Senin, 29 September 2014

budidaya pohon gaharu dengan baik

Seringkali kami menerima permintaan teman-teman yang menanyakan cara budidaya gaharu yang baik dan benar melalui email. Mungkin lebih tepatnya mereka lebih ingin paham bagaimana persiapan awal menanam gaharu yang tepat. Beberapa kali kami balas pesan/pertanyaan tersebut hanya tahapan awal menanam gaharu secara garis besar. Nah, artikel kali ini mungkin bisa membantu menjawab kebingungan teman-teman tentang bagaimana sih langkah awal yang baik yang harus "saya" lakukan sebelum menanam gaharu
Baiklah, langsung saja kita mulai. Nanti jika memang teman-teman pembaca setia blog ini punya solusi, saran, atau tambahan tips yang bersifat membangun boleh komentar dibawah postingan ini. Namun jika memang merasa masih kurang puas, silahkan pesan buku tentang budidaya gaharu yang banyak beredar dipasaran.
Kemudian apa saja yang diperlukan ? 
1. Bibit Gaharu Berkualitas.
Tentu saja kita mulai dari bagian penting, yaitu persiapan bibit gaharu yang berkualitas. Bibit gaharu berkualitas bisa anda dapatkan dari KUT GSK, kami menyediakan dalam jumlah yang sangat banyak, anda bisa pesan melalui cabang, ataupun korwil. Cabang GSK merupakan unit KUT GSK yang bekerja ataupun membuka jaringan GSK itu sendiri akan tetapi posisinya diluar Kalimantan Barat, sementara untuk korwil, itu kepanjangan dari Koordinator wilayah, yang mana jaringan atau unit kerja GSK ini bekerja dibawah naungan cabang, atau dikontrol langsung melalui kantor pusat GSK dikalimantan barat. Nah jika memang anda berada diluar kalimantan barat, jangan segan untuk menghubungi kami menanyakan seputar stok bibit gaharu. Biasanya cabang atau korwil siap bibit gaharu dari jenis Aquilaria Malaccensis, Microcarpa, dan Aquilaria Beccariana. Bibit jenis ini memang sedikit susah membedakannya jika masih dalam polibag. Nanti jika memang anda memiliki kendala bibit, sementara cabang atau korwil kami tidak ada disekitar lokasi atau bahkan berjarak jauh anda tentu bisa memilih bibit dari penjual lainnya. Bibit gaharu berkualitas tentu akan menghasilkan nilai tambah lagi pada masa inokulasi dan hasilnya.
Apa saja standarnya sebelum ditanam ? minimal bibit dalam keadaan sehat, tidak sedang terserang hama, memiliki diameter 1 cm, secara fisik akar dari bibit tersebut belum menembus polibag.
2. Persiapan lahan untuk ditanam
Nah, jika anda sudah memiliki bibit yang siap tanam, siap tanam ini minimal tinggi pohon 20 sd 30 cm. Anda tentu saja akan bertanya, berapa pokok gaharu yang bisa ditanam untuk 1 hektare lahan ? Disini minimal jarak tanam adalah 3x3 Meter. Anda bisa mengunakan jarak tanam lainnya jika dirasa ini terlalu dekat/sempit. Jika memang anda memilik lahan 1 hektare, ini artinya luas lahan anda adalah 100m2, yang jika dikonversi kedalam meter ada 10.000 meter. Nah, jika memang jarak tanam yang anda gunakan 3x3 meter maka tinggal kita bagikan saja dengan hitungan 10.000 meter / 9 meter = 1.111 pohon gaharu. Wah, banyak sekali. Nah, untuk lahan tidak mencapai luas 1 hektare, tinggal diukur saja luasnya, dibagi luas jarak tanam.
3. Media Tanam
Pembuatan lubang tidak ada standar khusus, kecuali yang biasa dilakukan yaitu lubang digali maksimum 1 bulan sebelum bibit ditanam atau dalam kurun waktu minimal 2 minggu. Apa tujuan dari ini ? tentu saja agar tekstur dan struktur tanah menjadi lebih subur sehingga akar muda dari bibit mampu menyesuaikan kondisi perubahan struktur tanah dari polibag. Diusahakan agar tanah galian digemburkan pada saat persiapan lubang. 30x30x30 Merupakan ukuran yang standar dalamnya lubang, anda bisa menyesuaikan dengan tinggi bibit gaharu anda. Jangan sampai batang bibit pohon gaharu anda tertanam terlalu dalam.
Adakah diantara teman-teman yang merekomendasikan pemberian pupuk didalam lubang ? jika ada silahkan dicoba dan tanyakan pupuk jenis apa yang cocok dengan tesktur tanah yang ada ditempat anda. Jika anda berada dipesisir pantai, kemudian ingin mencoba menanam gaharu diatas tanah yang tergenang air lebih dari 12 jam, kami berharap urungkan saja niat anda karena hal ini akan sia-sia dan bisa saja merugikan anda. 
Rekomendasi pemberian pupuk organik bisa saja dilakukan bahkan ini bisa dibilang penting, 3 sd 5 kg pupuk organik sangat dianjurkan untuk mempercepat laju pertumbuhan bibit. Bagi anda yang ingin menambahkan pupuk jenis NPK bisa menggunakan dosis 20-30 gram perlubang. Untuk tipe tanah yang tingkat keasamanya <5 (kecil dari 5) bisa anda tambahkan kapur dolomit 100gram setiap lubang.
4. Pemberian Naungan
Untuk menjaga tanaman agar tetap aman dan terlindungi dari sinar matahari serta mengurangi penguapan air yang berlebihan maka anda bisa memberikan naungan agar bibit tidak terkena sinar matahari langsung. Bisa saja anda gunakan jerami atau ditutup menggunakan daun yang berukuran lebar. Sebuah sumber menyatakan bahwa waktu yang tepat untuk penanaman yaitu diantara pertengahan musim penghujan. 
Bagaimana dengan kondisi bahwa anda menanam gaharu disela-sela tanaman budidaya lain  ? hal ini tidak terlalu diperhatikan. 
5. Perawatan umum
Anda bisa memberikan pestisida dalam bentuk kimia atau pestisida organik. Hal ini tentu saja bertujuan untuk menjaga tanaman anda dari serangan hama yang biasa menggangu. Terutama pada musim kemarau. Daun gaharu sangat disukai hama ulat (Lepidoptera sp) Jika hal ini terjadi, anda bisa berikan isektisida kimia yang direkomendasikan toko pertanian. Karena jika tidak, pohon gaharu anda akan sangat kehilangan daun dari pangkal hingga pucuk dan kemudian mati.
Demikian artikel cara menanam pohon gaharu yang tepat, semoga bermanfaat buat kita semua. Untuk menghargai tulisan ini, mohon bantunnya share via facebook kepada teman-teman yang membutuhkan. Terimakasih. Salam Andri wahyudi.
Sumber:http://www.gaharusuperkalbar.com/2014/04/Cara-Menanam-Pohon-Gaharu-Dengan-Tepat.html#.VClfxMqXqcI

budidaya pohon langka dengan baik

Pepaya adalah tanaman buah dari famili Caricaceae. Tanaman ini berasal dari Amerika Tengah & Hindia Barat, serta kawasan sekitar Meksiko & Costa Rica. Pepaya bukanlah tanaman yang “rewel” karena pepaya mudah dibudidayakan dan dapat hidup di berbagai tempat, baik di daerah tropis maupun sub tropis. Selain itu buah ini juga bisa hidup di daerah basah maupun kering atau di daerah dataran rendah maupun daerah pegunungan, sehingga membuat tanaman pepaya tumbuh di hampir seluruh belahan dunia.
Jika dilihat dari manfaatnya, Pepaya adalah salah satu jenis buah yang memiliki banyak manfaat. Selain sebagai pencuci mulut dan menyuplai kebutuhan vitamin A & C, buah pepaya juga dapat diolah untuk dijadikan makanan seperti dodol pepaya, sari pepaya, dan sebagainya. Di dalam dunia industri, buah pepaya juga sering dijadikan bahan campuran pembuatan saus tomat. Selain buahnya untuk dimakan, bagian lain dari tanaman pepaya juga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan.
Cara Menanam Pepaya Yang Baik Dan Benar
- Akar pepaya
Bisa digunakan untuk obat sakit ginjal dan kandung kencing.
- Daun pepaya
Daun pepaya bisa dipakai obat penyakit malaria, sakit panas, kejang perut, penambah nafsu makan, serta penyakit beri-beri.
- Getah
Getah putih yang terdapat pada kulit buah pepaya, mengandung enzim pemecah protein yang disebut “papaine” yang bisa dimanfaatkan untuk melunakan daging, sebagai bahan kosmetik, sebagai penjernih pada industri minuman, serta dimanfaatkan untuk berbagai keperluan bagi dunia industri farmasi & tekstil.
Meski tanaman pepaya dapat hidup di berbagai tempat, namun untuk bisa berproduksi dengan baik, membutuhkan tempat dengan hembusan angin yang tidak terlalu kencang karena diperlukan proses penyerbukan bunga. Selain itu tanaman pepaya juga menyukai daerah yang curah hujannya berkisar antara 1000-2000 mm/tahun, dengan suhu udara optimum 22-26 derajat Celcius serta kelembaban sekitar 40%.
Tanah yang baik untuk pertumbuhannya adalah tanah yang gembur, subur, mengandung banyak humus, harus banyak menahan air, dan memiliki derajat keasaman tanah dengan pH 6-7. Kandungan air di dalam tanah menjadi syarat penting bagi pertumbuhan tanaman pepaya dan harus senantiasa diperhatikan.
Karena air yang menggenang dapat menimbulkan penyakit jamur yang merusak akar, sementara jika kekurangan air, kondisi tanaman akan kurus, dan daun bunga serta buahnya menjadi mudah rontok. Ketinggian air yang ideal bagi tanaman pepaya berkisar antara 50–150 cm dari permukaan tanah.
Untuk dapat membudidayakan tanaman pepaya dengan hasil yang maksimal, berikut ini langkah-langkah menaman Pepaya yang benar bisa dijadikan pedoman:
1. Pembibitan
Bibit yang akan ditanam, diambil dari biji-biji buah Pepaya yang benar-benar masak dan berasal dari pohon pilihan.
- Buah Pepaya pilihan yang akan dijadikan bibit kemudian dibelah dan diambil biji-bijinya. Biji yang sudah dikeluarkan kemudian dicuci bersih sampai kulit ari yang membungkus biji terbuang, baru kemudian dikeringkan di tempat yang teduh.
- Bibit yang sudah dikeringkan selanjutnya direndam pada larutan POC NASA 2cc/liter selama +/- ½ jam. Tiriskan benih tersebut dan tebari dengan Natural GLIO sebelum disemai di dalam polybag berukuran 20 x 15 cm. Media semai yang ada di dalam polybag tersebut merupakan campuran tanah dengan pupuk kandang, masing-masing sebanyak 1 ember, ditambah 50 gram TSP, serta 30 gram Natural GLIO. Kebutuhan benih untuk setiap satu hektar lahan tanam sebanyak 60 gram benih atau sekitar 2000 tanaman.
- Benih-benih tersebut kemudian ditanam ke dalam media semai yang ada pada polybag sedalam 1 cm. Pada umur 12-15 hari, bibit akan berkecambah, dan ketika ketinggian bibit mencapai 15 – 20 cm atau berumur 45 – 60 hari, bibit siap untuk disiram.
Cara Menanam Pepaya Yang Baik Dan Benar
- Lakukanlah penyiraman secara rutin setiap hari. Ketika bibit sudah berumur dewasa, yakni sekitar 2 -3 bulan, bibit sudah dapat dipindahkan ke lahan tanam. Perhitungkan dengan cermat saat mulai melakukan pembibitan, agar ketika bibit dipindah ke lahan tanam tepat pada permulaan musim hujan.
2. Pengolahan Media Tanam
Bersihkan lahan yang akan dijadikan media tanam dari rumput, semak belukar dan kotoran, serta gemburkan tanahnya dengan menggunakan cangkul atau bajak. Buatlah bedengan berukuran lebar 200 – 250, tinggi 20 – 30 cm, panjang secukupnya, dan jarak antar bedengan 60 cm. Buatlah lubang di atas bedengan berukuran 50 x 50 x 40 cm dengan jarak tanam 2 x 2,5 m.
Setelah bedengan dan lubang tanam selesai dibuat, keringkan tanah selama satu minggu dan berikan pupuk pada lahan tanam tersebut sebelum ditutup kembali dengan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kandang yang telah matang sebanyak 3 blek.
Jika tanah yang akan ditanami memiliki sifat asam dengan pH kurang dari 5, berikan ± 1 kg Dolomit setelah pemupukan, dan biarkan selama 1-2 minggu. Lubang-lubang tanam yang telah diisi dengan tanah bercampur pupuk kandang, selanjutnya ditanami bibit-bibit Pepaya yang dipindahkan dari polybag.
3. Pemeliharaan Tanaman
Selama masa pemeliharaan, penjarangan dan penyiangan harus dilakukan pada tanaman Pepaya. Karena sejak awal penanaman benih lewat system persemaian, maka untuk penjarangan praktis tidak ada, berbeda jika yang ditanam pada lubang tanam adalah bijinya, penjarangan wajib dilakukan guna memperolah tanaman betina dan beberapa batang pohon jantan.
- Penyiangan
Untuk penyiangan, tidak ada patokan waktu yang pasti. Tergantung seberapa banyak rumput-rumput liar yang hidung di sekeliling tanaman Pepaya. Begitu juga dengan proses pembubuhan, kapan dan berapa kali lahan tanam didangiri, juga tergantung dari keadaan.
- Pemupukan
Untuk menambah zat-zat makanan yang diperlukan tanaman, Pepaya perlu dipupuk, utamanya menggunakan pupuk organik. Pemupukan pertama dilakukan seminggu setelah tanam dengan menggunakan pupuk kimia sebanyak 25 gram Urea, 50 gram ZA, 50 gram TSP dan 25 gram KCl. Pupuk-pupuk tersebut dicampur dan ditanam melingkari batang tanaman.
Pemupukan kedua dilakukan saat tanaman berumur 3-5 bulan, dengan komposisi: 50 gram Urea, 75 gram ZA, 75 gram TSP, dan 50 gram KCl. Untuk pemupukan ketiga diberikan secara rutin sebulan sekali pada saat umur tanaman 6 bulan atau lebih. Pupuk yang digunakan adalah: 60 gram Urea, 100 gram ZA, 75 gram TSP, dan 75 gram KCl.
Cara Menanam Pepaya Yang Baik Dan Benar
- Pengairan
Selain pupuk, tanaman juga memerlukan pengairan yang cukup. Artinya, tanaman tidak boleh kekurangan air, tapi juga tidak boleh kelebihan yang membuat tanah di sekeliling tanaman tergenang. Karena itulah di sela-sela bedengan dibuatkan parit-parit.
4. Panen
Ketika berumur 9 – 12 bulan, tanaman Pepaya sudah dapat dipanen. Untuk membedakan antara buah Pepaya yang sudah masak dengan yang masih mentah, semua pasti sudah tahu, yakni berubahnya warna kulit buah menjadi kekuning-kuningan. Periode panen dari tanaman Pepaya biasanya dilakukan setiap 10 hari sekali. Setelah dipanen pepaya harus disimpan dengan hati-hati karena buah ini rentan rusak baik daging maupun kulitnya jika terkena benturan atau goresan. Simpan buah pepaya yang sudah dipanen dalam ruangan yang sejuk.

Tag: budidaya pepaya, cara budidaya pepaya, menanam pepaya, budidaya pepaya california, Cara tanam pepaya, cara menanam pepaya california, cara menanam pohon pepaya, cara menanam biji pepaya, Tanam pepaya, tanaman pepaya 
Sumber: http://obatpertanian.com/cara-menanam-pepaya-yang-baik-dan-benar.html

Rabu, 24 September 2014

Budidaya burung walet

Berikut ini adalah serba-serbi budidaya burung walet dimulai dengan sejarah singkat burung walet, sentra  budidaya burung walet, jenis-jenis burung walet, manfaat burung walet, persyaratan lokasi budidaya burung walet,  pedoman teknis budidaya burung walet, hama dan penyakit burung walet dan lain-lain.

1. SEJARAH SINGKAT
Burung Walet merupakan burung pemakan serangga yang bersifat aerial dan suka meluncur. Burung ini berwarna gelap, terbangnya cepat dengan ukuran tubuh sedang/kecil, dan memiliki sayap berbentuk sabit yang sempit dan runcing, kakinya sangat kecil begitu juga paruhnya dan jenis burung ini tidak pernah hinggap di pohon. Burung walet mempunyai kebiasaan berdiam di gua-gua atau rumah-rumah yang cukup lembab, remang-remang sampai gelap dan menggunakan langit-langit untuk menempelkan sarang sebagai tempat beristirahat dan berbiak.
2. SENTRA PERIKANAN
Sentra Peternakan burung puyuh banyak terdapat di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah
3. JENIS
Klasifikasi burung walet adalah sebagai berikut:
Superorder : Apomorphae
Order : Apodiformes
Family : Apodidae
Sub Family : Apodenae
Tribes : Collacaliini
Genera : Collacalia
Species : Collacaliafuciphaga
4. MANFAAT
Hasil dari peternakan walet ini adalah sarangnya yang terbuat dari air liurnya (saliva). Sarang walet ini selain mempunyai harga yang tinggi, juga dapat bermanfaat bagi duni kesehatan. Sarang walet berguna untuk menyembuhkan paru-paru, panas dalam, melancarkan peredaran darah dan penambah tenaga.
5. PERSYARATAN LOKASI
Persyaratan lingkungan lokasi kandang adalah:
  1. Dataran rendah dengan ketinggian maksimum 1000 m dpl.
  2. Daerah yang jauh dari jangkauan pengaruh kemajuan teknologi dan perkembangan masyarakat.
  3. Daerah yang jauh dari gangguan burung-burung buas pemakan daging.
  4. Persawahan, padang rumput, hutan-hutan terbuka, pantai, danau, sungai, rawa-rawa merupakan daerah yang paling tepat.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
  1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
    1. Suhu, Kelembaban dan Penerangan
      Gedung untuk kandang walet harus memiliki suhu, kelembaban dan penerangan yang mirip dengan gua-gua alami. Suhu gua alami berkisar antara 24-26 derajat C dan kelembaban ± 80-95 %. Pengaturan kondisi suhu dan kelembaban dilakukan dengan:
      1. Melapisi plafon dengan sekam setebal 2° Cm
      2. Membuat saluran-saluran air atau kolam dalam gedung.
      3. Menggunakan ventilasi dari pipa bentuk “L” yang berjaraknya 5 m satu lubang, berdiameter 4 cm.
      4. Menutup rapat pintu, jendela dan lubang yang tidak terpakai.
      5. Pada lubang keluar masuk diberi penangkal sinar yang berbentuk corong dari goni atau kain berwarna hitam sehingga keadaan dalam gedung akan lebih gelap. Suasana gelap lebih disenangi walet.
    2. Bentuk dan Konstruksi Gedung
      Umumnya, rumah walet seperti bangunan gedung besar, luasnya bervariasi dari 10×15 m 2 sampai 10×20 m 2 . Makin tinggi wuwungan (bubungan) dan semakin besar jarak antara wuwungan dan plafon, makin baik rumah walet dan lebih disukai burung walet. Rumah tidak boleh tertutup oleh pepohonan tinggi. Tembok gedung dibuat dari dinding berplester sedangkan bagian luar dari campuran semen. Bagian dalam tembok sebaiknya dibuat dari campuran pasir, kapur dan semen dengan perbandingan 3:2:1 yang sangat baik untuk mengendalikan suhu dan kelembaban udara. Untuk mengurangi bau semen dapat disirami air setiap hari. Kerangka atap dan sekat tempat melekatnya sarang-sarang dibuat dari kayu-kayu yang kuat, tua dan tahan lama, awet, tidak mudah dimakan rengat. Atapnya terbuat dari genting. Gedung walet perlu dilengkapi dengan roving room sebagai tempat berputar-putar dan resting room sebagai tempat untuk beristirahat dan bersarang. Lubang tempat keluar masuk burung berukuran 20×20 atau 20×35 cm 2 dibuat di bagian atas. Jumlah lubang tergantung pada kebutuhan dan kondisi gedung. Letaknya lubang jangan menghadap ke timur dan dinding lubang dicat hitam.
  2. Pembibitan
    Umumnya para peternak burung walet melakukan dengan tidak sengaja. Banyaknya burung walet yang mengitari bangunan rumah dimanfaatkan oleh para peternak tersebut. Untuk memancing burung agar lebih banyak lagi, pemilik rumah menyiapkan tape recorder yang berisi rekaman suara burung Walet. Ada juga yang melakukan penumpukan jerami yang menghasilkan serangga-serangga kecil sebagai bahan makanan burung walet.
    1. Pemilihan Bibit dan Calon Induk
      Sebagai induk walet dipilih burung sriti yang diusahakan agar mau bersarang di dalam gedung baru. Cara untuk memancing burung sriti agar masuk dalam gedung baru tersebut dengan menggunakan kaset rekaman dari wuara walet atau sriti. Pemutaran ini dilakukan pada jam 16.00–18.00, yaitu waktu burung kembali mencari makan.
    2. Perawatan Bibit dan Calon Induk
      Di dalam usaha budidaya walet, perlu disiapkan telur walet untuk ditetaskan pada sarang burung sriti. Telur dapat diperoleh dari pemilik gedung walet yang sedang melakukan “panen cara buang telur”. Panen ini dilaksanakan setelah burung walet membuat sarang dan bertelur dua butir. Telur walet diambil dan dibuang kemudian sarangnya diambil. Telur yang dibuang dalam panen ini dapat dimanfaatkan untuk memperbanyak populasi burung walet dengan menetaskannya di dalam sarang sriti.
      1. Memilih Telur Walet
        Telur yang dipanen terdiri dari 3 macam warna, yaitu :
        • Merah muda, telur yang baru keluar dari kloaka induk berumur 0–5 hari.
        • Putih kemerahan, berumur 6–10 hari.
        • Putih pekat kehitaman, mendekati waktu menetas berumur 10–15 hari.
          Telur walet berbentuk bulat panjang, ukuran 2,014×1,353 cm dengan berat 1,97 gram. Ciri telur yang baik harus kelihatan segar dan tidak boleh menginap kecuali dalam mesin tetas. Telur tetas yang baik mempunyai
          kantung udara yang relatif kecil. Stabil dan tidak bergeser dari tempatnya. Letak kuning telur harus ada ditengah dan tidak bergerak-gerak, tidak ditemukan bintik darah. Penentuan kualitas telur di atas dilakukan dengan peneropongan.
      2. Membawa Telur Walet
        Telur yang didapat dari tempat yang jaraknya dekat dapat berupa telur yang masih muda atau setengah tua. Sedangkan telur dari jarak jauh, sebaiknya berupa telur yang sudah mendekati menetas. Telur disusun dalam spon yang berlubang dengan diameter 1 cm. Spon dimasukkan ke dalam keranjang plastik berlubang kemudian ditutup.
        Guncangan kendaraan dan AC yang terlalu dingin dapat mengakibatkan telur mati. Telur muda memiliki angka kematian hampir 80% sedangkan telur tua lebih rendah.
    3. Penetasan Telur Walet
      1. Cara menetaskan telur walet pada sarang sriti.
        Pada saat musim bertelur burung sriti tiba, telur sriti diganti dengan telur walet. Pengambilan telur harus dengan sendok plastik atau kertas tisue untuk menghindari kerusakan dan pencemaran telur yang dapat menyebabkan burung sriti tidak mau mengeraminya. Penggantian telur dilakukan pada siang hari saat burung sriti keluar gedung mencari makan. Selanjutnya telur-telur walet tersebut akan dierami oleh burung sriti dan setelah menetas akan diasuh sampai burung walet dapat terbang serta mencari makan.
      2. Menetaskan telur walet pada mesin penetas
        Suhu mesin penetas sekitar 40 ° C dengan kelembaban 70%. Untuk memperoleh kelembaban tersebut dilakukan dengan menempatkan piring atau cawan berisi air di bagian bawah rak telur. Diusahakan agar air didalam cawan tersebut tidak habis. Telur-telur dimasukan ke dalam rak telur secara merata atau mendata dan jangan tumpang tindih. Dua kali sehari posisi telur-telur dibalik dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan embrio. Di hari ketiga dilakukan peneropongan telur. Telur-telur yang kosong dan yang embrionya mati dibuang. Embrio mati tandanya dapat terlihat pada bagian tengah telur terdapat lingkaran darah yang gelap. Sedangkan telur yang embrionya hidup akan terlihat seperti sarang laba-laba. Pembalikan telur dilakukan sampai hari ke-12. Selama penetasan mesin tidak boleh dibuka kecuali untuk keperluan pembalikan atau mengisi cawan pengatur kelembaban. Setelah 13–15
        hari telur akan menetas.
  3. Pemeliharaan
    1. Perawatan Ternak
      Anak burung walet yang baru menetas tidak berbulu dan sangat lemah. Anak walet yang belum mampu makan sendir perlu disuapi dengan telur semut (kroto segar) tiga kali sehari. Selama 2–3 hari anak walet ini masih memerlukan pemanasan yang stabil dan intensif sehingga tidak perlu dikeluarkan dari mesin tetas. Setelah itu, temperatur boleh diturunkan 1–2 derajat/hari dengan cara membuka lubang udara mesin. Setelah berumur ± 10 hari saat bulu-bulu sudah tumbuh anak walet dipindahkan ke dalam kotak khusus. Kotak ini dilengkapi dengan alat pemanas yang diletakan ditengah atau pojok kotak. Setelah berumur 43 hari, anak-anak walet yang sudah siap terbang dibawa ke gedung pada malam hari, kemudian dletakan dalam rak untuk pelepasan. Tinggi rak minimal 2 m dari lantai. Dengan ketinggian ini, anak waket akan dapat terbang pada keesokan harinya dan mengikuti cara terbang walet dewasa.
    2. Sumber Pakan
      Burung walet merupakan burung liar yang mencari makan sendiri. Makanannya adalah serangga-serangga kecil yang ada di daerah pesawahan, tanah terbuka, hutan dan pantai/perairan. Untuk mendapatkan sarang walet yang memuaskan, pengelola rumah walet harus menyediakan makanan tambahan terutama untuk musim kemarau. Beberapa cara untuk mengasilkan serangga adalah:
      1. menanam tanaman dengan tumpang sari.
      2. budidaya serangga yaitu kutu gaplek dan nyamuk.
      3. membuat kolam dipekarangan rumah walet.
      4. menumpuk buah-buah busuk di pekarangan rumah.
    3. Pemeliharaan Kandang
      Apabila gedung sudah lama dihuni oleh walet, kotoran yang menumpuk di lantai harus dibersihkan. Kotoran ini tidak dibuang tetapi dimasukan dalam karung dan disimpan di gedung.
7. HAMA DAN PENYAKIT
  1. Tikus
    Hama ini memakan telur, anak burung walet bahkan sarangnya. Tikus mendatangkan suara gaduh dan kotoran serta air kencingnya dapat menyebabkan suhu yang tidak nyaman.
    Cara pencegahan tikus dengan menutup semua lubang, tidak menimbun barang bekas dan kayu-kayu yang akan digunakan untuk sarang tikus.
  2. Semut
    Semut api dan semut gatal memakan anak walet dan mengganggu burung walet yang sedang bertelur.
    Cara pemberantasan dengan memberi umpan agar semut-semut yang ada di luar sarang mengerumuninya. Setelah itu semut disiram dengan air panas.
  3. Kecoa
    Binatang ini memakan sarang burung sehingga tubuhnya cacat, kecil dan tidak sempurna.
    Cara pemberantasan dengan menyemprot insektisida, menjaga kebersihan dan membuang barang yang tidak diperlukan dibuang agar tidak menjadi tempat persembunyian.
  4. Cicak dan Tokek
    Binatang ini memakan telur dan sarang walet. Tokek dapat memakan anak burung walet. Kotorannya dapat mencemari raungan dan suhu yang ditimbulkan mengganggu ketenangan burung walet.
    Cara pemberantasan dengan diusir, ditangkap sedangkan penanggulangan dengan membuat saluran air di sekitar pagar untuk penghalang, tembok bagian luar dibuat licin dan dicat dan lubang-lubang yang tidak digunakan ditutup.
8. PANEN
Sarang burung walet dapat diambil atau dipanen apabila keadaannya sudah memungkinkan untuk dipetik. Untuk melakukan pemetikan perlu cara dan ketentuan tertentu agar hasil yang diperoleh bisa memenuhi mutu sarang walet yang baik. Jika terjadi kesalahan dalam menanen akan berakibat fatal bagi gedung dan burung walet itu sendiri. Ada kemungkinan burung walet merasa tergangggu dan pindah tempat. Untuk mencegah kemungkinan tersebut, para pemilik gedung perlu mengetahui teknik atau pola dan waktu pemanenan. Pola panen sarang burung dapat dilakukan oleh pengelola gedung walet dengan beberapa cara, yaitu:
  1. Panen rampasan
    Cara ini dilaksanakan setelah sarang siap dipakai untuk bertelur, tetapi pasangan walet itu belum sempat bertelur. Cara ini mempunyai keuntungan yaitu jarak waktu panen cepat, kualitas sarang burung bagus dan total produksi sarang burung pertahun lebih banyak. Kelemahan cara ini tidak baik dalam pelestaraian burung walrt karena tidak ada peremajaan. Kondisinya lemah karena dipicu untuk terus menerus membuat sarang sehingga tidak ada waktu istirahat. Kualitas sarangnya pun merosot menjadi kecil dan tipis karena produksi air liur tidak mampu mengimbangi pemacuan waktu untuk membuat sarang dan bertelur.
  2. Panen Buang Telur
    Cara ini dilaksanankan setelah burung membuat sarang dan bertelur dua butir. Telur diambil dan dibuang kemudian sarangnya diambil. Pola ini mempunyai keuntungan yaitu dalam setahun dapat dilakukan panen hingga 4 kali dan mutu sarang yang dihasilkan pun baik karena sempurna dan tebal. Adapun kelemahannya yakni, tidak ada kesempatan bagi walet untuk menetaskan telurnya.
  3. Panen Penetasan
    Pada pola ini sarang dapat dipanen ketika anak-anak walet menetas dan sudah bisa terbang. Kelemahan pola ini, mutu sarang rendah karena sudah mulai rusak dan dicemari oleh kotorannya. Sedangkan keuntungannya adalah burung walet dapat berkembang biak dengan tenang dan aman sehingga polulasi burung dapat meningkat.
Adapun waktu panen adalah:
  1. Panen 4 kali setahun
    Panen ini dilakukan apabila walet sudah kerasan dengan rumah yang dihuni dan telah padat populasinya. Cara yang dipakai yaitu panen pertama dilakukan dengan pola panen rampasan. Sedangkan untuk panen selanjutnya dengan pola buang telur.
  2. Panen 3 kali setahun
    Frekuensi panen ini sangat baik untuk gedung walet yang sudah berjalan dan masih memerlukan penambahan populasi. Cara yang dipakai yaitu, panen tetasan untuk panen pertama dan selanjutnya dengan pola rampasan dan buang telur.
  3. Panen 2 kali setahun
    Cara panen ini dilakukan pada awal pengelolaan, karena tujuannya untuk memperbanyak populasi burung walet.
9. PASCAPANEN
Setelah hasil panen walet dikumpulkan dalu dilakukan pembersihan dan penyortiran dari hasil yang didapat. Hasil panen dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel yang kemudian dilakukan pemisahan antara sarang walet yang bersih dengan yang kotor.
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
  1. Analisis Usaha Budidaya
    Perkiraan analisis budidaya burung walet di daerah Jawa Barat tahun 1999:
    1. Modal tetap
      1. Gedung Rp. 13.000.000,-
      2. Renovasi gedung Rp. 10.000.000,-
      3. Perlengkapan Rp. 500.000,-
        Jumlah modal tetap Rp. 23.500.000,-
        Biaya penyusutan/bulan : Rp. 23.500.000,-:60 bln ( 5 th) Rp. 391.667,-
    2. Modal Kerja
      1. Biaya Pengadaan
        • Telur Walet 500 butir @ Rp. 5.000,- Rp. 500.000,-
        • Transportasi Rp. 100.000,-
        • Makan Rp. 50.000,-
      2. Biaya Kerja
        • Pelihara kandang/bln@ Rp. 5000,- x 3 bln Rp. 15.000,-
        • Panen Rp. 20.000,-
          Jumlah biaya 1x produksi:Rp. 650.000,-+Rp. 35.000,- Rp. 685.000,-
    3. Jumlah modal yang dibutuhkan pada awal Produksi
      1. Modal tetap Rp. 13.500.000,-
      2. Modal kerja 1x Produksi Rp. 685.000,-
        Jumlah modal Rp. 14.185.000,-
    4. Kapasitas produksi untuk 5 tahun 1 kali produksi :
      1. sarang burung walet menghasilkan 1 kg
      2. sarang burung sriti menghasilkan 15 kg
      3. untuk 1 tahun, 4 kali produksi, menghasilkan :
        • sarang burung walet 4 kg
        • sarang burung sriti 60 kg
      4. untuk 5 tahun, 20 kali produksi, menghasilkan :
        • sarang burung walet 20 kg
        • sarang burung sriti 300 kg
    5. Biaya produksi
      1. Biaya tetap per bulan : Rp. 23.500.000,-:60 bulan Rp. 391.667,-
      2. Biaya tidak tetap Rp. 685.000,-
        Total Biaya Produksi per bulan Rp. 1.076.667,-
        Jumlah produksiRp.1.076.667:16 kg (walet dan sriti) Rp. 67.292,-
    6. Penjualan
      1. sarang burung walet 1 kg Rp. 17.000.000,-
      2. sarang burung sriti 15 kg Rp. 3.000.000,-
        Untuk 1 kali produksi Rp. 20.000.000,-Untuk 5 tahun
        1. sarang burung walet 20 kg Rp. 340.000.000,-
        2. sarang burung sriti 300 kg Rp. 60.000.000,-
          Jumlah penjualan Rp. 400.000.000,-
    7. Break Even Point
      1. Pendapatan selama 5 Tahun Rp. 400.000.000,-
      2. Biaya produksi selama 5 th Rp. 1.076.667 x 60 bln Rp. 64.600.000,-
      3. Keuntungan selama 5 tahun Rp. 335.400.000,-
      4. Keuntungan bersih per produksi 335.400.000 : 60 bln Rp. 5.590.000,-
      5. .BEP 232.919
    8. Tingkat Pengembalian Modal 3 bulan (1 x produksi)
  2. Gambaran Peluang Agribisnis
    Sarang burung walet merupakan komoditi ekspor yang bernilai tinggi. Kebutuhan akan sarang burung walet di pasar internasional sangat besar dan masih kekurangan persediaan. Hal ini disebabkan oleh masih kurang banyaknya budidaya burung walet. Selain itu juga produksi sarang walet yang telah ada merupakan produksi dari sarang-sarang alami. Budidaya sarang burung walet sangat menjanjikan bila dikelola dengan baik dan intensif.
11. DAFTAR PUSTAKA
  1. Chantler, P. & G. Driessens. Swift : A guide to the Swift an Treeswift of the World. Pica Press, the Banks. East Sussex, 1995.
  2. Mackinnon, John. Panduan Lapangan Pengenalan Burung-Burung di Jawa dan Bali. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1994.
  3. Nazaruddin & A. Widodo. Sukses Merumahkan Walet. Cet. 2. Jakarta: Penebar Swadaya, 1998.
  4. Tim Penulis PS. Budidaya dan Bisnis Sarang Walet. Cet. 4. Jakarta: Penebar Swadaya, 1994.
12. KONTAK HUBUNGAN
  1. Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan – BAPPENAS Jl.Sunda Kelapa No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829
  2. Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8, Jakarta 10340, Indonesia, Tel. +62 21 316 9166~69, Fax. +62 21 310 1952, Situs Web:
  3.  http://omkicau.com/berbagai-peluang-usaha-bidang-peternakan-perkebunan/budidaya-burung-walet/

Budidaya Burung Walet

walet
walet
              Budidaya walet adalah bertujuan untuk memanen sarang burung walet yang terbuat dari saliva atau air liur burung walet. Sarang burung walet menjadi populer setelah pada masa dinasti Tang (618-907)di china dijadikan sebagai makanan para raja. Selain sebagai makanan saranga burung walet yang kaya akan biopolymer ini dijadikan sebagai bahan obat-obatan untuk mengobati penyakit paru-paru, panas dalam, memperbaiki kerja syaraf, menjaga vitalitas bahkan sebagian mempercayai bahwa sarang burung walet dapat membuat awet muda. Pada masa-masa itu Kerajaan China sudah mengimport sarang burung walet dari Malaysia, Vietnam, Thailand dan Indonesia.
            Menurut H. Suyono ( salah satu pembudi daya burung walet di Kalimantan ) Sepintas burung ini mirip dengan seriti, tapi ada beberapa hal yang membedakannya, dari cara nya terbang dan bentuk fisiknya. Burung walet merupakan satwa liar yang sangat sensitif dalam memilih lokasi membuat sarang dimana, hewan ini membutuhkan tempat bernaung dengan suhu 24-26 derajat celcius, serta kelembaban antara 85%-90 %, di daerah dataran rendah. Burung ini biasanya memilih lokasi bersarang di daerah gua di pesisir pantai, gua-gua di gunung dataran rendah, dan merupakan daerah yang jauh dari jangkauan manusia dengan kualitas lingkungan yang tinggi
Contoh Rumah Walet
Contoh Rumah Walet
            Pada masa sekarang ini banyak yang membudidayakannya dengan cara membangun bangunan gedung bertingkat yang di gunakan untuk membudidayakan burung walet tersebut. Jadi burung walet tersebut berkembang biak di rumah rumah buatan atau gedung gedung tersebut. Sehingga Pembudidaya yang sekaligus sebagai pengusaha Walet tersebut dapat dengan mudah mengambil hasil atau sarang walet nya.
            Bagi anda yang mengiginkan pilihan  usaha, budidaya sarang burung walet  bisa jadi alternative pilihan, hasil dari sarang burung ini  boleh di bilang mahal atau berharga tinggi, bayangkan saja kalau kira kira harga per gram nya saja Rp.12.000, berarti untuk 1 kg nya  bisa menghasilkan Rp.12.000.000, harga yang cukup tinggi  bukan ?.
 http://nurahmatpriono.wordpress.com/tag/budidaya-walet/

Budidaya Burung Puyuh Semakin Terpinggirkan

Budidaya Burung Puyuh
Sebelum krisis moneter terjadi di tahun 1998 lalu, di Sumatera Utara (Sumut) khususnya untuk di kawasan Kota Medan sekitarnya, budidaya burung puyuh sempat menjadi primadona bagi para pelaku usaha peternakan. Namun seiring berjalannya waktu, satu persatu dari pelaku usaha tersebut justeru harus gulung tikar dan bertumbangan. Bahkan tren peternakan yang dahulu sempat menghegemoni itu, sedikit demi sedikit terkikis oleh gerak perubahan zaman.
Saat ini, jumlah dari pelaku usaha tersebut, meskipun tidak bisa dikatakan sangat minim, tetapi keberadaannya memang semakin sulit untuk dapat ditemui. Jikalaupun ada ditemukan, lokasinya jauh di pedalaman, berada di pelosok pinggiran kota.

Salah satu pembudidayanya yang tetap eksis bertahan sejak dahulu adalah Ales. Pria yang getol membudidayakan burung puyuh itu, baik sebagai petelur maupun pedaging, terus menjalani usahanya itu di Desa Paya Gambar, Kecamatan Batangkuis, Deli Serdang.

Adapun kemampuannya dapat bertahan hingga kini tak bisa dilepaskan dari bekal kemampuannya dalam mengelola komoditi peternakan tersebut, berkat jasa didikan orang tuanya yang juga merupakan pembudidaya burung puyuh.

"Dahulu, sebelum krisis moneter terjadi, banyak yang membudidayakan burung puyuh. Tetapi kini, jumlahnya semakin menurun, karena gulung tikar," katanya kepada MedanBisnis, kemarin.

Hal itu menurut Ales, dikarenakan harga pakan yang geraknya dinilai sangat memberatkan peternaknya. Sehingga hal itu memukul para peternak burung puyuh.

Untuk itu, kata Ales, dalam menggeluti usaha itu, butuh kemampuan dalam berspekulasi sehingga dapat dengan lancar menjalankan usaha ternak burung puyuh tersebut. Agar nantinya usaha itu dapat terus bertahan, walaupun cost produksinya dianggap telah memberatkan.

"Saat ini, harga pakan ternak persaknya itu sebesar Rp 280.000. Hal itu menurut kita, sebagai peternak tentunya cukup memberatkan. Sebab, jika diukur dengan kekuatan yang ada, paling tidak harga pakan itu harus berada sekitar Rp 20.000 lebih murah atau sebesar Rp 260.000 untuk tiap saknya," jelasnya.

Atas hal itu Ales beranggapan, banyak peternak burung puyuh yang ada tidak mampu bertahan di tengah-tengah usahanya. Meskipun, dari sisi pasar, penjualannya tergolong sangat mudah untuk dilakukan para peternaknya. "Alhasil karena tidak pandai, beternak burung puyuh ini bukannya untung melainkan rugi," terangnya.

Soal kemampuan, beternak burung puyuh yang dikelola Ales ini sudah banyak mendapatkan sejumlah piagam penghargaan. Seperti halnya sertifikat yang dikeluarkan dari Dinas Peternakan, baik tingkat provinasi Sumatera Utara maupun Kabupaten Deli Serdang.

Selain itu, penghargaan dari Institusi pendidikan juga telah berhasil diraihnya. Hal itu juga dapat terlihat dari sertifikat yang dikeluarkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU), atas kemampuan dan jasa dari orang tua Ales dahulu.

Soal jumlah populasi kandang, peternakan burung puyuh milik Ales saat ini tergolong cukup tinggi. Jumlahnya sebanyak 9.000 ekor burung puyuh betina, yang terus berproduksi sebanyak 7.500 telur setiap harinya.

Ales kembali menjelaskan, meskipun peternak burung puyuh sering terdesak dengan gerak harga dari pakan ternak, tetapi dunia peternakan untuk burung puyuh tersebut dianggapnya masih relatif stabil. Kendati, tidak banyak peternak yang berani mengembangkan populasi kandangnya dalam jumlah yang banyak.

Di samping itu, kemajuan dan perkembangan jumlah penduduk juga dianggap menjadi penyebab peternakan burung puyuh semakin terpinggirkan.

Keberadaannya, semakin tergerus oleh pembangunan, baik itu untuk pemukiman penduduk dan gencarnya perkembangan bisnis perumahan (properti).

"Di situ juga yang menjadi salah satu permasalahan. Soalnya dalam beternak burung puyuh ini kan harus dalam suasana yang sepi dan tenang. Kalau ramai dan bising, tidak bagus untuk pertumbuhannya. Itu makanya, peternakan burung puyuh ini semakin lama semakin jauh berada di pelosok, dan itu yang kini menjadi tantangannya," paparnya.

Sementara dari sisi kesehatan ternak, Ales mengatakan tetap bergantung kepada suntikan vaksinasi. Hal itu merupakan upaya proteksi yang dapat dilakukan peternak, dalam menghadapi perubahan iklim.

"Umur 3 minggu harus diberi vaksin. Soalnya jika tidak, burung puyuh mudah terserang penyakit "ngorok". Sehingga dengannya dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya kematian hewan ternak dalam jumlah yang relatif sangat besar apabila terserang," pungkasnya. (rozie winata)
http://medanbisnisdaily.com/news/read/2014/08/11/110800/budidaya_burung_puyuh_semakin_terpinggirkan/  

Budidaya Hewan Yang Manis Dan Mahal

  • TTG BUDIDAYA PETERNAKAN BUDIDAYA BURUNG PUYUH ( Coturnix-coturnix Japonica ) 1. SEJARAH SINGKAT Puuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatif kecil, berkaki pendek dan dapat diadu. Burung puyuh disebut juga Gemak (Bhs. Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut “Quail”, merupakan bangsa burung (liar) yang pertama kali diternakan di Amerika Serikat, tahun 1870. Dan terus dikembangkan ke penjuru dunia. Sedangkan di Indonesia puyuh mulai dikenal, dan diternak semenjak akhir tahun 1979. Kini mulai bermunculan di kandangkandang ternak yang ada di Indonesia. 2. SENTRA PERIKANAN Sentra Peternakan burung puyuh banyak terdapat di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah 3. JENIS Kelas Ordo Sub Ordo Famili Sub Famili Genus : : : : : : Aves (Bangsa Burung) Galiformes Phasianoidae Phasianidae Phasianinae Coturnix Hal. 1/ 8 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
  • TTG BUDIDAYA PETERNAKAN Species 4. : Coturnix-coturnix Japonica MANFAAT 1) Telur dan dagingnya mempunyai nilai gizi dan rasa yang lezat 2) Bulunya sebagai bahan aneka kerajinan atau perabot rumah tangga lainnya 3) Kotorannya sebagai pupuk kandang ataupun kompos yang baik dapat digunakan sebagai pupuk tanaman 5. PERSYARATAN LOKASI 1) Lokasi jauh dari keramaian dan pemukiman penduduk 2) Lokasi mempunyai strategi transportasi, terutama jalur sapronak dan jalurjalur pemasaran 3) Lokasi terpilih bebas dari wabah penyakit 4) Bukan merupakan daerah sering banjir 4) Merupakan daerah yang selalu mendapatkan sirkulasi udara yang baik. 6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA 6.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan 1) Perkandangan Dalam sistem perkandangan yang perlu diperhatikan adalah temperatur kandang yang ideal atau normal berkisar 20-25 derajat C; kelembaban kandang berkisar 30-80%; penerangan kandang pada siang hari cukup 2540 watt, sedangkan malam hari 40-60 watt (hal ini berlaku untuk cuaca mendung/musim hujan). Tata letak kandang sebaiknya diatur agar sinar matahari pagi dapat masuk kedalam kandang. Model kandang puyuh ada 2 (dua) macam yang biasa diterapkan yaitu sistem litter (lantai sekam) dan sistem sangkar (batere). Ukuran kandang untuk 1 m2 dapat diisi 90-100 ekor anak puyuh, selanjuntnya menjadi 60 ekor untuk umur 10 hari sampai lepas masa anakan. Terakhir menjadi 40 ekor/m2 sampai masa bertelur. Adapun kandang yang biasa digunakan dalam budidaya burung puyuh adalah: a. Kandang untuk induk pembibitan Kandang ini berpegaruh langsung terhadap produktifitas dan kemampuan mneghasilkan telur yang berkualitas. Besar atau ukuran kandang yang Hal. 2/ 8 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
  • TTG BUDIDAYA PETERNAKAN akan digunakan harus sesuai dengan jumlah puyuh yang akan dipelihara. Idealnya satu ekor puyuh dewasamembutuhkan luas kandang 200 m2. b. Kandang untuk induk petelur Kandang ini berfungsi sebagai kandang untuk induk pembibit. Kandang ini mempunyai bentuk, ukuran, dan keperluan peralatan yang sama. Kepadatan kandang lebih besar tetapi bisa juga sama. c. Kandang untuk anak puyuh/umur stater(kandang indukan) Kandang ini merupakan kandang bagi anak puyuh pada umur starter, yaitu mulai umur satu hari sampai dengan dua sampai tiga minggu. Kandang ini berfungsi untuk menjaga agar anak puyuh yang masih memerlukan pemanasan itu tetap terlindung dan mendapat panas yang sesuai dengan kebutuhan. Kandang ini perlu dilengkapi alat pemanas. Biasanya ukuran yang sering digunakan adalah lebar 100 cm, panjang 100 cm, tinggi 40 cm, dan tinggi kaki 50 cm. (cukup memuat 90-100 ekor anak puyuh). d. Kandang untuk puyuh umur grower (3-6 minggu) dan layer (lebih dari 6 minggu) Bentuk, ukuran maupun peralatannya sama dengan kandang untuk induk petelur. Alas kandang biasanya berupa kawat ram. 2) Peralatan Perlengkapan kandang berupa tempat makan, tempat minum, tempat bertelur dan tempat obat-obatan. 6.2. Penyiapan Bibit Yang perlu diperhatikan oleh peternak sebelum memulai usahanya, adalah memahami 3 (tiga) unsur produksi usaha perternakan yaitu bibit/pembibitan, pakan (ransum) dan pengelolaan usaha peternakan. Pemilihan bibit burung puyuh disesuaikan dengan tujuan pemeliharaan, ada 3 (tiga) macam tujuan pemeliharaan burung puyuh, yaitu: a. Untuk produksi telur konsumsi, dipilih bibit puyuh jenis ketam betina yang sehat atau bebas dari kerier penyakit. b. Untuk produksi daging puyuh, dipilih bibit puyuh jantan dan puyuh petelur afkiran. c. Untuk pembibitan atau produksi telur tetas, dipilih bibit puyuh betina yang baik produksi telurnya dan puyuh jantan yang sehat yang siap membuahi puyuh betina agar dapat menjamin telur tetas yang baik. Hal. 3/ 8 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
  • TTG BUDIDAYA PETERNAKAN 6.3. Pemeliharaan 1) Sanitasi dan Tindakan Preventif Untuk menjaga timbulnya penyakit pada pemeliharaan puyuh kebersihan lingkungan kandang dan vaksinasi terhadap puyuh perlu dilakukan sedini mungkin. 2) Pengontrolan Penyakit Pengontrolan penyakit dilakukan setiap saat dan apabila ada tanda-tanda yang kurang sehat terhadap puyuh harus segera dilakukan pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter hewan atau dinas peternakan setempat atau petunjuk dari Poultry Shoup. 3) Pemberian Pakan Ransum (pakan) yang dapat diberikan untuk puyuh terdiri dari beberapa bentuk, yaitu: bentuk pallet, remah-remah dan tepung. Karena puyuh yang suka usil memtuk temannya akan mempunyai kesibukan dengan mematukmatuk pakannya. Pemberian ransum puyuh anakan diberikan 2 (dua) kali sehari pagi dan siang. Sedangkan puyuh remaja/dewasa diberikan ransum hanya satu kali sehari yaitu di pagi hari. Untuk pemberian minum pada anak puyuh pada bibitan terus-menerus. 4) Pemberian Vaksinasi dan Obat Pada umur 4-7 hari puyuh di vaksinasi dengan dosis separo dari dosis untuk ayam. Vaksin dapat diberikan melalui tetes mata (intra okuler) atau air minum (peroral). Pemberian obat segera dilakukan apabila puyuh terlihat gejala-gejala sakit dengan meminta bantuan petunjuk dari PPL setempat ataupun dari toko peternakan (Poultry Shoup), yang ada di dekat Anda beternak puyuh. 7. HAMA DAN PENYAKIT 1) Radang usus (Quail enteritis) Penyebab: bakteri anerobik yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul pearadangan pada usus. Gejala: puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran berair dan mengandung asam urat. Pengendalian: memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta memisashkan burung puyuh yang sehat dari yang telah terinfeksi. Hal. 4/ 8 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
  • TTG BUDIDAYA PETERNAKAN 2) Tetelo (NCD/New Casstle Diseae) Gejala: puyuh sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh. Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang; (2) pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya. 3) Berak putih (Pullorum) Penyebab: Kuman Salmonella pullorum dan merupakan penyakit menular. Gejala: kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, bulu-bulu mengerut dan sayap lemah menggantung. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit tetelo. 4) Berak darah (Coccidiosis) Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan. Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering; (2) dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox 5) Cacar Unggas (Fowl Pox) Penyebab: Poxvirus, menyerang bangsa unggas dari semua umur dan jenis kelamin. Gejala: imbulnya keropeng-keropeng pada kulit yang tidak berbulu, seperti pial, kaki, mulut dan farink yang apabila dilepaskan akan mengeluarkan darah. Pengendalian: vaksin dipteria dan mengisolasi kandang atau puyuh yang terinfksi. 6) Quail Bronchitis Penyebab: Quail bronchitis virus (adenovirus) yang bersifat sangat menular. Gejala: puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, sulit bernafas, batuk dan bersi, mata dan hidung kadang-kadang mengeluarkan lendir serta kadangkala kepala dan leher agak terpuntir. Pengendalian: pemberian pakan yang bergizi dengan sanitasi yang memadai. 7) Aspergillosis Penyebab: cendawan Aspergillus fumigatus. Gejala: Puyuh mengalami gangguan pernafasan, mata terbentuk lapisan putih menyerupai keju, mengantuk, nafsu makan berkurang. Pengendalian: memperbaiki sanitasi kandang dan lingkungan sekitarnya. 8) Cacingan Penyebab: sanitasi yang buruk. Gejala: puyuh tampak kurus, lesu dan lemah. Pengendalian: menjaga kebersihan kandang dan pemberian pakan yang terjaga kebersihannya. Hal. 5/ 8 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
  • TTG BUDIDAYA PETERNAKAN 8. PANEN 8.1. Hasil Utama Pada usaha pemeliharaan puyuh petelur, yang menjadi hasil utamanya adalah produksi telurnya yang dipanen setiap hari selama masa produksi berlangsung. 8.2. Hasil Tambahan Sedangkan yang merupakan hasil tambahan antara lain berupa daging afkiran, tinja dan bulu puyuh. 9. PASCAPANEN … 10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA 10.1. Analisis Usaha Budidaya 1) Investasi a. kandang ukuran 9 x 0,6 x 1,9 m (1 jalur + tempat makan dan minum) b. kandang besar Rp. Rp. 2.320.000,1.450.000,- 2) Biaya pemeliharaan (untuk umur 0-2 bulan) a. ay Old Quail (DOQ) x Rp 798 (Harga DOQ) Rp. 1.596.000,b. Obat (Vitamin + Vaksin) Rp. 145.000,c. Pakan (selama 60 hari) Rp. 2.981.200,Jumlah biaya produksi Rp. 4.722.200,Keadaan puyuh: - Jumlah anak 2000 ekor (jantan dan betina) - Resiko mati 5%, sisa 1900 - Resiko kelamin 15% jantan, 85% betina (285 jantan, 1615 betina) - Setelah 2 bulan harga puyuh bibit Rp 3.625,- betina dan Rp 725 jantan - Penjualan puyuh bibit umur 2 bulan Rp. 4.408.000,Minus Rp. -314.200,3) Biaya pemeliharaan (0-4 bulan) - 200 DOQ x Rp 798,- Obat (vitamin dan Vaksinasi) - Pakan (sampai dengan umur 3 minggu) Pakan (s/d minggu ke 4) betina Rp. Rp. Rp. 159.600,290.000,2.459.925,- Hal. 6/ 8 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
  • TTG BUDIDAYA PETERNAKAN 1615 ekor dan 71 ekor jantan (25% jantan layak bibit) Rp. 5.264.051,Jumlah biaya produksi Rp. 8.173.576,Keadaan puyuh: - Mulai umur 1,5 bulan puyuh bertelur setiap hari rata-rata 85%, jumlah telur 1373 butir - Hasil telur 75 hari x 1373 x Rp 75,Rp. 7.723.125,- Puyuh betina bibit 1615 ekor @ Rp 3.625,Rp. 5.854.375,- Puyuh jantan bibit 75 ekor @ Rp 798,Rp. 59.850,- Puyuh jantan afkiran 214 ekor @ Rp 725,Rp. 155.150,4) Keuntungan dari hasil penjualan Rp. 5.618.924,- 5) Biaya pemeliharaan (sampai umur 8 bulan) a. Biaya untuk umur 4-8 bulan Rp. 1.625.137,- 6) Pendapatan a. Hasil telur (0,5 bulan) 195 x 1373 x Rp 75,b. Hasil puyuh afkir 1615 ekor @ Rp 798,c. Hasil jantan afkir 71 ekor @ Rp 725,d. Hasil jantan afkir (2 bln) 214 ekor @ Rp 725,- Rp. 20.080.125,Rp. 1.288.770,Rp. 51.475,Rp. 155.150,- 7) Keuntungan beternak puyuh petelur dan afkiran jual Rp. 10.950.113,- Jadi peternak lebih banyak menjumlah keuntungan bila beternak puyuh petelur, baru kemudian puyuh afkirannya di jual daripada menjual puyuh bibit. Analisa usaha dihitung berdasarkan harga-harga yang berlaku pada tahun 1999. 10.2. Gambaran Peluang Agribisnis … 11. DAFTAR PUSTAKA 1) Beternak burung puyuh, 1981. Nugroho, Drh. Mayen 1 bk. Dosen umum Ternak Unggas Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan, Universitas Udayana. 2) Puyuh, Tatalaksana Budidaya secara komersil, 1992. Elly Listyowati, Ir. Kinanti Rospitasari, Penebar Swadaya, Jakarta. 3) Memelihara burung puyuh, 1985. Muhammad Rasyaf, Ir. Penerbit Kanisius (Anggota KAPPI), Yogyakarta. 4) Beternak burung puyuh dan Pemeliharaan secara komersil, tahun 1985. Wahyuning Dyah Evitadewi dkk. Penerbit Aneka Ilmu Semarang Hal. 7/ 8 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
  • TTG BUDIDAYA PETERNAKAN 12. KONTAK HUBUNGAN 1) Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan – BAPPENAS Jl.Sunda Kelapa No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829 2) Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8, Jakarta 10340, Indonesia, Tel. +62 21 316 9166~69, Fax. +62 21 310 1952, Situs Web: http://www.ristek.go.id Jakarta, Maret 2000 Sumber Editor : Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas : Kemal Prihatman KEMBALI KE MENU Hal. 8/ 8 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
  • Program Kerjasama Wirausaha disajikan oleh team wartawirausaha.com wartawirausaha.com adalah sebuah situs yang membahas tentang kewirausahaan. Sebagai bagian dari masyarakat menyambut baik program pemerintah dalam upaya memberdayakan masyarakat secara lebih maksimal demi peningkatan kualitas dan taraf hidup masyarakat sendiri melalui dunia wirausaha, kami yang sejak lama bergerak dalam bidang kewirausahaan mencoba ber-inovasi dengan membuka kesempatan bagi siapa saja yang tertarik dalam bidang Agrobisnis, Budidaya, Peternakan dan perkebunan dengan untuk menjalin kerjasama kemitraan dalam bentuk Swakelola dan Investasi. Kami memiliki team peternak dan lahan siap pakai, membutuhkan mitra investor untuk bekerjasama dalam usaha agrobisnis dan peternakan dengan sistem bagi hasil yang saling menguntungkan. Produk Program Kerjasama Kemitraan Beberapa Produk Program Kemitraan yang kami kembangkan adalah:     Budidaya Cacing Lumbricus Budidaya Jeruk Purut  Budidaya Lebah Madu  Ternak Perkutut Putih   Kerjasama Kemitraan yang kami tawarkan adalah sebuah solusi bagi anda untuk mulai merintis bisnis investasi dalam bidang agro, peternakan dan perkebunan. Dengan konsep ini kiranya program-program kami dapat menjadi solusi anda dalam berinvestasi tanpa terkendala dengan rutinitas kesibukan anda sehari-hari. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut dan permintaan Proposal Kerjasama: Website: Email: www.wartawirausaha.com info@wartawirausaha.com wartawirausaha@gmail.com Contact Person: 1. Achmad Cahyanto Telp. 0812-2735-2007, Pin 2983.61D9, WA 0896-6259-4077 2. Harry Budiarto Telp. 0857-1857-0095 
  • Sumber: http://www.slideshare.net/wartawirausaha/burung-puyuh

Ternak Burung Murai Batu


Ternak Burung Murai Batu 300x182 Peluang Usaha Ternak Burung Murai Batu

Prospeknya sangat bagus sebab disamping memang suara kicauannya yang merdu burung murai batu juga mempunyai nilai jual yang tinggi. Tiap satu murai jantan berusia 1 minggu, seharga  Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta, tentu ini adalah harga yang lumayan untuk seekor burung kecil. Inilah seperti yang saya kemukakan di atas bahwa peluang usaha ternak burung murai batu prospeknya sangat menjanjikan.
Dalam ternak murai batu yang harus diperhatikan adalah cara menjodohkan yang jantan dan yang betina, sebab jika si jantan tidak suka pada si betina maka burung murai batu ini tak akan menghasilkan telur. Murai jantan dan betina memiliki perbedaan pada warna bulu, dimana murai jantan memiliki warna bulu yang pekat dan tua, untuk bagian atas hitam maka murai jantan berwarna hitam dan berkilau. Sedangkan murai batu betina berwarna pudar untuk bagian atas yang berwarna hitam dan dada yang berwarna coklat pudar.
Untuk memulai beternak murai batu maka dipilih induk jantan yang berumur minimal 1 tahun dan induk betina berumur 10 bulan. Pilihlah induk burung yang rajin bunyi dan tidak cacat fisiknya. Penjodohan dilakukan dengan mendekatkan burung dalam dua sangkar yang berbeda, jika terlihat cocok maka mulailah disatukan kandangnya.

Kandang murai batu memilki ukuran 1m x 2m tinggi 2m. Di dalam kandang harus ditata rapi antara tempat pakan, tempat minum burung, tempat mandinya dan tempat sarang. Untuk bagian tempat sarang anda dapat membutnya dari kayu dengan ukuran 40cm x 20cm tinggi 30cm.
Perhatikan gambar di bawah ini :
Tempat Penangkaran Murai Batu 185x300 Peluang Usaha Ternak Burung Murai Batu
Tempat Penangkaran Murai Batu
A + B = lokasi untuk penempatan sarang; dalam satu kandang bisa diberi dua atau tiga tempat biar burung memilih sendiri mau bersarang di mana.
C = Atap tertutup
D= Atap terbuka (digunakan kawat strimin)
E= Wadah air (untuk mandi)
F= Lokasi/wadah pakan/air untuk minum
G=Tangkringan
Panjang x lebar x tinggi: Untuk murai batu dan burung ukuran sedang, disesuaikan dengan lebar kawat strimin di pasaran sehingga tidak repot mengerjakannya ==> panjang dan lebar = 90 cm; tinggi 180 atau 200 cm.
Bahan: bisa dari apa saja asal kuat.
Batas samping kanan-kiri dan belakang = dinding/ tembok atau papan yang tahan lama dsb.
Atas = bagian yang tertutup bisa langsung di atasnya adalah genting dengan semua bagian kandang sudah tertutup kawat strimin.
Tangkringan = kayu asem, kayu jati serutan dll yang penting keras, dengan diameter sekitar 2 – 3 cm.
Papan tempat pakan (F) kayu yang kuat.
Perlu diperhatikan juga yaitu makanan burung murai batu supaya anak burung yang dihasilkan berkualitas prima. Untuk pakan bisa kita berikan full jangkrik.  Namun bisa juga kita kasih makan ulat atau pelet burung.
Cara menjodohkan muarai batu
Pertama kita harus tahu dulu mana murai betina dan jantan yang sudah siap di jidihkan atau istilahnya sudah saling jatuh cinta. Cara mengetahuinya mudah sekali yaitu antara satu sangkar Murai jantan dan tiga sangkar masing-masing berisi murai betina didekatkan satu sama lain.
Dari situ, akan terlihat mana Murai betina yang disukai oleh murai jantan yang sudah birai. Setelah kita lihat keduanya siap, baru kita masukkan ke dalam kandang besar untuk perkawinan. Biasanya kalo kedua burung sudah saling cocok, Individu Jantan akan memperlihatkan bahasa tubuh, seperti mengibas-kibaskan ekornya dan menampilkan suara yang merdu untuk menarik perhatian individu betina.
Jika reaksi indukan betina mengambil posisi membungkuk dan melebarkan kedua sayapnya, itu menandakan is sudah benar-benar siap untuk kawin. Maka segera masukkan kedua indukan dalam kandang penangkaran yang besar. Keluarkan betina dari dalam sangkar, sedangkan indukan Jantan usahakan masih didalam sangkar yang digantung di dalam kandang besar. Biarkan proses penjodohan ini berlanjut sampai indukan Betina benar-benar siap untuk dikawinkan. Biasanya indukan betina akan sering hinggap disekitar sangkar indukan Jantan. Burung murai batu normalnya dapat bertelur du atau tiga buah telur dalam sebulan.
Dalam beberapa kejadian, jika burung telah ditempatkan bersama-sama, mereka akan cepat melakukan aktifitas perkawinan. Setelah ini berlangsung, indukan betina akan membangun sarangnya dalam waktu sehari dan akan mulai bertelur pertama kali setelah hari-hari berikutnya. Telur pertama, kedua dan ketiga biasanya merupakan telur yang tidak berproduksi/tidak menetas (infertilitas).
Idealnya, burung harus membangun sarangnya beberapa hari setelah saling mengenal. Biasanya induk Jantan yang mulai menyusun sarang. Setelah separuh dari sarang terkumpul, induk betina akan segera keluar sarang dan mulai menyelesaikan sarangnya.
Biasanya, setelah 2 hari berlangsung sarang akan selesai dan induk betina akan beristirahat. Setelah kurang lebih 4 hari, induk betina akan mulai bertelur. Dalam sehari ia akan bertelur sekali. Jumlah telur yang akan dierami 3 dampai 4 telur. Bahkan ada yang sampai berjumlah 5 telur. Saat jumlah telur sudah mencapai 3 butir, induk betina biasanya sudah mulai melakukan pengeraman.
Sumber: http://peluangusaha-oke.com/peluang-usaha-ternak-burung-murai-batu/

Sabtu, 20 September 2014

Panduan Lengkap Ternak Itik Petelur

Itik petelur bukanlah hewan yang asing bagi sebagian masyarakat kita, terutama di daerah pedesaan. Bahkan di beberapa daerah di Jawa, menjadikan ternak itik petelur sebagai mata pencaharian utama. Bukan isapan jempol belaka, keuntungan yang didapatkan sangat menggiurkan sehingga banyak orang tidak lagi takut berkotor-kotor demi mendapatkan pundi - pundi rupiah. Tidak sulit untuk mencari orang yang tahu bagaimana cara budidaya itik petelur. Intinya kesabaran dan tekad yang kuat sangat diperlukan, karena berbeda dengan jenis pedaging yang dilihat dari ukuran, itik petelur wajib kita kontrol gizi dan produksi nya secara berkala, bahkan hampir setiap hari. Di dalam postingan ini, kami akan menjelaskan secara gamblang bagaimana ternak itik petelur bagi pemula maupun orang awam. Bagi anda yang belum mengerti secara detail mengenai telur bebek, silahkan baca artikel kami tentang khasiat telur bebek bagi kesehatan.

ternak itik petelur unggul images | ternak kenari, ternak kambing, ternak bebek, ternak lele, budidaya ikan lele, ikan hias, gambar ikan | UsahaTernak
Ternak itik petelur unggul butuh kesabaran
Sebelum kami tuliskan satu persatu mengenai tips beternak itik petelur, ada baiknya anda mengetahui beberapa poin tentang budidaya itik seperti sarana kandang, bibit yang unggul, pemeliharaan, pemanenan dan pemasaran. Kenapa itu penting? sama halnya dengan berwirausaha, berbagai faktor kecil sangat menentukan keberhasilan suatu usaha. Dengan mengetahui beberapa aspek tadi, kita bisa mematangkan pola pikir kita dan dapat menjalankannya satu persatu dengan pertimbangan yang matang. mengingat persaingan harga itik petelur sekarang sangat padat, perhitungan secara detail wajib kita gunakan. Baiklah kita mulai dari poin pertama :

Sarana & Kandang Itik Petelur

Secara umum, kandang yang baik bagi itik adalah memenuhi beberapa syarat berikut :
1. Suhu di dalam kandang tidak boleh lebih dari 40 derajat celcius dan tidak kurang dari 35 derajat celcius.
2. Kandang boleh lembab asal tidak melebihi toleransi sebanyak 60%.
3. Penerangan memadai di tiap sudut kandang sehingga memudahkan kita dalam menata ulang kandang sewaktu - waktu.
4. Manajemen bahan yang efektif. Tidak harus mahal namun dapat dibuat dengan bahan murah yang dapat dipergunakan dalam waktu lam.
5. Persiapkan kebutuhan seperti tempat makan dan minum sedini mungkin.

Pembibitan Itik Petelur Unggul

Pembibitan merupakan kunci sukses dalam ternak bebek petelur. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menggunakan bibit yang benar - benar unggul dan terbukti kualitasnya. Harga mahal itu relatif. Sesuaikan dengan kualitas. Karena jika bibit yang anda gunakan hanya berkualitas biasa, maka hasilnya juga tidak akan memuaskan. Carilah bibit tetas dari peternak terpercaya. Dalam mendapatkan bibit itik, ada beberapa cara yang dapat kita tempuh, diantaranya yaitu :

1. Membeli dan memelihara indukan itik yang unggul dan telur tetasnya kita taruh di sarang ayam atau mentok sehingga diperoleh bibit yang kita inginkan.
2. Mencari indukan unggul yang terjamin dan kita beli telur tetasnya
3. Membeli bakalan atau starter itik berusia 1 hari hingga 1 setengah bulan, dikenal dengan DOD. Konsultasikan hal ini terlebih dahulu kepada yang lebih ahli. Jika perlu minta rekomendasi peternak yang memiliki DOD yang bagus.Yaitu tidak cacat dan berwarna kuning cerah yang mengkilap.

Perawatan bibit itik petelur unggul

Setelah kita dapatkan bibit itik petelur tersebut. Kita masuk pada fase selanjutnya dalam hal pembibitan, yaitu bagaimana merawat bibit itik tersebut sehingga dapat menjadi seperti apa yang kita inginkan. Saya beri contoh, setelah kita mendapatkan bakalan starter DOD yang unggul, kita wajib segera menangani nya, bibit itu harus segera kita masukkan ke dalam kandang indukan yang sudah kita bahas diatas.

Jagalah dan pastikan temperatur suhu dapat mencapai sudut kandang, agar semua bibit tersebut mendapatkan perawatan secara merata. Maksimal 1 meter persegi box atau kotak dapat menampung 50 ekor bibit. berikan pakan yang sesuai dengan usia itik, jika masih starter atau bakalan, maka berikan banyak vitamin dan mineral ke dalam air nya. Gunanya menjaga ketahanan itik dari hama dan penyakit yang disebabkan oleh stress.

Perawatan calon induk itik

Setelah kita melalui proses perawatan bibit, ada baiknya kita segera menentukan kemana nantinya calon induk itik petelur akan dipasarkan, dan dalam bentuk apa. Ada dua jenis telur itik yang nantinya akan mempengaruhi proses produksi. Yang pertama yaitu calon induk itik untuk telur konsumsi, dan yang kedua adalah induk itik untuk telur tetasan. Dalam memproduksi telur tetasan, hal yang wajib kita sediakan adalah pejantan, umumnya satu pejantan harus kita persiapkan untuk 6 ekor itik betina. Untuk mendapatkan telur tetas yang subur dan terbuahi oleh pejantan, kita dapat mencapainya dengan pakan buatan maupun dengan perkawinan alami dengan itik betina. Untuk hal lainnya dalam perawatan, tidak ada hal lain yang membedakan. Oleh karena itu, sebaiknya penentuan telur itik kita lakukan sebelum calon induk layak produk.

Pemeliharaan & Pakan Itik Petelur

Pemeliharaan adalah hal yang paling utama di atas segalanya dalam usaha budidaya itik petelur. Indukan yang bagus pun tidak akan subur dan menghasilkan jika pakan dan metode pemeliharaan yang kita terapkan itu salah. Dan sebaliknya,  indukan yang kualitasnya biasa saja dapat menghasilkan jumlah telur yang optimal jika jika kita sudah menemukan cara pemeliharaan yang baik dan benar. Ada beberapa hal yang jika kita bisa lakukan secara terprogram, maka hasil yang optimal dapat kita capai, dan resiko penyakit maupun kematian dapat diminimalisir.

1. Kita jaga kebersihan kandang, amati secara berkala, apakah kandang perlu dibersihkan atau tidak. Umumnya kandang yang kotor rawan menimbulkan bakteri dan jika masuk ke dalam tubuh itik akan timbul suatu penyakit dan mengurangi keberhasilan ternak. Selain itu biaya pengobatan itik juga dapat memotong keuntungan dari hasil produksi. Bila perlu kita sterilkan kandang dengan obat secara berkala.

2. Konsultasikan masalah dan penyakit yang timbul kepada dokter hewan dengan segera. Penanganan yang lambat akan sangat merugikan jika penyakit tersebut menular kepada itik yang lain. Bila perlu catat periode dimana penyakit mulai melanda dan perkiraan kesembuhannya.

3. Pemberian pakan wajib disesuaikan dengan fase dan usia itik petelur tersebut. Umunya terbagi menjadi tiga fase, yaitu starter, grower, dan layar. Ketiga fase tersebut dapat kita berikan pakan langsung buatan pabrik yang banyak tersedia di toko peternakan. Sesuaikan usia itik dengan fase yang tertera pada kemasan pakan. Untuk pemberian kita dapat menyesuaikan karakteristik itik tersebut berdasarkan usia, Pada usia 0 sampai 2 minggu kita berikan makanan pada wadah yang rata(tray). Diatas tdua minggu, kita dapat mulai menaburkan pakan di lantai, tetapi tetap kita berikan juga di wadah yang rata tadi. Pada usia 3 minggu hingga satu bulan, itik sudah terbiasa dengan pakan di lantai. Usia diatas dua bulan, kita sudah bisa mulai mengenalkan pakan buatan agar itik dapat mendapat nutrisi yang baik dan mulai memproduksi telur. Biasanya berbentuk ransum yang terbuat dari berbagai macam campuran. Mengenai ransum akan kita bahas lebih mendetail di artikel selanjutnya. Setelah fase ransum berhasil, kita sudah bisa memberi makan secara ad libitum terus menerus dan disesuaikan dengan kebutuhan produksi.

Sedangkan air, berikan vitamin dan mineral untuk itik usia kurang dari satu minggu. Selanjutnya lewat satu minggu, kita dapat terus menerus mengisi air dan posisi air ada di pinggir kandang. Setelah itik masuk usia satu bulan, baru lah kita buat tempat minum dengan panjang 2 meter untuk 200 hingga 300 ekor itik dalam satu kandang dan diberikan secara terus menerus.

Pemanenan & Pemasaran Telur Itik

Perlu diketahui, itik / bebek biasanya bertelur saat dini hari. Jadi jika kita melihat nya pada pukul 6 pagi, maka bisa dipastikan bahwa itik tidak akan bertelur lagi. Kita boleh mengeluarkan itik dari dalam kandang dan mulai memanen telur itik satu persatu. Wadah telur dapat kita buat dari keranjang yang berbentuk cekung. Jangan terlalu lama membiarkan atau menyimpan telur itik terlalu lama karena mudah busuk. Jika tidak diawetkan lebih baik langsung anda pasarkan.

Untuk pemasaran kami bisa menjamin bahwa anda tidak akan kekurangan penadah /  pengumpul. Karena selama ini kebutuhan telur itik yang sangat tinggi tidak diimbangi dengan hasil produksi yang meningkat. Selain melalui penadah, kita juga bisa langsung menjualnya ke pasar atau ke rumah makan dalam bentuk telur asin. Disamping kurangnya hasil produksi, banyak para peternak itik petelur yang berhenti di tengah jalan karena putus asa melihat kurangnya produktivitas itik ternakannya. Oleh karena itu, diperlukan kesabaran ekstra dan ketangkasan dalam budidaya itik.

Demikian informasi singkat mengenai ternak itik petelur yang dapat kami sajikan. Semoga bermanfaat dan jangan ragu bertanya apabila ada yang belum anda mengerti. Untuk lebih mendetail mengenai pembuatan kandang dan ransum akan kami posting pada artikel selanjutnya
Sumber: http://www.usahaternak.com/2014/01/panduan-lengkap-ternak-itik-petelur.html

Sabtu, 13 September 2014

Fakta Mengejutkan Manfaat Dari Ubi Jalar

Fakta Mengejutkan Dari Ubi Jalar

Ubi jalar mengandung berbagai nutrisi yang dapat memberi kita manfaat bagi kesehatan. Kandungan gizi dalam ubi jalar seperti Vitamin A, C dan E, beta karoten, magnesium, kalium dan kaya oksidan. Kita bisa menemukan banyak jenis jenis ini, tetapi biasanya kita tahu itu adalah oranye, putih, kuning, merah dan warna ungu. Menurut sebuah artikel yang diterbitkan oleh Potato North Carolina Sweet Commission, dari 58 jenis sayuran yang diteliti, ditemukan bahwa ubi jalar adalah makanan terbaik dalam daftar. Ubi jalar adalah makanan dengan rasa manis bebas lemak dan mengandung 769% dari nilai harian vitamin A dan 65% vitamin C dalam satu porsi (sekitar satu cangkir).

Ubi jalar dapat dikonsumsi hampir oleh semua usia. Makanan cukup aman untuk disajikan kepada bayi yang lebih tua dari 6 bulan. Kandungan serat yang tinggi dalam ubi jalar, juga membantu bayi pencernaan awal dengan mulus transisi ke makanan padat. Ubi jalar mengandung jumlah tinggi beta karoten, yang merupakan antioksidan alami yang dapat membantu untuk meningkatkan pertahanan kuat tubuh terhadap radikal bebas dan penyakit. Ubi jalar juga mengandung Vitamin C, Vitamin B dan fosfor dalam jumlah yang cukup tinggi. Isinya, membuat ubi jalar menjadi alat yang ampuh melawan infeksi.

Fakta gizi ubi

Berdasarkan RDA, nutrisi ubi jalar tertinggi adalah vitamin A yang mencapai 14.187 IU. Ini berarti, hampir sama dengan wortel nutrisi yang mengandung 16.706 IU vitamin A dalam sama berat 100 gr. Ubi jalar juga mengandung jumlah yang tinggi magnesium, seng dan vitamin B, kombinasi nutrisi yang telah terbukti untuk meningkatkan penyembuhan dan mengurangi rasa sakit radang sendi dan pembengkakan. Manfaat ubi jalar bagi penderita rematik sangat efektif, sehingga saat ini, ubi jalar telah terdaftar sebagai pengobatan radang sendi. Untuk mendapatkan semua nilai gizi ubi jalar, Anda dapat membaca di bawah ini berdasarkan database USDA Nutrients.

nilai gizi per 100 gram.
Energi: 86 Kcal
Karbohidrat: 20.12 g
Protein: 1.57 g
Total Lemak: 0,05 g
Serat diet: 3,0 g
Air: 77,28 g
Gula total: 4,18 g

vitamin
Folat: 11 mg
Niacin: 0,557 mg
Riboflavin: 0,061 mg
Thiamin: 0.078 mg
Vitamin A: 14.187 IU
Pyridoxine: 0.209 mg
Vitamin C: 2,4 mg
Vitamin E: 0.26 mg
Vitamin K: 1,8 mg


mineral
Kalsium: 30 mg
Besi: 0.61 mg
Magnesium: 25 mg
Fosfor: 47 mg
Zinc: 0.30 mg
Sodium: 55 mg
Kalium: 337 mg

lipid
Asam lemak jenuh: 0.018 g
Asam lemak tak jenuh tunggal: 0,001 g
Asam lemak tak jenuh ganda: 0,014 g
Kolesterol: 0

Kalori dalam ubi jalar per 100 gr
Kalori dalam ubi jalar panggang (di kulit), mengandung 90 kkal
Kalori dalam ubi jalar rebus tanpa kulit, mengandung 76 kkal
Kalori dalam ubi jalar mentah, mengandung 86 kkal
Kalori dalam ubi jalar tumbuk (sayur kalengan), mengandung 101 kkal

11 manfaat luar biasa dari ubi jalar


  1. Manfaat pertama dari ubi jalar, mengurangi risiko diabetes dan penyakit jantung. Dalam jumlah yang terkontrol dari sayuran ini memiliki kemampuan untuk menstabilkan gula darah dan resistensi insulin yang lebih rendah. Karoten yang terkandung, dapat mengatur kadar gula darah.
  2. Ubi jalar merupakan sayuran yang baik untuk membantu menghilangkan rasa sakit dan nyeri sendi arthitis, karena kaya akan mineral.
  3. Kaya akan serat sehingga mengurangi resiko kanker usus dan sembelit.
  4. Beta-karoten yang terkandung dalam ubi jalar anti-oksidan yang dapat membantu untuk melawan radikal bebas, penyebab kanker.
  5. Kaya kalium yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan antara cairan dan elektrolit serta integritas sel.
  6. Ubi jalar dapat mengurangi tekanan darah. 
  7. Jika dikonsumsi secara teratur, sangat baik untuk meredakan peradangan pada lambung dan usus.
  8. Kalsium tinggi dan zat besi, dapat membantu meningkatkan aliran darah dan dapat meningkatkan kepadatan tulang. 
  9. Ubi jalar juga baik untuk pengobatan imsomnia. 
  10. Baik untuk mencegah stroke dengan menghambat pembekuan darah. Ngemil ubi jalar untuk membantu kulit terlihat lebih bercahaya, dan tampak lebih muda. 
  11. Karena kandungan beta-karoten adalah antioksidan yang dapat mengubah vitamin A dalam tubuh menjadi DNA yang menghasilkan sel-sel kulit baru.
  12. Sumber: http://www.situsonline.web.id/2014/01/fakta-mengejutkan-manfaat-dari-ubi-jalar.html

Rabu, 10 September 2014

Mencuil keuntungan dari kerajinan lempung impor

Selalu ada peluang di bisnis kerajinan. Asal, kita jeli memilih produk yang pas dengan trend dan kebutuhan pasar. Karena sebuah peluang usaha atau bisnis kerajina ini tidak akan pernah mati dan sepi oleh pengunjung. Kerajinan merupakan satu dari sekian banyak jenis usaha yang ada di Indonesia. Salah satu yang sekarang sedang digemari banyak orang adalah kerajinan lempung atau clay. Kerajinan lempung yang bentuknya lucu dan unik umumnya dipakai orang sebagai salah satu pernik dekorasi ruangan agar ruangan terlihat cantik dan menarik. Clay yang sekarang ini sedang ngetren bukanlah lempung biasa seperti yang dipakai dalam kerajinan tembikar.
Clay adalah produk impor yang diproses sedemikia rupa sehingga pengeringannya tidak membutuhkan proses pembakaran atau pengovenan. Pengeringannya cukup dengan diangin-anginkan. Clay umumnya diimpor dari Jepang, Thailand, dan Korea. Selain itu juga clay punya beberapa warna. Dengan harganya yang cukup mahal yaitu harganya saat ini sekitar Rp 150.000 per kilogram (kg). Salah satu perajin clay yang berhasil mengaku mendalami kerajinan miniatur clay sejak 2002 lalu. Dan berjalan cukup lumayan, dia mengaku juga kalau dirinya bisa membuat clay berawal dari di ajarkan teman dan rasa keingin tahuan dan rasa bahwa dia bisa melakukannya itulah yang membuat dirinya saat ini pandai membuat clay dan cukup sukses.
Beberapa produk andalannya antara lain miniatur hewan, produk makanan, dan bunga. Dalam sebulan, Dia bisa mendapat pesanan puluhan hingga ratusan item. Harganya mulai Rp 15.000 sampai jutaan rupiah per item. Sayang dia ogah bicara terbuka soal omzetnya. Namun diperkirakan omset yang didapat sekitar 3 samapi 5 juta sebulan atau bahkan bisa lebih jika sedang ramai pesanan omsetnya dapat mencapai 10 juta dalam sebulan. Seiring krisis ekonomi yang melanda saat ini omsetnya pun agak turun namu meski begitu usahanya selamat dari krisis karena masih terus menerima pesanan untuk collector item yang nilainya jutaan rupiah.
Sumber: http://peluangusahaoke.wordpress.com/tag/kerajinan/

Ide Usaha kerajinan tangan dari kain felt

Kain Felt sudah tak asing lagi untuk dibuat berbagai kerajinan tangan dengan berbagai variasi.Sekarang kai felt tak hanya digunakan sebagai pembuatan aksesories saja, namun juga bisa dipadupadankan dengan bentuk lain seperti membuat replika makanan dari kain felt( sebagai pajangan) atau sebagai mainan anak-anak.Dari sini memunculkan ide usaha yang cukup menjanjikan. Dengan modal awal yang kecil, usaha pembuatan accsesories dari kain felt ini dapat dijadikan salah satu pilihan dalam membuka peluang usaha.
Berdasarkan 4 bauran pemasaran,dapat dijelaskan usaha
1.Produk
-Design, bentuknya bermacam-macam tergantung kegunaanya. Misalnya seperti
a.gantungan kunci dan bros dengan motif kartun, makanan dan hewan
b.Pajangan, replika makanan ,tempat tisu, barang antaran
c.Mainan anak,. pancingan, alat-alat dapur, kotak pensil
-Kualitas, Standar
-Ukuran, rata-rata berukuran kecil sampai sedang
2.Price
Harga disesuaikan dengan tingkat kesulitan pembuatan dan besar kecilnya produk.
Untuk eceran harganya berkisar dari 3000 – 30000/ nett ,tergantung jenis produk
3.Promotion
Dilakukan diinternet; lewat blog , situs jejaring sosial
Pemasaran dilakukan dititip toko, menerima pesanan dan secara online
4.Place
Karena masih tergolong usaha rumahan, kegiatan produksi dilakukan dirumah.Pendistribusian barang dengan dititipkan dan ditoko dan order dari internet
Sumber: http://dedechineko9banjarmacin.wordpress.com/2012/01/25/ide-usaha-kerajinan-tangan-dari-kain-felt/

BISNIS KERAJINAN TANGAN

Bisnis handmade atau kerajinan tangan tak perlu modal. Yang penting, Anda bisa menggali kreativitas, konsep yang matang, serta jeli melihat pasar. Yuk, baca ulasan berikut ini.
Desain  unik serta bersifat ekslusif, merupakan daya  tarik produk handmade. Peluang bisnisnya pun sangat menjanjikan. Menurut Tarlen Handayani, pemilik dari klub kreativitas handmade bernama  Tobucil  di Bandung,  handmade bukan produk yang sekadar “buat lalu jadi”.
Ada rahasia di balik pembuatannya.  Ada gairah, ide, dan kisah. “Jadi, pembuat produk handmade itu bukan “tukang”. Mereka adalah pencipta keindahan sekaligus penutur yang jujur,” kata Tarlen.
Usaha handmade memiliki peluang pasar yang cukup baik di Indonesia, bahkan luar negeri.  Hal ini dikarenakan produk handmade merupakan produk yang tidak diproduksi dalam jumlah besar-besaran, sehingga unggul dari segi kualitas.  Produk kerajinan tangan pun bisa dibilang memiliki konsumen yang haus akan karya-karya kreatif dan tidak pasaran.
Sebagai pelaku usaha yang sudah bertahun-tahun bergerak di bisnis handmade, Tarlen mengingatkan bahwa untuk menjadi pelaku usaha ini diperlukan kecintaan. Pasalnya, gairah atau passion dalam berkreasi akan sangat mempengaruhi bentuk dan kerapian produk. Ketika sedih, misalnya, warna produk akan sedikit lebih suram. Sebaliknya, suatu produk akan terkesan cerah saat si pembuatnya sedang gembira. Produk kerajinan tangan bisa saja berwujud macam-macam, seperti aksesori, perhiasan, sovenir, pernak-pernik dekor, dan banyak lagi.  Mayoritas para pembelinya pun datang dari kalangan ibu rumah tangga.
Banyak alasan yang melatarbelakangi bisnis ini. Martha Puri misalnya, pemiliki usaha Ideku Handmade yang mempunyai ciri khas produk berbentuk burung hantu. “Bisnis ini saya mulai karena saya hobi menggambar,” ceritanya. Bisnis yang sudah dirintisnya selama empat tahun ini, ia awali dengan membuat bingkai foto untuk seorang teman yang berulang tahun. Karena kreasi bingkai tersebut unik, banyak orang yang menyarankan Puri untuk menjual kreasi bikinannya. Lambat laun bisnis itu menguntungkan dan ia pun melepaskan pekerjaan sebagai desain grafis di salah satu stasiun televisi.
Sementara, Dini Kusuma Wardhani, pemilik usaha Capungmungil, sebuah usaha yang memproduksi mainan edukasi handmadepun demikian. Alasan ia merintis bisnis ini lantaran belum banyaknya mainan edukasi anak-anak (edutoys). Dinimelihat produksi edutoys dalam negeri di pasaran masih sangat jarang, padahal animo orangtua dan tentunya anak, sebagai target pasar utamasangat besar.
Ketika awal berkreasi, mainan edukasi buatan tangan ini cukup memiliki respon positif. Rupanya selama ini edutoys masih dikuasai produsen luar negeri. Mainan edukatif berbahan kain yang dikenal dengan istilah soft edutoys buatanluar negeri dijual sangat mahal.Peluang itulah yang ia manfaatkan untuk berbisnis. Dini membuat mainan yang bagus dengan harga tak begitu mahal.
Sumber: http://arif3rahmadi.wordpress.com/2013/01/08/bisnis-kerajinan-tangan/

Potensi Bisnis Kerajinan Sulam Menggiurkan Beromzet Puluhan Juta

Kain tapis dan kain usus memang belum sepopuler batik atau ulos. Tapi, potensi bisnis kerajinan sulam asal Bandar Lampung ini tak kalah menggiurkan. Memakai merek Karya Indah Tapis, Ani Rusmadi membawa kerajinan berbahan kain tradisional ini melanglang Nusantara. Masih ingat peristiwa 2 Oktober lalu ketika UNESCO, organisasi pendidikan ilmu pengetahuan, dan budaya PBB, menobatkan batik sebagai warisan budaya dunia? Hampir semua warga di pelosok Tanah Air mengenakan batik dengan bangga.
Namun kita semua pasti mafhum, batik bukan satu-satunya kain khas Indonesia. Ada ulos, kain tenun, dan songket. Ada pula, kain usus atau tapis dari Bandar Lampung. Sudah pasti, kita ingin ketenaran kain-kain ini bisa setara dengan batik.
Berbekal motivasi untuk memopulerkan kain tapis dan usus, Ani Rusmadi mencoba menciptakan kerajinan tangan berbahan kain asal daerahnya tersebut.
Pada tahun 1992, ibu muda ini mulai menjajal membuat kerajinan tangan dari kain usus dan tapis. Saat itu modal awalnya hanya Rp 500.000.
Sebagian modal itu ia habiskan untuk membeli bahan-bahan kerajinan, seperti kain usus dan tapis serta aneka benang dan karton. “Sementara sisanya saya gunakan untuk sewa tempat usaha yang  sederhana,” kenang Ani.
Sejak awal, Ani melakoni bisnisnya bersama seorang rekanan yang kini menjadi suaminya. Ani bertugas membuat desain dan pola sementara sang rekan menjahit pola hingga jadi.
Ketika itu, Ani baru bisa mempekerjakan tiga karyawan. Jadi, paling banter, per hari, Ani memproduksi 50 unit untuk tiap jenis kerajinan tangan, seperti dompet, tas beragam ukuran, serta songkok atau kopiah.
Awalnya, Ani memasarkan produknya di Pasar Bambu Kuning di Bandar Lampung. Lumayan, per bulan, ia bisa meraih pendapatan kotor Rp 1,5 juta. “Ternyata pasar menerima, banyak juga orang yang pesan langsung ke rumah untuk cinderamata,” tuturnya.
Alhasil, seiring perjalanan waktu, usahanya pun kian berkembang. Tahun 1997, ia mulai mengurus perizinan usahanya, seperti membuat akta di notaris dan nomor pokok wajib pajak (NPWP). Ani memilih nama usahanya Karya Tapis Indah.
Dia pun mulai mengikuti pameran kerajinan tangan yang diadakan Departemen Perindustrian. Dari sini, Ani mulai menemukan jalan untuk melebarkan pasar ke luar Bandar Lampung.
Kini, Ani telah memasarkan produknya hingga ke Jakarta, Medan, dan Kalimantan. Pegawainya pun telah bertambah menjadi sekitar 30 orang. Per hari, produksinya mencapai kisaran 100 unit untuk tiap jenis kerajinan.
Dalam sehari, Ani setidaknya membutuh 100 helai selendang atau kain usus dan tapis untuk membuat tas dan songkok. Sementara untuk membuat dompet, ia membutuhkan sekitar 25 helai selendang. “Satu selendang harganya Rp 50.000,” ujarnya.
Berarti, sehari Ani menghabiskan sekitar Rp 6,25 juta untuk berbelanja bahan saja. “Kami aktif berproduksi 26 hari karena Minggu libur,” jelasnya. Ani membanderol harga jual dompet antara Rp 20.000- Rp 70.000 per unit. Adapun, harga tas Rp 15.000-Rp 70.000 dan songkok Rp 25.000-Rp 50.000. Harga tergantung kerumitan pengerjaannya.
Khusus untuk pesanan dari luar kota, Ani bisa meraih margin laba 50%-70%. Adapun untuk penjualan ke toko-toko cinderamata, marginnya lebih rendah sekitar 25%. Dengan harga dan margin seperti itu, kini Ani meraup omzet sekitar Rp 30 juta per bulan.
Ani bilang, kualitas menjadi kunci utamanya untuk mempertahankan pelanggan. “Kata orang-orang kelebihan produk saya adalah jahitannya lebih rapi dan hasilnya lebih halus dibanding produk serupa lainnya,” ujarnya bangga.
Oh, iya, selain menjalankan usaha kerajinan tangan dari kain usus dan tapis ini, Ani juga membuka pelatihan bagi generasi muda di daerahnya. Dia berharap, mereka pun bisa menghasilkan kerajinan seperti dirinya.
Sementara itu, ada pula Endang Rachminingsih yang menekuni sulam tangan sejak tahun 2005. Berkat kesabaran dan komitmennya terhadap sulaman, kini ia dipercaya mengisi butik dan toko suvenir di Istana Negara Republik Indonesia. Tak hanya itu, hasil-hasil sulamannya kini telah melanglang buana hingga ke luar negeri.
Saat didatangi di rumah wanita kelahiran Bogor, 50 tahun silam itu di bilangan Meruya Selatan. Pada salah satu bagian dari rumah wanita empat anak itu dipenuhi dengan koleksi hasil kerajinan tangannya, sulaman tangan, dan sulaman mesin (bordir).
Hasil sulamannya itu ia terapkan menjadi tas tangan nan cantik, kotak tisu, kipas, hiasan dinding, hingga dompet. Endang, begitu ia akrab disapa, mengaku kalau memulai usaha sulam ini awalnya hanya untuk mengisi kekosongan setelah sang suami meninggal tahun 2004 silam.
Saat itu Endang tidak memiliki kesibukan apapun. Idenya timbul setelah membongkar koleksi buku yang dihadiahi oleh almarhum suaminya saat berdinas ke luar negeri. Buku-buku itu rata-rata adalah buku sulaman dan buku keterampilan.
Berbekal dengan keteguhan dan kesungguhan niat, Endang mempelajari sulaman tangan secara otodidak. ”Saya belajar dari nol. Saat itu saya hanya tahu hanya dua dasar teknik menyulam, yaitu tusuk batang dan rantai,” ujar wanita yang besar di Madiun ini.
Satu bulan lamanya ia mempelajari teknik menyulam dan aplikasinya lewat buku-buku tersebut. Akhirnya ia bisa menguasai teknik-teknik dasarnya. Sembari belajar, ia juga melatih kemampuannya dengan memberikan kursus gratis pada anak-anak SLB di bilangan Meruya.
Saat itu sulaman yang dibuat diterapkan menjadi tas yang amat sederhana. ”Hasil sulaman anak-anak SLB saya potong dan jadikan tas yang sederhana sekali,” kenang peraih sejumlah penghargaan UKM (Usaha Kecil Menengah) itu.
Tanpa disangka, ternyata hasil tas sederhana yang ia buat laku. Setelah itu ia mulai serius menekuni sulaman. Endang bekerja sama dengan dua orang penjahit untuk membuat sulamannya menjadi tas-tas cantik.
Ia tidak merasa kesulitan untuk mencari model untuk tas-tas pesanannya. Selain mencontoh dari buku-buku, Endang juga memiliki skill merangkai bunga yang ia pelajari dari Mayasari, sebuah perkumpulan merangkai bunga pimpinan Ir Suliantoro di Yogyakarta.
”Menyulam itu sama dengan merangkai bunga. Bedanya, menyulam menggunakan benang sedangkan merangkai menggunakan bunga segar. Secara teknik, sama,” imbuhnya. Lewat keterampilan merangkai bunga itu ia memilih gradasi warna, motif, dan rangkaian sesuai dengan imajinasi dan pengalamannya dahulu.
Toko suvenir di Istana Negara
Bisnis sulaman Endang yang diberi nama Rumah Sulam Rachmy kian berkembang pesat. Terlebih setelah tahun 2006 ia memasukkan sejumlah kreasi sulamannya ke sejumlah toko ternama. Sebut saja toko Danarhadi, Martha Tilaar, Allure Batik, Chic Mart, hingga toko suvenir dan cinderamata Istana Negara RI. Khusus pesanan Istana Negara tidak dijual bebas.
Bahkan ia kerapkali dipercaya oleh ibu Hassan Wirajuda dan ibu Jusuf Kalla untuk membuatkan pesanan khusus bagi tamu negara. Terakhir ia mengikuti bazar dan pameran di Jepang bersama Yayasan Sulam Indonesia yang diketuai ibu Jero Wacik.
Ia mengawali kiprah penjualan ke pangsa pasar luas saat ia berkenalan dengan Ibu Wiwoho, penanggung jawab bagian barang di Danarhadi. Setelah lewat pemberitaan di media cetak dan elektronik, ia diminta untuk mengisi koleksi tas di sana.
Sedangkan untuk bisa masuk ke Istana Negara ia mengaku awalnya kenal dengan istri dari wakil duta besar Indonesia di Singapura. ”Setelah itu suaminya, Kemal Munawar, diangkat menjadi kepala rumah tangga Istana Negara. Jadilah saya diminta untuk mengisi toko suvenir dan cinderamata di sana,” ungkapnya.
Allure juga sempat memintanya untuk mengisi koleksi tas mereka di Kemang. Perkenalannya dengan Djaka dari Allure dalam pameran INA CRAFT 2006 membuahkan kepercayaan untuk bekerjasama. ”Saya rajin ikut pameran INA CRAFT, caranya saya mendaftar lewat kantor UKM Jakarta Barat agar merek saya didaftarkan untuk pameran,” katanya.
Sementara itu untuk menembus jalur hingga ke Jepang ia mengaku memiliki sepupu yang merupakan bendahara di Dekranas (Dewan Kerajinan Nasional). Endang akhirnya dikenalkan pada Ibu Jero Wacik yang merupakan salah satu pengurusnya. Dekranas yang bernaung di bawah Departemen Pariwisata dan Kebudayaan mengajaknya untuk ikut pameran ke Jepang awal Februari 2010.
Mengurangi pesanan
Sejak tahun 2006 hingga awal 2009 pesanan tas sulamnya makin membludak. Saat itu memiliki 17 pekerja yang bertugas membordir dan juga menyulam. Ia sempat kewalahan dan tidak memiliki waktu bermain dengan empat orang cucunya.
”Saat itu kegiatan saya bukan hanya memenuhi pesanan. Saya juga dipanggil untuk mengajar TKW di Singapura, guru-guru SMK di Jakarta, sekolah-sekolah, atau lewat departemen dan instansi pemerintah,” jelasnya. Bahkan ia juga menelurkan dua buah buku tentang sulaman di tengah-tengah kesibukannya itu.
Endang akhirnya berpikir untuk tetap bisa membagi waktu dengan keluarga sambil meneruskan usahanya. Awal tahun 2009 ia memutuskan untuk menghentikan beberapa kerjasamanya. ”Saya membuka butik dan workshop di rumah sambil juga memenuhi panggilan mengajar,” tegasnya.
Ia mengajar ibu-ibu Darmawanita dan TKW yang dikarantina di Singapura, workshop di Bali bersama Samuel Wattimena dan istri wakil gubernur Bali, Ibu Bintang, mengajar sulaman pada anak-anak dhuafa di Joglo, dan lainnya.
Meskipun saat ini hanya menjalani usaha sulaman, namun orderan tidak pernah putus. Ia memperkerjakan 6 orang pembuat bordir dan tas, juga 3 orang penyulam tangan. Dalam satu bulan ia bisa menghasilkan puluhan tas sulam. Omzet yang diraihnya berkisar Rp 10-30 juta.
Sumber: http://akuberkarya.wordpress.com/berita/potensi-bisnis-kerajinan-sulam-menggiurkan-beromzet-puluhan-juta/

Label