agar akar dapat tumbuh baik dan terbebas dari rayap.
Tahap-tahap pembongkaran tanaman salak pondoh yang sudah dewasa, yaitu:
a. Ikat pelepah tanaman salak pondoh dengan tali yang kuat.
b. Tanaman salak pondoh ditopang dengan bamboo agar tidak roboh.
c. Pembomgkaran tanaman dilakukan dengan jarak dari pangkal pohon sejauh 20 cm
d. Potong akar sebanyak 75%, dan sisakan sebanyak 25% agar tanaman tidak mati.
e. Isilah lubang galian dengan pupuk kandang atau pupuk kompos, dengan perbandingan 1:1.
f. Bongkar dan pindahkan tanaman dengan hati-hati agar tanaman salak pondoh tidak rusak.
g. Angkut dan masukkan pada tempat penanaman, jangan lupa beri ajir atau penyangga agar tidak roboh.
2. Pemupukan
Seperti makhluk hidup yang lain, salak pondoh juga memerlukan makanan yang berguna untuk pertumbuhan sampai menghasilkan buah. Zat makanan tumbuhan berasal dari dalam tanah, yang diambil oleh akar lewat pembuluh kayu di bawa ke daun untuk fotosintesis, dan hasilnya kemudian diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan oleh pembuluh tapis.
Tujuan pemberian pupuk adalah agar tumbuhan menjadi:
a. Tumbuh dengan baik dan subur, karena tersedianya unsure hara di dalam tanah secara lengkap.
b. Sehat, tidak mengalami gangguan, baik hama ataupun penyakit karena kekurangan salah satu unsure.
c. Berproduksi dengan banyak. Produksi yang banyak dapat terwujud jika tanaman salak pondoh dalam keadaan subur dan sehat.
Macam-macam pupuk yang dapat dipakai untuk tanaman, yaitu:
a. Pupuk alamiah: pupuk kandang dan pupuk kompos.
b. Pupuk buatan:Urea, NPK, TSP, KCL, ZA.
Sedangkan pupuk yang dipakai untuk tanaman salak pondoh adalah pupuk kandang atau kompos dan NPK (pupuk buatan yang terdiri dari unsure natrium, kalium dan fospat)
Tujuan pemberian pupuk kandang agar kesuburan tanah dan struktur tanah tetap terjaga dengan ukuran 15 kg untuk tiap rumpun tanaman salak pondoh selama setahun sekali. Sedangkan pemakaian pupuk buatan atau organic yang berupa NPK (Natrium kalium Fospat), dan campurkan antara urea, TSP dan KCL, dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
3. Penggemburan tanah
Penggemburan tanah adalah usaha untuk menjaga agar tanah tetap gembur. Tanah yang gembur mempermudah akar untuk bernapas dan dapat bergerak dengan leluasa untuk mencari sumber air atau sumber makanan, sehingga tumbuhan salk pondoh dapat tumbuh dengan subur. Selain itu, dapat merangsang tumbuhnya tunas baru yang dapat menjadi tunas anakan untuk bibit tanaman salak pondoh yang baru. Penggemburan dilakukan pada waktu pemberian pupuk. Penggemburan dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar tanaman salak pondoh induk maupun tunas anakan yang sudah mulai tumbuh.
Hasil penggemburan dapat diletakkan disekitar tanaman salak pondoh, sehingga tanamannya menjadi lebih kokoh dan merangsang tumbuhnya tunas baru. Jangan menimbun tanah terlalu tinggi dan tanahnya jangan dipadatkan, sebab akar akan kesulitan dalam mengambil makanan yang lebih luas dan mengalami kesulitan dalam bernapas. Hal ini akan menyebabkan beberapa masalah pada tumbuhan salak pondoh, antara lain:
a. Pertumbuhan yang terjadi sacara tidak sempurna.
b. Waktu berproduksi yang lebih lambat dibandingkan dengan yang lain.
c. Bila berproduksi, didapatkan hasil yang sedikit dan mutu tidak seperti yang diharapkan.
4. Penyiangan
Penyiangan adalah kegiatan pembuangan rumput liar di sekitar tanaman salak pondoh. Kegiatan ini dilakukan agar pertumbuhan salak pondoh adalah saat pemberian pupuk yang pertama, yaitu dilakukan sekitar 6 bulan pertama umur tanaman.
Untuk seterusnya, kegiatyan penyiangan dilakukan secara rutin tiap 4 bulan sekali. Tujuan penyiangan bagi tanaman salak pondoh adalah untuk:
a. Menjaga kestabilan tanah
b. Menjaga kesuburan tanah
c. Menambah kesuburan tanaman
d. Menjaga pertumbuhan salak pondoh agar sempurna
e. Mendapatkan hasil produksi berupa buah yang bermutu dan berjumlah banyak.
5. Pengairan
Pengairan adalah kegiatan pembarian dan penyediaan air bagi tanaman. Kebutuhan akan air yang terpenuhi akan membuat tanaman menjadi tumbuh dan berproduksi dengan baik. Tanaman salak pondoh memerlukan air yang cukup banyak, terutama dimusim kemarau. Pengaturan pemberian air pada tanaman salak pondoh dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain:
a. Jenis tanah
Jik tanah tempat tumbuh salak pondoh berpasir, maka kebutuhan akan air lebih banyak dibandingkan tanah liat, karena tanah berpasir cepat basah dan cepat menguap/kering.
b. Iklim
Pada musim hujan kebutuhan akan air sudah tercukupi, sehingga tidak perlu penyiraman. Lainhalnya pada musim kemarau, tanaman membutuhkan air yang banyak.
c. Kesuburan tanah
Tanah yang subur adalah tanah yang banyak mengandung zat organic, termasuk air, sehingga kebutuhan air untuk tanah yang subur lebih sedikit dibandingkan tanah yang tandus atau gersang.
d. Pancaran sinar matahari
Daerah yang pancaran sinar matahari diterima langsung dan penuh, misalnya daerah dataran rendah, membutuhkan air yang lebih banyak . Sedangkan daerah dataran tinggi/pegunungan membutuhkan air yang lebih sedikit karena pancaran sinar mataharinya agak berkurang jumlahnya.
e. Luas lahan dan tingkat pertumbuhan
Lahan yang luas membutuhkan air yang lebih banyak dibandingkan lahan yang sempit. Selain itu, tingkat pertumbuhan salak pondoh juga mempengaruhi kebutuhan air, misalnya tanaman yang kecil tentunya memiliki kebutuhan air lebih sedikit dibandingkan tanaman salak pondoh yang sudah besar.
6. Pemangkasan
Kegiatan pemangkasan pada tanaman salak pondoh bertujuan untuk:
a. Mengatur banyaknya pelepah daun.
b. Mengatur banyaknya tunas
c. Agar lingkungan tidak terlalu lembap.
Pemangkasan ditujukan pada pelepah yang sudah tua dan tunas anakan yang terlalu banyak. Waktu pemangkasan yaitu pada saat tanaman salak pondoh sudah mulai berbunga dan mulai berbuah, agar konsentrasi ditujukan untuk proses pembuahan. Pelaksanaan pemangkasan secara rutin setiap 2 bulan sekali atau setelah panen, termasuk pemangkasan tandan buah yang sudah kering.
7. Penyerbukan
Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari di kepala putik atau peristiwa perkawinan. Perkawinan ini akan diikuti dengan pembuahan. Tanaman salak adalah tumbuhan yang dapat melakukan penyerbukan sendiri, tanpa campur tangan manusia. Namun, kadang-kadang dapat dibantu oleh angin dan serangga, termasuk manusia ikut membantu penyerbukan tanaman salak pondoh karena ingin mendapatkan hasil yang baik.
Tanaman salak pondoh mulai berbunga pada umur 2 tahun untuk bibit dari tunas anakan dan 3 tahun untuk bibit dari biji. Tanaman salak pondoh berbunga pada umur 3 tahun.
Tanda-tanda tanaman salak pondoh siap untuk penyerbukan adalah:
a. Pecahnya seludang bunga betina,
b. Berbau wangi, dan
c. Berwarna merah.
Cara penyerbukan bunga tanaman salak pondoh adalah sebagai berikut:
a. Oleskan bunga jantan pada bunga betina.
b. Usahakan benang sari bunga jantan menempel pada bagian putik bunga betina.
8. Pengendalian Hama Penyakit
Walaupun tanaman salak pondoh termasuk tanaman yang tahan terhadap hama penyakit, namun tetap saja ada beberapa tanaman yang terkena serangan hama dan penyakit. Jika kita ingin bercocok tanam salak pondoh dengan baik dan tidak terserang hama penyakit, kita perlu melakukan beberapa pencegahan, antara lain:
a. Menjaga kebersihan kebun, baim dari sampah maupun dari gulma/tanaman pengganggu.
b. Memberikan pupuk yang sesuai, baik jenis maupun dosisnya agar tumbuh dengan sehat.
c. Menjaga kelembapan lokasi bertanam salak pondoh, lakukan pemangkasan bila perlu.
d. Lakukan penyemprotan bila terdapat hama atau penyakit.
e. Menjaga kesuburan dan kegemburan tanah sehingga pertukaran udara berlangsung dengan baik.
Kita perlu mengenal beberapa jenis hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman salak pondoh. Jenis hama dan penyakit yang sering merusak tanaman salak pondoh, yaitu:
a. Hama perusak akar tanaman salak pondoh
Hama ini berupa cacing tanah, yang mengakibatkan tanaman menjadi pendek/kerdil, daun menguning, dan akhirnya mati. Pengobatannya dengan memberikan Furadan 3 G, Curater 3 G, dan Khriphos 25 EC.
b. Hama perusak batang tanaman salak pondoh.
Hama ini berupa kumbang yang meyerang tanaman muda. Mula-mula bagian daun, lalu masuk melalui pelepah ke dalam batang. Akibat yang dialami tanaman salak pondoh adalah daunnya menguning, kerdil, dan akhirnya mati. Penanggulangannya dengan membasmi kumbang menggunakan insektisida Thiodan, Decis, dan Superdice. Cara pemberantasan dilakukan dengan penyemprotan pada bagian yang terkena serangan.
c. Binatang perusak buah salak pondoh
Binatang yang sering merusak buah salak pondoh adalah tupai dan tikus. Gejalanya berupa bekas gigitan pada buah atau pangkal buah. Pemberantasan dilakukan dengan racun pospit, dan klerat atau dengan cara memburu tikus dan tupai tersebut.
d. Penyakit jamur pada salak pondoh
Cendawan atay jamur adalah penyakit yang menyerang bagian pangkal batang dan bagian buah. Penyakit ini muncul pada musim hujan yang terus-menerus dan kebun tanaman salak pondoh yang lembap. Pemberantasannya dengan menyemprotkan fungisida Dithane, Antracol, dan Velimex.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar