Kamis, 31 Juli 2014

Ternak Kroto Media Toples


Tak bisa di pungkiri Kroto Semut Rangrang sangat dicari oleh para perternak Burung ata yang seringdi sebut Kicau Mania. yang sebelumnya kroto hanya si cari tapi sekarang kroto dapat di hasilkan sendiri dengan cara membudidayakan semut rangrang. pertanyaan yang timbul bagaimana membudidayakansemutrangrang??? bila ada usahapasti akan ada hasilnya. Bagi para kicau mania sekarang gak usah kawatir akan kekurangan kroto. karenakroto  sekarang dapat diternakkan. caranya??? akan kita ulas.,.,

Budidaya Kroto dengan Media Toples apa sajayang harus d siapkan??? tentu saja rumah tempat sarang semut rangrang, yaitu dengan toples


Cara Pembuatan Sarang Kroto Menggunakan Toples

Sangat mudah sekali cara pembuatan sarang kroto menggunakan toples. Kalau teman ingin mencoba beternak atau membudidayakan semut rangrang. Cukup dengan menyediakan sebuah toples dan nampan. Sedangkan fungsi dari nampan adalah sebagai tempat untuk meletakkan toples. Tentunya nampan dii si dengan air. Supaya semut rangrangnya tidak lari kemana mana.

Selengkapnya sediakan alat sebagai berikut:

1. Toples
Untuk toples bebas ukuran, kalau bisa yang transparan. Lalu toples di lubangi seperti gambar di bawah ini untuk saluran keluar masuk semut rangrang dan sebagai tempat udara sarang kroto.


Cara Pembuatan Sarang Kroto Menggunakan ToplesCara Pembuatan Sarang Kroto Menggunakan Toples

2. Nampan

Cara Pembuatan Sarang Kroto Menggunakan Toples

3. Solasi / plester coklat atau hitam, juga bisa menggunakan kertas.



Cara Pembuatan Sarang Kroto Menggunakan Toples
Fungsinya untuk menutupi toples agar semut rangrang cepat bersarang dan membuat jaring jaring. Setelah semut rangrang mau bersarang, bisa lepas solasinya atau  bisa juga membiarkannya.

4. Batu bata atau yang lainya yang di taruh di atas nampan yang sudah berisi air sehingga toples tidak terendam air. 
Cara Pembuatan Sarang Kroto Menggunakan Toples

Semut Rangrang
Kita bisa mencarisemutrang rang yang ada di pohon sekitar rumah. caranya???
Kendala pertama kali dalam membudidayakan atau ternak semut rangrang adalah ketika harus memindahkan sarang kedalam suatu tempat. Resikonya pasti akan digigit. Banyak sekali dari sekian cerita yang mengalami masalah ini.



Cara Memindahkan Sarang Kroto Alam

Cara Memindahkan Sarang Kroto Alam Cara Memindahkan Sarang Kroto Alam

Ada banyak cara yang bisa sobat praktekan :


Cara Pertama:

1. Potong batang sarang semut rangrang  (tentunya akan sedikit mengalami kesulitan)

2. Masukan kedalam karung / plastik / toples  dan apa saja yang sekiranya  ada celah / lubang  udaranya. 

3. Siapkan ember plastik besar yang tepi nya sudah di kasih tepung. Supaya semut rangrang tidak bisa naik keatas.
4. Masukan sarang kedalam ember plastik tersebut dengan #catatan harus di buka / buang daun daun beserta jaring jaringnya agar ketika bersarang membuat sarang baru tidak membawa jaring yang lama. Pengalaman kalau tidak di bersihkan nantinya toples akan terlihat kotor.
5. Buat jembatan penghubung antara ember dengan toples dengan menggunakan sapu lidi atau penghubung yang lain (pastinya ada jembatanya) terserah mau pakai apa saja bisa.
6. Setelah itu tingggal saja, tidak sampai satu hari semut rangrang akan bersarang secara alami.

#Catatan : toples sudah tersedia makanan dan minuman.



Cara ke dua:

Setelah sarang dimasukkan kedalam ember dan sudah di bersihkan dari daun beserta jaringnya. Sobat bisa langsung meletakan kedalam toples dengan menggunakan tangan. Tentunya tangan sudah ada pelindungnya.. Tidak sampai menunggu habis  semut di dalam ember.

Cara Memberi Makanan Ternak Semut Rangrang

Bagaimana cara memberi makanan semut rangrang atau ternak kroto pada media toples. Makanan adalah bagian terpenting dan utama. Salah memberi makan akan mengakibatkan ternak kroto kita akan mengalami perkembangan yang kurang maksimal. Setelah mengetahui apa saja makanan yang harus di berikan semut rangrang. kali ini flodesta akan mencoba share cara memberi makanan pada semut rangrang dan sekaligus makanan tidak terbuang. Sehingga kita bisa memantau persedian makanan, apakah semut rangrang mau makan atau tidak. Tentunya untuk melatih semut rangrang untuk mencari atau berburu makanan sendiri walaupun sudah kita siapkan.
Cara Memberi Makanan Ternak Semut Rangrang
Cara memberi makanan semut rangrang yang pertama adalah kita bisa buatkan tempat khusus untuk menampung makanan. Tempat makanan bisa terbuat dari botol plastik yang di potong kemudian sisakan sedikit kira kira kurang lebih 2 cm lalu letakkan di atas toples. Dimana penggunaan botol plastik adalah supaya makanan tidak keluar. Kususnya untuk makanan yang berjenis ulat ( hongkong, kandang dll). Untuk makanan yang bisa terbang atau meloncat seperti jangkrik dan belalang bisa di masukan langsung kedalam lubang toples atau bisa juga kita lumpuhkan dulu kemudian di masukan di tempat yang telah kita sediakan.
Cara Memberi Makanan Ternak Semut Rangrang
 Kemudian untuk cara memberi makanan yang menggunakan rak toples. Sebenarnya hampir sama seperti cara di atas. Cuma tempat makanan kita letak kan di samping toples. Karena dengan media rak , tempat untuk manaruh tempat makanan sangat luas di banding dengan menggunakan toples dengan tatakan nampan ( tempat sangat terbatas ).

Cara Panen Kroto Media Toples

Saat yang di nanti oleh teman flodesta yaitu cara panen kroto semut rangrang dari toples. Penantian yang menegangkan, karena harus berhadapan banyak semut rangrang. Siap di keroyok oleh gigitan dengan rasa yang sangat perih sekali. Misalkan harus digigit 1 semut saja, saya kira masih bisa di atasi. Tetapi bagaimana jika jumlah semut rangrang ratusan bahkan sampai ribuan.
Cara Panen Kroto  Media Toples

Setelah melihat toples sudah banyak kroto. Pasti sobat berpikir untuk mengambil dan memanen. Entah mau di gunakan untuk kebutuhan sendiri, pakan burung, mancing dan di jual. Tetapi bingung caranya supaya tidak di gigit untuk mengambil krotonya. Apakah mau di panen atau di biarkan saja jadi banyak untuk bibit. Panen kroto di media toples sebenarnya sangat mudah, asalkan kita tahu caranya.
Cara Panen Kroto  Media Toples
Berikut yang harus di siapkan:

1. Sarung tangan karet
    Untuk apa sih sarung tangan. Supaya kulit kita tergigit secara langsung
2. Tepung pati
    Digunakan untuk melumuri sarung tangan dan dinding ember.
3  Ember (2)
    satu sebagai tempat membongkar toples sedangkan yang ke dua untuk tempat  kroto.
3. Batang kayu kecil / sapu lidi
    untuk merobek jaring putih.,atau sobat bisa gunakan  langsung memakai tangan ( sudah terlindungi sarung tangan+ tepung )

Pengambilan kroto bisa di tepuk tepuk setelah jaring di robek. kroto akan jatuh kebawah. Dibawah kan masih ada tutup toples, ketika kroto sudah diatas tutup toples. Ambil segera tutup toples yang sudah terisi kroto dan pindahkan ke tempat khusus untuk kroto, sebelum menyatu lagi dengan semut rangrang.
Atau kroto di tumpahkan di tempat ember tersendiri. Begitu seterusnya.
Sumber: http://www.problogger.web.id/2013/01/ternak-kroto-media-toples.html#.U9nvcMqXqcI

Rabu, 30 Juli 2014

Yuk, Bisnis Kroto Cuma Bermodal Rp2 Juta


Ade Yusdira. (Foto: Dok pribadi) Ade Yusdira. (Foto: Dok pribadi) JAKARTA - Ade Yusdira berhasil mengembangkan bisnis kroto atau telur semut api hingga beromzet Rp60 juta. Padahal modal awalnya hanya Rp2 juta. Awal mula Ade menekuni bisnis yang tidak biasa ini dari hobinya memancing ikan.

Namun dia kesulitan mendapatkan umpan karena harga yang mahal. Dia kemudian berpikir untuk memulai bisnis kroto ini sendiri. Menurutnya, memulai bisnis kroto ini tidak sulit, yang dibutuhkan tentu Prosedur Operasi Standard (SOP), seperti menyediakan ruangan di bawah suhu 30 derajat, tepatnya harus lembab tetapi kering.

"Karena semut menyukai tempat gelap," terangnya kepada Okezone, Rabu (26/2/2014).

Setelah itu, hal lain yang perlu dilakukan adalah menjaga keamanan semut dengan cara membangunkan kandang atau rumah bagi semut tersebut. Yang dibutuhkan adalah rak kayu yang dibuat bertingkat-tingkat dan disesuaikan dengan jumlah bibit semut.

Kemudian di bawah kandang atau kaki-kaki kandang harus disediakan air yang fungsinya agar semut tidak keluar dari kandang. Selain itu sediakan papan yang 80 persennya mengandung protein. "Untuk tempatnya bisa dibuat dengan tinggi 2 meter, lebar 80 cm, dan tinggi 1,3 meter," jelas Dosen yang mengajar di STIE Kesatuan Bogor ini.

Untuk memulai bisnis ini, para pemula perlu menyediakan setidaknya 30 hingga 100 stoples bibit. Harga 1 stoples berkisar Rp50 ribu hingga Rp60 ribu, jadi dengan Rp2 juta sudah bisa memulai bisnis kroto ini.

"Dalam memulai bisnis ini yang harus dilakukan uji coba dulu, dimulai dari yang sedikit dulu minimal 30 stoples, maksimalnya 100 stoples, karena kan dalam bisnis ini kita berhadapan dengan makhluk hidup, jika gagal mereka akan mati," kata dia.

Ade menambahkan, bisnis ini bisa dilakukan di luar ruangan maupun di dalam ruangan seperti kamar, namun untuk di luar ruangan harus disediakan kandang tambahan berupa bilik, agar ruangan tetap dijaga lembab.

Sementara itu, makanan yang diberikan kepada semut-semut adalah makanan yang harus bernutrisi atau makanan seperti ulat pohon, jangkrik, dan tulang ayam, namun jangan memberi makan semut dengan makanan bekas.

"Untuk tambahan, semut diberi minuman gula satu kali sehari," tambah Ade. (wdi)
Sumber: http://economy.okezone.com/read/2014/02/24/455/945837/yuk-bisnis-kroto-cuma-bermodal-rp2-juta

BEBERAPA METODE TERNAK SEMUT RANGRANG


Dalam Berternak semut rangrang ada beberapa metode,namun sebagian besar pensuplay Kroto masih menggunakan metode lama (tradisional) adapun metode-metode itu adalah :
1. Metode tradisional
Dalam metode ini hampir tidak ada campur tangan manusia secara langsung. Semut dibiarkan berkembang biak sendiri dan manusia hanya mengambil hasilnya. Contohnya; yang sekarang banyak dilakukan oleh pemetik kroto. Dia hanya mencari pohon yang ada sarang semutnya dan mengambil kroto yang ada. Kadang dapat banyak tetapi sering hanya mendapat sedikit hasil per sarang semut rangrang. Jika sarang sudah diambil maka dia harus mencari sarang yang baru agar memperoleh kroto lagi.
Kelebihannya:
Tidak perlu repot-repot mengurusinya
Tanpa perlu memberi makan
Tempat sudah tersedia di alam
Kekurangannya:
Hasil tak dapat diprediksi/perkirakan sebelumnya
Masih terpengaruh oleh kondisi cuaca alam
Sulit untuk berkembang biak
masih Harus mencari ke Hutan hutan
2. Metode Semi Tradisionil
Didalam metode ini sudah ada campur tangan manusia. Tetapi hanya sedikit, karena hampir sebagian besar masih menggantungkan alam untuk kelestarian dari semut rangrang. Biasanya yang menggunakan metode ini adalah para pekebun yang memanfaatkan semut untuk menjaga pohonnya agar tidak diserang hama tanaman. Pekebun memberi jalan agar semut pindah dan berkembang ditempat yang baru atau yang diinginkan pekebun. Selain itu pekebun juga memberi makan semut dengan sisa-sisa dapur. Dengan metode ini hasil sudah bisa diperkirakan dan lebih banyak dari metode tradisionil.
Kelebihannya:
Tempat sudah tersedia di alam
Mengurusnya hanya sambilan
Kekurangannya:
Masih terpengaruh oleh kondisi cuaca alam
Sulit untuk berkembang biak
Memerlukan waktu yang cukup lama agar berhasil
Memerlukan Perhatian Khusus Agar Terhindar dari Predator liar
3. Metode Modern
Didalam metode ternak semut rangrang modern hampir tidak ada campur tangan dari alam. Semut hampir 100% tergantung kepada Peternak dalam hal memperoleh tempat tinggal,makanan Dan Asupan Nutrisi. Bahkan semut beranak pinak sampai turun temurun, belum pernah melihat pohon. Contoh metode ini adalah ternak semut rangrang menggunakan Metode yang Dikembangkan  Kroto Research Institute Budidaya Semut Rangrang mengunakan metode modern.
Kelebihannya:
Tidak memerlukan kebun
Tidak Memerlukan Tempat Luas
Modal Kecil
Biaya Perawatan Kecil
Hasil sudah bisa di prediksi
Masa Panen Bisa Di atur 2 minggu bisa 1 bulan bisa
Tidak tergantung dengan kondisi cuaca / alam
Semut sudah di lokalisasi sehingga tidak pergi kemana-mana
Mudah cara pengelolaannya dan Hasil Panen kroto bersih
Menghasilkan Kroto Kwalitas Super
Macam-macam Media beserta kelebihan dan kekurangan :
5876473646_ba4e011d91       Bambu
KELEBIHAN :

  • Bahan Media Mudah didapat
  • Biaya Pembuatan media kecil
    KEKURANGAN :

  • Koloni Lama dalam beradaptasi
  • Koloni Lama dalam perkembangbiakan
  • Koloni lama dalam perpindahan ke media yang lain
  • hasil telur kroto kecil-kecil
Budidaya-kroto-tanpa-pohon
   Botol Aqua 
             KELEBIHAN :

  • Bahan Media Mudah Didapat
  • Biaya Pembuatan media Kecil
  • Bisa mengunakan Botol Bekas
   KEKURANGAN :

  • Berpotensi Koloni Bersarang Diluar media
  • Cara Pemanenan Sulit
  • Sekali Panen harus Pembibitan dari awal
  • Koloni akan sulit dibudidaya lagi setelah satu kali pemanenan
  • Hasil Produksi Telur Tidak maksimal
  • hanya sekali panen
  • Media sering berpindah-pindah ( Ringan )
  • Koloni suka berpindah-pindah media
Cara-budidaya-kroto1
  Toples 
KELEBIHAN :

  • Bisa mengamati Perkembangan koloni setiap saat
  • Pembuatan Media Bisa mengunakan bahan bekas
  • Biaya pembuatan media kecil
KEKURANGAN :

  • Koloni lama dalam perkembangbiakan
  • koloni lama dalam pembuatan sarang
  • Pelaksanaan panen dan paska panen sangat Sulit
  • Hanya Sekali panen harus melakukan pembibitan dari awal
  • Masa budidaya yang lama berakibat kerugian biaya produksi dan waktu
  • Memerlukan tempat yang luas
Media Sarang

Bagi peternak pemula informasi tentang Penentuan media sebagai sarana koloni Semut rangrang membuat sarang Dan berkembangbiak sangatlah penting,Demi Untuk mendapatkan Hasil Panen Kroto yang optimal Pemilihan  media Mutlak menjadi syarat utama dalam berbudidaya semut rangrang penghasil kroto ,media yang tepat dan sesuai dengan Karakteristik Semut rangrang, Petani harus memiliki pemahaman mengenai media yang mungkin berbeda-beda dari setiap jenisnya.disini penulis hanya focus pada budidaya semut rangrang mengunakan pipa pvc ( paralon ) karena berdasarkan pengalaman penulis selama beberapa tahun berbudidaya semut rangrang penghasil kroto media yang paling tepat dan efektif adalah paralon.
  1. Untuk proses penebaran Bibit mengunakan media PVC ( Paralon ) petani tidak perlu repot-repot  melakukan penangganan yang berlebihan,seperti jika mengunakan stoples harus menutup dulu lobang yang dibuat mengunakan solder untuk tujuan akses keluar masuk koloni dengan mengunakan lakban,dan menunggu beberapa jam agar koloni beradaptasi dengan media.tetapi jika mengunakan pipa pvc ( paralon ) petani hanya tinggal menata pipa-pipa yang sudah dipotong tadi ke flock/ rak dan bibit langsung ditebar diatas rak.
  2. Hasil produksi telur kroto yang dihasilkan mengunakan pvc lebih banyak dan lebih padat,jika dibandingkan mengunakan media lain.
  3. Koloni sangat betah dan merasa nyaman sehingga Perkembang biakan koloni sangat cepat dikarekan media berwarna gelap,
  4. Koloni jarang berpindah sarang/media sehingga hasil produksi telur optimal
  5. Pasca panen media sanggat mudah untuk dibersihkan
  6. Media bisa bertahan lama dan tidak akan rusak dalam kurun waktu 5-10 tahun masa budidaya.
  7. Media mempunyai berat yang standar sehinga media tidak akan bergeser atau berpindah disaat koloni sudah penuh .
  8. Dalam masa pemanenan media mengunakan pipa pvc sangat mudah dan meminimalisasi kematian koloni pasca panen.
  9. Media Sarang mengunakan pvc ( Paralon ) membuat sarang memiliki intensitas cahaya yang konstan yang disukai semut-Semut produktif intensitas cahaya dalam sarang berkisar 0,01-0,06 lm/m2 .sehinga hasil produksi kroto bisa maksimal.
  10. Sumber:" http://semutkroto.com/visi-dan-misi/

KUNCI SUKSES BISNIS KAKILIMA




“Ada 5 kunci sukses berbisnis kakilima…”
Ada beberapa hal yang harus diketahui dalam menjalankan bisnis kakilima. Dengan mengetahui kunci sukses bisnis ini, kesuksesan hanyalah soal waktu semata bagi Anda. Kunci-kunci sukses tersebut antara lain:
  1. 1. MODAL USAHA
Begitu banyak orang yang ingin memulai usaha tetapi tidak memiliki informasi memadai mengenai sumber-sumber keuangan yang dapat diperoleh. Pada dasarnya, ada beberapa cara yang dapat diusahakan untuk memperoleh modal, misalnnya sistem bagi hasil dengan pihak lain (bisa orang terdekat atau perusahaan profesional). Cara lain yang dapat ditempuh adalah dengan meminjam dana dari bank-bank yang peduli terhadap perkembangan usaha kecil dan meengah (UKM).
Pilihlah bank-bank yang mau memberikan pinjaman dengan bunga yang ringan. Priksalah dengan seksama kadar bunga pinjaman setiap bank sebelum Anda memutuskan untuk meminjam dana. Beberapa bank yang direkomendasikan untuk pinjaman dana usaha kecildan menengah adalah BRI, BNI, dan BPR. Mungkin akan lebih baik jika Anda bergabung dengan koperasi pedagang kakilima setempat yang akan lebih kooperatif dalam hal pinjaman dana. Koperasi semacam ini juga biasanya tidak mematok bunga terlampau tinggi untuk setiap pinjaman anggotanya sehingga Anda akan terhindar dari kredit macet karena bunga modal yang terlampau tinggi.
Berbicara mengenai modal usaha, alangkah baiknya apabila Anda sebagai seorang pengusaha mempersiapkan dana simpanan usaha. Besarnya dana simpanan ini bisa bervariasi, tetapi paling tidak sediakanlah 25% dari seluruh dana operasional Anda untuk simpanan. Dana ini akan sangat berguna jika sewaktu-waktu terjadi hal-hal tak terduga dalam usaha Anda. Dengan dana simpanan ini Anda akan dapat mempertahankan jalannya usaha ketika situasi menjadi sulit.
  1. 2. MEMBANGUN KEMAMPUAN BERSAING
Tidak dapat disangkal bahwa pesaing akan selalu ada dalam dunia usaha. Oleh karena itu, sebagai pengusaha kakilima, Anda dituntut untuk lebih kreatif daripada pedagang sejenis. Bangulah kmpetisi yang sehat dengan kompetitor Anda. Jangan hindari atau curigai mereka, tetapi perlakukan mereka sebagai rekan yang akan mampu mendorong Anda berkarya lebih baik. Tidak jarang justru pesainglah yang memacu para pengusaha untuk menjadi kreatif. Kreativitas di sini bukan sekadar berbicara masalah penyajian dan pengemasan produk, tetapi bahkan hingga system manajemen usaha. Banyak usaha mennyajikan produk dalam bentuk dan kemasan yang menarik, tetapi akhirnya jatuh karena sistem manajemen yang buruk; hubungan antara atasan dan bawahan yang terlampau kaku, ketidaktransparanan manajemen terhadap staf dan karyawan, ketidakadilan dalam pembagian gaji, diskriminasi yang menyangkut SARA terhadap pegawai, dan sebagainya.
  1. 3. MECIPTAKAN PELANGGAN YANG LOYAL
Bagi konsumen, kualitas pelayanan suatu usaha pada saat pertemuan pertama akan sangat menentukan pandangan mereka terhadap usaha tersebut pada masa yang akan datang. Jika konsumen merasa puas, maka sangat mungkin mereka akan datang lagi pada kesempatan berikutnya. Tidak hanya kembali lagi, tetapi terbuka kemungkinan pula bahwa mereka akan membawa orang lain untuk menjadi konsumen Anda berikutnya. Si konsumen tadi pun akan menjadi pelanggan yang loyal bagi usaha Anda.
  1. 4. PEMASARAN
Meskipun secara khusus kita akan membahasnya pada bab tersendiri,namun tak ada salahnya bila kita sedikit menyinggung beberapa tips memasarkan bisnis kakilima:
v     Pilihlah lokasi penjualan yangn tepat sasaran
v     Jagalah kebersihan tempat usaha Anda
v     Bila Anda bergerak di bidang jasa boga, buatlah paket menu yang unik ddengan harga ekonomis
v     Cermatlah menilik jadwal pameran di kota Anda dan ikuti pameran yang ada
v     Ada baiknya pula untuk melakukan kerjasama yang saling menguntungkan ddenngan perusahaan-perusahaan yang cukup mapan
v     Jagalah mutu warung Anda saat Anda sudah meraih keberhasilan.
  1. 5. EFISIENSI BIAYA OPERASIONAL DAN MANAJEMEN STOK
Walaupun Anda bergerak dalam bidang usaha kakilima, pembukuan tetap mutlak diperlukan. Pembukuan keungan diperlukan agar Anda mengetahui seberapa besar pemasukan dan pengeluaran Anda. Dengan mengetahui data keuangan ini, maka Anda akan dapat mengusahakan agar terjadi keseimbangan anyara pemasukan dan pengeluaran yang tidak diperlukan.
Biasakan pula mencatat stok barang Anda dengan teliti. Dengan mencatat stok, Anda akan mengetahui seberapa besar persediaan Anda, apa saja yang kurang, dan apa saja yang perlu ditambah. Dengan mencatat stok, Anda juga akan mengetahui ke mana saja larinya pengeluaran yang Anda lakukan. Dengan cara ini, Anda akan dapat mengefisienkan biaya operasional Anda.

Dahsyatnya Kaki Lima

Kenapa anda takut berbisnis? barangkali pertanyaan tersebut pernah terlontar dari teman-teman yang menawarkan ikut dalam berbisnis. Ada banyak jawaban yang keluar diantaranya. Ketakutan gagal, belum mempunyai kemampuan untuk berbisnis dan saya orangnya tidak berbakat, tidak seperti orang minang dan juga bugis/ makassar.
Rasulullah dalam sebuah hadist menyampaikan bahwa sembilan dari pintu rizki adalah perdagangan. Sering memulai bisnis kebanyakan mentok di modal. Sebenarnya tidak, sering memulai bisnis dari persepsi dan ide.
Persepsi adalah cara pandang kita terhadap sesuatu. Seperti ketika membeli sayuran di tukang sayur keliling. Persepsi pembeli adalah sayuran ini bagus dan masih segar dengan harga sekian dan itu mesti di dapat dari menawar kepada pedagang. Sedangkan pedagang berpesepsi jika pembeli ini tertarik dan dijual dengan harga sekian maka saya mendapatkan keuntungan sekian rupiah, kemudian menawarkan kembali dagangan yang lain. Berbeda lagi dengan penanam sayur dimana ia melihat bagusnya tumbuh sayuran akan membuat panen lebih banyak dan uangpun akan masuk kekantong.
Bisnis kaki lima adalah bisnis yang menarik sekaligus dahsyat. Pembelajaran bagaimana menawarkan, menjajakan, bertahan dan juga melakukan analisa pasar. Dalam beberapa majalah tentang bisnis banyak mengupas bisnis kaki lima yang hanya membutuhkan modal sedikit. Dari pengalaman saya berbisnis kaki lima, ada yang tidak usah memiliki modal besar berbentuk uang. Hanya membutuhkan keberanian untuk menawarkan kepada konsumen dan siapapun orangnya.
Beberapa hal utama pembelajaran dari pedagang kaki lima:
1. Keberanian. Inilah kaki pertama, bagaimana berani untuk melanggar pakem-pakem bisnis yang telah mapan. Menawarkan barang dangangan. Berani bermain dengan aturan, dimana tidak boleh berdagang maka ia mampu berdagang. Untuk memulai usaha di kaki lima adalah keberanian untuk mencoba, selama ini kita hanya menjadi konsumen dan memulailah menjadi distributor
2. Keuletan. Bertahan dengan perputaran usaha yang terkadang surut dan terkadang naik. Berbisnis kaki lima membutuhkan keuletan. Ketika cuaca tidak mendukung maka mesti cepat untuk menyelamatkan barang dagangan. Inilah pembelajaran ketika saya berdagang kaki lima dan sekarang masih sekali-kali menjadi pebisnis kaki lima, yakni menjual Rendang Telor “SEHAT-I” dan kerupuk kamang di Universitas Indonesia atau Istora Senayan dengan tema “Sepeda untuk Bisnis”
3. Kejelian. Berdagang kaki lima mesti melihat peluang demi peluang. Banyak ragam usaha berada dalam pasar atau di tempat keramaian. Lihat peluang usaha yang sedang naik daun, atau sedikit pesaing.
4. Kebersamaan. Perjuangan berbisnis di kaki lima membutuhkan kebersamaan antara pedagang. Lawan utama pedagang kaki lima adalah tramtib, keamanan dan juga premanisme. Dibutuhkan rasa senasib dan sepenanggungan untuk tetap bisa berbisnis.
5.Kekuatan. Inilah pilar terakhir ketika mencoba bisnis di kaki lima. Mesti mempunyai kekuatan pemikiran untuk mengembangkan usaha, kekuatan emosi untuk bertahan dan kekuatan otot jika suatu saat diperlukan dalam hal-hal tertentu.
Bagi yang akan memulai sebuah bisnis besar, ada banyak pembelajaran terbaik ketika mencoba berbisnis di kaki lima. Dengan tidak menafikan bahwa berbisnis online itu tetap memiliki kurikulum untuk pengusaha. Temukan saya hari minggu esok menjadi pebisnis kaki lima di Universitas Indonesia.
Semoga bermanfaat bagi anda yang ingin memulai berbisnis. Ingin berbisnis silahkan kontak saya
Sumber: http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2011/01/21/dahsyatnya-kaki-lima-334794.html

Meraup Omset Jutaan Rupiah dari Ternak Ulat Hongkong

KEBUTUHAN ulat hongkong atau ulat kandang untuk pakan hewan cukup besar. Sayangnya, budidaya ulat yang juga dikenal dengan sebutan meal worm ini masih terbatas. Tertarik menjajalnya?
Saat ini, mayoritas peternak ulat hongkong berdomisili di daerah Jawa Timur. Seperti Hari Wibowo, peternak ulat hongkong di Wajak, Jawa Timur mengatakan, budidaya ulat hongKong masih terpusat di Jawa Timur saja. "Padahal peluang bisnis budidaya ulat hongkong sangat besar," katanya.
Menurut Hari, pemanfaatan ulat hongkong sebagai pakan hewan tertentu sudah dimulai sejak 2009. Pada saat itulah ia mulai membudidayakan ulat hongkong.
Hari menuturkan, ulat hongkong memiliki kandungan protein sekitar 62 persen. Dengan kandungan yang tinggi, ulat hongkong menjadi alternatif pakan yang disukai para peternak burung, udang windu, ikan koi, arowana, bahkan landak mini. "Hingga 70 persen produksi ulat hongkong kami dipakai untuk pakan burung, terutama burung kicau," katanya.
Awalnya, Hari ingin mengekspor ulat hongkong. Pasalnya, kebutuhan ulat hongkong di luar negeri sangat tinggi. Bahkan, beberapa restoran di Eropa dan Amerika menyajikan menu ulat hongkong goreng.
Akan tetapi, karena dana terbatas, walaupun permintaannya sangat tinggi, produksi ulat hongkong Hari hanya bisa memenuhi permintaan di Jawa Timur dan Bali.
Hari memiliki empat kandang berukuran masing-masing 10 meter (m) x 20 m. Setiap kandang menampung sekitar 400 kotak yang terbuat dari papan. Kotak tersebut diisi sekitar 3 kilogram (kg) ulat hongkong. Setiap kandang bisa menghasilkan hingga 100 kg ulat setiap panen.
Harga ulat ini dibanderol Rp30.000 perkilogram. Dalam sebulan Hari bisa menjual sebanyak 8 ton dengan omzet mencapai Rp240 juta. Adapun laba bersihnya bisa mencapai 70 persen.
Coba-coba
Jika Hari beternak ulat hongkong karena minimnya peternak ulat, beda dengan Bambang. Berawal dari coba-coba, Bambang, pemuda asal Desa Temu Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro ini sukses dengan bisnis kepik atau ulat pakan burung.
Meski bisnis tersebut hanya sebagai sampingan, namun bisnis itu juga dapat menghasilkan uang, bahkan omsetnya sampai Rp1 juta perbulannya.
“Ya, lumayan lah hasilnya, meski baru memanen 2 kali, bisnis ini kan hanya sebagai sampingan saja,” ujar Bambang di lokasi penangkarannya di Desa Temu, Kanor.
Bambang menjelaskan, ia memulai usaha praktis itu seminggu sebelum puasa lalu dan terus berkembang sampai saat ini, sejak awal dia baru memanen kepik yang sudah menjadi ulat sebanyak 2 kali dan mau tiga kali ini.
“Pertama membuat kotak untuk tempat indukan (kepik) dari kayu, kemudian setelah itu kepik dimasukan dan diberi makan donggol jagung sekaligus untuk peneluran", imbuhnya.
Bambang membeli indukan itu dari Pare, kediri dengan harga Rp40.000 sampai Rp50.000 per kilogram. Kemudian indukan ditaruh di kotak penangkaran, setelah dua minggu indukan tersebut akan menelur dan menetas menjadi ulat kecil untuk pakan burung.
“Kalau sudah menjadi ulat, satu kilogramnya Rp20.000. Untuk prosesnya, mulai penangkaran sampai dijual selama 24 hari", tandasnya.
Setiap bulan, Bambang bisa memanen sebanyak 2 kali, dengan rincian 25 kg per-panenan, berarti satu bulan dirinya dapat menjual 50 kg kepada para pengepul.  “Alhamdulillah meski usaha seperti ini (ternak ulat) perbulan omsetnya mencapai Rp1 juta, saya menjualnya kepada pengepul", tambahnya.
Ia mengaku untuk mengembangkan usahanya tersebut kendalanya adalah modal. Sebab, warga di desa tersebut mayoritas petani, sehingga usaha yang dilakukannya belum bisa berkembang pesat. Meski demikian, dirinya akan berusaha untuk mengembangkan usaha tersebut, karena menurutnya usaha itu prospeknya bagus dan perawatannya sangatlah mudah.
Tidak Rumit
Usaha ternak ulat ini juga digeluti Pujianto, warga Dusun Drudi, Desa Sambongrejo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Katanya, teknik memelihara ulat cukup sederhana dan tidak rumit. Ulat kandang ini diambil pengepul akan dijual lagi pada penghobi burung berkicau.
Ia mebuat kotak-kotak papan berukuran 40 x 100 centimeter. Sebagian kotak untuk induk ulat sedangkan bagian lainnya untuk bayi ulat. Untuk tempat hidunya, ulat itu memerlukan media hidup berupa media polar gandum dan bonggol jagung. Agar ulat tumbuh dan berkembang sehat, ulat dirawat dengan suhu kamar. Tujuannya agar suhu dan cahaya bisa terjaga. "Pernah saya taruh ulat ini di luar tapi kemudian banyak ulat yang mati", ujar Puji.
Menurutnya dengan menaruh ulat dalam rumah, ia justru semakin rajin melihat perkembangan ulat-ulat kandang peliharannya.
Pujianto menempatkan rak induk ulat di ruang tengah, sedangkan bayi ulat di tempatkan di rak-rak di dapur.
Berdasarkan pengalaman Pujianto, butuh waktu sekitar 12 hari agar ribuan induk ulat bisa bertelur. Telur yang menetas kemudian dipilah dengan ayak lalu dipindahkan ke kotak khusus yang menjadi media pertumbuhan bayi ulat.
Setelah bayi ulat berumur 7 sampai 12 hari,  bayi ulat itu siap untuk dipanen. Ulat-ulat yang siap jual itu, kemudian diambil pengepul ulat dengan harga antara Rp20.000 hingga Rp25.000 per-kilogramnya. "Dalam sebulan bibit ini mampu tiga kali panen. Rata-rata sekali panen menghasilkan hingga lima sampai dua puluh kilogram ulat sekali panen," kata bapak satu anak ini.
Pujianto mengatakan ilmu memelihara ulat kandang ini didapat secara otodidak. Mulanya ia melihat bagaimana adiknya memelihara ulat di kandang. "Kemudian saya mencoba sendiri sampai sepert ini," kata pria yang juga membuka jasa perbaikan elektronik ini.
Namun Pujianto mengaku ada dua faktor kendala usaha ternak ulat kandang ini. Pertama, mencari induk yang berkualitas. ini hanya bisa didapatkan di daerah Kediri dengan harga Rp45.000 per kilogramnya.
Kedua, media pakan yang bagus seperti polar gandum dan konsentrat ada di daerah Babat, Lamongan dengan harga kisaran Rp120.000 per kantong.
Anda tertarik ingin menggeluti geliat usaha ulat burung ini? Hari, Bambang dan Pujianto bisa menjadi inspirasi Anda untuk memulainya. (Int)
Sumber: http://analisadaily.com/news/read/meraup-omset-jutaan-rupiah-dari-ternak-ulat-hongkong/1552/2014/01/27

Dulu Kernet, Kini Jadi Juragan Buah Beromzet Ratusan Juta


Pepatah lama yang menyatakan "hidup seperti roda berputar" tampaknya berlaku bagi Kostaman. Berawal dari menjadi asisten sopir angkutan buah dan sayuran, kini Kostaman sukses menjadi pemasok buah dan sayuran ke sejumlah gerai ritel dengan omzet ratusan juta rupiah per bulan.
Lewat perusahaan Yan's Fruit and Vegetables, ia rutin memasok buah dan aneka sayuran segar ke berbagai supermarket ternama di Jakarta, seperti Sogo, Grand Lucky, Ranch Market, dan Papaya.
Kostaman mengawali kariernya sebagai asisten sopir angkutan pemasok buah dan sayuran dari sebuah perusahaan asal Jepang yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Profesi ini ditekuninya sejak tahun 1997.
Sebagai asisten sopir, tugas Kostaman hanya membantu sopir mengangkut dan mendistribusikan buah dan sayuran. "Tetapi, waktu itu sopirnya malas, jadi saya diminta menghadapi supervisor atau manajernya untuk administrasi dan serah terima," kenang pria kelahiran Bandung, 31 Mei 1971, itu.
Pengalaman berhubungan dengan supervisor dan manajer ini menambah wawasan dan pengetahuan Kostaman. Ide untuk terjun langsung ke usaha ini mulai didapatnya sekitar tahun 1999. Ketika itu, Jakarta tengah dilanda krisis pasokan stroberi.
Padahal, permintaan stroberi di sejumlah gerai ritel di Jakarta sangat tinggi. Selama menjadi asisten sopir, berapa pun stroberi yang dibawa dari Bandung, selalu habis diborong peritel.
Ditambah lagi, saat itu sedang terjadi krisis pasokan stroberi. Pihak ritel pasti akan menampung bila ada pasokan stroberi. Dari situ ia kemudian tergerak memasok stroberi ke kawasan Jakarta. Kebetulan, ia tahu produsen stroberi berkualitas bagus di Bandung, yakni Ciwidey.
Berbekal relasinya dengan para manajer dan supervisor supermarket, Kostaman pun mulai menawarkan stroberi dari para petani Ciwidey.
"Dulu prosesnya lebih mudah dari sekarang. Asal kualitasnya sesuai, saya bisa memasok," terang Kostaman yang hanya tamatan sekolah dasar ini. Sejak itulah, ia dikenal sebagai pemasok stroberi.
Saat itu, ia masih bergabung di perusahaan lama tempatnya bekerja sebagai asisten sopir. Untuk memulai usaha sendiri, ia masih terkendala modal. Akhirnya, ia mengajak temannya untuk bergabung.
Setelah mendapat teman kongsi, tahun 2000 ia mundur dari perusahaannya. "Modal awal saya Rp 7 juta," ujarnya. Ketika itu langsung mendirikan usaha dengan brand Yan's Fruit and Vegetables. Awalnya, ia menjalin kerja sama dengan petani melalui sistem pemberian bibit. Kini, kerja samanya telah meningkat pada tingkat pengepul.
Usaha Kostaman terus berkembang, hingga tahun 2003 ia ditawari seorang manajer untuk memasok berbagai kebutuhan sayuran di supermarket besar. Sejak itu, Kostaman rutin memasok 125 item sayuran, seperti kol, brokoli, paprika, dan cabai. "Untuk buah, saya memasok stroberi saja," ujarnya.
Tercatat sekitar 35 supermarket di Jakarta kini berlangganan sayur dengan Kostaman. Dalam sehari ia bisa memasok lima ton buah dan sayuran ke supermarket, dengan omzet Rp 400 juta per bulan.
Kini Kostaman memiliki 24 karyawan yang semuanya merupakan warga satu kampungnya. Untuk sukses seperti sekarang, tak terhitung pengorbanan waktu dan tenaga yang dicurahkannya untuk mengembangkan usaha. "Kunci sukses saya terus bekerja keras agar usaha tidak merosot," katanya.
Sebagai pengusaha, ia tak ingin bisnisnya menyusut yang berujung pada pemangkasan tenaga kerja. Berbagai terobosan terus dilakukan agar skala usahanya bisa terus berkembang. Salah satunya adalah dengan mengubah jadwal kerja menjadi sore hingga dini hari.
Hal itu dilakukannya demi menjaga agar buah dan sayur yang dipasoknya ke Jakarta tetap dalam kondisi segar tanpa harus menggunakan armada pendingin yang memakan biaya besar. Biasanya pengantaran dilakukan sekitar pukul 03.00 dini hari WIB dari Bandung, Jawa Barat. Bila sedang banyak pesanan, ia pun harus stand by di gudang hingga larut pagi.
Namun demikian, Kostaman mengaku bahagia menjalani pekerjaannya itu. Menurutnya, kerja keras adalah modal penting untuk menjadi seorang wirausahawan. "Dua modal utama berwirausaha, menurut saya, memiliki keberanian serta punya ketekunan berusaha," ujar pria 42 tahun ini.
Menurutnya, uang bukanlah modal utama merintis sebuah usaha. Ia sendiri sudah membuktikannya ketika merintis usaha ini hanya dengan bermodal uang Rp 7 juta dari pinjaman seorang teman.
Menurutnya, bila usaha sudah berkembang besar, justru pihak lain seperti bank yang akan menawarkan pinjaman. "Bukan kita lagi yang mencari-cari," ujarnya.

Kendati sudah sukses, Kostaman masih memiliki segudang rencana untuk mengembangkan usahanya. "Saya ingin terus meningkatkan mutu untuk bisa bersaing dengan pasar internasional," ujar Kostaman.
Menurutnya, produk sayuran lokal kini bersaing ketat dengan produk luar negeri, khususnya China. Misalnya, brokoli dan wortel kini sudah dikuasai pasar China. Pasalnya, sayuran China lebih murah sehingga menarik pembeli. "Alhamdulillah sekarang impor sayuran mulai dibatasi sehingga sayuran lokal bisa bertahan," jelas Kostaman. (as)
Sumber: http://www.ciputraentrepreneurship.com/agrobisnis/dulu-kernet-kini-jadi-juragan-buah-beromzet-ratusan-juta

Laba Besar dari Budidaya Ulat Hong Kong

7
Kebutuhan ulat Hong Kong untuk pakan hewan cukup besar. Sayangnya, budidaya ulat yang juga dikenal dengan sebutan meal worm ini masih terbatas. Tertarik menjajalnya?
Saat ini, mayoritas peternak ulat Hong Kong berdomisili di daerah Jawa Timur.Hari Wibowo, peternak ulat Hong Kong di Wajak, Jawa Timur mengatakan, budidaya ulat Hong Kong masih terpusat di Jawa Timur saja. "Padahal peluang bisnis budidaya ulat Hong Kong sangat besar," katanya.
Menurut Hari, pemanfaatan ulat Hong Kong sebagai pakan hewan tertentu sudah dimulai sejak 2009. Pada saat itulah dia mulai membudidayakan ulat Hong Kong.
Hari menuturkan, ulat Hong Kong memiliki kandungan protein sekitar 62%. Dengan kandungan yang tinggi, ulat Hong Kong menjadi alternatif pakan yang disukai para peternak burung, udang windu, ikan koi, arowana, bahkan landak mini. "Hingga 70% produksi ulat Hong Kong kami dipakai untuk pakan burung, terutama burung kicau," katanya seperti dilansir Surabaya Post.
Awalnya, Hari ingin mengekspor ulat Hong Kong. Pasalnya, kebutuhan ulat Hong Kong di luar negeri sangat tinggi. Bahkan, beberapa restoran di Eropa dan Amerika menyajikan menu ulat Hong Kong goreng.
Akan tetapi, karena dana terbatas, walaupun permintaannya sangat tinggi, produksi ulat Hong Kong Hari hanya bisa memenuhi permintaan di Jawa Timur dan Bali.
Hari memiliki empat kandang berukuran masing-masing 10 meter (m) x 20 m. Setiap kandang menampung sekitar 400 kotak yang terbuat dari papan. Kotak tersebut diisi sekitar 3 kilogram (kg) ulat Hong Kong. Setiap kandang bisa menghasilkan hingga 100 kg ulat setiap panen.
Harga ulat ini dibanderol Rp 30.000 per kg. Dalam sebulan Hari bisa menjual sebanyak 8 ton dengan omzet mencapai Rp 240 juta. Adapun laba bersihnya bisa mencapai 70%. (as)
Sumber: http://www.ciputraentrepreneurship.com/agrobisnis/laba-besar-dari-budidaya-ulat-hong-kong

Mau ternak ulat hongkong cara praktis?

Bagaimanapun, ulat hongkong atau mealworm sangat bermanfaat bagi burung kicauan dan juga hewan peliharaan lainnya. Pakan alami ini mengandung banyak protein dan kalori yang dibutuhkan burung. Cara penyajiannya juga bervariasi, ada yang diberikan ketika ulat masih berwarna putih, sedang ganti kulit, atau diberikan dalam bentuk ulat hongkong kering. Masih prospektifkah beternak ulat hongkong? Jawaban Om Kicau, sepanjang hobi burung kicauan masih lestari di Indonesia, beternak ulat hongkong tetap memiliki prospek cerah.
worm
Anda bisa menentukan sendiri, apakah hasil dari beternak ulat hongkong (UH) hanya untuk memenuhi kebutuhan burung-burung piaraan di rumah dan / atau burung-burung dalam kandang penangkaran, atau ingin sebagian / semua hasil budidaya UH dijual ke konsumen.
Dalam artikel ini, Om Kicau sengaja memberikan materi budidaya untuk skala kecil. Kalau sudah menguasai skala kecil, pasti skala sedang maupun skala besar mudah dilakukan. Jadi, intinya menguasai dan mempraktikkan hal-hal yang mendasar dulu.
Sebelum memulai beterbak, sebaiknya persiapkan beberapa bahan yang akan digunakan. Misalnya wadah tempat menyimpan ulat. Wadah ulat ini bisa menggunakan kontainer plastik, baik yang single maupun yang bersusun seperti laci.
KONTAINER PLASTIK YANG DIGUNAKAN UNTUK TERNAK UH
Kontainer / wadah plastik untuk beternak ulat hongkong.
Berikutnya, siapkan dedak atau bekatul yang menjadi media untuk berkembang biak dan bertelur bagi ulat hongkong tersebut. Dedak sekaligus berfungsi untuk mempertahankan kondisi kelembaban sehingga ulat hongkong tidak mudah mati.
Ulat hongkong yang akan diternakkan sebaiknya dipilih yang dewasa, dengan jumlah tergantung ukuran wadah atau kontainer plastik. Boleh juga menggunakan ulat hongkong yang sudah berubah menjadi kumbang (berwarna hitam).
Ulat hongkong dewasa sebagai materi awal beternak.
Ulat hongkong dewasa sebagai materi awal beternak.
Tenebrio molitor, atau kumbang dari ulat hongkong.
Tenebrio molitor atau kumbang dari ulat hongkong.
Terakhir adalah mempersiapkan pakan untuk ulat-ulat ini. Ulat hongkong adalah larva yang memakan apa saja. Tetapi untuk tujuan ternak, dan menjaga agar ruangan tempat ia ditangkarkan tidak mudah berjamur, pakan yang diberikan dapat berupa sepotong roti, potongan kentang, atau potongan buah-buahan (terutama apel).
Setelah semua bahan sudah tersedia, sekarang kita berlanjut ke beberapa tahap berikut ini :
TAHAP PERTAMA 
Masukkan dedak atau bekatul ke dalam wadah atau kontainer plastik, kemudian ratakan pada bagian dasarnya dengan tinggi / tebal lapisan sekitar 1/4 dari ketinggian wadah yang digunakan. Setelah itu, masukkan ulat-ulat yang akan dikembangbiakan. Jadi, dalam penjelasan ini, kita memulainya dari ulat hongkong dewasa, bukan langsung berupa kumbang.
Proses berkembang biak ulat menjadi kumbang membutuhkan waktu lama, dan butuh kesabaran untuk diperoleh hasil optimal. Karena itu, banyak juga yang memulai breeding dengan memasukkan UH yang telah berubah menjadi kumbang agar prosesnya lebih cepat.
Pakan yang diberikan bisa berupa potongan kentang atau potongan buah apel, meski UH bisa menyantap makanan apa saja. Pemberian apel dan kentang dimaksudkan untuk mencegah timbulnya jamur akibat bahan pakan terlalu banyak mengandung air (misalnya sayuran).
KENTANG DAN APEL BISA DIBERIKAN SEBAGAI MAKANANNYA
Kentang dan apel bisa diberikan sebagai pakan ulat hongkong.
Selanjutnya, wadah / kontainer plastik bisa disimpan ditempat yang gelap dan hangat. Jangan lupa melakukan kontrol setiap hari, terutama untuk memeriksa ketersediaan pakan, sekaligus membersihkan sampah bekas makanan atau bekas kulit dari ulat hongkong.
TAHAP KEDUA
Setelah disimpan beberapa bulan (sekitar 90 hari), ulat-ulat akan berubah menjadi kepompong. Anda bisa tetap memelihara kepompong dalam wadah yang sama, bisa juga memindahkannya ke wadah / kontainer lain. Maksud pemindahan ini untuk menghindari ulat hongkong yang belum berubah jadi kepompong, karena UH terkadang akan memakan teman-temannya yang sudah jadi kepompong, terutama jika mereka kekurangan pakan. Jadi, jika tetap menggunakan wadah yang sama, pemberian pakan harus ditingkatkan jika.
ULAT YANG SUDAH BERUBAH MENJADI KEPOMPONG
Ulat hongkong yang sudah berubah menjadi kepompong.
Jika ingin memelihara kepompong dalam wadah / kontainer plastik yang baru, media yang digunakan tetap sama, yaitu dedak / bekatul, dengan ketebalan secukupnya (tipis saja). Dalam ke wadah / kontainer baru, tugas Anda cukup menunggu saja, karena kepompong tidak membutuhkan makanan apapun.
TAHAP KETIGA 
Sekitar 10 hari kemudian, kepompong akan menunjukkan perubahan bentuk fisiknya menjadi serangga berwarna putih, yang sebenarnya merupakan calon kumbang. Dari hari ke hari, warna putih ini akan berubah menjadi cokelat. Silakan dikontrol terus sampai warna serangga menjadi hitam, dan itulah yang disebut kumbang (Tenebrio molitor).
Jika sudah menjadi kumbang, Anda bisa memberikan pakan berupa potongan buah-buahan atau potongan roti.
KEPOMPONG YANG BERUBAH MENJADI KUMBANG HITAM
Kepompong yang berubah menjadi kumbang hitam.
Pindahkan kumbang-kumbang ke wadah lain, yang sudah diisi dengan media dedak / bekatul. Perbandingannya, takaran 4 gelas berisi kumbang memerlukan dedak sebanyak 2 kg. Dalam wadah inilah, kumbang akan memulai proses reproduksinya, seperti kawin dan bertelur.
Jika sudah bertelur, tunggu sampai 10 hari, kemudian dilakukan pengayakan terhadap telur-telurnya. Saat mengayak, yang ikut terayak adalah telur dan dedak, namun kumbang tidak ikut terayak. Telur dan dedak dikembalikan ke wadah semula. Adapun kumbang dipindah ke wadah lain, dengan media dedak dan rasio yang sama seperti penjelasan sebelumnya (4 gelas kumbang membutuhkan 2 kg dedak).
Dalam wadah baru, kumbang akan bertelur kembali selama 10 hari. Silakan diayak kembali telur dan dedaknya, sedangkan para kumbang dipindah ke wadah baru. Demikian seterusnya, sampai kumbang sudah tidak bertelur lagi. Tanda kumbang sudah tak bertelur lagi adalah mati dengan sendirinya.
Bagaimana dengan telur-telur yang dipertahankan dalam wadah plastik? Mereka akan menetas menjadi larva, yang tidak lain adalah ulat hongkong. Sejak menetas, pakan yang diberikan kembali ke tahap pertama (potongan apel dan kentang). Biarkan sampai umur 50 hari. Saat itulah, ulat hongkong siap dipanen, untuk dipasarkan, atau digunakan sendiri, atau dijadikan lagi sebagai materi dalam beternak UH.
ULAT SIAP DIPANEN UNTUK DIPASARKAN ATAU DIKONSUMSI UNTUK BURUNG PELIHARAAN
UH umur 50 hari siap panen untuk dijual atau diberikan kepada burung di rumah.
Sekarang kita lihat bagaimana siklus hidup ulat hongkong dalam berbagai bentuknya:
SIKLUS ULAT HONGKONG YANG BERLANGSUNG SELAMA 6 BULAN
Siklus hidup ulat hongkong umumnya berlangsung selama 6 bulan.
Dari penjelasan di atas, sebenarnya tenaga yang dicurahkan untuk beternak ulat hongkong relatif sedikit. Tugas kita hanya sekadar rajin memonitor perkembangannya, dan tentu saja harus sabar menunggu tahapan demi tahapan.
Semoga bermanfaat.
Sumber: http://omkicau.com/2013/04/02/mau-ternak-ulat-hongkong-cara-praktis/

Sabtu, 26 Juli 2014

Perbaiki Ekonomi dengan Mebel Batang Kelapa


Oleh:
Suriani
Fasilitator Sosial
Kabupaten Majene
OSP 8 Provinsi Sulawesi Barat  
PNPM Mandiri Perkotaan
Bersama sang suami, Sahadiah menekuni usaha pembuatan mebel dari kayu pohon kelapa. Modal awal usahanya didapat dari pinjaman bergulir di PNPM Mandiri Perkotaan. Produksinya kini sudah berkembang dan terjual hingga ke luar Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
Keberanian Sahadiah memproduksi mebel tak lepas dari potensi suaminya, yang mahir mengubah kayu menjadi perabotan rumah tangga. Berbekal semangat untuk memperbaiki ekonomi rumah tangganya, pasangan suami istri yang tinggal di Majene Sulbar ini kemudian difasilitasi membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Ada lima orang yang tergabung dalam KSM yang dibentuk pada 2009. KSM ini diberi nama KSM Regenerasi dengan ketua Sahadiah. Anggota KSM Regenerasi tak lain adalah para tetangga Sahadiah yang masuk kategori warga miskin sesuai data Pemetaan Swadaya 2 di PNPM Mandiri Perkotaan.
KSM Regenerasi selanjutnya mengajukan proposal pengajuan pinjaman ke Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Siasayangngi Kelurahan Baru Kecamatan Banggae Kabupaten Majene. Sesuai aturan, masing-masing anggota KSM hanya mendapatkan pinjaman bergulir sebesar Rp500.000. Total pinjaman yang didapat KSM Regenerasi berjumlah Rp2,5 juta. Inilah modal awal KSM Regenerasi untuk memproduksi mebel berbahan kayu pohon kelapa. Modal awal tersebut, kata Sahadiah, sudah cukup untuk membeli bahan baku pembuatan satu set kursi dari kayu pohon kelapa.
Ketua KSM Regenerasi Sahadiah
“Di tahun berikutnya atau di tahun 2010, pinjaman yang diterima naik 100 persen. Kami mendapat pinjaman bergulir lagi sebesar Rp5 juta," jelas Sahadiah.
Tambahan pinjaman yang diterima KSM Regenerasi berkat ketepatan waktu membayar cicilan pinjaman. Berdasarkan catatan, KSM Regenerasi ini memang tidak pernah menunggak cicilan. Catatan pembukuannya juga sudah sesuai dengan standar pembukuan di PNPM Mandiri Perkotaan sebagaimana diajarkan oleh Fasilitator Kelurahan dan Unit Pelaksana Kegiatan (UPK).
Usaha pembuatan mebel kayu yang ditekuni KSM Regenerasi terus berkembang. Pada 2011, KSM ini kembali mendapatkan pinjaman bergulir sebesar Rp7,5 juta. Tahun berikutnya atau pada 2012, pinjaman yang diterima bertambah menjadi Rp10 juta. Sejak mendapatkan pinjaman pertama, Sahadiah terbukti mampu mengoordinir anggota KSM Regenerasi. Perempuan berusia 39 tahun ini juga mampu mengelola pembagian keuntungan dengan baik.
Dalam mengelola usaha ini, Sahadiah menerapkan prinsip khusus yang disebut siwaliparri yang berarti susah senang ditanggung bersama. Dengan prinsip itulah, para anggota KSM Regenerasi sangat solid dalam menjalankan usahanya.
Saat ini, setiap bulannya KSM Regenerasi mampu memproduksi sekira dua set kursi dengan harga berkisar Rp5-7 juta per set. Harga yang dipatok menyesuaikan model dan bahan yang dipesan oleh konsumen. Selain kursi, KSM Regenerasi juga menerima pesanan pembuatan lemari, perabot sekolah dan perabot lainnya. Hingga kini, KSM Regenerasi masih kebanjiran order. Terlebih saat bulan Ramadan.
Kunjungan Staf Kepresidenan di lokasi
pekerjaan mebel KSM Regenerasi
“Kalau sedang ramai order, seperti bulan puasa atau menjelang Lebaran, omset kami bisa mencapai 15 juta rupiah per bulan. Di luar bulan puasa, omset kami sekira Rp7 juta sampai Rp10 juta per bulan. Keuntungan yang diperoleh selanjutnya dibagi kepada anggota KSM serta karyawan. Keuntungan ini dihitung setelah dikurangi pembelian bahan baku dan pembayaran pinjaman,” ungkap Sahadiah dengan bangga.
Produk mebel KSM Regenerasi lambat laun dikenal banyak orang. Promosinya cukup dari mulut ke mulut. Dari situlah pesanan demi pesanan datang. Kini hasil produksi mereka tak hanya diminati konsumen di Majene. Produk KSM ini juga merambah ke wilayah Kalimantan, Makassar, Mamuju, Polewali Mandar, dan daerah lain di Pulau Sulawesi.
Harga produk mebel KSM Regenerasi juga tergolong murah. Untuk satu set kursi dan meja yang terbuat dari batang pohon kelapa dibandrol Rp5,5 Juta. Sementara untuk lemari tempat TV dan keramik cindera mata bahan kayu jati dihargai sekira Rp2 juta-an. Harga yang dipatok sangat tergantung model pesanan dan tingkat kesulitan pengerjaannya. Sahadiah pun mengaku bahwa kini suaminya sudah ahli dan sanggup membuat apa saja sesuai pesanan. “Yang penting ada contoh gambar atau fotonya,” jelas Sahadiah.       
Seiring majunya usaha, KSM Regenerasi difasilitasi untuk bisa mendapatkan kredit perbankan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pada akhir 2012 lalu, KSM ini mendapatkan kucuran kredit senilai Rp50 juta. “Meski tak bisa lagi mendapatkan pinjaman bergulir dari BKM, kami tidak kecewa. Sebab, kami sudah bisa mengajukan KUR ke bank. Pembayaran cicilan juga lancar,” papar Sahadiah.
Empat tahun sudah Sahadiah menggeluti usaha produksi mebel bersama KSM Regenerasi. Denyut usahanya sudah memberikan manfaat bagi warga di sekitarnya. Di luar anggota KSM, Sahadiah juga memperkerjakan beberapa warga Kelurahan Baru. Warga yang sebelumnya menganggur, kini sudah memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Saya dan suami bisa membiayai kehidupan sehari-hari, termasuk membiayai sekolah anak. Berkat usaha dan doa, melalui pinjaman dana bergulir, saya akhirnya dapat menyekolahkan anak saya hingga mencapai cita-citanya menjadi seorang polisi,” urainya. [Sulbar]
Contoh meubel diproduksi Sahadiah:
Sumber:http://www.p2kp.org/bestpracticedetil.asp?mid=371&catid=1&

Katalog Kerajinan Kayu Kelapa

Kerajinan Kayu Kelapa – Kayu Kelapa merupakan kayu ramah lingkungan, tidak merusak hutan dan alternatif baru yang berasal dari perkebunan kelapa. Semua bagian dari kayu kelapa adalah serat yang berbentuk garis-garis pendek. Anda tidak akan menemukan alur serat lurus dan serat mahkota pada kayu kelapa karena semua bagiannya adalah fiber. Tidak juga ditemukan mata kayu karena pohon kelapa tidak ada ranting/ cabang. Pohon kelapa tumbuh subur di sepanjang pantai Indonesia. Namun, yang paling terkenal dengan warnanya yang coklat gelap adalah dari Sulawesi. Pohon kelapa di Jawa umumnya berwarna terang.
Keunggulan kayu kelapa adalah keindahan corak, penampilan alaminya yang menarik dan perawatannya yang sederhana. Dengan menggunakan kayu kelapa kita memelihara kelestarian hutan.
Kayu kelapa selain terkenal karena keindahannya, ternyata juga karena kekuatannya, tahan air, tahan rayap, dll.
Sumber: http://joglohandycraft.wordpress.com/2010/07/30/katalog-kerajinan-kayu-kelapa/

Tips Cara Mengawetkan Kayu Pohon Kelapa atau Glugu



Halo Kawan-Kawan, selamat bermalam Selasa. Kali ini Kang Kombor ingin bercerita mengenai cara mengawetkan kayu pohon kelapa. Kayu dari batang pohon kelapa dalam Bahasa Jawa disebut glugu. Jadi, cerita ini juga bisa berarti cara mengawetkan glugu.

Apabila Kawan-Kawan melewati jalan utama di Daerah Istimewa Yogyakarta, kadang-kadang Kawan-Kawan akan menemukan toko yang memajang tulisan "Jual Glugu Sulawesi", "Jual Glugu Super" atau sekedar "Jual Glugu". Untuk informasi Kawan-Kawan, di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah, kayu batang pohon kelapa atau glugu dipergunakan untuk rangka atap dalam konstruksi rumah. Zaman dulu, waktu kayu jati masih mudah ditemukan dan harganya tidak mahal, rumah orang Jawa banyak yang mempergunakan kayu jati baik sebagai tiang, blandar, usuk, reng, dinding dan bahkan untuk membuat furnitur. Namun, sejak kayu jati mulai langka dan mahal, orang-orang Jawa mulai beralih ke kayu-kayu yang lain dan salah satunya adalah kayu batang pohon kelapa atau glugu. Untuk enaknya, Kang Kombor nanti akan menggunakan "glugu" untuk menyebut kayu batang pohon kelapa. Akur?

Baiklah kalau akur. Mari kita teruskan.


Cara Mengawetkan Glugu a la Orang Desa

Kang Kombor perlu menyebutkan bahwa cara mengawetkan glugu ini adalah a la orang desa, terutama di desa tempat Kang Kombor tinggal saat ini. Apabila Kawan-Kawan ingin mendapatkan cara pengawetan kayu a la Badan Standardisasi Nasional, silakan download papernya di sini.

Mengawetkan glugu a la orang desa ada sedikitnya 3 cara, yaitu:
  1. Merendam glugu dalam jangka waktu tertentu, bisa satu sampai tiga bulan
  2. Mengolesi glugu dengan campuran solar dan oli bekas
  3. Menggunakan bahan kimia pengawet kayu
Nah, kali ini Kang Kombor akan bercerita tentang cara mengawetkan glugu dengan mengoleskan campuran solar dan oli bekas. Kang Kombor menceritakan ini karena Kang Kombor baru melakukan pengawetan glugu dengan cara ini. Ada pun, pengawetan yang Kang Kombor maksud di sini adalah mencegah glugu dirusak oleh serangga yang suka melubangi glugu baik teter atau pun bubuk. Serangga penyebab teter berbeda dari serangga penyebab bubuk. Teter berupa butiran glugu dengan ukuran kira-kira sebesar biji bayam sedangkan bubuk lebih lembut lagi seperti debu. Karena ukurannya yang lembut itulah maka disebut bubuk.

Langkah untuk mengawetkan glugu menggunakan campuran solar dan oli bekas adalah sebagai berikut:

  1. Siapkan campuran solar dan oli bekas dengan perbandingan solar : oli bekas sebanyak 5 : 1
  2. Siapkan kuas untuk mengoleskan cairan pengawet ke permukaan glugu atau menggunakan talang plastik/talang U
  3. Oleskan cairan pengawet pada glugu dengan kuas atau rendam glugu ke dalam cairan pengawet dengan talang plastik dengan cara memutar agar seluruh permukaan rata terkena cairan pengawet
  4. Tiriskan kayu yang telah diolesi/direndam cairan dengan cara menyandarkan secara hampir tegak (jangan direbahkan)
  5. Setelah kering, proses dapat diulang sampai 3 kali
Glugu yang akan dipakai dapat dihaluskan dulu (dipasah) atau pun tidak, bergantung pada selera pemakai. Kang Kombor sendiri menghaluskan permukaan glugu karena Kang Kombor belum berencana untuk memasang plafon. Dengan dipasah, permukaan glugu tentu akan terlihat lebih rapi. Apabila glugu akan dihaluskan, pengolesan/perendaman glugu dilakukan setelah dihaluskan. Jangan setelah diolesi cairan pengawet baru dihaluskan karena akan menghilangkan selaput cairan pengawet pada permukaan glugu itu nantinya.

Pengawetan glugu dengan cara ini dipercaya akan mampu memperpanjang umur pakai glugu sampai dua kali umur pakai apabila glugu tidak diolesi solar dan oli bekas sama sekali.

Berikut foto-foto glugu dan peralatan yang Kang Kombor pergunakan untuk mengawetkan glugu itu:

glugu yang belum dihaluskan
glugu yang sudah dihaluskan dan siap direndam cairan pengawet
glugu yang sudah direndam cairan solar dan oli ditiriskan dengan posisi tegak
talang plastik dan kuas yang digunakan untuk merendam/mengolesi glugu
Nah, apabila nanti Kawan-Kawan membangun rumah dan karena anggaran hanya bisa menggunakan glugu, bukan bangkirai atau kayu jati seperti Kang Kombor, Kawan-Kawan sudah punya satu cara untuk mengawetkan glugu itu. Cara ini sudah banyak dipakai oleh orang-orang desa dan dapat mencegah glugu dirusak oleh serangga perusak glugu. 
Sumber: http://www.kombor.com/2011/11/tips-cara-mengawetkan-kayu-pohon-kelapa.html

Pasaran Kayu Tinggi, Kayu Kelapa Jadi Incaran

BELAWAN | DNA - Tak ada rotan akar pun jadi, begitu kiranya sebagian besar warga di Medan Utara saat ini tak lagi mengandalkan kayu Meranti, Damar dan jati melainkan terpaksa mengandalkan kayu kelapa akibat kian tingginya harga kayu berkwalitas tersebut.

Kian melambungnya harga pasaran kayu  jenis kayu meranti, damar laut dan kayu alaban sekepingnya mulai Rp60 hingga Rp80 ribu dimana biasanya hanya sekitar Rp25 ribu/keping mengakibatkan banyak warga memburu kayu kelapa dengan harga sekitar Rp20 ribu hingga Rp30 ribu/kepingnya untuk jenis kayu papan.

"Saat ini jangankan kayu kampung, kayu kelapa pun kian diincar orang, lagipula kayu kelapa bila diminyakin bisa juga tahan lama," kata Dirman (40) warga Jalan Marelan Raya saat ditanyai usai membeli sekeping kayu kelapa di panglong di kawasan Marelan tersebut.

Akibat tingginya pasaran harga kayu jenis meranti dan dammar laut ternyata juga turut berimbas pada usaha pembuatan sampan, dimana saat ini sekeping ukuran 5 meter sudah mencapai ratusan ribu dari yang dulunya hanya berkisar Rp65 ribu sekeping.

Makanya saat ini, usaha pembuatan sampan sudah banyak yang gulung tikar akibat kesulitan mencari pasokan kayu, apalagi membeli kayu paten jenis itu saat ini sudah diawasi, mana mungkin saman bisa dibuat dengan kayu kelapa, ujar nelayan itu sembari berkelakar.

Sedangkan pasaran satu unit sampan ukuran 5 GT saja saat ini hampir saat ini mencapai Rp10 juta padahal sebelum kenaikan harga kayu, harga sampan ukuran segitu paling berkisar Rp5 hingga Rp7 juta saja, ungkapnya.

Selain itu, tingginya permintaan kayu ditengah sulitnya mencari pasokan kayu menjadi penyebab melambungnya harga kayu olahan. Bahkan disejumlah pasar maupun Panglong penjualan bahan baku kayu mengaku terpaksa menaikan harga kayu akibat sulitnya mencari pasokan kayu bahkan tak sembarangan lagi untuk menebang hutan.
Sumber: http://www.dnaberita.com/berita-28433-pasaran-kayu-tinggi-kayu-kelapa-jadi-incaran.html

usaha kayu kulapa



1.1.
Latar Belakang
Seperti diketahui kayu kelapa sawit atau KKS memiliki sifat hidrofil yang
tinggi. Tingginya kadar air da
n parenkim pada KKS, berakibat sifat fisik dan mekanik
dari kayu tersebut kurang baik, yang mana
KKS mudah retak dan patah serta mudah
rusak karena pengaruh cuaca, juga oleh rayap (Prayitno, 1995).
Dikarenakan kebutuhan kayu dengan spesif
ikasi tertentu di
Indonesia begitu
meningkat sementara kurangnya pasokan kayu
maka diperlukan kayu alternativ. Agar
KKS dapat dijadikan kayu alte
rnatif maka perlu ditingkatkan sifat dimensi dari KKS
tersebut.
Pengawetan kayu merupakan usaha untuk
meningkatkan umur pemakaian kayu
yang mempunyai keawetan alami rendah.
Kita dapat memandang kayu melalui aspek anatomi, aspek fisika, aspek kimia
dan aspek mekanika. Diketahui kayu merupaka
n kumpulan dari berjuta-juta sel kayu.
Masing-masing kayu mempunyai kadar air, densitas dan daya kembang-susut
tersendiri. Komponen kimia penyusun ka
yu yang utama adalah air, selulosa,
hemiselulosa dan lignin. Adapun ka
yu mempunyai tingkat kekerasan dan
kekuatannya apabila dipandang dari aspek mekanikanya.
Pengawetan kayu dengan cara oven atau
pengeringan dapat berlangsung secara
merata sehingga pada kelembaban tertentu
dimensi kayu menjadi stabil. Akan tetapi
ini tidak bertahan lama, karena air dapa
t terdifusi kembali ke dalam kayu selama
Universitas
Sumatera
Utara
Sumber: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24619/5/Chapter%20I.pdf

Label