Kamis, 11 April 2013

Perkembangan Traktor


PERKEMBANGAN TRAKTOR




Pada abad ke-18, motor uap berhasil diciptakan dan pada permulaan abad ke-19 traktor dengan motor uap mulai diperkenalkan. Sementara itu penelitian untuk membuat motor bakar internal di mulai sekitar tahun 1800. Antara tahun 1800 dan 1860 banyak motor bakar internal yang dibuat, tetapi tidak ada satupun yang memuaskan.


Beau de Rochas, insinyur perancis memberikan sumbangan pemikiran yang besar pada perkembangan traktor yang ada sekarang. Pada tahun 1862 ahli tersebut mengemukakan teori untuk mendapatkan motor bakar internal yang efisien, dimana harus memenuhi 4 syarat yaitu:
  1. Volume silinder sebesar mungkin dengan luas permukaan sekecil mungkin.
  2. Kecepatan torak sebesar mungkin.
  3. Tekanan sebesar mungkin pada permulaan ekspansi.
  4. Ekspansi sebesar mungkin.
Beau de Rochas menambahkan harus ada 4 langkah dari torak di dalam silinder yaitu langkah pemasukan, pemampatan, penyaluran daya dan pembuangan.
N.A. Otto pada tahun 1876 dari Jerman berdasarkan teori Beau de Rochas berhasil menciptakan hak paten untuk motor bakar internal bensin. Selanjutnya pada tahun 1898, Rudolph Diesel yang juga berasal dari Jerman berhasil membuat motor diesel.
Secara kronologis perkembangan traktor pertanian adalah sebagai berikut:
Tahun 1858
Traktor motor uap beroda besi oleh J.W. Fawkes dengan alat luku 8 singkal dan kecepatan 4,5 km/jam.
Tahun 1868
Standisk Steam Plow dengan bajak berputar dan alat tanam
Tahun 1873
Traktor beroda rantai yang pertama dari parvin
Tahun 1876
N.A. Otto mendapatkan paten untuk motor bakar intenal (bensin)
Tahun 1889
Paling sedikit ada satu perusahaan di Amerika Serikat yang memproduksi traktor dengan motor bakar internal
Tahun 1910— 1919
Ada 5 sampai 6 perusahaan yang memperoduksi traktor di Amerika Serikat. Traktor pertanian dilengkapi dengan gigi (gear) yang tertutup dan bearing anti gesekan. Traktor kecil dan ringan diperkenalkan. Traktor tanpa kerangka landasan dibuat pertama kali. Introduksi dari P.T.O. (Power Take Off) dan Undang-undang pengujian traktor di Nebraska
Tahun 1920—1924
Penggunaan traktor serba guna (all purpose traktor)
Tahun 1930—1937
Penggunaan motor diesel pada traktor berukuran besar. Penggunaan ban karet pada traktor dengan kecepatan yang lebih besar.
Tahun 1937—1949
Penggunaan tiga-titik ganden (three point linkage/hitch) dan kontrol hidrolik pada alat-alat yang ditarik. Sistem penyundutan dengan sumber daya baterai mulai populer. Penggunaan P.T.O. yang hidup mulai digunakan dan penggunaan traktor tangan dan kebun mulai berkembang pesat.
Tahun 1950—1960
Traktor dengan daya lebih besar berkembang pesat. Traktor dengan motor diesel berkembang dan menggantikan traktor dengan motor bensin. Traktor dengan power steering  transmisi otomatis dengan gigi (gears) lebih banyak tersedia.
Tahun 1961—1970
Daya traktor lebih besar meningkatkan pemakaiannya. Semua traktor yang berukuran besar telah menggunakan motor diesel. Penyempurnaan desain dan peningkatan efisiensi serta usaha-usaha penyeragaman (standardization). Perkembangan traktor ke arah kenyamanan dan keamanan.
Tahun 1971—1979
Penggunaan “turbo charger” pada motor diesel dengan pendingin sendiri. Penggunaan “Cab”  pada traktor-traktor berukuran besar. Penggunaan traktor “4 wheel drive” meningkat.
Perkembangan selanjutnya adalah ke arah kenyamanan, keamanan serta pengontrolan jarak jauh. Traktor dikembangkan tanpa operator dengan pengendalian ultrasonic echo ranging steer dan penggunaan sel-sel listrik yang menyadap sinar matahari sebagai sumber daya untuk traktor akibat krisis bahan bakar.
Di indonesia sendiri penggunaan traktor kecil dan besar pada tahun 1970-an mulai berkembang. Traktor tersebut semuanya masih diimpor. Pada periode  1980-an ada beberapa perusahaan di Indonesia mulai memproduksi traktor tangan dengan konstruksi sederhana dan harga yang murah dengan desain yang dicontoh dari Jepang maupun IRRI di Philipina.

 Bagian-Bagian Traktor

Konstruksi utama traktor yaitu:
  • Mesin sebagai sumber penggerak
  • Transmisi daya, biasanya berupa roda gigi, sabuk dan sproket, atau kombinasi keduanya
  • Alat penggerak, yaitu roda, roda rantai, dsb
  • Alat pengendali, yaitu berupa kemudi, kopling, kopling kemudi, rem, dsb
  • Alat yang bekerja, yaitu implemen atau trailer yang ditarik
Roda traktor bisa diberi pemberat untuk memperbesar traksi. Traktor juga diberi pemberat pada bagian depannya untuk menyeimbangkan traktor, terutama setelah dipasangkan implemen.
Mesin
Mesin traktor berupa mesin diesel dengan satu silinder (untuk traktor roda dua) atau banyak silinder (untuk traktor roda empat), dengan konfigurasi silinder in line maupun V type. Penggunaan mesin diesel karena untuk keluaran daya yang sama, mesin diesel mengonsumsi bahan bakar lebih sedikit dibandingkan mesin bensin. Tipe pendistribusian bahan bakar yang umum adalah in line injection pump atau dengan menggunakan distributor. Traktor modern umumnya dilengkapi turbocharger. Tipe pendingin yang digunakan di wilayah beriklim sedang umumnya adalah berpendingin udara yang dilengkapi dengan kipas yang tenaganya bersumber dari putaran poros mesin. Hal ini dimungkinkan karena temperatur udara di sana cukup untuk mendinginkan mesin. Untuk wilayah beriklim tropis, pendingin yang digunakan adalah bertipe radiator, karena udara di wilayah beriklim tropis cukup panas dan tidak cukup untuk mendinginkan mesin diesel.
Sistem penyaluran tenaga
Fungsi sistem penyaluran tenaga adalah untuk menyalurkan tenaga dari mesin ke roda, poros PTO, pompa hidraulik untuk menggerakan three point hitch, dan lain-lain pada berbagai tingkat putaran. Sistem transmisi traktor dilengkapi dengan diferential gear dan diferential lock. Diferential gear adalah roda gigi yang menjadikan kedua sisi roda (kanan dan kiri) berputar dengan kecepatan yang berbeda. Hal ini dimungkinkan untuk kemudahan berbelok; jika ingin berbelok ke kanan, maka roda sebelah kanan akan berputar dengan kecepatan lebih rendah dari roda seelah kiri, begitu pula sebaliknya. Sedangkan diferential lock adalah alat yang menjadikan kedua sisi roda berputar secara bersamaan bila salah satu roda mengalami selip. Untuk kebutuhan kendali dan memudahkan berbelok, umumnya kedua sisi roda tidak berputar secara bersamaan.
Titik gandeng (hitch point)

Bagian belakang traktor. Perhatikan adanya three point hitch, drawbar, dan PTO shaft
Titik gandeng yaitu titik yang menggandengkan implemen atau trailer dengan traktor. Ada dua tipe titik gandeng yaitu tipe drawbardan tipe three hitch point. Fungsi titik gandeng:            
  • menyalurkan gaya dari traktor-implemen
  • mengatur pergerakan dan posisi relatif antara traktor dan implemen
  • mempermudah pertukaran implemen
Tipe drawbar hanya digunakan untuk menarik trailer. Sedangkan tipe three point hitch digunakan untuk menarik implemen yang memiliki sambungan sebanyak tiga buah yang sesuai dengan tipe sambungan three point hitch. Umumnya tipe sambungan three point hitch lebih stabil namun kaku dan tidak fleksibel letika membelok sehingga implemen yang tersambung perlu diangkat untuk sementara ketika traktor membelok.
Bagian-bagian three point hitch terdiri dari top link dan dua lower link. Lower link terhubung dengan sistem hidraulik yang memungkinkan lower link bergerak dan mengangkat implemen ketika tidak digunakan.
Power take off (PTO) shaft, yaitu poros yang berguna untuk menyalurkan daya mesin keluar dari traktor. Umumnya, poros PTO keluar dari ujung belakang traktor. Manfaat poros PTO ini sangat bervariasi, diantaranya memberikan tenaga untuk implemen yang ditarik hingga menggerakkan mesin bor. Kecepatan PTO yang umum digunakan adalah 540 RPM dan 1000 RPM.

 Fungsi Traktor

Secara garis besar, manfaat traktor roda empat yaitu:
  • Menarik dan menggerakkan alat pengolah tanah
  • Menarik mesin penanam (transplanter)
  • Menarik mesin pemupuk
  • Menarik mesin penyemprot, boom sprayer, dsb
  • Menarik trailer
  • Penggerak mesin lainnya
Yang harus diperhatikan dalam memilih traktor yaitu:
  • Pekerjaan apa yang ingin dilakukan
  • Tipe implemen apa yang ingin digunakan
  • Jenis lahan yang akan dilalui (lahan kering, sawah, hutan, padang rumput, semak-semak, dsb)
  • Jam kerja pertahun
  • Luas lahan yang digarap
Semua faktor di atas memengaruhi kinerja traktor, hasil, dan biaya. Traktor dengan roda rantai tidak bisa digunakan di lahan sawah. Lahan yang sempit sebaiknya digunakan traktor roda dua, karena traktor roda empat memiliki biaya operasional yang tinggi dan hanya cocok digunakan untuk lahan yang luas dengan jam kerja yang banyak.
Yang paling umum adalah penggunaan traktor sebagai alat mekanisasi pertanian. Traktor pertanian digunakan untuk menarik atau mendorong instrumen pertanian atau trailer. Berbagai variasi dan spesialisasi traktor telah dikembangkan, diantaranya yang paling umum adalah instrumen untuk memanen yang umum digunakan di lahan gandum yang luas. Selain untuk memanen, ada juga yang didesain untuk menanam, mengolah dan memperbaiki lahan, atau pengangkut hasil pertanian.
Daya tahan dan kekuatan mesin dari traktor membuatnya sangat pas untuk kebutuhan konstruksi bangunan dan jalan. Traktor bisa dipasangkan dengan lengan penggaruk, dozer blade, backhoe, dan lain sebagainya. Traktor tipe ini umumnya tipe track tractor.
Penggerak track tractor. Traktor ini menggunakan penggerak yang mirip konveyor, bukan roda. Penggunaan traktor lainnya adalah sebagai penarik pesawat terbang di bandara, pengangkut kendaraan militer, pengangkut beban berat dalam jumlah besar yang umum terdapat di pertambangan batu bara terbuka, dan lain sebagainya. Yang terbesar adalah traktor pembawa roket peluncurdan pesawat ulang alik yang dimiliki NASA, dan Bagger yang digunakan dalam penambangan batu bara di Jerman.

 Klasifikasi Traktor

  • Crawler tractor, yaitu traktor dengan roda rantai
  • Standard row crop, umum digunakan di berbagai perkebunan
  • High clearance, traktor dengan jarak antara badan traktor dan tanah (ground clearance) yang tinggi, cocok untuk perkebunan sayuran atau perawatan tunas
  • Orchard, traktor yang digunakan di wilayah perkebunan pepohonan yang besar, ukurannya cukup ramping dan mudah membelok
  • Multipurpose, dapat digunakan untuk berbagai keperluan
  • Lawn and garden, untuk kebun
  • Tree skidder, digunakan untuk menarik kayu yang baru ditebang
  • Skid steer loader, memiliki loader di depannya
  • Four wheel drive with front steering wheel, traktor 4WD yang roda depannya lebih kecil dari roda belakang. Traktor tipe ini memiliki traksi yang besar sehingga memiliki tarikan yang kuat.
  • Four wheel drive with equal sized wheel and articulated steel framing. Roda depan dan belakang traktor ini sama besarnya, bisa digunakan untuk lahan yang berat.
Klasifikasi berdasarkan daya penggeraknya:
  • Traktor mikro, <17 tenaga kuda (horsepower)
  • Traktor mini, 17-29 hp
  • Traktor sedang, 29-60 hp
  • Traktor besar, 60-107 hp
  • Traktor sangat besar, >107 hp
1 hp = 745.65 W
Klasifikasi berdasarkan alat traksi:
  • Crawler traktor, yaitu traktor yang penggeraknya berupa roda rantai. Roda rantai yaitu tipe penggerak yang berupa sabuk atau rantai panjang dan lebar yang kedua ujungnya saling terhubung dan digerakkan dengan banyak roda gigi di dalamnya. Contoh umum kendaraan dengan penggerak rantai adalah tank dan buldozer. Traktor tipe ini bisa digunakan pada tanah yang kering dan berpasir atau tanah bersalju di mana roda biasa memiliki risiko untuk selip. Bahan yang digunakan untuk membuat sabuk atau rantai biasanya berupa baja atau karet. Yang saat ini umum digunakan adalah yang terbuat dari karet, karena memiliki elastisitas yang cukup sehingga menngurangi terjadinya pemadatan tanah.
  • Wheel tractor, yaitu traktor yang digerakkan dengan roda yang berbentuk bulat yang umumnya terbuat dari karet. Ini adalah tipe traktor yang paling umum digunakan. Ukuran roda dapat bervariasi tergantung keperluan dan posisi roda, namun umumnya besar dan lebar untuk mencegah terjadinya pemadatan tanah karena besarnya tekanan roda terhadap tanah. Untuk penggunaan di lahan basah seperti persawahan, roda yang digunakan umumnya roda sangkar (cage wheel) untuk memungkinkan terjadinya traksi.
  • Half track tractor, yaitu traktor yang bisa digerakkan dengan roda maupun roda rantai sesuai keperluan.

Tabel 1. Jumlah Traktor Roda 4 Yang Operasional Di Indonesia, Tahun 2000
No.
Propinsi
Sumber Pengadaan (Unit)
Jumlah
SKR
SPL-JBIC
Gema
Swadaya 
Sumber Lain
INP-22
Palagung
Masyarakat
(Loan, Swasta, dsb)
1
2
3
4
5
6
7
8
Nangro Aceh Darussalam
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Bengkulu
Sumatera Selatan
Lampung
                12
                16
                 -
                  1
                11
                 -                 3
                 6
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
 -
-
-
-
-
-
-
-   
136    
 -     
-     
2     
-     
-     
-     
  -     
                148
                  16
                    -
                    1
                  13
                    -
                    3
                    6

SUMATERA
               49
           -
49
-
138   
                187
9
10
11
12
13
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D.I. Yogyakarta
Jawa Timur
                -
                6
                -
                -
                2
 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
 -
534
-    
-    
-    
4    
-    
                 -
                    6
                 -
                    4
                536

J A W A
                8
-
-
534
 4    
                546
14
15
16
Bali
N T B
N T T
 -    
  46    
 4    
-
-
-

-
-
 -  
 2  
 -  
-     
 13    
 4    
   -      
61     
8     

BALI & Nusa Tenggara
                50
-
-
2  
                         17
69     
17
18
19
20
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
              -
              -  
              2
              -
-
-
-
-
-
-
-
-
5   

-
9     
-      
-      
-      
   14
 -
  -
  -

KALIMANTAN
             2
 -
 -
5   
9      
 16  
21
22
23
24
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
  -      
-      
30     
1     
-
-
-
-  
-
-
-
-  
-
-
10
-
 -    
 -    
 4    
 21    
-
-
44
22

SULAWESI
              31
            -
-  
           10
 25    
 66
25
26
Maluku
Irian Jaya
                  -  
                4
                  -
                  -
-
-  
 -
 -  
 -
 -  
                  -
                 4

MALUKU & IRJA
                4
                -
-  
 -  
 -  
                 4


INDONESIA
           144
           -
 -   
  551   
193   
            888
Keterangan : "-" data belum diterima
Sumber : Laporan Daerah per Juli 2001
               Laporan Alkhir Buku 3, SPL-JBIC INP-22
Tabel 2. Traktor Roda-2 Yang Operasional Di Indonesia, Tahun 2002
No.
Propinsi
Sumber Pengadaan  (Unit)
SKR 
SPL-JBIC
INP-22
Gema
Palagung
Swadaya
Masyarakat
Sumber Lain
(Loan, Swasta, dsb)
Jumlah 

1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Nangro Aceh Darussalam
SumateraUtara
SumateraBarat
Riau

Jambi
Bengkulu
SumateraSelatan
Lampung
Bangka Belitung
103
44
210
67
50
80
37
135
-
166
390
446
415
394
203
363
200
-
-
-
-
29
-
10
-
10
-
268
-
-
82
40
-
1.877
-
-
219
-
20
57
25
10
160
110
-
756
434
676
650
509
303
2.437
455
-

SUMATERA
726
2.577
49
2.267
601
6.220
10
11
12
13
14
15
DKIJakarta
JawaBarat
JawaTengah
D.I.Yogyakarta

JawaTimur
Banten
3
620
110
76
237
-
-
657
1.235
57
459
-
-
-
-
31
168
-
25
12.668
14.363
570
13.691
-
1
123
214
44
-
-
29
14.068
15.922
778
14.555
-

JAWA
1.046
2.408
199
41.317
382
45.352
16
17
18
Bali
NTB
NTT
-
 281
 59
77
315
154
-
52
-
993
 1.634
 808
6
107
-
1.076
2.106
1.021

BALI & NusaTenggara
340
546
52
3.435
113
4.486
19
20
21
22
KalimantanBarat
KalimantanTengah
KalimantanSelatan
KalimantanTimur
50
 5
 65
 34
256
 181
 450
 148
-
50
-
-
7
 114
 247
 599
297
 42
 663
 86
610
392
1.425
867

KALIMANTAN
154
1.035
50
967
1.088
3.294
23
24
25
26
27
SulawesiUtara
SulawesiTengah
SulawesiSelatan
SulawesiTenggara
Gorontalo
-
 24
 102
 53
-
135
 378
 1.089
 135
-
-
-
-
-
-
-
1.187
11.969
765
-
-
-
232
112
-
135
 1.589
 13.392
 1.065
-
SULAWESI
179
1.737
-
13.921
344
16.181
28
29
Maluku
IrianJaya
-
51
90
85
-
-
-
-
-
-
90
136

MALUKU&IRJA
51
175
-
-
-
226

INDONESIA
2.496
8.478
350
61.907
2.528
75.759
Keterangan : "-" data belum diterima.  Sumber : Laporan Daerah per Desember 2002, Laporan Akhir Buku 3, SPL-JBIC INP-22
  Tabel 3. Perkembangan Alsin Traktor Roda-2 di Indonesia, 1998-2002
No.
PROPINSI
Tahun
1998
1999
2000
2001
2002
1
2
3
4
5
6
7
8
9
N. Aceh Darussalam
Sumatera Utara
Sumatera Barat
R i a u
J a m b i
Sumatera Selatan
B e n g k u l u
L a m p u n g
Bangka Belitung
1.167
5.626
2.764
200
308
2.083
234
2.442
20
1.170
4.830
2.900
230
520
2.291
229
2.912
43
1.349
5.892
3.586
341
586
3.158
459
2.939
60
592
5.008
2.764
200
39
3.705
166
1.895
60
104
6.615
3.135
230
598
3.701
215
2.307
60

S U M A T E R A
14.844
15.125
18.370
14.429
16.965
10
11
12
13
14
15
D K I  Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D I Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
4
12.560
14.074
752
12.553
2.164
19
12.541
14.963
719
13.190
1.941
11
14.397
15.791
922
16.168
1.941
11
13.395
13.092
1.106
15.650
1.941
11
14.397
16.483
1.397
17.597
2.167

J A W A
42.107
43.373
49.230
45.195
52.052
16
17
18
B a l i
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
729
1.794
944
914
3.489
1.259
1.145
2.504
1.224
1.265
1.881
749
1.369
1.881
1.498

BALI & NUSA TENGGARA
3.467
5.662
4.873
3.895
4.748
19
20
21
22
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
272
770
458
1.371
422
374
540
904
459
552
581
1.106
348
646
652
1.067
458
552
811
1.574

KALIMANTAN
2.871
2.240
2.698
2.713
3.395
23
24
25
26
27
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
306
3.566
13.138
1.594
287
510
2.950
13.176
1.622
287
632
3.242
16.023
1.678
287
420
2.938
13.114
1.673
287
499
2.938
18.886
1.673
287

SULAWESI
18.891
18.545
21.862
18.432
24.283
28
29
Maluku
Papua
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--

MALUKU & PAPUA
--
--
--
--
--

INDONESIA
82.180
84.945
97.033
84.664
101.443
  Sumber : Alat-alat Pertanian menurut propinsi dan Kabupaten di Indonesia, BPS 1998-2002


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label